Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT DAN HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Bisnis Internasional
Dosen pengampu: Arip Nur Rohman M.Pd.

Disusun oleh:

Intan Putriana 931304118

Anisya Sri Wijayanti 931304818

Elsa Navatiana 931305018

Sutarsih 931305918

Icha Dela Prima Elsana 931307618

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan Internasional merupakan salah satu bagian dari


kegiatan ekonomi yang mengalami perkembangan sangat cepat. Dalam
hal ini perhatian dunia terhadap kegiatan dagang internasional juga
meningkat, hal ini dikarenakan semakin berkembangnya arus peredaran
barang, modal dan tenaga kerja antar negara. Agar terlaksananya
kegiatan perdagangan internasional antar negara diperlukan suatu
instrumen hukum yang berupa peraturan-peraturan, baik nasional
maupun internasional.
Pada era globalisasi yang terjadi saat ini semakin mempererat
hubungan antar seluruh negara di belahan dunia manapun. Kemudahan
mengakses berbagai aspek dalam kehidupan membuat negara-negara
dapat membangun hubungan yang baik satu sama lain. Dalam hukum
internasional sendiri, diketahui bahwa kemampuan untuk melakukan
hubungan dengan negara lain merupakan aspek yang paling penting.
Negara-negara di dunia berlomba-lomba melakukan kerja sama untuk
saling membantu satu sama lain. Kerja sama antar negara tersebut
dilakukan dalam berbagai bidang, terutama bidang ekonomi. Dengan
beberapa pernyataan diatas maka kami membuat makalahuntuk
mempelajari perdagangan internasional secara lebih dalam.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bisnis internasional?


2. Apakah manfaat perdagangan internasional?
3. Apakah hambatan dalam bisnis internasional?
4. Apakah factor pendorong bisnis intenasional?
5. Apakah factor penghambat bisnis internasional?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP (Produk Domestik Bruto)1.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan
tahun, namun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Menurut amir bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan
dalam negeri perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik
dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan. Misalnua dengan
adanya bea tarif atau kuota barang impot
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan
budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam
perdagangan. Ada beberapa model perdagangan internasional diantaranya:
1. Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan
mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan
internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan
dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara
akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi
bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara

1
A.F Elly Erawati, Prinsip-Prinsip Hukum Perdaganagn Internasional dan Pengecualian
Menurut GATT/WOT (1999.) Paper Kuliah Peranan Hukum dalam Pengembangan
Ekonomi,4.
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
dan modal dalam negara.
2. Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model
Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan
kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan
prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan
teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan
memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional
ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini
memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang
membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan
mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka
secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal
sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily
Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk
mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
3. Factor spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang
lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada
satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam
faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak
secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada
peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi
spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh
dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi
untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua
pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan
membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal
untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi
pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan. Jangan
dipercaya,bohong tu.
4. Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang
lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis
diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan
berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran
ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga
memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini
telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor
lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan
perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Dalam hal itu Tidak ada satu negara pun yang mampu memenuhi
kebutuhan penduduknya sendiri. Banyak barang-barang yang kita
gunakan sehari-hari berasal dari luar negeri, diantaranya : Komputer,
mobil, sepeda motor, TV, kapas bahan pakaian kita, dll.Bagaimana jika
barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada ? Kita terpaksa
menggantikan barang tersebut dengan barang-barang buatan dalam
negeri. Namun sayangnya kita tidak bisa membuat barang tersebut
semuanya, karena kita tidak menguasai teknologi dan mungkin tidak
memiliki bahan mentahnya. Berarti kita harus kerja sama dengan bangsa-
bangsa lain untuk saling tukar menukar hasil produksi.
Perdagangan Internasional adalah tukar menukar barang antar negara
dengan perantaraan uang dengan kota lain. Perdagangan Internasional adalah
kegiatan ekspor dan impor antar negara.
B. Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manfaat perdagangan internasional hampir sama
dengan dampak positif ekspor dan impor. Manfaat perdagangan
internasional adalah :
1. Kebutuhan setiap negara terpenuhi
2. Menambah devisa negara
3. Dapat diadakan spesialisasi produksi
4. Mendorong peningkatan jumlah produksi
5. Mempererat hubungan persahabatan antar negara
6. Mendorong kemajuan (IPTEK)
7. Memperluas pasar / jaringan konsumen
C. Hambatan Perdagangan Internasional
1. Perbedaan mata uang
2. Kebijakan impor suatu negara-negara proteksi
3. Quota impor
4. Perang dan resesi
5. Adanya tarif yang dibebankan pada / atas melintas daerah pabean
6. Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu
lama
D. Factor Pendorong Perdagangan Internasional
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda.
Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak
bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang
memadai untuk mengolahnya.
Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan
mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.
2. Penghematan Biaya Produksi
Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk membuat sendiri produk, seperti mobil dan handphone,
pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal
dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain.
3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional
Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang
dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduk sehingga untuk memenuhinya
suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri.
Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.
4. Perbedaan Penguasaan Teknologi
Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara,
menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan
teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada
negara yang memiliki teknologi sederhana.
5. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan
mempunyai kesamaan. Meski demikian, setiap negara mempunyai selera
yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan
antar negara.2
E. Faktor Penghambat Perdagangan International
1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat
perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor,
biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar
dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
2. Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil
produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang
rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh
negara lain yang kualitasnya lebih baik.
3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara
pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran.
Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan dan berisiko.
Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima
pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau
telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
4. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil
produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi
oleh barang-barang dari negara lain.
Hal tersebut yang membuat setiap negara akan memberlakukan
kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan
menetapkan tarif impor.

2
Jimmi hasolan, peranan perdagangan internasional dalam produktivitas dan
perekonomian, Economic, Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 1(2) : 109-110.
Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi
lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga
mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli
barang impor.
5. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan
peraturan ekspor dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi, apabila
ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan
dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan. 3

3
M Amir, Seluk-beluk dan Teknik perdagangan luar negeri : suatu penuntun ekspor dan
impor (Jakarta:Pustaka Binaman Presindo, 1791).
BAB III

PENUTUP

A. Kesipulan

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang


dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Manfaat perdagangan nasional
sendiri hampir sama dengan dampak positif ekspor dan impor.
Perdagangan internasional tidak semerta-merta berjalan
dengan mulus, pasti ada hambatan yang harus dilalui, hambatan
tersebut antara lain Perbedaan mata uang, kebijakan impor suatu
negara-negara proteksi, quota impor, perang dan resesi, adanya tarif
yang dibebankan pada / atas melintas daerah pabean, produsen
ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu lama.
DAFTAR PUSTAKA

hasolan, Jimmi. peranan perdagangan internasional dalam produktivitas dan


perekonomian. Economic. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi. 1(2).

Amir, M. Seluk-beluk dan Teknik perdagangan luar negeri : suatu penuntun


ekspor dan impor. Jakarta:Pustaka Binaman Presindo.1791.

F Elly Erawati, A . Prinsip-Prinsip Hukum Perdaganagn Internasional dan


Pengecualian Menurut GATT/WOT. 1999. Paper Kuliah Peranan
Hukum dalam Pengembangan Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai