1838 2559 1 PB
1838 2559 1 PB
Abstrak
Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2) merupakan gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Seorang wanita
berusia 54 tahun datang untuk evaluasi psikiatri guna mengobati perasaan khawatir dan anxietas yang dialami pasien.
Pasien mengatakan merasakan cemas sejak ± 1 tahun yang lalu, yang dirasakan semakin lama semakin mengganggu. Pasien
mulai sering merasa was – was, mudah tersinggung, mengalami sakit kepala dan terasa tegang, merasa jantung berdebar-
debar. Sebelum keluhan mulai muncul pasien mengatakan memiliki masalah dalam keluarga, pasien mengetahui bahwa
suami pasien telah berselingkuh. Pasien saat itu sangat kaget dan sedih, pasien takut anak-anak pasien mengetahui
masalah tersebut dan tidak bisa menerima keadaan tersebut, Terapi yang diberikan pada pasien ini yaitu alprazolam 2 x
0,25 mg selama 6 hari, selanjutnya dosis akan diatur (tappering off) sesuai kondisi pasien dan fluoxetin 1 x 10 mg selama 6
hari, selanjutnya akan dinaikkan bertahap sesuai kondisi pasien, disamping itu juga diberikan psikoterapi dan edukasi.
Korespondensi: Dicky Aditya Dwika, S. Ked., alamat Jl. E. Suratmin Gg. Bintara II No. 42/86 Sukarame Bandar Lampung
35131, HP 081929961365, email dwika.med07@gmail.com
maka gangguan depresif harus kelainan yang berarti, lalu pasien disarankan
diutamakan. untuk berobat ke spesialis kedokteran jiwa.
d) Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat Pada pemeriksaan fisik pasien tidak
dengan stress kehidupan yang jelas maka ditemukan kelainan ataupun gangguan
harus digunakan kategori F.43.2 kesehatan fisik yang berarti, kesemuanya
(gangguan penyesuaian).2,3,5,6,7 dalam batas normal.
Pada status mental, didapatkan pasien
Kasus memakai baju kemeja tangan panjang bahan
Seorang wanita, Ny. W, usia 54 tahun dasar dan celana panjang bahan dasar warna
datang untuk evaluasi psikiatri guna hijau kecoklatan, menggunakan jilbab bahan
mengobati perasaan khawatir dan cemas yang kaos warna coklat, perawakan sedang dengan
dialami pasien. Pasien mengatakan berat badan cukup, kulit sawo matang, kuku
merasakan cemas sejak ± 1 tahun yang lalu, pendek dan cukup bersih. Kesadaran compos
yang dirasakan semakin lama semakin mentis. Perilaku dan aktivitas psikomotor saat
mengganggu. Pasien mulai sering merasa wawancara pasien, kontak mata baik dan
was–was, mudah tersinggung, mengalami pasien cukup tenang. Pembicaraan spontan,
sakit kepala dan terasa tegang, merasa lancar, intonasi sedang, volume cukup,
jantung berdebar-debar. Pasien sering tidak kualitas cukup, kuantitas cukup. Sikap
sabaran, mudah gupek dan selalu merasa terhadap pemeriksa kooperatif.
tidak bergairah. Pasien juga mengatakan Keadaan afektif, mood disforik ,afek
aktifitas dirasakan agak terganggu akibat terbatas dan serasi. Fungsi intelektual dan
keluhan yang dirasakan. Pasien sulit tidur, dan kognitif dalam batas normal. Tidak ada
terkadang sering mimpi buruk dan sulit gangguan persepsi. Daya nilai tidak terganggu.
berkonsentrasi. Tilikan 5 (Tilikan baik, pasien sadar jika dirinya
Sebelum keluhan mulai muncul pasien sakit dan butuh pengobatan).
mengatakan memiliki masalah dalam Pada pasien ditemukan adanya rasa
keluarga, pasien mengetahui bahwa suami cemas yang berlangsung hampir setiap hari
pasien telah berselingkuh. Pasien saat itu untuk beberapa minggu sampai beberapa
sangat kaget dan sedih, pasien takut anak- bulan, hanya menonjol pada keadaan situasi
anak pasien mengetahui masalah tersebut khusus tertentu dan mencakup gejala-gejala
dan tidak bisa menerima keadaan tersebut, seperti kecemasan (gelisah, keringat dingin,
pasien juga takut akan menjadi bahan sakit kepala, leher terasa tegang, merasa
perbincangan orang. Sejak saat itu pasien sedih dan rasa takut), kadang mimpi buruk,
mulai agak tertutup dengan orang-orang tidak percaya diri, jantung berdebar-debar,
tertentu, pasien juga merasa kurang percaya sakit kepala, maka berdasarkan PPDGJ III
diri dan lebih cepat tersinggung. Pasien masih pasien ini masuk dalam kategori Gangguan
bisa beraktivitas namun pasien lebih sering Campuran Anxietas dan depresi (F 41.2).
dirumah dan lebih jarang bergaul dengan
tetangga seperti dulu. Pasien mulai merasa Pembahasan
sering sakit, pasien sering mengalami pusing Gangguan Campuran Anxietas dan
berputar, leher terasa tegang, telinga Depresi (F41.2) merupakan gejala-gejala
berdengung, jantung berdebar-debar dan anxietas maupun depresi, dimana masing-
berkeringat dingin. Pasien takut jika pusing masing tidak menunjukkan rangkaian gejala
berputar yang dialami bukan sakit kepala yang cukup berat untuk menegakkan
biasa dan pasien takut apakah pasien memiliki diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa
sakit jantung. gejala otonomik, harus ditemukan walaupun
Pasien akhirnya memeriksakan dirinya harus tidak terus menerus, disamping rasa
ke dokter spesialis syaraf dan dokter spesialis cemas atau kekhawatiran berlebihan.3,6,7
penyakit dalam, namun saat dilakukan Berdasarkan PPDGJ III untuk
pemeriksaan pasien dikatakan tidak memiliki mendiagnosis pasien Gangguan Campuran