Ecil, Sp.a - KeadaanUmum& TTV
Ecil, Sp.a - KeadaanUmum& TTV
KEADAAN UMUM
&
TANDA VITAL
Disusun Oleh :
Shieren Nathania W 1815115
Siskaendamia 1915040
Julidea A. Sipayung 1815155
Evelyn Theresia 1815165
Wintang Parama 1915036
Dewi Shinta 1915008
Kevin Ronaldo 1815107
Umur Nadi
Prematur 120-170
0-3 bulan 100-150
3-6 bulan 90-120
6-12 bulan 80-120
1-3 tahun 70-110
3-6 tahun 65-110
6-12 tahun 60-95
12 tahun 55-85
Fisiologi
Pernafasan
inspirasi
• Sebelum inspirasi, otot2 pernapasan relaks; tek.intraalveolus=
tek.atmosfir
• Pusat irama dasar pernapasan (dorsal respiratory group/DRG
di formasio retikularis med.oblongata) mengirimkan impuls dari
neuron I -DRG mll n.phrenic ke otot2 inspirasi; dan ke neuron E
-VRG (ventral respiratory group)
• Diafragma & m.external intercostal berkontraksi → rongga
thorak membesar → tek.transmural (intrapleura & intraalveol)
meningkat →jaringan paru membesar →tek.intraalveolar ↓ →
udara masuk ke alveolus
ekspirasi
• Pada akhir inspirasi, otot2 inspirasi relaks → tek.transmural
(intrapleura & atm) menurun → dinding dada menekan jaringan
paru → tek.intraalvolar meningkat → udara keluar
• Impuls dari neuron E -VRG menghambat neuron I -DRG
sehingga menghenitikan aktivitasnya dengan penglepasan
rangsangan inhibisi.
• Ekspirasi tenang tidak melibatkan otot2 ekspirasi. Ekspirasi
aktif melibatkan otot2 ekspirasi: m.internal intercostal &
m.abdominalis
Otot bantu nafas
Fisiologi
Termoregulator
Frekuensi Pernafasan
• Seperti halnya frekuensi jantung, frekuensi pernapasan pada
bayi dan anak memiliki kisaran yang lebih lebar serta bersifat
lebih responsif terhadap keadaan sakit, aktivitas fisik, dan
emosi bila dibandingkan dengan frekuensi pernapasan orang
dewasa.
• Frekuensi penapasan pada saat tidur merupakan nilai yang
paling akurat. Namun, frekuensi pernapasan selama tidur aktif
dibandingkan selama tidur tenang dapat meningkat hingga 10
kali lebih cepat per menitnya.
• Keadaan demam dapat meningkatkan frekuensi pernapasan
Cara Pemeriksaan
• Pada masa bayi dan kanak-kanak awal, pernapasan diafragma
terlihat paling dominan, sedangkan pernapasan dada tampak
minimal.
• Pola pernapasan harus diamati selama paling sedikit 60 detik.
• Pada anak yang kecil amati gerakan dinding dada selama satu
menit atau dua kali interval yang lamanya masing-masing 30
detik; pengamatan sebaiknya dilakukan sebelum tindakan yang
dapat menstimulasi gerakan napas tersebut.
Nilai normal
• Frekuensi pernafasan bayi
Nilai normal
Neonatus 30-60x/menit
Masa kanak-kanak 20-40x/menit
awal
Masa kanak-kanak 15-25x/menit
lanjut
• Batasan
Remaja Takipnoe 16-24x/menit
Batasan Takipnoe
Bayi 0-12 bulan >60x/menit
Bayi 2-12 bulan >50x/menit
Anak >12 bulan >40x/menit
• Frekuensi/ laju pernafasan
- Takipnea ditemukan pada berbagai penyakit paru contohnya
bronkopneumonia, bronkiolitis dan pneumonia.
- Bradipnea ditemukan pada gangguan pusat pernagasan akibat
peningkatan tekanan intra kranial, alkalosis.
• Tipe pernafasan
- Pada bayi normalnya tipe abdominal. Semakin besar anak (sekitar usia 7-
8 tahun) berubah menjadi tipe torakal.
- Tipe Cheyne-Stokes dapat ditemukan normal pada bayi baru lahir/
premature dan hilang pada usia beberapa minggu. Dapat ditemukan pada
• Kedalaman pernapasan:
- Hiperpnea pada asidosis, anoksia, kelainan sistem saraf pusat.
- Hipopnea pada kelainan sistem saraf pusat.
• Irama/keteraturan
Tidak teratur jika terdapat kelainan pada sistem saraf pusat.
Suhu Tubuh
• Suhu dehidrasi, ggn serebral, infeksi, atau kenaikan suhu
• Ekstremitas dingin & tubuh panas sepsis
• Suhu oral 0,5 C lebih rendah dari rektal
• Suhu aksila 1 C lebih rendah dari rektal
Termoregulator Tubuh
Faktor-faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh:
• Variasi diurnal
• Kerja jasmani / aktivitas fisik
• Jenis Kelamin
• Lingkungan
• Umur
Mekanisme ini diaktivasi dengan
dua cara :
• Reseptor termal di kulit
memberikan input ke otak
• Stimulasi hipotalamus
langsung lewat perubahan
temperatur darah di area
perfusi
Teknik Pemeriksaan Suhu
• Suhu Aksilla • Suhu Oral
• Siapkan termometer (air raksa/ digital, dll) • Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
• Cuci tangan • Minta anak membuka mulut & angkat
• Bersihkan termometer dengan kapas alkohol lidahnya
• Pastikan ketiak tidak basah menghindari • Selipkan termometer di bawah lidah
kesalahan pemeriksaan • Minta pasien menutup mulut
• Selipkan di ketiak, tangan orang tua • Tunggu 10 menit
memegang lengan atas anak,& tunggu 10
menit
Teknik Pemeriksaan Suhu
• Suhu Rektal • Suhu Membran Timpani
• Bersihkan termometer dengan kapas • Pastikan CAE bebas serumen
alkohol
• Posisikan probe pada kanalis
• Minta ibu membuka celana / popok sehingga sinar infrared mengarah ke
bayi
membran timpani
• Posisikan bayi mirip dengan fleksi
• Tunggu 2-3 detik sampai termometer
pangguk
digital terbaca
• Olesi termometer dengan lubrikan
• Masukan termometer pada anus bayi
kedalaman 3-4 cm dengan arah
umbilikus, pastikan bayi tidak diare
• Tunggu 10 menit
Teknik Pemeriksaan Suhu (Termometer
Dahi/ Tembak )
• Pastikan kaca probe bersih dan tidak rusak, dahi juga
bersih tanpa keringat, kosmetik, luka, dan lain- lain
• Pasien tidak mandi atau olahraga dalam 30 menit
sebelum pengukuran dan dalam lingkungan yang stabil
+- 5 menit
• Pegang alat dengan lensa pelindung 1-3 cm dari bagian
tengah dahi
• Baca hasil yang tertera.
• Pengukuran dilakukan 3x, bila berbeda, pilih suhu paling
tinggi
Nilai normal
• Normal : 36,6 – 37,9 C (per rektal)
• Febris : ≥ 38 C ( per rektal)
• Hiperpireksia : > 40 C
• Hipotermia : < 35,5 C per rektal
Terimakasih