NIM : 200106502004
Kelas/Jurusan : Sains/Kimia
MIKROSKOP
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasatmata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir di seluruh
laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil.
A. JENIS-JENIS MIKROSKOP
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, macam-macam mikroskop sangat banyak
sekali. Beberapa diantaranya digunakan untuk kebutuhan percobaan sederhana,
untuk penelitian dan juga keperluan medis. Semuanya menggunakan jenis mikroskop yang
berbeda-beda.
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan sumber cahaya dari sinar
matahari atau lampu dalam ruangan. Lensa yang dipakai terdiri dari 3 jenis
yaitu: lensa objektf, okuler dan kondensor. Sebuah mikroskop cahaya dapat
memperbesar pengelihatan Anda menjadi 1.000 kali, sehingga benda/objek yang
berdiameter 0,2 mikrometer dapat dilihat.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop ini meruakan modifikasi dari mikroskop cahaya. Dimana cahaya yang
dipakai bukan cahaya terlihat/cahaya matahari, melainkan sinar ultraviolet.
Karena sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang pendek, maka hasil
penampakannya bisa sampai dua kali lipat.
B. Komponen-Komponen Mikroskop
Mikroskop terdiri atas beberapa komponen, antara lain sebagai berikut :
1) Lensa okuler, merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat
mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada ujung atas tabung mikroskop.
Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x,10x,dan 12,5x.
2) Tabung mikroskop, merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif.
Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop
sebelah atas. Melaluli bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan
bawah.
3) Makrometer (sekrup pengarah kasar), merupakan komponen untuk
menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.
4) Mikrometer (sekrup pengarah halus), merupakan komponen untuk menggerakkan
tabung mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
5) Revolver, merupakan pemutar lensa yang berguna untuk menempatkan lensa
objektif yang dikehendaki.
6) Lensa objektif, merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek
atau spesismen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa
objektif pada mikroskop. Misalnya ada lensa objektif dengan perbesaran 10x dan
40x (mikroskop dengan dua lensa objektif);4x,10x,40x (mikroskop dengan tiga
lensa objektif); dan 4x,10x,45x, dan 100x (mikroskop dengan empat elnsa
objektif).
7) Panggung mikroskop, merupakan meja preparat atau tempat sediaan
objek/spesimen. Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk
jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau spesimen. Pada
panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit kaca benda. Pada beberapa
mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8) Kondensor, merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau
spesimen. Alat ini terdapat di bawah panggung atau meja preparat.
9) Diafragma, merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang
pada bagian bawah dari panggung mikroskop.
10) Cermin reflektor, merupakan sebuah cermin yang digunakan untuk menangkap
cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yaitu dengan cara
mengubah-ubah letaknya.
Cermin reflektor mempunyai permukaan datar dan permukaan cekung.
Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan
cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
11) Lengan mikroskop, merupakan bagian yang dapat dipegang pada saat
mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
12) Kaki mikroskop, merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kaki mikroskop
kebanyakan berbentuk seperti tapal kuda.
Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada
jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di
belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang
sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler.
Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus
berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa
objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada
mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Dari gambar ini, terlihat bahwa
bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.
Seperti pada gambar pembentukan bayangan mikroskop di atas, panjang mikroskop atau jarak
antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif
ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
d = s’ob + sok
Keterangan:
d = panjang mikroskop
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang
dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara
matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.
M = Mob × Mok
Keterangan:
s'ob
Mob =
sob
Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup,
yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi
sn
Mok =
fok
Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran sudut yang dihasilkan
oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
sn +
Mok =
fok 1
Dengan fok = panjang fokus lensa okuler
REFERENSI