Anda di halaman 1dari 9

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

SUATU TINJAUAN DALAM MANAJEMEN


Received: 21th December 2016; Revised: 22th January 2017; Accepted: 25 th February 2017

Sutono Abstrak: Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja


UIN Imam Bonjol Padang sangat penting dilakukan oleh semua organisasi. kondisi fisik
Email: Sutono1968@yahoo.co.id karyawan dapat terganggu akibat penyakit, ketegangan, dan
tekanan seperti halnya ketidak-amanan kerja. Salah satu
kewajiban perusahaan adalah untuk menaruh perhatian atas
kesehatan karyawan, baik kesehatan fisik maupun mental untuk
alasan ekonomi dan kemanusian. Untuk kepentingan ekonomi,
gangguan kesehatan karyawan akan menyebabkan menurunnya
hasil kerja karyawan. Absennya beberapa karyawan karena
alasan sakit akan berakibat terhambatnya kegiatan produksi
yang diharapkan. Di samping itu, kerugian juga akan timbul
atas dikeluarkannya biaya pengobatan bagi karyawan yang
sakit. Dengan alasan kemanusiaan, kesehatan karyawan
merupakan tanggung jawab setiap pemberi kerja

Kata Kunci: Pemutusan hubungan kerja, Manajemen

A. LATAR BELAKANG dari tempat kerja. Keselamatan kerja yang


dilakoni karyawan biasanya tergantung
Aktifitas suatu organisasi tidak lingkungan di mana dia bekerja. Hal ini
terlepas dari aktifitas rutin yang dilakukan disebabkan lingkungan kerja akan
orang-orang yang berada dalam organisasi memengaruhi keselamatan kerja karyawan.
tersebut yang biasa dikenal dengan istilah Artinya lingkungan kerja harus dapat
pekerja atau karyawan. Dalam praktiknya menjaga dan melindungi karyawan dari
aktifitas karyawan bekerja paling sedikit 8 kecelakaan kerja. Dalam praktiknya,
jam per hari, yang dipenuhi dengan berbagai lingkungan kerja meliputi kondisi sebagai
kesibukan untuk mengerjakan tugas-tugas berikut:
yang dibebankan kepadanya. Bahkan
terkadang lama bekerja bisa menjadi lebih 1. Di dalam kantor
lama, jika ada tugas tambahan yang harus 2. Di dalam pabrik
dikerjakan segera, dan dalam hal ini
3. Di dalam gudang
karyawan mengambil jam kerja lembur.
Selama bekerja banyak resiko yang dihadapi 4. Atau di lapangan.
karyawan, yang bahkan terkadang dapat Menurut Kasmir (2016:262-263),
mengancam keselamatan jiwa dan raganya. Resiko yang dihadapi masing-masing
Adalah kewajiban perusahaan untuk lingkungan kerja bervariasi satu sama lainnya,
melindungi karyawan selama jam kerja, tergantung dari jenis pekerjaan yang
bahkan karyawan juga dilindungi dikerjakan. Kondisi kerja di dalam kantor
keselamatannya selama menuju dan pulang relatif rendah dibandingkan dengan tempat

68
Sutono, Pemutusan hubungan Kerja…69
lain. Misalnya jika dibandingkan dengan jika 5. Untuk mengetahui bagaimana
bekerja di pabrik atau di lapangan. Resiko di cara mengukur kecelakaan kerja
pabrik atau di lapangan memiliki resiko kerja 6. Untuk mengetahui apa saja
yang cukup tinggi, bahkan dapat mengancam program mencegah kecelakaan
kesehatan dan jiwa karyawan setiap waktu. kerja
Tulisan ini akan menguraikan 7. Untuk mengetahui apa saja
beberapa aspek dari kesehatan dan program kesehatan kerja.
keselamatan kerja atau biasa disingkat
dengan K3. Keselamatan dan kesehatan kerja B. DEFINISI KESELAMATAN DAN
merupakan salah satu aspek perlindungan KESEHATAN KERJA
tenaga kerja yang diatur dalam Undang- Berbagai definisi dikemukakan oleh
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang opara ahli mengenai K3, di antaranya;
Ketenagakerjaan. Dengan menerapkan Kasmir (2016:266) menyebutkan bahwa
teknologi pengendalian keselamatan dan keselamatan kerja adalah merupakan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja aktivitas perlindungan karyawan secara
akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, menyeluruh. Artinya perusahaan berusaha
dan tingkat kesehatan yang tinggi. Di untuk menjaga jangan sampai karyawan
samping itu keselamatan dan kesehatan kerja mendapat suatu kecelakaan pada saat
dapat diharapkan untuk menciptakan menjalankan aktivitasnya. Sedangkan
kenyamanan kerja dan keselamatan kerja kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga
yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam agar karyawan tetap sehat selama bekerja.
kesehatan dan keselamatan kerja tidak Artinya jangan sampai kondisi lingkungan
terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, kerja akan membuat karyawan tidak sehat
emosional dan psikologi. atau sakit.
Meskipun ketentuan mengenai Sedangkan Bangun (2012:377)
kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur menyebutkan bahwa keselamatan kerja
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya merujuk pada perlindungan atas keamanan
tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak kerja yang dialami setiap pekerja.
faktor di lapangan yang mempengaruhi Perlindungan mengarah pada kondisi fisik
kesehatan dan keselamatan kerja seperti dan mental para pekerja yang diakibatkan
faktor manusia, lingkungan dan psikologis. lingkungan kerja yang ada pada perusahaan.
Masih banyak perusahaan yang tidak
memenuhi standar keselamatan dan Menurut Kasmir (2016:266-267)
kesehatan kerja. Berulang kali berita untuk menjaga agar keselamatan kerja
kecelakaan kerja ditayangkan. Dalam karyawan terjaga dan terjamin ada beberapa
makalah ini kemudian akan dibahas komponen yang perlu dilakukan, yaitu:
mengenai permasalahan kesehatan dan a. Tersedianya peralatan kerja yang
keselamatan kerja serta bagaimana memadai
mewujudkannya dalam keadaan yang nyata.
Perusahaan harus menyediakan
Tujuan penulisan artikel ini adalah : peralatan kerja yang disesuaikan
1. Untuk mengetahui apa itu k3 dengan jenis pekerjaan.
2. Untuk mengetahui alasan b. Perawatan peralatan secara terus
penerapan k3 menerus
3. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan Peralatan kerja harus selalu
kerja digunakan pada saatnya bekerja atau
4. Untuk mengetahui ruang lingkup berada diruangan tertentu.
dan syarat keselamatan kerja c. Kepatuhan karyawan
70 Al-Qalb, Jilid 9, Edisi 1, Maret 2017
Karyawan atau yang tidak C. ALASAN MENERAPKAN
terlibat baik langsung maupun tidak KESELAMATAN DAN KESEHATAN
langsung dengan pekerjaan atau KERJA
disekitar lokasi kerja wajib Terdapat beberapa alasan sehingga
mematuhi aturan tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
keselamatan kerja yang telah ini perlu diterapkan. Bangun (2012:378-379)
ditetapkan. menjelaskan tiga alasan mengapa program
d. Prosedur kerja keselamatan kerja merupakan keharusan bagi
setiap perusahaan untuk melaksanakannya,
Karyawan harus mengikuti antara lain:
prosedur kerja yang telah ditetapkan.
a) Moral
e. Petunjuk kerja disetiap lokasi kerja
Manusia merupakan makhluk
Perusahaan harus membuat termulia di dunia, oleh karena itu
petunjuk atau rambu-rambu kerja sepatutnya manusia memperoleh
disetiap lokasi tertentu. perlakuan yang terhormat dalam
Sedangkan dalam hal kesehatan organisasi. Manusia memiliki hak untuk
kerja, menurut Kasmir (2016:267-268) memperoleh perlindungan atas
komponen yang perlu dilakukan adalah: keselamatan dan kesehatan kerja, moral
dan kesusilaan, serta perlakuan yang
a) Kondisi udara di ruangan
sesuai dengan harkat dan martabat
Kondisi udara di dalam ruangan manusia dan nilai-nilai agama (Undang-
haruslah disesuaikan dengan kondisi undang Republik Indonesia Nomor 13
yang seharusnya. tahun 2003 tentang ketenagakerjaan).
b) Ventilasi ruangan b) Hukum
Adanya alat untuk menjaga Alasan lain yang sama pentingnya
sirkulasi udara di dalam suatu dengan moral, terdapat juga alasan
ruangan. hukum yang berkaitan dengan
c) Kebisingan keselamatan dan kesehatan kerja.
Undang-undang tentang ketenagakerjaan
Untuk ruangan tertentu yang merupakan jaminan bagi setiap pekerja
menggunakan mesin yang memiliki untuk menghadapi resiko kerja yang
suara yang keras dan menyebabkan dihadapinya yang ditimbulkan pekerjaan.
kebisingan maka diperlukan alat
peredam suara untuk mengatasinya. c) Ekonomi

d) Penerangan atau cahaya Alasan ekonomi akan dialami oleh


banyak perusahaan karena mengeluarkan
Setiap ruangan harus memiliki biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya
penerangan yang cukup sehingga akibat kecelakaan kerja yang dialami
tidak mengganggu pekerjaan. pekerja.
e) Tersedianya pembuangan kotoran
limbah
D. FAKTOR-FAKTOR YANG
Perusahaan harus menyediakan MEMENGARUHI KESELAMATAN
pembuangan baik air, atau udara KERJA
sehingga tidak mengganggu Keselamatan kerja diperlukan
kesehatan karyawan, termasuk demi tercapainya tujuan utama sebuah
kesehatan warga. organisasi atau Perusahaan. Untuk itu
perlu dipersipakan faktor-faktor yang
Sutono, Pemutusan hubungan Kerja…71
berkaitan langsung dengan keselamatan Umur dari peralatan kerja juga
kerja pekerja. Kasmir (2016:274-276) akan mempengaruhi keselamatan
menguraikan faktor-faktor yang kerja karyawan.
memengaruhi keselamatan kerja Lebih lanjut Kasmir (2016:276-
karyawan, yaitu: 277) menyebutkan bahwa di samping
a. Kelengkapan peralatan kerja dipengaruhi variabel-variabel lainnya,
Bahwa peralatan keselamatan keselamatan kerja juga memengaruhi
kerja yang lengkap sangat variabel lain pula. Artinya ada pengaruh
diperlukan. Artinya makin lengkap timbal balik dengan adanya program
peralatan keselamatan kerja yang keselamatan kerja. Adapun faktor- faktor
dimiliki, maka keselamatan kerja yang memengaruhi program keselamatan
makin baik. kerja adalah sebagai berikut:

b. Kualitas peralatan kerja a) Keamanan kerja

Disamping lengkap, peralatan Artinya jika peralatan


kerja yang dimiliki juga harus keselamatan kerja yang lengkap,
diperhatikan kualitas dari baik dan sempurna, maka akan
perlengkapan keselamatan kerja. memengaruhi keamanan kerja,
sehingga risiko kecelakaan dapat
c. Kedisiplinan karyawan diminimalkan.
Hal berkaitan dengan perilaku b) Motivasi kerja
karyawannya dalam menggunakan
peralatan keselamatan kerja Maksudnya dengan adanya
program keselamatan kerja yang
d. Ketegasan pemimpin baik tentu akan dapat memotivasi
Dalam hal ini ketegasan karyawan untuk bekerja lebih baik.
pemimpin dalam menerapkan aturan c) Kinerja
penggunaan peralatan kesempatan
kerja. Artinya keselamatan kerja akan
memengaruhi peningkatan ataupun
e. Semangat kerja penurunan kinerja karyawan.
Peralatan keselamatan kerja d) Semangat kerja
yang lengkap, baik dan sempurna
maka akan memberikan semangat Artinya dengan adanya program
kerja yang tinggi. keselamatan kerja yang baik, akan
ikut mendongkrak semangat kerja
f. Motivasi kerja karyawan.
Dengan semangat kerja, e) Dan faktor lainnya
motivasi karyawan untuk bekerja
juga akan kuat jika peralatan Faktor-faktor lain yang
keselamatan kerja yang lengkap. dimaksud di sini adalah sehubungan
dengan hal-hal yang berkaitan
g. Pengawasan dengan adanya penerapan keamanan
Setiap karyawan harus diawasi kerja.
dalam menggunakan peralatan Berdasarkan dari penjelasan di
keselamatan kerja. atas makin penting bagi perusahaan
h. Umur alat kerja untuk menjalankan program keselamtan
kerja secara baik, mengingat banyak
manfaat yang dapat dipetik. Kemudian
untuk menjaga agar program
72 Al-Qalb, Jilid 9, Edisi 1, Maret 2017
keselamatan kerja terus berjalan dengan memengaruhi banyak hal, seperti yang
baik, maka perusahaan juga harus dijelaskan Kasmir (2016:279), bahwa
memelihara faktor- faktor baik yang kesehatan kerja memengaruhi karyawan
memengaruhi maupun dipengaruhi oleh dalam menjalankan aktifitas. Berikut ini
keselamatan kerja. pengaruh dari kesehatan karyawan
terhadap:

E. FAKTOR-FAKTOR YANG a) Kemampuan kerja


MEMENGARUHI KESEHATAN KERJA Karyawan yang sehat tentu akan
Kesehatan kerja merupakan sanggup dan mampu untuk bekerja.
bagian utama yang tidak terpisahkan dari Karyawan yang sehat secara fisik
penerapan program K3. Kasmir dan jiwanya, maka dipastikan akan
(2016:277-278) menjelaskan faktor- mampu untuk bekerja dengan
faktor yang sering memengaruhi sebaik-baiknya.
kesehatan kerja karyawan (Kasmir, b) Semangat kerja
2016:277-278), yaitu:
Karyawan yang sehat akan
a. Udara bersemangat untuk bekerja, baik
Kondisi udara di ruangan berangkat kerja maupun melakukan
tempat bekerja harus membuat pekerjaan yang diberikan kepadanya.
karyawan tenang dan nyaman. c) Motivasi kerja
Misalnya di dalam ruangan tertutup
tentu perlu diperlukan pendingin Karyawan yang sehat akan
ruangan yang cukup. terdorong kuat untuk melakukan
aktivitas kerja. Demikian pula
b. Cahaya sebaliknya jika karyawan tidak sehat
Kualitas cahaya di ruangan juga tentu tidak akan termotivasi untuk
akan sangat memengaruhi kesehatan melakukan pekerjaannya atau
karyawan. motivasinya menjadi lemah.
c. Kebisingan d) Kinerja
Suara yang ada di dalam suatu Kesehatan kerja pada akhirnya
ruangan atau lokasi bekerja. akan memengaruhi kinerja
Ruangan yang terlalu berisik atau seseorang. Karyawan yang sehat
bising tentu akan memengaruhi tentu secara tidak langsung akan
kualitas pendengaran. memengaruhi kinerjanya.
d. Aroma berbau Dengan begitu banyak faktor-
faktor yang memengaruhi kesehatan
Maksudnya untuk ruangan yang kerja karyawan, maka perusahaan sudah
memiliki aroma yang kurang sedanp seharusnya untuk memerhatikan
maka kesehatan akan sangat kesehatan kerja karyawan. Perusahaan
terganggu. harus menyediakan berbagai fasilitas
e. Layout ruangan yang dibutuhkan sehingga mampu
menjalin kesehatan kerja seluruh
Tata letak ruangan sangat karyawan.
memengaruhi kesehatan karyawan,
misalnya tata letak kursi, meja serta
peralatan lainnya.
Kesehatan kerja apabila
diterapkan dalam suatu organisasi akan
Sutono, Pemutusan hubungan Kerja…73
F. RUANG LINGKUP DAN SYARAT 8. Dilakukan penyelamatan,
KESELAMATAN KERJA pengambilan benda dan pekerjaan
Menurut Undang-Undang nomor lain di dalam air.
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan 9. Dilakuakan pekerjaan dalam
menguraikan ruang lingkup keselamatan ketinggian diatas permukaan tanah
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di atau perairan.
permukaan air, di dalam air maupun di 10. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan
udara, yang berada di wilayah kekuasaan udara atau suhu yang tinggi atau
hukum Republik Indonesia. rendah.
11. Dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan menurut Dengan peraturan perundangan
undang-undang ini berlaku dalam tempat dapat dirujuk sebagai tempat kerja,
kerja dimana: ruangan-ruangan atau lapangan-
1. Dibuat, dicoba, dipakai atau lapangan lainnya yang dapat
dipergunakan mesin pesawat, alat membahayakan keselamatan atau
perkakas, peralatan atau instalasi kesehatan yang bekerja atau yang
yang berbahaya atau dapat berada di ruangan atau lapangan.
menimbulkan kecelakaan atau Kemudian hal ini juga diatur yang
peledakan. berkaitan dengan syarat-syarat
2. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, keselamatan kerja.
diangkat atau beracun, menimbulkan Dalam praktiknya keselamatan
infeksi, bersuhu tinggi. kerja yang diterapkan oleh setiap
3. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perusahaan adalah mencegah, atau
perawatan, pembersihan atau memberi pertolongan,
pembongkaran rumah, gedung atau menyelenggarakan atau mengamankan
bangunan lainya termasuk bangunan aktivitas perusahaan. Oleh karena
perairan, saluran atau trowongan keselamatan kerja yang dimiliki harus
dibawah tanah dan sebagainya atau memiliki syarat-syarat seperti yang telah
dimana dilakukan pekerjaan ditetapkan pemerintah melalui undang-
persiapan. undang.
4. Dilakukan usaha pertanian, Adapun syarat-syarat keselamatan
perkebunan, pembukaan hutan, kerja menurut Undang-undang nomor 1
pengerjaan hutan, pengolahan kayu tahun 1970 adalah untuk:
atau hasil hutan lainya, peternakan, 1. Mencegah dan mengurangi
perikanan dan lapangan kesehatan. kecelakaan
5. Dilakukan usaha pertambangan dan 2. Mencegah, mengurangi dan
pengolahan, emas, perak, logam atu memadamkan kebakaran
biji logam lainya, batu-batuan, gas, 3. Mencegah dan mengurangi
minyak atau mineral lainya, baik bahaya ledakan
dipermukaan atau didalam bumi, 4. Memberi kesempatan atau jalan
maupun didasar perairan. menyelamatkan diri pada waktu
6. Dilakukan pengangkutan barang, kebakaran atau kejadian-kejaian
binatng atau manusia, baik didarat, lain yang berbahaya
melalui trowongan, di permukaan air, 5. Memberi pertolongan pada
dalam air maupun di udara. kecelakaan
7. Dikerjakan bongkar muat barang di 6. Memberi alat-alat perlindungan
kapal, perahu, dermaga, stasiun atau diri pada para pekerja
gudang. 7. Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun psikis,
74 Al-Qalb, Jilid 9, Edisi 1, Maret 2017
peracuan, infeksi maupun rendahnya kecelakaan dan penyakit yang
penularan diderita para pekerja selama setahun
8. Dll . kerja. Tingkat kecelakaan kerja dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
Dengan peraturan dapat sebagai berikut:
diubah perincian seperti tersebut di
atas sesuai dengan perkembangan Jumlah kecelakaan dan
ilmu pengetahuan, teknik dan penyakit x 200.000
teknologi serta pendapat-pendapat TKK= jumlah jam kerja
baru dikemudian hari. Dengan ketentuan, untuk 100
1. Dengan peraturan perundangan pekerja tetap adalah 200.000 (40 jam
ditetapkan syarat-syarat seminggu x 50 minggu). Sebagai contoh,
keselamatan kerja dalam perusahaan A memilki 400 karyawan
perencanaan, pembuatan, mencatat 20 kli terja=800.00, sehingga:
pengangkutan, peredaran, 20 x 200.00
perdagangan, pemasangan, TKK= 800.000 = 5
pemakain, penggunaan, Berdasarkan contoh tersebut,
pemeliharaan dan penyimpahan terdapat 5 kali kecelakaan dan penyakit
bahan, barang, produk teknis dan setiap 100 orang karyawan setahun.
aparat produksi yang 2. Frekuensi kecelakaan
mengandung dan dapat Frekuensi kecelakaan, disingkat FK
menimbulkan bahaya kecelakaan. menggambarkan jumlah kecelakaan
2. Syarat-syarat tersebut membuat kerja yang terjadi setiap satu juta jam
prinsip-prinsip teknis ilmiah kerja (bukan dalam setahun). Untuk
menjadi sutu kumpulan suatu memudahkan perhitungan ini, digunakan
kumpulan ketentuan yang disusun rumus sebagai berikut:
secara teratur, jelas dan praktis Jumlah kecelakan dan
yang mencangkup bidang penyakit x 1.000.000 jam
konstruksi, bahan, pengolahan FK=
dan pembuatan, perlengkapan jumlah jam kerja
alat-alat perlindungan, pengujian Berdasarkan contoh sebelumnya,
dan pengesahan, pengepakan atau frekuensi kecelakaan dapat dihitung:
pembungkusan, pemberian tanda- 20 x 1.000.000
tanda pengenal atas bahan, barang, 800.00 = 25
produk teknis dan aparat produk Hasil perhitungan ini menunjukkan
guna menjamin keselamatan terjadi sebanyak 25 kali kecelakaan dan
barang-barang itu sendiri, penyakit dalam satu jam kerja.
keselamatan tenaga kerja yang 3. Tingkat kegawatan
melakukannya dan keselamatan Tingkat kegawatan, disingkat TK
umum. merupakan suatu pengukuran atas
hilangnya jam kerja. Tingkat
G. Cara Mengukur Kecelakaan Kerja kegawatan dapat diketahui dengan
Berikut ini akan diberikan menggunakan rumus berikut:
gambaran singkat mengenai cara Jumlah jam kerja yang hilang x
mengukur kecelakaan kerja yang 1.000.000 jam
dijelaskan oleh Bangun (2012:380-381), TK = jumlah jam kerja
sebagai berikut : Berdasarkan contoh sebelumnya, bila
1. Tingkatan kecelakaan kerja jam kerja yang hilang sebesar 50 jam,
Tingkat kecelakaan kerja atau maka tingkat kegawatan dapat dihitung:
disingkat TKK adalah mengukur tinggi 50 x 1.000.000 jam
Sutono, Pemutusan hubungan Kerja…75
TK = (800.000) = 62,5 f) Ergonomik
Hasil perhitungn menunjukkan Berbagai jenis peralatan yang
terdapat 62,5 kali kecelakaan kerja digunakan untuk memperoleh hasil kerja
dan penyakit. yang diinginkan, kesalahan dalam
menggunakan peralatan dan lingkungan
H. PROGRAM MENCEGAH lain yang berkaitan dengan pekerjaan
KECELAKAAN KERJA tersebut dapat menyebabkan kecelakaan
Menurut Bangun (2012:393-396) kerja. Suatu tindakan untuk mengatasi
berbagai tindakan yang dapat dilakukan permasalahan itu melalui ergonomik,
untuk mencegah kecelakaan kerja yaitu menyesuaikan mesin dan
sebagai berikut: lingkungan dengan keahlian yang
a) Pendidikan Karyawan dimiliki pekerja.
Tujuan utama bidang keselamatan
kerja adalah mencegah timbulnya I. KESIMPULAN
kecelakaan kerja yang dialami karyawan. Penerapan kesehatan dan
Para pekerja perlu diberikan pendidikan keselamatan kerja sangat penting
untuk mengetahui prosedur kerja yang dilakukan oleh semua organisasi. Ini
benar dan memahami peraturan- sesuai dengan pendapat Bangun
peraturan tentang keselamatan kerja. (2012:396-397) menyebutkan bahwa
b) Mengurangi Kondisi yang Tidak Aman upaya pencegahan kecelakaan kerja
Kebanyakan timbulnya kecelakaan adalah suatu bagian dari fungsi
kerja diakibatkan situasi di lingkungan pemeliharaan karyawan yang merupakan
kerja, seperti menggunakan peralatan tanggung jawab pemberi kerja. kondisi
yang tidak layak pakai, kondisi gudang fisik karyawan dapat terganggu akibat
yang tidak aman, kurangnya penerangan, penyakit, ketegangan, dan tekanan
dan lain sebagainya. seperti halnya ketidak amanan kerja.
c) Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja Sebagai salah satu kewajiban perusahaan
Seleksi karyawan merupakan proses untuk menaruh perhatian atas kesehatan
untuk mencari pekerja yang sesuai karyawan, baik kesehatan fisik maupun
dengan sifat-sifat pekerjaan. Karyawan mental untuk alasan ekonomi dan
akan berhasil mengerjakan pekerjaannya kemanusian.
jika memiliki pengetahuan, keterampilan, Untuk kepentingan ekonomi,
dan kemampuan yang sesuai dengan gangguan kesehatan karyawan akan
persyaratan pekerjaan. menyebabkan menurunnya hasil kerja
d) Pelatihan Karyawan karyawan. Absennya beberapa karyawan
Pada berbagai bidang pekerjaan, karena alasan sakit akan berakibat
pengalaman kerja merupakan salah satu terhambatnya kegiatan produksi yang
faktor penentu keamanan kerja bagi diharapkan. Di samping itu, kerugian
karyawan. Karena itu, pelatihan dapat juga akan timbul atas dikeluarkannya
sebagai pengganti pengalaman kerja. biaya pengobatan bagi karyawan yang
e) Kualitas Supervisor sakit. Dengan alasan kemanusiaan,
Pengawasan atas pekerjaan kesehatan karyawan merupakan
karyawan dalam perusahaan sangat tanggung jawab setiap pemberi kerja.
menentukan hasil kerja dan keamanan Tenaga kerja yang sehat fisik dan mental
kerja karyawan. Namun, tidak sedikit akan dapat bekerja dengan baik dan
terjadi bahwa kurangnya kualitas meningkatkan produktivitas kerja.
supervisor dapat menyebabkan Keselamatan kerja adalah
timbulnya kecelakaan kerja. merupakan aktivitas perlindungan
karyawan secara menyeluruh.
Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya
76 Al-Qalb, Jilid 9, Edisi 1, Maret 2017
untuk menjaga agar karyawan tetap sehat
selama bekerja. Alasan pentingnya
menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja adalah moral, hukum, dan ekonomi.
Faktor-faktor yang memengaruhi
keselamatan kerja yaitu: kelengkapan
peralatan kerja, kualitas peralatan kerja,
kedisiplinan karyawan, ketegasan
pimpinan, semangat kerja, motivasi,
pengawasan, umur alat kerja.
Faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan kerja yaitu: udara, cahaya,
kebisingan, aroma berbau, dan layout
ruangan. Ruang lingkung dan syarat
keselamatan kerja, di darat, di tanah,
permukaan air, dan udara. Pemerintah
telah mengatur K3 dalam Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta: Erlangga
Dessler, Gary. 1992. Manajemen Personalia.
Diterjemahkan oleh: Agus Dharma,
Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya
Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
Rajawali Pers
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan

Anda mungkin juga menyukai