Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI

SEKOLAH DASAR
1
ROSSI ISKANDAR, 2INTAN KUSMAYANTI

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Trilogi Jakarta, Indonesia


Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
rossiiskndar@trilogi.ac.id
intankusmayanti@gmail.com

Abstrak : Pada dasarnya, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan literasi saintifik dan mengembangkan kemampuan mengelola alam dengan baik. Untuk
menyelaraskan keterkaitan antara sains, teknologi serta hubungannya di tengah masyarakat maka
sebaiknya dirancang suatu desain dan aplikasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
sains teknologi masyarakat atau Sciene Technology Society. Pembelajaran sains dengan pendekatan
Science Technology Society berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung antara sains dan
masyarakat. Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan STS dimunculkan isu atau masalah lebih
dahulu yang digali dari pendekatan kontruktivis. Dengan demikian peserta didik akan terlatih peduli
terhadap lingkungan, sadar terhadap dampak positif dan negatif suatu teknologi, menyadari adanya nilai
yang dianut dalam masyarakat, kreatif dalam mencari masalah dan penyelesaian masalah. Kemampuan
ini sering dikatakan merupakan efek iringan dalam belajar sains.

Abstrac : Basically, learning Natural Sciences aims to develop scientific literacy skills and develop the
ability to manage nature well. To harmonize the relationship between science, technology and its
relationship in the community, it is better to design a science learning design and application using the
community technology science approach or the Sciene Technology Society. Learning science with the
Science Technology Society approach means using technology as a link between science and society. In
the learning process with the STS approach, an issue or problem is first raised which is explored from the
constructivist approach. Thus students will be trained to care about the environment, be aware of the
positive and negative effects of a technology, realize the values embraced in society, are creative in
finding problems and solving problems. This ability is often said to be a accompaniment effect in learning
science

Keyword : Pendekatan, Science, Technology, Society


PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

Ilmu Pengetahuan Alam diperkenalkan siswa dalam mengorganisasikan,


pada jenjang pendidikan formal mulai membangun, dan merekonstruksi
anak usia dini yang kemudian konsep berdasarkan pengalaman belajar.
dilanjutkan pada proses pembelajaran di Sehingga, jelaslah bahwa penguasaan
Sekolah Dasar sebagai salah satu mata konsep tidak dapat diperoleh jika
pelajaran yang utuh. Proses kegiatan pembelajaran hanya sebatas
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam transfer materi pelajaran dari guru
(IPA) dirancang untuk menghasilkan kepada siswa. Proses pembelajaran
sumber daya manusia yang kritis, peka haruslah mengutamakan keaktifan siswa
terhadap lingkungan, serta mampu serta menekankan pada kemampuan
menyelesaikan permasalahan minds-on dan hands-on yang ada pada
lingkungan dalam kehidupan sehari- diri siswa.
hari. Oleh karena itu, perlu diupayakan Hasil penelitian Programme for
pembelajaran IPA yang dapat International Student Assessment
memfasilitasi siswa agar mampu (PISA) tahun 2012 menunjukan bahwa
berpikir kritis, berdaya nalar tinggi, serta Indonesia berada pada urutan ke-64
berpikir inovatif dalam menyelesaikan dengan rata-rata perolehan sains 382
permasalahan lingkungan yang terjadi. dari jumlah 65 negara yang diteliti
Paham kontruktivisme (OECD, 2014, p.5) Hal tersebut berarti
berpandangan bahwa belajar merupakan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh
kegiatan aktif untuk membentuk suatu oleh negara-negara lain dalam hal
pengetahuan. Imnauel Kant dalam Ben- perkembangan ilmu pengetahuan yang
Hur (2006) berpendapat bahwa “... the didapatkan melalui proses pendidikan.
mind is an active organ and postulates Tentunya, menjadi pekerjaan rumah
that is the teacher’s responsibility to bagi para pendidik dan stakeholder di
organize experiences into concepts that bidang pendidikan untuk meningkatkan
determine subsequent learning. kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Kegiatan pembelajaran digambarkan Berdasarkan uraian di atas, maka
sebagai proses aktif yang dilakukan oleh proses pembelajaran sains pada jenjang

201

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

pendidikan dasar harus disusun


sedemikian rupa agar dapat PEMBAHASAN
meningkatkan minat dan motivasi siswa Istilah sains berasal dari bahasa
dalam mempelajari sains. Inovasi dalam Latin scientia yang berarti saya tahu,
merancang suatu proses pembelajaran juga merupakan serapan kata dari bahasa
merupakan salah satu faktor penting inggris ”science” yang berarti ilmu.
dalam mendukung ketercapaian tujuan Dalam perkembangannya, ilmu terbagi
pembelajaran. Perkembangan teknologi menjadi dua kelompok utama yaitu
informasi yang semakin berkembang natural science (ilmu-ilmu alam) dan
pesat dapat dimanfaatkan sebagai suatu social science (ilmu-ilmu sosial). Fowler
fasilitas dalam mengembangkan desain (dalam Djojosoediro, 2012, p.12),
proses pembelajaran yang inovatif dan natural science didefinisikan sebagai
menyenangkan. systematic and formulated knowledge
dealing with material phenomena and
METODE based mainly on observation and
Metode yang digunakan adalah induction, yang diartikan bahwa ilmu
kajian pustaka atau kajian literatur dari pengetahuan alam didefinisikan sebagai
berbagai sumber berupa e-book, jurnal, pengetahuan yang sistematis dan
dan artikel hasil penelitian. Sumber yang disusun dengan menghubungkan gejala-
lebih relevan, penulis gunakan sebagai gejala alam yang bersifat kebendaan dan
bahan analisis teori penulisan artikel ini. didasarkan pada hasil pengamatan dan
Sesuai dengan perkembangan zaman induksi. Sumber lain menyatakan bahwa
dan pengaruh globalisasi, maka berbagai natural science didefinisikan sebagai a
permasalahan pendidikan pun sedikitnya pieces of theoritical knowledge atau
telah bergeser pada masalah arus dan sejenis pengetahuan teoritis.
dampak teknologi. Maka, sumber yang Selanjutnya, istilah natural science
lebih relevan akan mampu sering disingkat menjadi science saja.
menyelesaikan permasalahan Oleh karena itu, science atau dalam
pendidikan saat ini.

202

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

bahasa Indonesia menjadi sains sepadan way of thinking), dan cara untuk
dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). penyelidikan (a way of investigating).
Ilmu pengetahuan alam
merupakan salah satu cabang ilmu Prawirohartono (dalam
mengenai gejala alam dan segala proses Djojosoediro, 2012, p.19) menyatakan
yang ada didalamnya. Berdasarkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam sebagai
kurikulum KTSP, Ilmu Pengetahuan disiplin ilmu memiliki ciri-ciri
Alam berhubungan dengan cara mencari sebagaimana disiplin ilmu lainnya.
tahu tentang alam secara sistematis, Setiap disiplin ilmu selain mempunyai
sehingga IPA bukan hanya penguasaan ciri umum, juga mempunyai ciri khusus.
kumpulan pengetahuan berupa fakta- Adapun ciri umum dari suatu ilmu
fakta, konsep-konsep, atau prinsip- pengetahuan adalah merupakan
prinsip saja tetapi juga merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang
proses penemuan. “Science stimulates menyatakan hubungan antara satu
and excites children’s curiosity about dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut
phenomena and events in the world disusun secara sistematis serta
around them” (Sharp, et. al. 2009, p.5). dinyatakan dengan bahasa yang tepat
Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dan pasti sehingga mudah dicari kembali
dapat menjadi wahana bagi peserta didik dan dimengerti untuk komunikasi.
untuk mempelajari diri sendiri dan alam Adapun ciri khusus Ilmu Pengetahuan
sekitar, serta prospek pengembangan Alam yang membedakan dengan ilmu
lebih lanjut dalam menerapkannya di lainnya adalah sebagai berikut: (1) IPA
dalam kehidupan sehari-hari. Collette mempunyai “nilai ilmiah” yang berarti
dan Chiappetta (dalam Sutrisno, 2006, bahwa kebenaran dalam IPA dapat
p.1) menyatakan bahwa sains pada dibuktikan lagi oleh semua orang
hakikatnya merupakan sebuah dengan menggunakan metode ilmiah
kumpulan pengetahuan (a body of dan prosedur seperti yang dilakukan
knowledge), cara atau jalan berpikir (a terdahulu oleh penemunya. Contoh: nilai
ilmiah ”perubahan kimia” pada lilin

203

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

yang dibakar. Artinya benda yang berkembang sebagai suatu hasil


mengalami perubahan kimia, eksperimen dan observasi, yang
mengakibatkan benda hasil perubahan bermanfaat untuk eksperimentasi dan
sudah tidak dapat dikembalikan ke sifat observasi lebih lanjut (Depdiknas,
benda sebelum mengalami perubahan 2006). (5) IPA sebagai produk, proses,
atau tidak dapat dikembalikan ke sifat dan sikap. Dalam IPA kita mempelajari
semula. (2) IPA merupakan suatu fakta, konsep, hukum, dan teori yang
kumpulan pengetahuan yang tersusun ditemukan oleh para ilmuwan. Hasil
secara sistematis dan dalam temuan atau pemikiran para ilmuwan
penggunaannya secara umum terbatas merupakan produk IPA sebagai salah
pada gejala-gejala alam. Perkembangan satu cabang ilmu pengetahuan. Para
IPA selanjutnya tidak hanya ditandai ilmuwan menggunakan metode atau cara
oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi tertentu dalam menghasilkan produk
juga ditandai oleh munculnya “metode IPA yang disebut dengan istilah metode
ilmiah” (scientific methods) yang ilmiah. Oleh karena itu, IPA dikatakan
terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja sebagai suatu proses. Dalam usaha untuk
ilmiah” (working scientifically), nilai menghasilkan karya ilmiah, seorang
dan “sikapi lmiah” (scientific attitudes) ilmuwan selain bekerja dengan
(Depdiknas,2006). (3) IPA merupakan menggunakan metode ilmiah juga
pengetahuan teoritis yang diperoleh atau memiliki sikap ilmiah. Sikap ilmiah
disusun dengan cara khusus, yaitu pada dasarnya terbentuk karena sifat
dengan melakukan observasi, sains itu sendiri. Misalnya, dalam sains
eksperimentasi, penyimpulan, kebenaran adalah suatu yang tentatif
penyusunan teori, eksperimentasi, (sementara). Sesuatu yang diyakini
observasi dan demikian seterusnya kait benar saat ini bisa saja ternyata salah
mengkait antara cara yang satu dengan atau perlu perbaikan di masa mendatang.
cara yang lain. (4) IPA merupakan suatu Karena kebenaran dalam IPA tidak
rangkaian konsep yang saling berkaitan bersifat mutlak, sekalipun ilmuwan
dengan bagan-bagan konsep yang telah harus kritis namun disisi lain juga harus

204

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

terbuka dengan pandangan orang lain. mengembangkan kemampuan


Sikap yang objektif, jujur, kritis, mengelola alam dengan baik. Sejalan
bertanggungjawab, dan terbuka dengan tujuan pembelajaran IPA yang
merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga dikemukakan oleh Harlen dan Qualter
merupakan bagian dari Ilmu (2004, p.70) bahwa “The overall goal of
Pengetahuan Alam. science education for all children is to
develop scientific literacy, meaning a
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar level of competence in understanding
Pada hakikatnya, pembelajaran and using knowledge of science that is
merupakan proses komunikasi needed for functioning effectively as a
transaksional antara guru dan siswa yang member of society”. Sehingga jelaslah
dilakukan secara dinamis dalam rangka bahwa proses pembelajaran IPA harus
mencapai tujuan pembelajaran. menekankan pada nilai aplikatif dari
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar suatu konsep yang dipelajari. Literasi
menekankan pada pemberian langsung sains adalah pengetahuan dan
untuk mengembangkan kompetensi agar pemahaman konsep dan proses ilmiah
peserta didik dapat menjelajahi dan yang diperlukan untuk pengembilan
memahami alam sekitar secara ilmiah. keputusan personal, partisipasi dalam
Guru berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan publik dan budaya, dan
mengembangkan setiap kompetensi produktivitas ekonomi (Rustaman,
yang dimiliki oleh siswa. Sesuai dengan 2010, p.140).
paham kontruktivis yang menyatakan Proses pembelajaran di sekolah
bahwa siswa membangun sendiri tidak terlepas dari pedoman
pengetahuan yang diterimanya melalui pembelajaran yang telah disediakan oleh
pengalaman-pengalaman belajar yang Pemerintah berupa kurikulum.
diberikan oleh guru. Kurikulum menjadi pedoman agar
Pada dasarnya, pembelajaran pembelajaran berlangsung secara
IPA bertujuan untuk mengembangkan efektif. “In considering effective
kemampuan literasi saintifik dan teaching and learning we need to look at

205

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

the content of what we teach as well as memelihara, menjaga, dan melestarikan


the way in which we teach it” (Dean, linkungan alam.
2000, p.51). Selanjutnya, kurikulum yang
Kurikulum yang diterapkan di diterapkan di Indonesia berubah dari
Indonesia berkembang secara dinamis KTSP 2006 menjadi Kurikulum 2013.
sesuai dengan kebutuhan dan Adapun standar kompetensi lulusan
perkembangan zaman. Berdasarkan pada jenjang pendidikan dasar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kurikulum 2013 berdasarkan Peraturan
(KTSP) 2006, tujuan dari mata pelajaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
IPA adalah agar siswa memiliki Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
kemampuan sebagai berikut: 2013 adalah sebagai berikut:
Memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
keteraturan alam ciptaan-Nya. (2) Tabel 1.1.
Standar Kompetensi Lulusan
Mengembangkan pengetahuan dan
Menurut Permendikbud Nomor 54 Tahu 2013
pemahaman konsep-konsep IPA yang
KUALIFIKASI
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam DIMENSI
KEMAMPUAN
kehidupan sehari-hari. (3) Memiliki perilaku yang
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap mencerminkan sikap orang

positif, dan kesadaran tentang adanya beriman, berakhlak mulia,


berilmu, percaya diri, dan
hubungan yang saling mempengaruhi
bertanggung jawab dalam
antara IPA, lingkungan, teknologi, dan Sikap
berinteraksi secara efektif
masyarakat. (4) Mengembangkan dengan lingkungan sosial
keterampilan proses untuk menyelidiki dan alam lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat
alam sekitar, memecahkan masalah dan
bermain.
membuat keputusan. (5) Meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam

206

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

Memiliki pengetahuan menekankan pembelajaran salingtemas


faktual dan konseptual
(sains, lingkungan, teknologi, dan
berdasarkan rasa ingin
masyarakat). Selain itu, pembelajaran
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri
seni, dan budaya dalam ilmiah (scientific inquiry) untuk
Pengetahua
wawasan kemanusiaan, menumbuhkan kemampuan berpikir,
n
kebangsaan, kenegaraan,
bekerja, bersikap ilmiah, serta
dan peradaban terkait
mengkomunikasikannya sebagai aspek
fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah,
penting kecakapan hidup.
sekolah, dan tempat
bermain.
Memiliki kemampuan pikir AFEKTIF
dan tindak yang produktif To know
why
Keterampila dan kreatif dalam ranah
PENDEK
n abstrak dan konkret sesuai ATAN
SAINTIFI
dengan yang ditugaskan K
PSIKOM KOGNITI
kepadanya. OTOR F
To know To know
how what

Gambar 1.1.
Berdasarkan acuan kurikulum, Pengembangan Afektif, Kognitif, dan Psikomotor
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari- Melalui Pendekatan Saintifik

hari untuk memenuhi kebutuhan


Pembelajaran IPA di sekolah
manusia dalam pemecahan masalah-
dasar sebaiknya dilakukan dengan
masalah tekait lingkungan alam yang
mengunakan pendekatan saintifik.
dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA
Pembelajaran dengan pendekatan
perlu dilakukan secara bijaksana untuk
saintifik adalah proses pembelajaran
mengurangi aktifitas yang berdampak
yang dirancang sedemikian rupa agar
buruk terhadap lingkungan sekitar. Pada
peserta didik secara aktif mengonstruk
jenjang pendidikan dasar, pembelajaran
konsep, hukum atau prinsip melalui
IPA diharapkan dilaksanakan dengan

207

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

tahapan-tahapan mengamati (untuk proses seperti mengamati,


mengidentifikasi atau menemukan mengklasifikasi, mengukur,
masalah), merumuskan masalah, meramalkan, menjelaskan, dan
mengajukan atau merumuskan hipotesis, menyimpulkan. Dalam melaksanakan
mengumpulakan data dengan berbagai proses-proses tersebut, bantuan guru
teknik, menganalisis data, menarik diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru
kesimpulan dan mengomunikasikan tersebut harus semakin berkurang
konsep, hukum atau prinsip yang dengan semakin bertambah dewasanya
“ditemukan”. Selain itu, pembelajaran siswa atau semakin tingginya kelas
dengan menggunakan pendekatan siswa.
saintifik menenkan pada efektifitas
ketercapaian tiga ranah yaitu kognitif,
Meningkatkan Minat dan Motivasi
afektif, dan psikomotor.
Peserta Didik dalam Pembelajaran
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk
Sains
memberikan pemahaman kepada peseta
Pembelajaran merupakan kegiatan
didik dalam mengenal, memahami
aktif yang harus dibangun secara
berbagai materi menggunakan
berkesinambungan oleh guru sebagai
pendekatan ilmiah, bahwa informasi
pendidik maupun siswa sebagai
bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
pembelajar. Pembelajaran sains
tidak bergantung pada informasi searah
seyogiyanya lebih menekankan pada
dari guru. Oleh karena itu, kondisi
proses, siswa aktif selama pembelajaran
pembelajaran yang diharapkan tercipata
untuk membangun pengetahuannya
diarahkan untuk mendorong peserta
melalui serangkaian kegiatan agar
didik dalam mencari tahu dari berbagai
pembelajaran menjadi bermakna bagi
sumber melalui observasi, dan bukan
siswa (Siahaan dan Suyana, 2010, p.3).
hanya diberi tahu (Daryanto, 2014, p.
Guru harus dapat memfasilitasi peserta
51).
didik untuk memperoleh pengetahuan
Penerapan pendekatan saintifik dalam
secara optimal. Harlen dan Qualter
pembelajaran melibatkan keterampilan

208

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

(2004, p.10) mengemukakan beberapa pembelajaran sains yang dapat


hal penting yang perlu diperhatikan oleh meningkatkan minat dan motivasi siswa
guru dalam meningkatkan minat dan dalam mempelajari sains adalah sebagai
motivasi peserta didik dalam berikut: (1) Menggunakan proses
mempelajari sains: (1) Memperhatikan pembelajaran yang menyenangkan bagi
kaitan konsep yang akan dipelajari peserta didik (interesting); (2) Berkaitan
dengan pengalaman atau pengetahuan dengan pengalaman atau pengetahuan
awal siswa (The importance of links to awal siswa (linked to experience). (3)
children’s experience). (2) Memberikan Pemahaman konsep menyeluruh bagi
pengalaman langsung kepada siswa (The setiap siswa (accesible to all). (4)
provision of first-hand experience). (3) Menggunakan lingkungan sebagai
Memberikan kesempatan bagi peserta media pembelajaran (interaction with
didik untuk menyatakan ide-ide selama materials). (5) Mengembangkan
proses pembelajaran (The opportunities kemampuan saintifik (developing
for children to use their own ideas). (4) scientific ideas). (6) Menggunakan
Menggunakan dan mengembangkan keterampilan proses (use of process
keterampilan proses (The use and skill). (7) Mengembangkan sikap ilmiah
development of process skills). (5) selama proses pembelajaran
Memfasilitasi kegiatan diskusi (The berlangsung (scientific attitudes). (8)
importance of facilitating discussion). Mengembangkan kegiatan pembelajaran
(6) Memperhatikan setiap langkah kelompok atau diskusi untuk
kegiatan dari awal perencanaan desain memfasilitasi peserta didik agar saling
pengembangan proses pembelajaran berbagi pengetahuan (cooperation and
(The detailed planning that is necessary sharing ideas).
and the way in which this planning is Desain pembelajaran untuk
influenced by the teachers’ views of what meningkatkan minat dan motivasi
it is to learn science). peserta didik berkaitan erat dengan
Adapun indikator keberhasilan kreativitas guru dalam mengembangkan
guru dalam mengembangkan desain desain pembelajaran yang variatif dan

209

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

menyenangkan. Science is a creative alam sedangkan teknologi adalah


human endeavour and as such needs to penggunaan pengetahuan, keterampilan,
be taught in such a way as to encourage dan kreativitas untuk memecahkan
questioning, open-mindedness, risk- masalah praktis yang kita hadapi dalam
taking, enthusiasm and enjoyment kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
(Harlen and Quarter, 2004, p.90). mengandung arti bahwa sains
merupakan dasar untuk
mengembangkan teknologi. Sains dan
teknologi digunakan dan dikembangkan
oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan
dari masyarakat.
Kaitan antara teknologi dan
masyarakat sudah terlihat jelas, karena
teknologi lahir oleh adanya kebutuhan
masyarakat. Tidak dapat kita bayangkan
Gambar 1.2. seandainya pada waktu ini orang tidak
Desain Pembelajaran IPA (Harlen and
dapat menggunakan produk teknologi
Quarter, 2004, p.74)
seperti listrik, telepon, radio dan televisi,
mobil atau sepeda motor. Penggunaan
Pendekatan Science Technology
produk teknologi memerlukan kesiapan
Society (STS)
mayarakat pengguna produk tersebut.
Sains, teknologi, dan masyarakat
Apabila masyarakat pengguna kurang
merupakan satu kesatuan yang saling
siap maka kegunaan atau manfaat suatu
berkaitan erat satu sama lain. Walaupun
produk teknologi akan kurang optimal.
penggunaan istilah sains dan teknologi
Hal ini berarti tujuan diciptakannya
seringkali dirangkai menjadi satu
produk teknologi tersebut tidak tercapai.
kesatuan, namun keduanya memiliki
Kesiapan yang harus dimiliki oleh
substansi arti yang berbeda. Fokus
pengguna produk teknologi ialah
utama sains adalah untuk memahami
pengetahuan tentang produk tersebut

210

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

dan kesiapan mental untuk tidak pembelajaran sains dan teknologi dalam
menggunakan produk teknologi untuk konteks pengalaman manusia
tujuan yang dampaknya merugikan (Chaerunisa, 2013, p.11). Pembelajaran
orang lain atau masyarakat. sains dengan pendekatan Science
Penyalahgunaan suatu produk teknologi Technology Society berarti
dapat menimbulkan dampak negatif. menggunakan teknologi sebagai
Bila dikaitkan dengan kesiapan penghubung antara sains dan
masyarakat pengguna produk teknologi, masyarakat. Dalam proses pembelajaran
maka sains merupakan komponen yang dengan pendekatan STS dimunculkan
dapat membantu meningkatkan kesiapan isu atau masalah lebih dahulu yang
pengetahuan masyarakat tentang produk digali dari pendekatan kontruktivis.
teknologi. Disamping itu sains juga Dengan demikian peserta didik akan
dapat berperan dalam meningkatkan terlatih peduli terhadap lingkungan,
pengetahuan masyarakat tentang sadar terhadap dampak positif dan
penggunaan sumber daya alam atau negatif suatu teknologi, menyadari
meningkatkan pemahaman masyarakat adanya nilai yang dianut dalam
tentang gejala alam dalam kehidupan masyarakat, kreatif dalam mencari
sehari-hari mereka (Poedjiadi dalam masalah dan penyelesaian masalah.
Wuryastuti, 2008). Untuk Kemampuan ini sering dikatakan
menyelaraskan keterkaitan antara sains, merupakan efek iringan dalam belajar
teknologi serta hubungannya di tengah sains.
masyarakat maka sebaiknya dirancang Pendekatan STS memiliki
suatu desain dan aplikasi pembelajaran karakteristik sebagai berikut:
IPA dengan menggunakan pendekatan identifikasi masalah (oleh siswa) di
sains teknologi masyarakat atau Sciene dalam masyarakat yang mempunyai
Technology Society. dampak negatif; mempergunakan
Definisi Sciene Technology masalah yang ada di dalam masyarakat
Society menurut National Science yang di temukan siswa yang ada
Teachers Associations (NSTA) adalah hubungannya dengan ilmu pengetahuan

211

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

alam sebagai wahana; menggunakan sains, ranah kreatifitas, ranah hubungan


sumber daya yang terdapat di dalam dan aplikasi.
masyarakat baik materi maupun manusia
sebagai nara sumber untuk informasi Poedjiadi (dalam Chaerunisa,
ilmiah maupun informasi teknologi yang 2013, p.15) menyatakan bahwa
dapat diterapkan dalam pemecahan implementasi pendekatan STS dalam
masalah nyata dari kehidupan sehari- pembelajaran meliputi 4 tahapan yaitu:
hari; meningkatkan kesadaran siswa (1) Invitasi, siswa didorong agar
akan dampak ilmu pengetahuan alam mengemukakan pengetahuan awalnya
dan teknologi; meningkatkan kesadaran tentang konsep yang dibahas. Bila perlu
siswa akan tanggung jawabnya sebagai guru memancing dengan memberikan
warga negara dalam menyelesaikan pertanyaan yang problematik tentang
masalah yang timbul di dalm masyarakat fenomena alam yang ditemui sehari-hari
terutama masalah-masalah yang erat dengan mengaitkan konsep-konsep yang
hubungannya dengan iptek (Wuryastuti, dibahas. Siswa diberi kesempatan untuk
2008). mengkomunikasikan, mengikutsertakan
Tiga landasan penting dari pemahaman tentang konsep tersebut. (2)
pendekatan STS yaitu adanya Pembentukan Konsep, siswa diberi
keterkaitan yang erat antara sains, kesempatan untuk menyelidiki dan
teknologi dan masyarakat; proses belajar menemukan konsep melalui
menganut pandangan konstruktivisme, pengumpulan, pengorganisasian,
yang pada pokoknya menggambarkan penginterpretasian data dalam suatu
bahwa siswa membentuk atau kegiatan yang telah dirancang guru.
membangun pengetahuannya melalui Secara berkelompok atau individu siswa
interaksinya dengan lingkungan dan melakukan kegiatan. Secara
dalam pengajarannya terkandung lima keseluruhan, tahap ini akan memenuhi
ranah yang terdiri atas ranah rasa keingintahuan siswa tentang
pengetahuan, ranah sikap, ranah proses fenomena alam sekelilingnya. (3)
Aplikasi Konsep dalam Kehidupan

212

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

Sehari-hari, siswa mengaitkan konsep hakikatnya merupakan sebuah


yang telah dipahami melalui dua tahapan kumpulan pengetahuan (a body of
sebelumnya dengan fenomena atau knowledge), cara atau jalan berpikir (a
konsep lain dalam kehisupan sehari-hari. way of thinking), dan cara untuk
Hal tersebut dilakukan untuk penyelidikan (a way of investigating).
meningkatkan penguatan konsep yang Pada dasarnya, pembelajaran
telah dibentuk pada proses IPA bertujuan untuk mengembangkan
pembelajaran. (4) Pemantapan Konsep, kemampuan literasi saintifik dan
guru memberikan penguatan konsep mengembangkan kemampuan
dengan kegiatan menyimpulkan mengelola alam dengan baik. Sehingga
bersama agar tidak terjadi miskonsepsi jelaslah bahwa proses pembelajaran IPA
dari hasil pembelajaran yang telah harus menekankan pada nilai aplikatif
dilakukan. dari suatu konsep yang dipelajari.
Literasi sains adalah pengetahuan dan
SIMPULAN pemahaman konsep dan proses ilmiah
Ilmu pengetahuan alam yang diperlukan untuk pengembilan
merupakan salah satu cabang ilmu keputusan personal, partisipasi dalam
mengenai gejala alam dan segala proses kegiatan publik dan budaya, dan
yang ada didalamnya. Berdasarkan produktivitas ekonomi (Rustaman,
kurikulum KTSP, Ilmu Pengetahuan 2010, p.140).
Alam berhubungan dengan cara mencari Beberapa hal penting yang perlu
tahu tentang alam secara sistematis, diperhatikan oleh guru dalam
sehingga IPA bukan hanya penguasaan meningkatkan minat dan motivasi
kumpulan pengetahuan berupa fakta- peserta didik dalam mempelajari sains
fakta, konsep-konsep, atau prinsip- yaitu, memperhatikan kaitan konsep
prinsip saja tetapi juga merupakan yang akan dipelajari dengan pengalaman
proses penemuan. Collette dan atau pengetahuan awal siswa (The
Chiappetta (dalam Sutrisno, 2006, p.1) importance of links to children’s
menyatakan bahwa sains pada experience), memberikan pengalaman

213

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 200-215
ISSN. 2615-1960

langsung kepada siswa (The provision of dengan pendekatan STS dimunculkan


first-hand experience), memberikan isu atau masalah lebih dahulu yang
kesempatan bagi peserta didik untuk digali dari pendekatan kontruktivis.
menyatakan ide-ide selama proses Dengan demikian peserta didik akan
pembelajaran (The opportunities for terlatih peduli terhadap lingkungan,
children to use their own ideas), sadar terhadap dampak positif dan
menggunakan dan mengembangkan negatif suatu teknologi, menyadari
keterampilan proses (The use and adanya nilai yang dianut dalam
development of process skills), masyarakat, kreatif dalam mencari
memfasilitasi kegiatan diskusi (The masalah dan penyelesaian masalah.
importance of facilitating discussion), Kemampuan ini sering dikatakan
memperhatikan setiap langkah kegiatan merupakan efek iringan dalam belajar
dari awal perencanaan desain sains
pengembangan proses pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
(The detailed planning that is necessary Chaerunisa, D.K. (2013). Korelasi
and the way in which this planning is Prestasi Belajar Kemampuan
influenced by the teachers’ views of what Berfikir Kreatif dan Sikap
it is to learn science). Untuk terhadap Sains Siswa SMP Setelah
menyelaraskan keterkaitan antara sains, Diterapkan Pendekatan Sains
teknologi serta hubungannya di tengah Teknologi Masyarakat dan
masyarakat maka sebaiknya dirancang Lingkungan dalam Pembelajaran
suatu desain dan aplikasi pembelajaran IPA. Undergraduated Dissertation,
IPA dengan menggunakan pendekatan Universitas Pendidikan Indonesia,
sains teknologi masyarakat atau Sciene Bandung.
Technology Society. Pembelajaran sains
dengan pendekatan Science Technology Daryanto. (2014). Pendekatan
Society berarti menggunakan teknologi Pembelajaran Saintifik Kurikulum
sebagai penghubung antara sains dan 2013. Yogyakarta: Gava Media.
masyarakat. Dalam proses pembelajaran

214

PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY: IPA DI SEKOLAH DASAR
ROSSI ISKANDAR, INTAN KUSMAYANTI

Dean, J. (2000). Improving Children’s Year Olds Know and What They
Learning Effective Teaching in Can Do with What They Know.
Primary School. London and New Rustaman, N. (2010). Materi dan
York: Routledge. Pembelajaran IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Ben-Hur, M. (2006). Concept-rich
Sharp, J. et all. (2009). Primary Science
mathematics instruction: building
Teaching Theory and Practice (4th
a strong foundation for reasoning
edition). UK: Learning Matters
and problem solving. Alexandria,
Ltd.
Virgina USA: Association for
Siahaan, P. dan Suyana, I. (2010).
Supervision and Curriculum
Hakikat Sains dan
Development.
Pembelajarannya. [electronic
Harlen, W. and Qualter, A. (2004). The version] Bandung: Pendidikan
Teaching of Science in Primary Fisika FPMIPA UPI.
School. London: David Fulton.
Sutrisno. (2006). Fisika dan
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Pembelajarannya. [electronic
Saintifik dan Kontekstual dalam version] Bandung: Pendidikan
Pembelajaran Abad 21 Kunci Fisika FPMIPA UPI.
Sukses Implementasi Kurikulum
Wuryastuti, S. (2008). Inovasi
2013. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pembelajaran IPA di Sekolah
Djojosoediro, W. (2012). Dasar. [electronic version]. Jurnal
Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Dasar No. 9 April
IPA SD. [electronic version] 2008 UPI.
Surabaya: PGSD Unesa.
Widodo, A., Wiryastuti, S., dan
Organization for Economic Cooperation Margaretha. (2010). Pendidikan
and Development. (2014). PISA IPA di SD. Bandung: UPI Press.
2012 Result in Focus What 15

215

Anda mungkin juga menyukai