Modul StatProb Pertemuan 5
Modul StatProb Pertemuan 5
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
1. Pendahuluan
PERSAMAAN REGRESI LINEAR :
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya korelasi antar variabelnya. Istilah regresi itu sendiri berarti ramalan atau
taksiran.Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan garis regresi pada data
diagram pencar disebut persamaan regresi.
Untuk menempatkan garis regresi pada data yang diperoleh maka digunakan
metode kuadrat terkecil, sehingga bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y’ = a + b X Kesamaan di antara garis regresi dan garis trend tidak dapat berakhir
dengan persamaan garis lurus. Garis regresi (seperti garis trend dan nilai tengah
aritmatika) memiliki dua sifat matematis berikut : S(Y – Y’) = 0 dan S(Y – Y’)2 = nilai
terkecil atau terendah. Dengan perkataan lain, garis regresi akan ditempatkan pada
data dalam diagram sedemikian rupa sehingga penyimpangan (perbedaan) positif titik-
titik terhadap titik-titik pencar di atas garis akan mengimbangi penyimpangan negatif
titik-titik pencar yang terletak di bawah garis, sehingga hasil pinyimpangan
keseluruhan titik-titik terhadap garis lurus adalah nol.
1
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
Untuk tujuan diatas, perhitungan analisis regresi dan analisis korelasi dapat
dipermudah dengan menggunakan rumus dalam bentuk penyimpangan nilai tengah
X dandariY
variabel X dan Y, yaitu penyimpangan .
Oleh karena itu, dapat digunakan simbol berikut ini :
x=( X −X )
y=( Y −Y )
dan xy=( X−X )( Y −Y )
Nilai dari a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan rumus berikut :
∑ xi y i
b=
∑ x 2i
n ∑ X i Y i −∑ X i ∑ Y i
atau b= 2
n ∑ X i2−( ∑ X i )
a=Y −b X
2. Isi
PENGGUNAAN PERSAMAAN REGRESI DALAM PERAMALAN :
Tujuan utama penggunaan persamaan regresi adalah untuk memperkirakan nilai dari
variabel tak bebas pada nilai variabel bebas tertentu. Tentu saja, tidak mungkin untuk
mengatakan dengan tepat.
ANALISIS KORELASI:
Suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau
koelasi antara dua variabel.
Hubungan dua variabel ada yang positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan
positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan
(penurunan) Y. Sebaliknya dikatakan negatif kalau kenaikan (penurunan) X pada
umumnya diikuti oleh penurunan (kenaikan) Y.
2
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
Jadi, kalau variabel X dan Y ada hubungan, maka bentuk diagram pencarnya adalah
mulus/teratur.
Jika r =1, hubungan X dan Y sempurna dan positif, r = -1, hubungan X dan Y
sempurna dan negatif, r mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif, r mendekati –
1, hubungan sangat kuat dan negatif.
Disini X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan
perubahan nilai Y.
3
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
KOEFISIEN PENENTUAN :
Naik turunnya Y adalah sedemikian rupa sehingga nilai Y bervariasi, tidak semata-
mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya. Jadi
untuk mengatahui berapa besar kontribusi dari X terhadap naik turunnya nilai Y maka
harus dihitung dengan koefisien penentuan (koefisien determinasi). Kalau koefisien
penentuan ditulis KP, maka untuk menghitung KP digunakan rumus berikut : KP = r2.
CARA MENGHITUNG r :
n
n n n
∑ xi y i n ∑ X i Y i −∑ X i ∑ Y i
i=1
r= i =1 i=1 i=1
n n r=
√ √∑ x 2i ∑ y 2i
i=1 i=1
atau
√ n∑
n
i=1
X 2i −
n
(∑ ) √∑ (∑ )
i=1
Xi
2 n
i=1
Y 2i −
n
i=1
Yi
2
n ( ∑ uvf )−( ∑ uf u ) ( vf v )
r= 2 2
√ √
n (∑ u 2 f u )−( ∑ uf u ) n (∑ v 2 f v )−(∑ vf v )
Rumus untuk menghitung koefisen korelasi bagi data berkelompok penting sekali
sebab dalam praktek, misalnya di dalam suatu penelitian, hasil data yang diperoleh
sudah disajikan dalam bentuk data berkelompok dengan interval kelas yang sama.
4
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
Setelah ditetapkan bahwa terdapat hubungan logis di antara variabel, maka untuk
mendukung analisis lebih jauh, barangkali tahap selanjutnya adalah menggunakan
grafik. Grafik ini disebut diagram pencar, yang menunjukkan titik-titik tertentu. Setiap
titik memperlihatkan suatu hasil yang kita nilai sebagai varibel tak bebas maupun
bebas.
3. Soal Mandiri
4. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. Agus Irianto, , “Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Jakarta,
Kencana, 2006
2. Getut Pramesti, “Aplikasi SPSS 15.0 dalam Model Linier Statistika”, Jakarta,
Media Alex Computindo, 2007.
3. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng, “Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan
Sains”,Jakarta, Erlangga, 2005.
4. Prof. Dr. Sudjana, MA.,MSc., ”Metoda Statistika”, Bandung, Tarsito, 2007
5. Sudaryono, M.Pd., “Statistika Probabilitas [Teori&Aplikasi]”, Yogyakarta, Andi,
2012.