Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG

MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUK DALAM SISTEM COW-CALF


OPERATION DI KELOMPOK TANI TERNAK BERSATU DESA
TANGGA KECAMATAN MONTA KABUPATEN BIMA

MUHAMMAD HAIKAL FADILLAH FIRDAUSI


B1D018318

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG

MANAJEMEN PEMELIHARAAN INDUK DALAM SISTEM


COW-CALF OPERATION DI KELOMPOK TANI TERNAK
BERSATU DESA TANGGA KECAMATAN MONTA
KABUPATEN BIMA

MUHAMMAD HAIKAL FADILLAH FIRDAUSI

B1D018318

Proposal Praktik Kerja Lapang

Diserahkan untuk Keperluan Penyelesaian Pendidikan

Pada Progran Studi Peternakan-Fakultas Peternakan-Universitas Mataram

Program Studi Peternakan

Ketua, Pembimbing,

Dr, Ir. Wayan Wariata Dr. Ir. Lalu Wirapribadi.,MP


NIP: 19611231 198703 1016 NIP: 19590119 198703 1001

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................iv
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja Lapang..................................................2
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG..............................................3
A. Gambaran Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang..............................................3
B. Kegiatan yang akan dilaksanakan......................................................................3
JADWAL KEGIATAN....................................................................................................6
A. Waktu Persiapan PKL.........................................................................................6
B. Waktu Pelaksanaan PKL.....................................................................................6
C. Waktu Penyelesaian Pembuatan Laporan.........................................................6
D. Rencana Evaluasi.................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
LAMPIRAN.....................................................................................................................9

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL…………………………………………………7

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pribadi……………………………………………………9

iv
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat khususnya
masyarakat Indonesia, permintaan akan bahan pangan yang mengandung
protein hewani termasuk daging sapi, semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi yang
seimbang, pertambahan penduduk dan meningkatnya daya beli
masyarakat.  Dengan adanya peningkatan pemenuhan konsumsi daging
sapi tersebut, salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan
meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas sapi potong. Untuk itu
bibit sapi potong merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan
dan mempunyai nilai strategis dalam upaya mendukung terpenuhinya
kebutuhan daging, sehingga diperlukan upaya pengembangan pembibitan
dan penggemukan sapi potong secara berkelanjutan.
Di Nusa Tenggara Barat, sebagian masyarakatnya adalah peternak
tradisional. Menurut Djajanegara dan Diwyanto (2001) Usaha ternak sapi
untuk menghasilkan sapi bakalan (cow-calf operation) 99% dilakukan oleh
peternakan rakyat, hal ini menunjukan bahwa sitem Cow-Calf Operation
cocok untuk diaplikasikan di NTB guna meningkatkan produksi sapi
potong , namun harus dengan memperhatikan manajemen yang baik.
Sesuai dengan namanya, program produksi induk-anak (cow-calf
program) ini bertujuan untuk menghasilkan anak. Sumber keuntungan
utama dari program ini adalah jumlah anak yang dapat disapih. Nantinya,
pedet ini dapat digunakan dalam industri sapi potong yang lain, misalnya
untuk tujuan breeding atau untuk penggemukan. Dengan demikian,
program ini merupakan dasar dari program-program yang lainnya (Pribadi
et al., 2020).
Dari uraian tersebut, timbulah minat mahasiswa untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Kelompok Tani Ternak
Bersatu Desa Tangga. Kegiatan PKL ini diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari secara praktis tentang
bagaimana manajemen pemeliharaan sapi potong dengan baik khusunya
dalam manajemen pemeliharaan indukan dengan system Cow-Calf
Operation.

1
B. Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja Lapang
1. Tujuan Praktek Kerja Lapang
a. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam rangka
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
mengelola usaha peternakan sapi potong
b. Untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai manajemen
pemeliharaan sapi potong dalam sistem Cow-Calf Operation
c. Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa
dibidang peternakan.
2. Kegunaan Praktek Kerja Lapang
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori tentang tata laksana
pengelolaan sapi potong
b. Mahasiswa mampu memahami manajemen sapi potong dengan
system Cow-Calf Operation
c. Memperoleh pengalaman kerja sehingga mahasiswa mampunyai
wawasan luas, kreatifitas, serta mampu bersaing di dunia kerja.

2
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG

A. Gambaran Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang


Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Kelompok Tani
Ternak BERSATU yang berlokasi di Desa Tangga Kecamatan Monta
Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kelompok Tani Ternak BERSATU didirikan pada tanggal 10
Oktober 2010 dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang. Jumlah ternak di
kelompok tani ternak BERSATU adalah 32 ekor di dalam kandang dan 35
ekor di padang penggembalaan, sehingga total ternaknya adalah 67 ekor.

B. Kegiatan yang akan dilaksanakan

1. Identifikasi Masalah yang Sering Dialami Peternak


Melakukan identifikasi masalah melalui pertanyaan atau quisioner
dan pengamatan secara langsung.

2. Menerapkan Manajemen Perkandangan Sapi Potong


Tipe kandang berdasarkan bentuknya ada dua, yaitu kandang
tunggal dan kandang ganda. Kontruksi kandang biasanya meliputi
dinding kandang, lantai kandang, atap, tempat pakan dan minum, serta
lorong atau gang.

3. Menerapkan manajemen pemberian pakan dan air minum


Pakan adalah kumpulan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pakan harus
mengandung nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap
dalam jumlah seimbang.Nutrient yang dibutuhkan ternak antara lain kar
bohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta mineral
(Susanto, 2013).Oleh karena itu manajemen pemberian pakan yang baik
tentunya sangat penting dalam proses manajemen pemeliharaan sapi
potong untuk menunjang produksi yang optimal. Oleh karena efisiensi
pakan dalam memenuhi kebutuhan ternak tentunya harus diatur secara
baik, karena sangat mempengaruhi pendapatan peternak.
Pemberian air minum pada ayam petelur sangat penting sekali
dikarenakan air memiliki banyak fungsi terutama dalam proses
metabolism dan termoregulasi di dalam tubuh ternak.

3. Menerapkan manajemen kesehatan ternak

3
Kesehatan sanagat menyangkut kondisi ternak dimana kondisi
ternak sangat menentukan produktivitas dari ternak. Dalam usaha
pemeliharaan sapi potong, produktivitas merupakan suatau yang sangat
penting sehingga dapat dikatakan manajemen kesehatan sangat perlu
dilakukan guna menjamin kondisi dari ternak. Ternak yang sedang
dalam kondisi sakit akan mengalami penurunan produksi yang akan
sangat merugikan peternak. Pengendalian penyakit yang teratur
menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan ternak.
Menurut Mulyantini (2014), Kegagalan dalam mengendalikan
penyakit akan menyebabkan kerugian karena peternak harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk pengobatan dan wabah penyakit
dalam kandang menyebabkan produksi ternak menurun.

4. Menerapkan Sanitasi Kandang


Kebersihan lingkungan kandang merupakan salah satu langkah
strategis untuk mengurangi populasi bibit penyakit disekitar kandang.
Karekteristik yang menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai
tempat-tempat yang kotor. Oleh karena itu, kotoran sapi harus selalu
dibersihkan dan tempat pembuangan kotoran serta saluran air juga
harus tersedia.

C. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang


1. Wawancara dan Diskusi
Wawancara atau diskusi terbuka dilakukan dengan cara tanya-
jawab secara detail mengenai manajemen pemeliharaan induk dalam
system Cow-Calf Operation. Diskusi terbuka biasanya dipimpin
langsung oleh Ketua kelompok tani ternak Bersatu maupu anggota
yang lain. Pelaksanaan diskusi terbuka dilakukan minimal 1 kali
dalam seminggu, kadang-kadang juga dilakukan 2 atau 3 kali dalam
waktu seminggu.

2. Observasi
Kegiatan mengamati kondisi lingkungan tempat dilaksanakan
praktik kerja lapang. Metode observasi dilakukan secara rutin untuk
memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang manajemen
pemeliharaan induk dalam system Cow-Calf Operation.

3. Kegiatan Praktik Kerja Lapang


Metode ini dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan
didalam pemeliharaan bersama dengan para anggota Kelompok Tani
Ternak Bersatu. Kegiatan tersebut secara umum meliputi

4
membersihkan kandang, pembuatan pakan, pemberian pakan serta
pemberian suplemen dan vitamin untuk ternak.

D. Manfaat Praktik Kerja Lapang


Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengetahuan praktis tentang bagaimana manajemen
pemeliharaan sapi potong, khususnya pemeliharaan induk dalam
system Cow-Calf Operation
2. Memperoleh pengalaman kerja sehingga mahasiswa mampunyai
wawasan luas, kreatifitas, serta mampu bersaing di dunia kerja.

Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Perusahaan Tempat PKL

1. Dapat berkontribusi dalam memecahkan masalah yang sering dialami


peternak
2. Dapat memperluas jaringan kerjasama di masa mendatang
3. Dapat menambah wawasan peternak mengenai peternakan modern
melalui mahasiswa.

Manfaat Praktik Kerja Lapang Bagi Lembaga

1. Sebagai bahan pertimbangan menetukan lokasi PKL yang akan


direkomendasikan kepada mahasiswa.
2. Menjalin hubungan kerjasama antar lembaga (universitas) dengan
perusahaan tempat pelaksanaan PKL.
3. Menambah relasi untuk bekerja sama di masa mendatang.

5
JADWAL KEGIATAN

A. Waktu Persiapan PKL


1. Survei lokasi PKL
Mencari lokasi PKL yang sesuai dengan minta mahasiswa dengan cara
mehubungi langsung tempat yang dipilih untuk lokasi pelaksanaan praktik
kerja lapang.
2. Usulan judul
Kegiatan pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Peternakan dengan
mengisi Form 1.
3. Usulan dosen pembimbing PKL
Kegiatan permohonan dosen pembimbing selama PKL berlangsung kepada
Ketua Laboratorium dan disetujui oleh Ketua Program Studi Peternakan.
4. Usulan proposal PKL

Kegiatan mengsusulkan proposal yang akan dilakukan selama kegiatan PKL


kepada Dosen Pembimbing dan Ketua Program Studi Peternakan.

B. Waktu Pelaksanaan PKL

PKL dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Bersatu setelah semua


persyaratan administrasi dilengkapi. PKL dilakukan dalam jangka waktu
selama 192 jam kerja efektif atau selam 30 hari dengan lama kerja 6-7 jam
setiap hari.

C. Waktu Penyelesaian Pembuatan Laporan

Kegiatan penyusunan laporan dilakukan setelah pelaksanaan PKL selesai.

D. Rencana Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan ujian dari PKL yang telah


dilaksanaakan.Ujian PKL dilakukan oleh dosen yang bersangkutan terhadap
mahasiswa yang telah melaksanakn PKL.

6
Jadwal kegiatan yang disusun secara matrik sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL

No Kegiatan Bulan

Februar
i Maret April Mei Juni

Survei Lokasi PKL

1          

Usulan Judul

2          

Usulan Dosen

Pembimbing

3          

Usulan Proposal PKL

4          

Pelaksanaan PKL

5          

Pembuatan Laporan

6          

Evaluasi PKL

7          

7
DAFTAR PUSTAKA

Djajanegara, A. dan K. Dwiyanto. 2001. Development strategis for genetic


evaluation of beef production in Indonesia. Proceedings of an International
Workshop Held in Khon Khaen Province Thailand, July 23-28, 2001.
ACIAR. No. 108.

Mulyantini.N.G.A. 2014.IlmuManajemenTernakUnggas. GadjahMada University


Press.Yogyakarta.

Pribadi, L. W., Muhammad Ashari, Happy, P., Agustien, S., Rina, A., dan
Tahyah, A. 2020. Manajemen Pemeliharaan Induk-Anak (Cow-Calf
Operation – CCO). Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Mataram

Susanto, Edi. 2013. Pakan dan Nutrisi Hewan. Fakultas Peternakan Universitas
Islam Lamongan. Lamongan

8
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pribadi

Nama : Muhammad Haikal Fadillah Firdausi

NIM : B1D018318

Tempat dan Tanggal Lahir : Bima, 4 Juli 2001

Agama : Islam

Program Studi : S1 Peternakan

Fakultas : Peternakan

Universitas : Universitas Mataram

Total SKS : 105 SKS

IPK : 3,26

Alamat Asal : Jln. Anggur No. 59 Kelurahan Rabadompu,


Kecamatan Raba

Alamat Sekarang : Jln. Cilinaya Indah Kota Mataram

No. HP : 085337487707

Email : haikalffadilah@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai