Pengertian
Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan
dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan baik
positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan
psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak
sangat besar terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan
meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa (keliat, 2011).
Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain.
Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang,
perilaku orang lainyang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk.
Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah.
Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif
dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung
merasa aman. Individu yang memiliki harga diri rendah melihat lingkungan
dengan cara negatif danmenganggap sebagai ancaman. (Keliat, 2011).
Menurut (Herman, 2011), gangguan jiwa ialah terganggunya kondisimental
atau psikologi seseorang yang dapat dipengaruhi dari faktor diri sendiridan
lingkungan. Hal-hal yang dapat mempengangaruhi perilaku manusia
ialahketurunan dan konstitusi, umur, dan sex, keadaan badaniah, keadaan
psikologik,keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan,
pernikahan dankehamilan, kehilangan dan kematian orang yang di cintai, rasa
permusuhan,hubungan antara manusia.
B. Penyebab
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari
harga diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi
karena individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang
perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin kecendrungan lingkungan yang
selalu memberi respon negatif untuk mendorong individu menjadi harga diri
rendah. Harga diri rendah kronis disebabkan banyak faktor. Awalnya individu
berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu
berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran
bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran.
Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi
dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak
memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara
terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah
kronis.
C. Faktor Predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalanyang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis
2) Faktor yang mempengaruhi peran
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis
kelaminnya.Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang
mandiri, kurang obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap kurang
sensitive, kuranghangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita. Sesuai
dengan standar tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak sesuai
lazimnya maka dapat menimbulkankonflik diri maupun hubungan sosial
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan
perubahanstruktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan
menyebabkananak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil
keputusan dandihantui rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu.
Control orang yang berat pada anak remaja akan menimbulkan perasaan
benci kepada orang tua.Teman sebaya merupakan faktor lain yang
berpengaruh pada identitas.Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui
oleh kelompoknya.
4) Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotransmitter
diotak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien
mengalami depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri
dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya.
D. Faktor Prespitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi
yang dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas
stressor dapat mempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya
bagiantubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur
dan fungsitubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan. Sedangkanstressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan
ideal diri adalah penolakan dankurang penghargaan diri dari orang tua dan
orang yang berarti, pola asuh yangtidak tepat, misalnya selalu dituntut,
dituruti, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan berulang, cita-
cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor
pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
2) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
E. Manifestasi Klinis
1) Gambaran diri (Body Image)
Adalah sikap seseorang terhadap tubuhnta secara sadar dan tidak sadar.
Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
berkinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu.
Beberapa gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukkan
tand dan gejala seperti :
a. Syok Psikologis
Reaksi emosional terhadap dampak perubahan dan dapat terjadi pada
saat pertama tindakan. Syok psikologis digunakan sebgai reaksi
terhadap ansietas.
b. Menarik Diri
Klien menjadi sadar dengan kenyataan, ingin lari dari kenyataan, tetapi
karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar secara
emosional. Klien menjadi pasif, tergantung, tidak ada motivasi dan
keinginan untuk berperan dalam perawatannya.
2) Ideal Diri
Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan
standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu. Tanda dan
gejala :
a. Merasa diri tak berharga
b. Perasaan tak mampu
c. Rasa bersalah
d. Ketegangan peran yang dirasakan
e. Pandangan hidup yang pesimis
f. Penolakan terhadap kemampuan personal atau ketidakmampuan
untuk mendapatkan penghargaan yang positif
3) Harga Diri
Penilaian diri terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa
jauh prilaku ememnuhi ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan
sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya
diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional
(trauma) atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama).
Tanda dan gejala harga diri rendah :
a. Perasaan malu
b. Perasaan bersalah pada diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Mencederai diri
4) Peran
Sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat. Tanda dan gejala :
a. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran
b. Mengungkapkan ketidakpuasan peran
c. Kegagalan menjalankan peran
d. Ketegangan menjalankan peran
e. Apatis/bosan/jenuh/putus
f. Ganti-ganti peran
5) Identitas
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasidan penilaian
yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai
satu kesatuan yang utuh. Tanda dan gejala identitas yang kurang :
a. Memandang dirinya secara unik
b. Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain
c. Merasakan otonomi : menghargai diri, percaya diri, mampu diri,
menerima diri dan dapat mengontrol diri
d. Mempunyai persepsi tentang gambaran diri, peran dan konsep diri
Akibat harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri,
isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada
tingkah laku yang maladaptive, menganggu fungsi seseorang dalam hubungan
sosial. Tanda dan gejala dari isolasi sosial :
1) Gejala positif
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang
d. Tidak ada kontak mata/menunduk
e. Berdiam diri di kamar/kurang mobilitas
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
2) Gejala Negatif
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap
penyakit (rambut botak karena terapi).
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
c. Gangguan hubungan sosial
d. Percaya diri kurang
e. Mencederai diri (karna harapan diprediksi suram)
F. Penatalaksanaan Medis
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri
rendah kronis adalah :
1) System Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada klien dengan
harga diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa
tidak berguna atau gagal terus menerus.
a. Hipothalmus yang juga mengatur mood dan motivasi, karena melihat
kondisi klien dengan harga diri rendah yang membutuhkan lebih
banyak motivasi dan dukungan dari perawat dalam melaksanakan
tindakan yang sudah dijadwalkan bersama-sama dengan perawat
padahal klien mengatakan bahwa membutuhkan latihan yang telah di
jadwalkan tersebut.
b. Thalamus, sistem pintu gerbang atau menyaring fungsi untuk mengatur
arus informasi sensori yang berhubungan dengan perasaan untuk
mencegah berlebihan di korteks. Kemungkinan pada klien dengan
harga diri rendah apabila ada kerusakan pada thalamus ini maka arus
informasi sensori yang masuk tidak dapat dicegah atau dipilih sehingga
menjadi berlebihan yang mengakibatkan perasaan negatif yang ada
selalu mendominasi pikiran dari klien.
c. Amigdala yang berfungsi untuk emosi.
Adapun jenis alat untuk mengetahui gangguan struktur otak yang dapat
digunakan adalah:
1) Electroencephalogram (EEG), suatu pemeriksaan yang bertujuan
memberikan informasi penting tentang kerja dan fungsi otak.
2) CT Scan, untk mendapatkan gambaran otak tiga dimensi.
3) Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT), melihat
wilayah otak dan tanda-tanda abnormalitas pada otakdan
menggambarkan perubahan-perubahan aliran darah yang terjadi.
G. Pohon Masalah
Isolasi Sosial