Anda di halaman 1dari 17

Jenis-jenis Pengujian Aspal

Rivaldo Pontorondo
17014037
Pengujian Penetrasi Aspal

• Tuang contoh uji aspal ke kap penetrasi, diamkan jam pada temperatur ruang
• Rendam dalam bak air 25ºC, selama jam 1 – 2 jam
• Bersihkan jarum penetrasi dan pasang
• Letakkan pemberat 50 gr pada pemegang jarum sehingga berat total menjadi 100 gram
• Pindahkan contoh uji berikut cup penetrasi ke dalam bak berisi air dengan temperatur 25ºC di
bawah alat penguji penetrasi.
 Langkah pengujian:
• Atur jarum hingga bertemu dengan permukaan benda uji (aspal).
• Lepaskan jarum selama 5 + 0,1 detik.
• Tekan penunjuk penetrometer dan baca angka penetrasinya.
• Angkat jarum perlahan-lahan, lakukan pengujian paling sedikit 3 kali pada contoh uji
yang sama.
Pengujian Titik Lembek Aspal

1. Panaskan aspal ± 25 gr hingga cair


2. Letakkan 2 buah cincin di atas pelat kuningan yang telah diolesi talk-gliserol
3. Tuang contoh ke dalam cincin cetakan, diamkan pada temperatur ruang selama 30 menit.
4. Ratakan permukaan contoh dengan pisau.
5. Pasang kedua benda uji.
6. Masukkan pada bejana gelas berisi air suling bertemperatur 5 ± 1ºC
7. Pasang termometer khusus untuk penentuan titik lembek
8. Letakkan bola baja di atas benda uji
9. Rendam di dalam air pada temperatur 5ºC selama 15 menit
Langkah pengujian
a) Panaskan bejana dengan kenaikan temperatur air 5ºC/menit
b) Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit pertama 5ºC + 0,5 /menit
c) Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola baja jatuh
Pengujian Daktilitas Aspal

1. Panaskan aspal hingga cair


2. Lapisi cetakan dengan gliserin pasanglah cetakan daktilitas pada dasar plat
3. Tuang bahan uji dalam cetakan dari ujung ke ujung hingga penuh.
4. Dinginkan cetakan pada temperatur ruang menit, dan ratakan
5. Rendam di dalam bak perendam dengan temperatur 25ºC, 30 menit
Langkah pengujian
• Lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi -sisi cetakan.
• Pasang benda uji pada mesin uji dan tarik dengan kecepatan 5 cm per menit sampai benda uji
putus.
• Bacalah jarak antara pemegang benda uji saat benda uji putus (cm).
Pengujian Kekentalan Aspal Keras

1. Panaskan alat pengujian pada temperatur 120ºC.

2. Masukkan benda uji yang telah dipanaskan pada 120ºC kedalam tabung viskometer

Langkah pengujian

a) Buka gabus penyumbat tabung dan lakukan pengujian pada beberapa temperatur yang

berbeda (135ºC, 150ºC, 165ºC, 180ºC dan 200ºC).

b) Konversikan waktu (detik) yang diperoleh dengan kekentalan kinematik (cSt).

c) Buat grafik antara temperatur dan kekentalan untuk menghasilkan temperatur pencampuran

pada temperatur 170 ± 30 cst dan temperatur pemadatan pada 280 ± 30 cst.
Pengujian Titik Nyala Aspal Dan Bahan Bitumen

1. Panaskan contoh aspal keras atau aspal cair jenis menguap lambat ± gr pada 140ºC sampai
cukup cair.
2. Isilah cawan Cleaveland atauTOC sampai garis batas dan hilangkan gelembung udara
3. Letakkan cawan di atas plat pemanas, atur letak sumber panas
4. Letakkan nyala penguji, gantungkan termometer diatas dasar cawan. Atur posisi termometer
5. Tempatkan penahan angin, nyalakan sumber pemanas, atur hingga kenaikan temperatur 15 ±
1ºC/menit sampai mencapai temperatur 56ºC di bawah titik nyala perkiraan.
Langkah pengujian
a) Atur kecepatan pemanasan 5 – 6 ºC/menit pada temperatur antara 56ºC dan 28ºC di bawah
titik nyala perkiraan. Nyalakan nyala penguji dan atur diameter nyala penguji.
b) Putar nyala penguji hingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam waktu 1
detik, Ulangi setiap kenaikan 2ºC sampai terlihat nyala singkat pada permukaan aspal, baca
temperatur pada termometer dan catat.
c) Lanjutkan pengamatan sampai terlihat nyala di atas permukaan benda uji yang lebih lama
minimal 5 detik , baca dan catat temperatur pada termometer.
Pengujian Kadar Air Aspal

1. Timbang contoh aspal


2. Pasang rangkaian penguji kadar air dari aspal, reflux kondensor hubungkan dengan tabung
penerima
3. Masukkan contoh aspal berikut bahan pengikat air (xylol atau campuran xylol dan toluol) ke
dalam labu.
Langkah pengujian
a) Panaskan labu berisi contoh uji dan pengikat air sehingga air dalam tabung penerima tidak
bertambah lagi.
b) Baca jumlah air yang tertampung dalam tabung penerima.
c) Kadar air adalah perbandingan antara volume air dalam tabung penerima dengan berat benda
uji semula.
Pengujian Berat Jenis Aspal Padat

Pengujian ini dilakukan terhadap semua aspal padat, selanjutnya hasilnya dapat digunakan dalam
pekerjaan perencanaan campuran serta pengendalian mutu perkerasan jalan. Berat jenis aspal adalah
perbandingan antara berat jenis aspal padat dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu 25ºC atau
15,6ºC. SNI 06-2441-1991
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) termometer;
2) bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25ºC ± 0,1ºC);
3) piknometer 30 ml;
4) air suling sebanyak 1000 ml;
5) bejana gelas, kapasitas 1000 ml.
Cara Pengujian

1) isilah bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas piknometer yang tidak
terendam 40 mm; kemudian rendam dan jepitlah bejana tersebut dalam bak perendam
sehingga perendam sekurang-kurangnya 100 mm; aturlah suhu bak perendam pada suhu
25ºC;
2) bersihkan, keringkan, dan timbanglah piknometer dengan ketelitian 1 mg;
3) angkatlah bejana dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air suling kemudian
tutuplah piknometer tanpa ditekan;
4) letakkan piknometer ke dalam bejana dan tekanlah penutup sehingga rapat; kembalikan
bejana berisi piknometer ke dalam bak perendam; diamkan bejana tersebut di dalam bak
perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian angkatlah dan keringkan dengan
lap; timbanglah piknometer dengan ketelitian 1 mg; (B)
5) panaskan contoh bitumen keras atau ter sejumlah 100 gram, sampai menjadi cair dan aduklah
untuk mencegah pemanasan setempat; pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu
111ºC di atas titik lembek aspal;
6) tuangkan benda uji tersebut ke dalam piknometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian;

7) biarkan piknometer sampai dingin, selama tidak kurang dari 40 menit dan timbanglah dengan

penutupnya dengan ketelitian 1 mg; (C)

8) isilah piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa ditekan, diamkan

agar gelembung-gelembung udara keluar;

9) angkatlah bejana dari bak perendam dan letakkan piknometer di dalamnya dan kemudian

tekanlah penutup hingga rapat; masukkan dan diamkan bejana ke dalam bak perendam

selama sekurang-kurangnya 30 menit; ankat keringkan, dan timbanglah piknometer. (D)


Pengujian Kehilangan Berat Minyak Dan Aspal

Yang dimaksud dengan penurunan berat minyak dan aspal adalah selisih berat sebelum
dan sesudah pemanasan pada tebal tertentu pada suhu tertentu. Metode pengujian ini dilakukan
terhadap aspal dengan mencari besaran kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara A yaitu
cara lapisan tipis. Selanjutnya hasil pengujian ini digunakan untuk mengetahui stabilitas aspal
setelah pemanasan. Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui perubahan sifat fisik aspal
selama dalam pencampuran panas di AMP pada suhu 163ºC yang dinyatakan dengan penetrasi,
daktilitas dan kekentalan. SNI 06-2440-1991. Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai
berikut :
1) Termometer;
2) Oven;
3) Cawan baja tahan karat atau aluminium berbentuk silinder dengan dasar yang rata; ukuran
dalam : 140 mm, tinggi 9,5 mm dan tebal 0,64 mm – 0,76 mm.
4) Neraca analitik, dengan kapasitas (200 0,001) gram.
Cara Pengujian

1) Letakkan benda uji di atas pinggan setelah oven mencapai suhu (163ºC ± 1ºC);

2) Pasanglah termometer pada dudukannya sehingga terletak pada tengah-tengah antara pinggir

pinggan dan poros (sumbu) dengan ujung 6 mm di atas pinggan;

3) Ambillah benda uji dari dalam oven setelah 5 jam sampai 5 jam 15 menit;

4) Dinginkan benda uji pada suhu ruang, kemudian timbanglah dengan ketelitian 0,01 gram (B);

5) Apabila hasil pemeriksaan tidak semuanya sama maka benda uji dengan hasil yang sama

dikelompokkan untuk pemeriksaan ulang.


Pengujian Kelekatan Agregat Terhadap Aspal

Kelekatan agregat terhadap aspal adalah persentase luas permukaan agregat yang terselimut aspal

terhadap keseluruhan permukaan. Tujuan metode ini adalah menentukan angka kelekatan agregat terhadap

aspal. SNI 03-2439-199. Peralatan yang digunakan adalah:

1) wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml;


2) timbangan dengan kapasitas 200 gram, ketelitian 0,1 gram;
3) pisau pengaduk dari baja (spatula) lebar 25 mm panjang 100 mm;
4) tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 ml;
5) oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (150 ± 1)ºC;
6) saringan 6,3 mm (1/4”) dan 9,5 mm (3/8”);
7) termometer logam ± 200ºC dan ± 100C;8) air suling dengan pH 6,0 sampai 7,0
Cara Pengujian

a. Pelapisan Agregat Kering Dengan Aspal Cair (Cut-Back):


1) masukkan 100 gram benda uji, ke dalam wadah;
2) isi aspal sebanyak 5,5 ± 0,2
3) aduk aspal dan benda uji sampai merata dengan spatula selama 2 menit;
4) masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven dengan suhu 60 °C selama 2 jam, selama
proses ini lubang angin pada oven harus dibuka;
5) keluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dan aduk lagi sampai dingin (suhu ruang)
selanjutnya agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (1) penyelimutan terhadap agregat
harus sempurna, tidak boleh ada gelembung-gelembung udara; (2) bila keadaan tersebut tidak
tercapai, kemudian panaskan adukan tersebut sampai agregat diselimuti aspal dengan
sempurna;
6) pindahkan adukan tersebut ke dalam tabung gelas kimia;
7) isi dengan air suling sebanyak 400 ml;
8) diamkan pada suhu ruang selama 16 sampai 18 jam;
9) ambil selaput aspal yang mengambang di permukaan air dengan tidak mengganggu agregat di
dalam tabung; 10) dengan melihat dari atas menembus air, perkirakan prosentase luas permukaan
yang masih terselimuti aspal.
b. Pelapisan Agregat Kering Dengan Aspal Emulsi Cepat Mengendap (RS), Sedang
Mengendap (MS), Lambat Mengendap (SS):
1) masukkan 100 gram benda uji, masukkan ke dalam wadah;
2) isikan aspal emulsi sebanyak 80 ± 0,2 gram pada suhu ruang tanpa diaduk;
3) masukkan ke dalam oven pada suhu 135°C selama 5 menit;
4) keluarkan benda uji beserta wadah dan aduk sampai merata sehingga benda uji terselimuti
aspal;
5) lakukan seperti 2.3.1.(4), tetapi pada suhu 135°C;
6) lakukan seperti 2.3.1.(5);
7) selanjutnya lakukan seperti 2.3.1.(6); sampai dengan 2.3.1.(10).
c. Pelapisan Agregat Basah Dengan Aspal Cair (Cut-Back).
1) masukkan 100 gram benda uji, masukkan ke dalam wadah;
2) isikan 2 ml air suling;
3) aduk pada suhu ruang sampai benda uji menjadi basah secara merata;
4) tambahkan 5,5 ± 0,2 gram aspal yang telah dipanaskan sampai suhu yang diperlukan;
5) aduk sampai merata sehingga benda uji terselimuti aspal. Pengadukan tidak boleh lebih
dari 5 menit;
6) selanjutnya lakukan seperti pada 2.3.1.(6) sampai dengan 2.3.1.(10).
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai