Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEDISIPLINAN SISWA


SEKOLAH DASAR

Dosen Pengampu: Dr. H. SUDIRMAN,M.pd

OLEH:

DINI AULIYA

E1E019092

3C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UINIVERSITAS MATARAM

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sadar dengan hakikatnya,bahwa setiap manusia di muka bumi ini,khususnya di Indonesia


selalu berbuat untuk hal yang yang lebih baik.Untuk mengubah perilaku menuju ke hal yang
lebih baik itu tidak semudah yang kita bayangkan.Perubahan itu mengalami perjalanan yang
panjang ,berjenjang dan bersinambungan.Satu-satunya jalur adalah yang dapat dilakukan dengan
pendidikan. Siswa SD adalah orang yang terlibat langsung di dalam dunia pendidikan.Dalam
perkembangnya harus melalui proses belajar,termasuk didalamnya belajar mengenal diri,belajar
mengenal orang lain,belajar mengenal lingkungan sekitar.Ini dilakukan agar siswa dapat
mengetahui dan menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan
diri.

Pendidkan merupakan suatu proses dalam membentuk,mengarahkan,dan mengembangkan


kepribadian serta kemampuan seseorang.Pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi serta berbudi pekerti
luhur.Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang’’Sistem pendidikan Nasional’’
disebutkan ‘’ Pendidkan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membetuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
,bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang yang lebih baik.
Pernyataan ini menekankan bahwa betapa pentingnya peran pendidikan dalam pembinaan
manusia yang mengarah pada terciptanya generasi cerdas intelektual dan berbudi pekerti
luhur.Akan tetapi pada kenyataannya yang saya lihat adalah aspek efektif masih sering diabaikan
dan lebih mengutamakan aspek kognitif.Menurut saya laspek kognitif masih sering dijadikan
tolak ukur keberhasilan sebuah pembelajaran.

Guru sebagai seorang wali kelas dituntut pula untuk memiliki keterampilan dalam membina
kedisiplinan siswa.Dalam membina kedisiplinan pada siswa di dalam lingkup sekolah guru
memiliki peran untuk mengarahkan apa yang baik bagi siswa,menjadi teladan siswa.Guru harus
mampu menanamkan nilai-nilai kedisiplinan bagi siswa ,terutama kedisiplinan bagi dirinya
sendiri dan mengilangkan kebiasaan siswa dari tindakan yang menimbulkan masalah
kedisiplinan .Hal ini perlu diperhatikan oleh guru agar terhindar dari perilaku siswa yang tidak
disiplin atau melanggar tata tertib sekolah yang telah diterapkan .

Guru memiliki tanggung jawab masing-masing,seperti datang ke sekolah menjadi contoh guru
kepada siswanya.Apabila datang terlambat atau datang siang karena adanya suatu kepentingan
lain atau kendala lain,guru meminta izin terlebih dahulu,siswa selalu diberitahu untuk menjaga
ketenangan saat pembelajran dikelas dan memperhatikan guru dengan baik. Menciptakan
kedisiplinan itu sangatlah penting bagi seorang guru agar bisa tidak terjadi rendahnya
kedisiplinan siswa sekolah dasar.Kenyataannya saat ini rendahnya kedissiplinan itu sangat tidak
dilakukan oleh siswa sekolah dasar .Seharusnya yang beperan penting dalam melakukan agar
kedisiplinan itu dilakukan di sekolah dasar itu adalah guru.Guru itu harus mengajarkan kepada
siswanya tentang kedisiplinan di sekolahnya agar mereka tahu tata tertib dan kedisiplinan itu
terjadi dalam kelas atau di llingkungan sekolah.Tetapi yang saya lihat di sekolah-sekolah
rendahnya kedisiplinan ,kadang –kadang yang menyebabkannya itu guru yang terlambat datang
ke sekolah ,padahal guru itu menjadi contoh kepada siswanya untuk datang tepat waktu.Kalau
guru datang tepat waktu maka siswanya juga akan datang tepat waktu,nah untuk itu para calon
guru atau guru –guru harus datang lebih awal agar kedisiplinan itu bisa terjadi .

Berdasarkan hasil peneilitian saya yang melakukan dengan cara observasi dan wawancara
kepada siswa dan guru ditemukan bahwa dalam pelaksanaanya guru belum sepenuhnya
memperhatikan tingkat nilai kedisiplinan siswa.Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga
ketenangan belajar di kelas,sehingga guru berulang kali harus menegur siswanya untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan ,namun ironisnya saat guru memperingati siswa
tersebut, ada siswa lain yang ikut ramai.Menurut Hurlock ( 2006: 83) Disiplin diperlukan oleh
siapa saja dan dimana saja,termasuk bagi para siswa.Disiplin diperlukan oleh para siswa
perkembangan pribadi dirinya.Melalui disiplinlah siswa dapat belajar berperilaku dengan baik
agar diterima oleh warga sekolah maupun masyarakat.Menurut pendapat Hoover
(Rachman,1997:1991) Perilaku siswa disekolah yang tidak mengarah pada nilai-nilai
kedisiplinan sehingga tidak mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah yang ada tidak hanya
disebabkan oleh dirinya sendiri namun ada berbagai faktor yang mempengaruhinya.Faktor-
faktor tersebut di klasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu masalah-masalh yang ditimbulkan
oleh guru ,siswa dan lingkungan sekolahnya .

B.Fokus Penelitian

Fokus penelitian menggambarkan fenomena sentral yang dikaji melalui kegiatan penelitian
kualitatif.Fokus penelitian biasanya dirumuskan dalam kalimat Tanya yang akan ditemukan
jawabannya melalui kegiatan penelitian.Dalam fokus penelitian ini saya menggunakan hanya 2
pertanyaan yang berkaitan tentang judul.

1. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di Sekolah Dasar?

2. Apa faktor –faktor yang meyebabkan rendahnya kedisiplinan siswa di Sekolah Dasar?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu kepada fokus penelitian di atas,tujuan penulisan yang diharapkan
melalui penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui tingkat kedisplinan siswa di Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kedisiplinan siswa di Sekolah


Dasar.
D.Manfaat Penelitian

Manfaat disini menggunakan manfaat praktis karena disini manfaat ini adalah mengacu kepada
siswa dan guru.

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberi masukan kepada guru dalam melakukan pelaksaan pelajaran dikelas agar tidak
terjadi rendahnya kedisiplinan di sekolah dan melakukan mengajar tentang kedisiplinan yang
baik kepada siswanya.

2. Memberi masukkan kepada siswa agar memperhatikan kedisiplinan disekolah agar dengan
baik dan tertib dalam displin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar.Dari kata ini timbul kata ini timbul
kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.Dan sekarang kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian ,pertama disiplin disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan ,dan pengendalian .Kedua disiplin
sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.

Disiplin berarti ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan tata tertib ,hokum dan sebagainya
.Sikap disiplin harus tercermin dan terwujud dalam sikap dan perbuatan sehari-hari baik di
lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,maupun di lingkungan masyarakat.

Menurut Warsanto,’’disiplin berasal dari kata discipline yang berarti latihan atau pendidikan
kesopanan atau kerohanian serta pengembangan ,secara singkat ,disiplin adalah suatu keadaan
yang mengharuskan orang untuk bersikap sesuai dengan normanorma dan tata aturan yang
berlaku. Dalam pendidikan,mendisiplinkan siswa harus mulai degan pribadi guru yang disiplin
dan berwibawa,kita tidak bisa berharap banyak akan terbentuknya siswa yang disiplin dari
pribadi guru yang kurang disiplin.Oleh karena itu,sekaranglah saatnya kita membina disiplin
siswa dengan pribadi guru yang disiplin,arif ,dan beriwibawa.

Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38) adalah menata kehidupan bersama,disiplin
berguna untuk menyadarkan sesorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara
mentaati dan mematuhi peraturan yang berlaku,sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan
hubungan sesame menjadi baik dan lancer. Disekolah ,disiplin banyak digunakan untuk
mengontrol tingkah laku siswa yang dikehendaki agar tugas-tugas disekolah dapat berjalan
dengan optimal .Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi efektifitas aturan tat tertib ,Setelah
jangka waktu tertentu guru bersama-sama siswa dapat meninjau kembali aturan sekolah

B.Macam-macam kedisiplinan

1. Disiplin dalam menggunakan waktu Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu
dengan baik,karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu degan baik.

2. Disiplin dalam Beribadah Maksudnya adalah senantiasa beribadah dengan peraturan –


peraturan yang terdapat di dalamnya .kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan,Allah SWT
senantiasa mengajurkan manusia untuk disiplin.

3. Disiplin sikap Disiplin mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting point untuk menata
perilaku orang lain.Misalnya disiplin untuk tidak marah,tergesa-gesa, dan gegabah dalam
bertindak.Disiplin dalam sikap ini membutuhkan latihan dan perjuangan ,karena setiap saat
banyak hal yang selalu menggoda seseorang untuk melanggarnya.

4. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kedisiplinan merupakan hal yang amat
menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan sampai terjadi disiplin maka
pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat.

Macam-macam betuk disiplin selain diatas yang disebutkan sebagai berikut:

1) Disiplin Diri Pribadi Disiplin diri artinya kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah
ditentukan dan disepakati oleh dirinya sendiri.Misalnya disiplin menggunakan waktu,disiplin
melaksanakan ibadah dan disiplin kerja .

2) Disiplin Sosial Disiplin sosial adalah kepatuhan dan ketaatan seseorang terhadap
peraturanperaturan ,norma-norma,kaidah-kaidah atau adat istiadat,dan kesepakatan

yang berlaku di dalam masyarakat dimana kita hidup,misalnya menaati adat istiadat dan budaya
perkawinan yang berlaku. 3) Disiplin Nasional Berdasarkan hasil perumusan lembaga
pertahanan nasional ,yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan
nasional .Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercermin dalam
perbuatan berupa keputusan dan ketatan .Baik secara sadar maupun melalui pembinaan
terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku

C.Faktor-faktor yang mempengaruhi Rendahnya kedisiplinan

1. faktor dari Guru

Yaitu guru sebagai teladan bagi siswa yang masih suka datang terlambat ke sekolah sihangga
kemungkinan siswa yang terlambat datang ke sekolah karena mencontoh keteladanan guru yang
tidak baik.

2.Faktor dari Siswa

Yaitu kurangnya kesadaran diri siswa dalam memahami peraturan yang berlaku seperti sikap
siswa yang tidak disiplin saat berada di kelas ,siswa yang terlambat datang masuk ke kelas dan
siswa yang tidak menjalankan tugas piket .

3.Faktor dari lingkungan

Yaitu ketidaktertiban di lingkungan sekolah ,suasana gaduh di lingkungan sekolah karena


siswa menggedor –gedor pembatas kelas dan dari pelaksaanaan di lingkungan sekolah yang
tidak terduga.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jens penelitian deskriptif.Penelitian


ini dilakukan di SDN 4 LOYOK yang terletak di jalan paokmotong – kotaraja Lombok
timur.Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.Kasus yang digunkan adalah
study kasus.Study kasus adalah tidak sekedar untuk menjelaskan seperti objek yang diteliti
,tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus itu bisa terjadi.,Kenapa
saya memilih study kasus karena ini melakaukan dengan keberadan yang kita akan teliti agar kita
tahu kasus tersebut ,dengan melakukan wawancara dan observasi kita bisa tahu bahwa faktor-
faktor penyebab rendahnya kedisiplinan siswa di sekolah terjadi.

B.Informan Penelitian

Suatu penelitian memerlukan informan penelitian atau sumber data dari berbagai pihak agar
penelitian yang dilakukan valid dan tidak bersifat subjektif’’sumber data yang peniliti gunakan
ada 2 yaitu, sumber data inti yang subjek penelitian dan objek penilitian serta sumber data
pendukung dari sumber yang berhubungan dengan subjek dan objek penelitian

Mendiskripsikan subyek penelitian sebagai informan,yang artinya orang pada latar penelitian
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian
.Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa sekolah dasar.

C.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini ada 2 yaitu observasi dan
wawancara berikut ini penjelasannya a. Observasi Obsevasi merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peniliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang,tempat ,kegiatan,benda-benda ,waktuperistiwa tujuan dan perasaan. b.
Wawancara Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui Tanya jawab,sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik.Dengan
wawancara kita bisa mengetahui apa yang terjadi dalam sebuah yang kita teliti .

D.Metode Analisi Data

Dalam mengolah dan menganalasis data menggunakan analisis data kualitatif


deskriptif.Analisis data adalah prosess mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari tektik pengumpulan data yang telah digunakan dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori menjabarkan.Teknik analisis data yang disebut model interaktif yang
terdapat tiga tahap analisis yaitu:

1.Reduksi Data
Data yang didapatkan dari lapangan jumlahnya cukup banyak dan masih dalam bentuk yang
tidak terata secara terperinci sehingga data yang di catat dan bisa melakukan data yang lebih
rinci

2.Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian kualitatif biasanya dilakukan dalam bentuk uraian
singkat.Penyajian data berguna untuk memudah kan memahami data yang ada serta dapat
merencanakan kerjanya.Penyajian dara ini bisa dilakukan agar kalua kita meneliti itu mudah dan
bisa dipahami.

3.Penarikan kesimpulan Verifikasi

Penarikan kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan berikutnya.Pada tahap ini kita melakukan
penarikan kesimpulan verifikasi dan melakukan reduksi data juga agar bisa melakukan penelitian
.
NAMA : DINI AULIYA

NIM : E1E019092

KELAS : 3C

Soal

1. Jelaskan sumber penelitian biografi ?


2. Jelaskan pengertian penelitian fenomenologi dan manfaat penelitian fenomenologi
bagi kehidupan ?
3. Jelaskan fokus penelitian grounded theory serta kekurangan dan kelebihan penelitian
grounded theory?
4. Jelaskan bagaimana prinsip dan prosedur penelitian etnografi?
5. Jelaskan tujuan penelitian studi kasus?
Jawab
1. Sumber penelitian biografi adalah sumber sumber sejarah baik dari tokoh yang memiliki
jasa terhadap bangsa dan tanah air.sumber-sumber sejarah yang begitu banyak dan
kompleks perlu diklasifikasikan. Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang secara
langsung maupun tidak menyampaikan kepada kita tentang sesuatu peristiwa dimasa lalu.
Sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Tanpa adanya
sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu. Adapun sumber
sejarah berasal dari bukti-bukti sejarah (evidensi), yaitu segala sesuatu yang dapat
dipandang sebagai peninggalan sejarah yang dapat memberikan informasi tentang
terjadinya peristiwa pada masa lampau.
Sumber tersebut dapat berupa sumber lisan, tulisan, dan benda-benda peninggalan sejarah
berupa artefak, fosil, prasasti, dan lain-lain. Sumber lisan yaitu setiap tuturan lisan yang
disampaikan oleh orang atau kelompok orang tentang suatu peristiwa nyata yang terjadi
pada masa lampau. Sedangkan sumber tulisan, yaitu segala bentuk informasi mengenai
peristiwa sejarah yang diperoleh dari berbagai tulisan. Dan sumber yang berupa benda
budaya peninggalan sejarah atau artefak adalah segala macam bentuk benda budaya yang
diduga pernah digunakan oleh masyarakat manusia pada masa lampau yang dapat
memberi informasi tentang peristiwa masa lampau. Sumber sejarah dapat dibagi ke dalam
dua jenis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber asli,
berupa kesaksian pelaku atau saksi mata yang hadir dan melihat suatu peristiwa. Sumber
ini diperoleh dan dihasilkan dari sisa atau jejak dan orang yang sejalan dengan peristiwa
itu. Sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh dari tangan kedua, yaitu orang yang
tahu suatu peristiwa, tetapi tidak hadir dan melihat peristiwa itu berlangsung. Dapat pula
ditambahkan bahwa sumber sejarah dapat berupa sumber formal dan non formal.
Menemukan sumber sejarah tidaklah mudah, mengingat ada peristiwa yang sedikit sekali
meninggalkan jejak, bahkan karena sesuatu hal tidak meninggalkan jejak sama sekali.
Namun ada pula peristiwa yang meninggalkan jejak yang melimpah. Selain itu sumber
sejarah ada yang dengan cepat ditemukan dan diketahui, tetapi ada pula yang setelah
beberapa waktu yang lama kemudian baru diketahui. Hal ini bisa terjadi karena jarak
waktu. Semakin dekat jarak waktu antara si peneliti dengan peristiwa sejarah, semakin
banyak sumber sejarah yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin jauh jarak waktunya,
semakin langka dan sedikit sumber sejarah yang didapatkan.
2. Secara harfiah, fenomenologi berasal dari kata pahainomenon dari bahasa Yunani yang
berarti gejala atau segala sesuatu yang menampakkan diri. Istilah fenomena dapat dilihat
dari dua sudut pandang, yaitu fenomena itu selalu menunjuk keluar dan fenomena dari
sudut pandang kesadaran kita. Oleh karena itu, dalam memandang suatu fenomena kita
harus terlebih dulu melihat penyaringan atau ratio, sehingga menemukan kesadaran yang
sejati.
Fenomenologi adalah pendekatan yang dimulai oleh Edmund Husserl dan dikembangkan
oleh Martin Heidegger untuk memahami atau mempelajari pengalaman hidup manusia.
Pendekatan ini berevolusi sebuah metode penelitian kualitatif yang matang dan dewasa
selama beberapa dekade pada abad ke dua puluh. Fokus umum penelitian ini untuk
memeriksa/meneliti esensi atau struktur pengalaman ke dalam kesadaran manusia
(Tuffour: 2017).
Manfaat penelitian fenomenologi :
 bermanfaat dalam menemukan kesadaran kolektif. Kesadaran tentang sesuatu yang
memimbing perilaku, sehingga memunculkan kesadaran kolektif untuk memahami
prilaku kolektif. Kesadaran kolektif yang mencerminkan prilaku masyarakat,
contohnya awigawig yang mencerminkan kesadaran kolektif ditingkat lokal.
Awig-awig mengatur dan mencerminkan prilaku pada suatu desa, baik dalam
kehidupan agama, sosial ekonomi dan budaya. Untuk mendapatkan prilaku
tersebut, kita melakukan wawancara kepada bendesa adat adalah orang yang
mengetahui isi dari awigawig. Contoh kesadaran kolektif dalam tataran kesadaran
nasional adalah dalam tataran nasionalisme yang muncul pada masa pergerakan
nasional. Pada masa itu telah menimbulkan atau menumbuhkan sebuah kesadaran
baru dalam masyarakat. Kesadaran sebagai pribumi telah tumbuh dan kemudian
menjadi dasar terbentuknya kesadaran kebangsaan Indonesia.39 Selain itu, sejarah
nasional merupakan salah satu manifestasi kesadaran kolektif nasional yang
muncul sebagai proses dekolonisasi. Kesadaran kolektif memiliki arti
kebersamaan, dapat membangun kebanggaan nasional, aspirasi nasional dan
kepribadian bangsa.
 dimana penelitian ini berguna untuk memahami pengalaman pribadi yang
dirasakan sekelompok individu terhadap suatu fenomena yang dialaminya. Jadi,
dari penelitian fenomenologi ini menurut kelompok saya merupakan hal yang
penting, karena peneliti tidak sekedar meneliti sebuah fenomena saja tetapi juga
bisa mendapatkan pengetahuan. Jadi Fenomenologi berupaya ”memahami esensi
dari suatu fenomena yang sedang terjadi. Dari penelitian fenomenologi ini juga
peneliti bisa menangani sebuah fenomena melakukan eksplorasi terhadap struktur
kesadaran pengalaman hidup manusia, Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian
fenomenologi ini penting dalam kehidupan.
3. fokus penelitian dari penelitian grounded theory ini yakni si peneliti berfokus untuk
meneliti suatu fenomena ataupun mengenai wilayah-wilayah dan lain sebagainya yang
dimana si peneliti berfokus untuk menciptakan dan mengembangkan teori baru dari hasil
penelitiannya. Jadi peneliti berfokus pada data lapangan yang mereka peroleh dari
beberapa informan dan kejadian langsung yang dirasakan si peneliti pada saat di lapangan
sehingga dari hasil penelitiannya maka si peneliti dapat menciptakan teori baru yang
selanjutnya dapat dikembangkan untuk orang banyak. Jadi intinya menurut saya fokus
penelitian ini yakni dimana penelitinya berfokus untuk mencciptakan teori baru
berdasarkan data yang diperolehnya.
Kelebihan penelitian grounded theory :
Ada tiga aspek (kelebihan) yang membedakan grounded theory dengan pendekatan
penelitian kualitatif nlainnya, yakni: (1) Peneliti mengikuti prosesdur analisis sistematik
dalam sebagian besar pendekatan. Grounded theory lebih terstruktur dalam proses
pengumpulan data dan analisisnya, disbanding model riset kualitatif lain. Meski
strateginya sama (misalnya analisis tematik terhadap transkrip wawancara, observasi dan
dokumen tertulis); (2) Peneliti memasuki proses riset dengan membawa sedikit mungkin
asumsi. Ini berarti menjauhkan diri dari teori yang sudah ada; dan (3) Peneliti tidak
semata-mata bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan, tetapi juga
mengkonseptualisasikan dan berupaya keras untuk menghasilkan dan mengembangkan
teori.
Kelemahan penelitian grounded theory :
terkesan bahwa penggunaan metode grounded terlalu memakan waktu yang lama. Hal ini
dikarenakan adanya tuntutan metodologinya yang mengharuskan para peneliti untuk
bersikap sangat teliti dan rajin. Kualitas grounded theory seperti penelitian lain, selain
ditentukan dengan validitas, reliabilitas dan kredibilitas dari data, juga ditentukan oleh
proses penelitian dimana teori dihasilkan serta beralasan empiris dari temuan atau teori
yang dihasilkan. Proses gounded theory selama ini dituduh kelewat kompleks dan
membingungkan, banyak orang yang kesulitan mempraktikannya, kecuali dalam kondisi
yang longgar, tidak kaku dan tidak terlalu spesifikasi.
4. Prinsip-prinsip penelitian Etnografi
1. Naturalisme
Ini merupakan pandangan bahwa tujuan penelitian sosial adalah untuk menangkap
karakter prilaku manusia yang muncul secara alami, dan ini hanya dapat diperoleh melalui
kontak langsung dengannya, bukan melalui inferensi dari apa yang dilakukan orang dalam
latar buatan seperti eksperimen atau dari apa yang mereka katakan dalam wawancara
tentang apa yang mereka lakukan.
2. Pemahaman
Yang sentral disini adalah alasan bahwa tindakan manusia berbeda dari prilaku objek
fisik, bahkan dari makhluk lainnya, tindakan tersebut tidak hanya berisi tanggapan
stimulus, tetapi melalui interpretasi terhadap stimulus dan konstruksi tanggapan.
3. Penemuan
Corak lain dari pemikiran etnografi adalah konsepsi proses penelitian sebagai induktif
atau berdasarkan temuan, daripada dibatasi pada pengujian hipotesis secara eksplisit. Itu
beralasan bahwa jika seseorang mendekati suatu fenomena dengan suatu set hipotesis,
mungkin dia gagal menemukan hakikat fenomena tersebut sebenarnya dibutakan oleh
asumsi yang dibangun kedalam hipotesis tersebut.

Prosedur Penelitian Etnografi :

1. Tetapkan informan. Ada lima syarat minimal untuk memilih informan, yaitu: (a)
enkulturasi penuh, artinya mengetahui budaya miliknya dengan baik, (b) keterlibatan
langsung, artinya (c) suasana budaya yang tidak dikenal, biasanya akan semakin
menerima tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basabasi, (d) memiliki
waktu yang cukup, (e) non-analitis.
2. Melakukan wawancara kepada informan. Sebaiknya dilakukan dengan wawancara
yang penuh persahabatan. Pada saat awal wawancara perlu menginformasikan tujuan,
penjelasan etnografis (meliputi perekaman, model wawancara, waktu dan dalam
suasana bahasa asli), penjelasan pertanyaan (meliputi pertanyaan deskriptif, struktural,
dan kontras).
3. Membuat catatan etnografis. Catatan dapat berupa laporan ringkas, laporan yang
diperluas, jurnal lapangan, dan perlu diberikan analisis atau interpretasi. Catatan ini
juga sangat fleksibel, tidak harus menggunakan kertas ini itu atau buku ini itu,
melainkan cukup sederhana saja.
4. Mengajukan pertanyaan deskriptif. Pertanyaan ini digunakan untuk merefleksikan
setempat. Pada saat mengajukan pertanyaan, bisa dimulai dari keprihatinan,
penjajagan, kerja sama, dan partispasi. Penjajagan bisa dilakukan dengan prinsip.
5. Melakukan analisis wawancara etnografis. Analisis dikaitkan dengan simbol dan
makna yang disampaikan informan. Tugas peneliti adalah memberi sandi simbol-
simbol budaya serta mengidentifikasikan aturan-aturan penyandian dan mendasari.
6. Membuat analisis domain. Peneliti membuat istilah pencakup dari apa yang
dinyatakan informan. Istilah tersebut seharusnya memiliki hubungan semantis yang
jelas.
7. Mengajukan pertanyaan struktural. Yakni, pertanyaan untuk melengkapi pertanyaan
deskriptif. Misalkan, orang tuli menggunakan beberapa cara berkomunikasi, apa saja
itu?
8. Membuat analisis taksonomik. Taksonomi adalah upaya pemfokusan pertanyaan yang
telah diajukan.
9. Mengajukan pertanyaan kontras.
10. Membuat analisis komponen. Analisis komponen sebaiknya dilakukan ketika dan
setelah di lapangan.
11. Menemukan tema-tema budaya. Penentuan tema budaya ini boleh dikatakan
merupakan puncak analisis etnografi.
12. Menulis etnografi. Menulis etnografi sebaiknya dilakukan secara deskriftif, dengan
bahasa yang cair dan lancar.
13. Informan kunci adalah orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan terhormat
dan berpengetahuan dalam langkah awal penelitian. Orang semacam ini sangat
dibutuhkan bagi peneliti etnografi.
5. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari
individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat
umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian obat-obatan
dengan tujuan diagnosis, tetapi kemudian penggunaan studi kasus telah meluas sampai ke
bidang-bidang lain.
Secara umum, para peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan
memahami objek yang ditelitinya. Secara khusus studi kasus digunakan untuk
menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu
‘kasus’.Sebab studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Studi kasus juga merupakan sarana efektif
untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.
Tujuan yang dilakukan dengan lebih spesifik terhadap studi kasus berdasarkan objek yang
ditelitinya, adalah :
1. Bagi psikolog yaitu dapat mencari informasi tentang perilaku, otak manusia ataupun
pemikiran yang sangat kognitif.
2. Bagi siolog yaitu sama dengan para psikolog namun bedanya disini adalah dalam
melihat perilaku atau interaksi yang berada di dalamnya, atau di sekitar komunitas,
kelompok maupun di dalam organisasi.
3. Bagi para ilmuan yaitu bisa mengekspresikan dengan semua teori atau juga
menghasilkan banyak teori baru, para ilmuwan juga bisa mengembangkan hipotesis
dengan bereksperimen disaat mereka memproses dan memilih metode yang akan ia
teliti.
4. Mengenai jenis studi kasus tersebut mempunyai tujuan yang sangat berbeda guna
menjelaskan semua data yang sangat benar menurut beberapa ilmuwan. Dan juga
mempunyai detail yang sangat besar yang mempunyai rincian yang bisa membuat
masing-masing penelitian yang memiliki tujuan yang sangat khusus.
5. Tujuan studi kasus eksplanatori yaitu guna menampilkan data dan banyak deskripsi
dari banyaknya penyelidikan biasa dengan yang lebih baik.
6. Tujuan studi kasus kolektif, dimana dalam studi ini berarti bertujuan untuk
menunjukkan berbagai detail mengenai bagaimana para kelompok individu dengan
menunjukkan data secara lebih singkat dan padat.
7. Tujuan studi kasus deskriptif, nah untuk yang ini pasti kalian sangat familiar karena
biasanya para mahasiswa melakukan studi kasus banyak dengan menggunakan metode
deskriptif dan dapat membandingkan banyak penemuan baru melalui teori yang ada.
8. Tujuan dari studi kasus eksploratif yaitu guna memberikan informasi yang banyak
mengetahui latar belakang yang sangat melebihi studi kasus biasa, guna
membandingkan hasil yang sangat baik, dan kemungkinan para peneliti ini akan
mendedikasikan banyak sekali waktu untuk memahami informasi yang bisa digunakan
untuk percobaan atau kasus mereka.
9. Tujuan studi kasus intrinsik merupakan kemungkinan banyak atau seorang peneliti
bisa bebas untuk belajar ataupun mempelajari segala apa yang disukai, karena dapat
disesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai