Anda di halaman 1dari 22

ENERGI 

IKAT INTI
• Massa nukleon

• Massa inti yang terukur lebih kecil dari


jumlahan massa partikel‐partikel penyusunnya

• Selisih massa tersebut sebanding dengan


energi ikat (binding energy, BE) inti, yakni
jumlah energi minimum yang dibutuhkan
untuk memisahkan inti tersebut
• Energi ikat
• Energi ikat per nukleon, yakni energi rata‐rata 
yang diperlukan untuk melepaskan satu
nukleon dari inti tersebut
• Ukuran inti dapat didekati dengan rumus

• Dari rumusan di atas, dapat diketahui bahwa


kerapatan massa inti sangat tinggi, yakni
• Proton dan netron punya momentum sudut spin
• Jumlahan vektor dari momentum sudut orbital 
dan momentum sudut spin semua partikel
penyusun menentukan spin inti
• Inti dengan nomor atom genap, punya spin 
bilangan bulat. Inti dengan nomor atom ganjil
punya spin tengahan bulat
• Inti dengan jumlah proton genap dan jumlah
netron genap (inti genap‐genap) punya spin inti
nol
• inti besar punya spin kecil pada keadaan ground 
state
• Semua fakta tersebut menimbulkan hipotesis
bahwa nukleon dalam inti saling berpasangan
• Momen dipol magnet
g = faktor Lande
e = muatan partikel
m = massa partikel
S = spin
• Untuk partikel titik (seperti elektron) g=2 (dari
QED, g elektron berbeda sedikit dari 2), jika
maka partikel tersebut tersusun dari partikel yang 
lebih kecil lagi
• Untuk elektron

• Magneton Bohr didefinisikan

• Magneton nuklir
• Momen magnet proton dan netron

• Momen magnet tersebut mengisyaratkan


bahwa proton dan netron punya struktur
(tersusun atas partikel yang lebih elementer)
• Jumlah inti yang stabil di alam, paling banyak
adalah inti genap‐genap nukleon yang 
berpasang‐pasangan menghasilkan stabilitas
inti
GAYA PENGIKAT INTI
• Gaya gravitasi teramat lemah untuk dapat mengikat
nukleon
• Gaya coulomb, jelas bukan gaya pengikat inti karena
netron bersifat netral sehingga interaksi e.m.‐nya
lemah (lewat momen magnet). Dan pada
kenyataannya, gaya coulomb dalam inti justru bersifat
tolak‐menolakdestabilizing
• Gaya inti harus bersifat short‐range (berjangkauan
pendek), karena struktur atom telah dapat dijelaskan
dengan baik menggunakan interaksi e.m.
• Dengan demikian gaya inti jarak jangkaunya sekitar
ukuran inti
• Untuk menjaga inti agar tetap terikat, gaya inti
harus bersifat tarik menarik. Namun demikian
inti dari inti atom bersifat repulsif (dari data 
hamburan partikel energi tinggi)
• Dari studi inti‐cermin (mirror nuclei) diperoleh
kesimpulan bahwa gaya antara proton‐proton 
sama dengan gaya antara netron‐netron dan
sama dengan gaya netron‐proton gaya inti
bersifat charge independent
• Inti‐cermin: isobar yang bertukar jumlah proton 
dan netronnya, misal dan
Pasangan tersebut punya jumlah interaksi n‐p yang 
sama tapi jumlah interaksi p‐p dan n‐n berbeda
• Gaya e.m. antara dua muatan dapat dilihat
sebagai pertukaran foton antara keduanya. 
Foton menjadi partikel perantara gaya e.m.
• Bagaimana dengan gaya inti?
• Hideki Yukawa tahun 1934 mengusulkan
bentuk potensial inti
• Jarak interaksi pada potensial Yukawa dibatasi
pada jarak r yang juga merupakan panjang
gelombang Compton dari partikel bermassa m

• Dapat dihitung

• Massa tersebut mendekati massa π meson (pion)


• Ada tiga macam pion

• Hal ini menimbulkan dugaan bahwa gaya


nuklir diantarai oleh partikel pion
MODEL INTI
• Model tetes cairan
• Model gas Fermi
• Model kulit
MODEL TETES CAIRAN
• Inti dimodelkan sebagai tetes cairan
incompressible, dalam hal ini sifat‐sifat kuantum
dari nukleon diabaikan.
• Inti digambarkan terdiri atas bagian teras yang 
bersifat stabil dengan gaya inti jenuh dan bagian
lapisan permukaan yang terikat tidak sekuat teras
(gaya inti belum jenuh).
• Ikatan yang lebih lemah di permukaan
mengurangi gaya ikat antar nukleon sehingga
menghasilkan semacam tegangan permukaan, 
atau gaya tarik permukaan menuju teras
• Skema model inti tetes cairan

• Pada model tersebut ditambahkan suku pengurangan


terhadap energi ikat akibat gaya tolak Coulomb untuk
inti besar
• Inti yang lebih ringan dengan proton dan
netron sama bersifat stabil, karenanya
dimasukkan suku tambahan yang membuat
B.E. lebih negatif untuk
• Juga ditambahkan suku untuk memasukkan
fenomena stabilnya inti genap‐genap dan
tidak stabilnya inti ganjil‐ganjil
• Semua koefisien bernilai positif
• Untuk A ganjil a5 = 0, untuk inti genap‐genap
digunakan tanda negatif, untuk inti ganjil‐
ganjil digunakan tanda positif.
• Nilai koefisien ditentukan dari perbandingan
rumus dengan hasil pengukuran empiris
diperoleh
• Dapat pula dituliskan rumus massa semi 
empiris Bethe‐Weizacker
MODEL GAS FERMI

Anda mungkin juga menyukai