Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Pengantar Ekonomi Makro Nuryani, S.E.I.,M.H

ALUR KEGIATAN PADA E-COMMERCE

Oleh :
Kelompok 2
Fazry Hairullah
Rizky Fadillah
Muhammad Ramadhoni

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2020
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah ‫ ﷻ‬karena anugerah dari-Nya


kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Alur Kegiatan Pada E-commerce” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita, yaitu
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh
alam semesta.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan mengenai E-Commerce. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat di pahami oleh siapa saja yang
membacanya, dan semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya
bagi siapa saja yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kata
yang kurang berkenan, dan Kami mohon adanya kritik dan saran agar dapat
memperbaiki di saat yang akan datang.

Banjarmasin, 24 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ....

Kata Pengantar.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
A. Komponen Di Dalam E-Commerce ............................................................. 2
B. Alur Kegiatan Pada E-Commerce ............................................................... 3
C. Cara Kerja E-Commerce ............................................................................. 5
BAB II
PENUTUP ......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, kehidupan manusia semakin bergantung pada
teknologi, salah satunya yaitu Teknologi Informasi. Sadar atau tidak, dalam
kehidupan sehari-hari kini kita telah memanfaatkan layanan jasa yang berbasis
Teknologi Informasi tersebut dalam berbagai bentuk kegiatan.

Saat ini dalam dunia perdagangan global, transaksi elektronik adalah suatu
hal yang sudah tidak asing lagi. Salah satu contoh produk dari kemajuan Teknologi
Informasi yaitu Elektronic Commerce (E-Commerce), dimana transaksi bisnis tidak
lagi dilakukan secara konvensional, yang mengharuskan adanya interaksi langsung
antara pembeli dan penjual atau adanya keharusan menggunakan uang tunai. Tetapi
di E-Commerce ini, penjual diwakili oleh suatu sistem yang melayani pembeli
secara online melalui jaringan komputer. Dalam melakukan transaksi, pembeli
berhadapan dan berkomunikasi dengan sistem yang mewakili penjual. Dan tentu,
e-commerce ini membutuhkan sitem yang mampu menjamin keamanan transaksi
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Komponen Komponen Di Dalam E-Commerce
2. Alur Kegiataan Pada E-Commerce
3. cara kerja E-Commerce?

C. Tujuan
1. Mengetahui Komponen Komponen Di Dalam E-Commerce
2. Mengetahui Alur Kegiatan Yang Ada Dalam E-Commerce
3. Mengetahui bagaimana cara kerja E-Commerce?

Font Times New Roman ukuran 12, (lihat lagi format penulisan makalah)

halaman diletakkan di tengah 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen E-Commerce
Suatu perusahaan membutuhkan informasi, infrastruktur, dan layanan
pendukung yang tepat untuk dapat melakukan kegiatan e-commerce. Komponen
atau pilar pendukung e-commerce menurut Turban et al. (2015: 9)1, terdapat
beberapa komponen yang terlibat, yakni
 Customer
Customer merupakan para pengguna Internet yang dapat dijadikan sebagai
target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa,
atau informasi oleh para penjual.
Jangan pakai tanda gunakan 1, 2, 3 .., dst
 Penjual
Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi
kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualan
dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh penjual
tersebut atau melalui marketplace.

 Produk
Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce
terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual
produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung
melalui Internet.

 Infrastruktur
Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi perangkat
keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.

 Front end
Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan
pengguna secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini antara
lain: portal penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari dan
payment gateway.

1 Daving King,dkk. Electronic Commerce,(Dordrecht London:Springer International


Publishing Switzerland 2015), hal. 36.

2
 Back end
Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung
aplikasi front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan
barang, manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan
pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.

 Intermediary
Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen
dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan
pembeli dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual
dan pembeli dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak
hanya perusahaan atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh
intermediary misalnya broker dan distributor.

 Partner bisnis lain


Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan
kolaborasi dengan produsen.

 Support services
Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai dari
sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada
knowledge provider.

B. Alur Kegiataan Pada E-Commerce


Pada e-commerce terdapat sebuah alur umum yang berjalan di dalamnya.
Alur pada e-commerce tidak lepas dari adanya empat komponen penting di dalam
e-commerce. Pada pembahasan di bawah ini, akan dijelaskan mengenai empat
komponen penting di dalam e-commerce serta penjelasan alur pada e-commerce.

1. Empat Komponen Penting di Dalam E-Commerce


E-Commerce memiliki alur kegiatan secara umum yang melibatkan empat
komponen. Keempat elemen komponen inti itu meliputi:

1. Penjual, Pihak penjual dapat berupa pemilik toko online bersangkutan atau
sejumlah pelaku usaha.
2. Konsumen, Konsumen merupakan pihak yang memegang peran penting
didalam jalannya sebuah E-Commerce. Sebagaimana pasar dan transaksi
langsung di dunia nyata, pada E-Commerce konsumen adalah raja.
3. Teknologi, Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang
digunakan di dalam jalannya E-Commerce. Dimulai dari teknologi web,

3
aplikasi mobile, keamanan transaksi, dukungan Cloud Computing, ERP,
CRM, POS, dukungan kurs mata uang dan bahasa seluruh negara di dunia,
Geographic Information System (GIS), Near Field Communication, dan
sebagainya.
4. Jaringan Komputer (Internet), Ketersediaan jaringan khususnya internet
yang mampu melayani seluruh pengguna di seluruh dunia. Cukup dengan
sebuah komputer dan koneksi internet, siapapun dapat menjadi penjual
maupun pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah,
murah dan lebih hemat. Jaringan komputer adalah komponen terpenting.

Alur kegiatan pada e-commerce dimulai dari konsumen yang sama-sama


terhubung ke server layanan dan aplikasi E-Commerce melalui koneksi jaringan
komputer (internet maupun intranet) dan menggunakan aplikasi perantara,
misalkan aplikasi web brpwser. Kemudian pembeli melakukan login ke dalam
sistem atau melakukan pendaftaran terlebih dahulu.sistem di dalam E-Commerce
akan melakukan penyimpanan data pendaftaran dan verifikasi pendaftaran
(termasuk juga verifikasi login ke dalam sistem).

Selanjutnya setelah informasi mengenai pembeli diperoleh oleh sistem,


kemudian pembeli melakukan proses pencarian barang yang diinginkannya pada
katalog online yang disediakan oleh toko online. Disediakan keranjang belanja
virtual untuk membantu pembeli online di dalam memilih dan meletakkan produk
yang diinginkannya. Dibalik layanan ini, teknologi Anti Fraud menjaga agar tidak
terjadi kecurangan di dalam proses berbelanja. Hal ini hampir sama dengan
pengawasan yang dilakukan oleh beberapa pegawai toko terhadap para pengunjung
dan pembeli di swalayan pada kehidupan nyata.

Selanjutnya dilakukan proses pembayaran secara elektronik oleh pembeli


kepada sistem yang menangani masalah pembayatan pada website E-Commerce
ini. Kemudian dilakukan kontak dengan layanan yang diberikan oleh Bank (yang
digunakan oleh pembeli untuk melakukan pembayaran).Proses pembayaran
elektronik ini, di belakang layar di aktifkan sejumlah teknologi keamanan (misakan
Secure Socket Layer), untuk menjamin agar proses pembayaran berlangsung
dengan aman dan nyaman. Setelah pembayaran usai dilakukan (beserta dengan data
pengiriman atau alamat tujuan pengiriman), maka proses berbelanja online sudah
dapat dikatakan selesai dengan baik. Disini pembeli dan penjual sama-sama
memiliki bukti digital untuk transaksi yang telah disepakati tersebut, untuk menjaga
kepercayaan, keamanan, dan kenyamana masing-masing. Gambar dibawah ini
menunjukkan alur kegiatan secara umum yang terjadi di dalam kegiatan e-
commerce, sebagaimana penjelasan diatas :

4
2

C. Cara Kerja E-Commerce

maka kini perlu diketahui seperti apakah cara kerja dari sebuah e-commerce,
baik e-commerce sederhana hingga sebuah e-commerce kompleks sekalipun. E-
commerce sama dengan pasar di dunia fisik dan proses transaksi di dunia nyata
(fisik). Yang membedakannya adalah kegiatannya dilakukan secara online dan
digital (tanpa melibatkan tatap muka langsung antara penjual dan pembeli) serta
sedikit perbedaan pada proses bisnis di dalamnya. Dalam banyak kasus, sebuah
perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk
saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu,
pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur
dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif


2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
5. Mempermudah kegiatan perdagangan
6. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa,
dan diskon.
7. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,
dan lain-lain.

2
Nurhalimah Simajuntak, “E-Commerce” (https://seohalsinfo.blogspot.com/2018/12/, Diakses
Pada 26 September , 2020)

5
Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di
dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet).
Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh
perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data
atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis
atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan.

Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat
melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara
konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui
telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait.
Cara kedua adalah melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu
dengan menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja
(rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.).

Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan


mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution).
Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan
mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada. Yang menarik adalah
jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi (diubah
menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk semacam teks, gambar,
video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan
melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers, digital library,
virtual school, dan lain sebagainya. Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan
pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer
Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon,
ataupun jalur internet, seperti email, tele conference, chatting, dan lain-lain.
Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali dan
melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales).

6
Gambar 1. Skema Online Shoping

Tiga Elemen Dalam E-Commerce


Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce,
yaitu: proses, institusi, dan teknologi. Seperti telah dijelaskan di atas, proses yang
terjadi di dalam perdagangan elektronik kurang lebih sama.

Elemen pertama adalah “proses”. Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa
fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan
oleh Michael Porter:
1. Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and
distribution, sales and marketing, dan services; dan
2. Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology.
3. Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti
rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit
Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selecting,
synthesizing, dan distributing. Sumber: David Kosiur, 1997

7
Elemen kedua adalah “institusi”. Salah satu prinsip yang dipegang dalam
E-Commerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana
dikatakan bahwa untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja
sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri
sendiri). Sebuah perusahaan dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsip-prinsip
perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier), pemilik
barang (merchant), penyedia jasa pembayaran (bank), bahkan konsumen
(customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas
dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis
(melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi).

Elemen ketiga adalah “teknologi informasi”. Pada akhirnya secara


operasional, faktor infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja
bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis “tulang punggung” teknologi
informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks perdagangan elektronik:
intranet, ekstranet, dan internet. Intranet merupakan infrastruktur teknologi
informasi yang merupakan pengembangan dari teknologi lama semacam LAN
(Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

Prinsip dasar dari intranet adalah dihubungkannya setiap sumber daya


manusia (manajemen, staf, dan karyawan) di dalam sebuah perusahaan. Dengan
adanya jalur komunikasi yang efisien (secara elektronis), diharapkan proses
kolaborasi dan kooperasi dapat dilakukan secara efektif, sehingga meningkatkan
kinerja perusahaan dalam hal pengambilan keputusan. Setelah sistem intranet
terinstalasi dengan baik, infrastruktur berikut yang dapat dibangun adalah ekstranet.

Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih intranet karena
adanya hubungan kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya
adalah sebuah perusahaan yang membangun “interface” dengan sistem
perusahaan rekanannya (pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet

8
inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya tipe E-Commerce B-to-B (Business-to-
Business).

Gambar 2. Tiga Elemen Dalam E-Commerce

9
Alur Proses Pembayaran

1. Konsumen memesan tempat dengan pedagang melalui sejumlah saluran


penjualan: Web Site, Call Center, Retail, atau Broadband Wireless.
2. Authorize.Net mendeteksi pesanan telah ditempatkan, aman mengenkripsi dan
meneruskan Permintaan Otorisasi ke Konsumen Kartu Kredit Penerbit untuk
memverifikasi kartu kredit konsumen rekening dan ketersediaan dana.
3. Otorisasi (atau Tolak) Tanggapan dikembalikan melalui Authorize.Net ke
Merchant. Round proses perjalanan ini rata-rata kurang dari 3 detik.
4. Setelah persetujuan, Merchant memenuhi perintah konsumen.
5. Authorize.Net mengirimkan permintaan penyelesaian ke Rekening Pedagang
Provider.
6. Merchant Account Penyedia dana transaksi deposito ke Rekening Memeriksa
Merchant.

Gambar 3. Diagram Proses Online Shoping

10
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Kemajuan Teknologi Informasi, apapun bentuknya dapat memberi manfaat


positif jika dikelola dengan cara positif dan untuk maksud yang positif pula.
Penerapan Teknologi Informasi dalam sebuah bisnis antara lain dapat membatu:

1. Meringankan pekerjaan
2. Mempercepat proses kerja
3. Menghemat biaya
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
5. Meningkatkan kualitas produk
6. Meningkatkan Keamanan

Contoh Penerapan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis adalah


perdagangan elektronik (E-Commerce) dan Online Shopping merupakan salah satu
bagian dari E-Commerce.

SARAN

Dalam perkembangan perekonomian pada era saat ini, sulit untuk


mengatakan seperti apa prospek e-commerce. Akan tetapi untuk melihat kedepan
secara optimis, maka ada peluang besar untuk para informatikawan
mengembangkan e-commerce untuk menghasilkan layanan yang lebih lengkap
kepada para penggunanya.

11
DAFTAR PUSTAKA
1. Daving King,dkk. (2015). Electronic Commerce, Dordrecht London :
Springer International Publishing Switzerland

2. Nurhalimah Simajuntak, E-Commerce, www.seohalsinfo.blogspot.com,


Diakses Pada 26 September , 2020

3. System dan Teknologi Informasi, Mekanisme ecommerce dalam


dunia maya, www.yurindra.wordpress.com diakses tanggal 26 September
2020

4. Blogster, Mekanisme Electronic Commerce dalam Dunia Bisnis,


www.blogster.com diakses tanggal 27.

12

Anda mungkin juga menyukai