Anda di halaman 1dari 5

Integral dari Fungsi Kompleks

Section 38: Example 1.

(1 + 𝑖𝑡) 𝑑𝑡 = 1 + 2𝑖𝑡 + (𝑖𝑡) 𝑑𝑡 = 1 − 𝑡 + 2𝑖𝑡 𝑑𝑡

= 1 − 𝑡 𝑑𝑡 + 𝑖 2𝑡 𝑑𝑡

𝑡 2𝑡 𝑡
= 𝑡− +𝑖 = 𝑡− + 𝑖(𝑡 )
3 2 3

1 0
= 1− − 0− + 𝑖(1 − 0 )
3 3
1
= 1− +𝑖∙1
3
2
= + 𝑖.
3

Section 38: Example 2.

𝑒 𝑒 𝑒 1 1 𝜋 𝜋
𝑒 𝑑𝑡 = = − = 𝑒 −𝑒 = cos + 𝑖 sin − 1
𝑖 𝑖 𝑖 𝑖 𝑖 4 4

1 1 1
= √2 + 𝑖 √2 − 1
𝑖 2 2
1 1 1 𝑖
= √2 + √2 − 1 ∙
2 𝑖 2 𝑖
1 1
= √2 − √2 − 1 𝑖
2 2

Section 39: Kontur

Himpunan titik-titik 𝑧 = (𝑥, 𝑦) dalam bidang kompleks disebut suatu arc jika
𝑥 = 𝑥(𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑡); 𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏
dengan 𝑥(𝑡) dan 𝑦(𝑡) adalah suatu fungsi yang tergantung pada variabel 𝑡 (yang bernilai
riil) dan kontinu, sehingga 𝑧 = 𝑧(𝑡) = 𝑥(𝑡) + 𝑖 𝑦(𝑡).

1
Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si.
Suatu arc dikatakan simple arc jika arc tersebut tidak memotong arc itu sendiri, atau
dengan kata lain, jika 𝑧(𝑡 ) ≠ 𝑧(𝑡 ) jika 𝑡 ≠ 𝑡 .

Jika arc tersebut adalah simple arc pada 𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏, namun dengan 𝑧(𝑎) = 𝑧(𝑏), maka
arc tersebut disebut simple closed curve.

Simple closed curve dikatakan berorientasi positif jika arah arc tersebut berlawanan
arah jarum jam.

Section 40: Integral Kontur

Section 41: Example 1.


Temukan hasil integral

𝑧̅ 𝑑𝑧

dengan 𝐶 adalah
𝜋 𝜋
𝑧 = 2𝑒 − ≤𝜃≤ .
2 2
Pembahasan:
𝑧 = 2𝑒 ⟹ 𝑟 = |𝑧| = 2
𝜋 𝜋 𝜋
𝜃 = − ⟹ 𝑧 = 2𝑒 = 2 cos − + 𝑖 sin −
2 2 2
𝜋 𝜋
= 2 cos − 𝑖 sin
2 2
= 2(0 − 𝑖) = −2𝑖 ⟹ 𝑧 = −2𝑖
𝜋 𝜋 𝜋
𝜃= ⟹ 𝑧 = 2𝑒 = 2 cos + 𝑖 sin
2 2 2
= 2(0 + 𝑖) = 2𝑖 ⟹ 𝑧 = 2𝑖
Maka berdasarkan informasi di atas, dapat dibuat ilustrasi kontur pada gambar di atas.

Jika 𝑧 = 2𝑒 ⟹ 𝑧̅ = 2𝑒 = 2(cos 𝜃 + 𝚤 sın 𝜃) = 2(cos 𝜃 − 𝑖 sin 𝜃) = 2𝑒 .

Jika 𝑧 = 2𝑒 𝑑𝑧 = 2𝑖𝑒 𝑑𝜃.

Dengan demikian ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 dengan 𝐶 : 𝑧 = 2𝑒 − ≤𝜃≤ adalah

2
Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si.
𝑧̅ 𝑑𝑧 = 2𝑒 2𝑖𝑒 𝑑𝜃 = 4𝑖 𝑑𝜃

= [4𝑖𝜃]

𝜋 𝜋
=4 𝑖−4 − 𝑖
2 2
= 2𝜋𝑖 + 2𝜋𝑖
= 4𝜋𝑖.

Section 41: Example 2.

Temukan hasil

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

dengan 𝑓(𝑧) = 𝑦 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 dan 𝐶 adalah kontur


tertutup OABO sebagaimana yang ditampilkan
pada gambar disamping.

Pembahasan:

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 + − 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

 Menemukan hasil integral disepanjang kontur 𝐶

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 + 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

 Perhatikan garis 𝑂𝐴.


⟹ Garis 𝑂𝐴 merupakan garis lurus vertikal dari 𝑧 = 0 = (0,0) ke 𝑧 = 𝑖 = (0,1).
⟹ Titik-titik disepanjang Garis 𝑂𝐴 adalah titik-titik yang nilai 𝑥-nya konstan/ tetap,
yaitu 𝑥 = 0, sedangkan nilai 𝑦-nya berubah dari 0 hingga 1.
Maka
𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 = 0 + 𝑖𝑦 = 𝑖𝑦 ; 0≤𝑦≤1

𝑧 = 𝑖𝑦 𝑑𝑧 = 𝑖 𝑑𝑦
𝑓(𝑧) = 𝑦 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 = 𝑦 − 0 − 𝑖3(0) = 𝑦.
Sehingga

3
Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si.
𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑦 (𝑖 𝑑𝑦) = 𝑖 𝑦 𝑑𝑦

𝑖𝑦 𝑖(1 ) 𝑖(0 )
= = −
2 2 2
𝑖
𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = .
2

 Perhatikan garis 𝐴𝐵.


⟹ Garis 𝐴𝐵 merupakan garis lurus horizontal/ mendatar dari 𝑧 = 𝑖 = (0,1) ke 𝑧 =
1 + 𝑖 = (1,1).
⟹ Titik-titik disepanjang Garis 𝐴𝐵 adalah titik-titik yang nilai 𝑥-nya berubah dari 0
hingga 1, sedangkan nilai 𝑦-nya konstan/ tetap, yaitu 𝑦 = 1.
Maka
𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 = 𝑥 + 𝑖 ∙ 1 = 𝑥 + 𝑖 ; 0≤𝑥≤1

𝑧 =𝑥+𝑖 𝑑𝑧 = 𝑑𝑥
𝑓(𝑧) = 𝑦 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 = 1 − 𝑥 − 𝑖3𝑥
Sehingga

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 1 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 𝑑𝑥

𝑥 𝑖3𝑥 𝑥
= 𝑥− − = 𝑥− − 𝑖𝑥
2 3 2

1 0
= 1− − 𝑖(1) − 0− − 𝑖(0)
2 2
1
=1− −𝑖
2
1
𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = − 𝑖.
2

Dengan demikian

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 + 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

𝑖 1 1 1 1−𝑖
= + −𝑖 = − 𝑖 =
2 2 2 2 2

4
Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si.
 Menemukan hasil integral disepanjang kontur 𝐶

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

Perhatikan garis 𝐴𝐵.


⟹ Garis 𝐴𝐵 merupakan garis lurus dari 𝑧 = 0 = (0,0) ke 𝑧 = 1 + 𝑖 = (1,1) dengan
persamaan garis 𝑦 = 𝑥.
⟹ Titik-titik disepanjang Garis 𝐴𝐵 adalah titik-titik yang nilai 𝑥-nya berubah dari 0
hingga 1, dan nilai 𝑦-nya juga berubah dari 0 hingga 1.
Maka
𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 = 𝑥 + 𝑖𝑥 ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 1.

𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑥 = 𝑥(1 + 𝑖) 𝑑𝑧 = (1 + 𝑖)𝑑𝑥
𝑓(𝑧) = 𝑦 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 = 𝑥 − 𝑥 − 𝑖3𝑥 = −𝑖3𝑥 = −3𝑖𝑥
Sehingga

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = −3𝑖𝑥 (1 + 𝑖)𝑑𝑥 = −3𝑖(1 + 𝑖) 𝑥 𝑑𝑥

𝑥
= −3𝑖(1 + 𝑖)
3

1 0
= −3𝑖(1 + 𝑖) −
3 3
1
= −3𝑖(1 + 𝑖) = −𝑖(1 + 𝑖) = −𝑖 − 𝑖
3
= −𝑖 + 1.
Dengan demikian

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = −𝑖 + 1.

Akhirnya

𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 + − 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧

1−𝑖
= − (−𝑖 + 1)
2
1 𝑖
= − +𝑖−1
2 2
𝟏 𝟏
=− + 𝒊
𝟐 𝟐

5
Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai