Anda di halaman 1dari 92

CSS

KEADAAN UMUM
&
TANDA VITAL
Disusun Oleh :
Shieren Nathania W 1815115
Siskaendamia 1915040
Julidea A. Sipayung 1815155
Evelyn Theresia 1815165
Wintang Parama 1915036
Dewi Shinta 1915008
Kevin Ronaldo 1815107

Pembimbing : dr. Frecillia Regina, Sp.A., IBCLC


Bag./KSM Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha
RS Immanuel Bandung
Pendahuluan
• Komponen penting dalam pemeriksaan fisik anak meliputi
pengukuran besar tubuh (tinggi badan, berat badan, dan lingkar
kepala) dan tanda tanda vital ( tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, suhu tubuh)
• Pengukuran pertumbuhan merupakan salah satu indikator paling
yang dapat menjadi petunjuk dini adanya permasalahan bila
menyimpang dari keadaan normal. Untuk menilai pertumbuhan
harus membandingkan parameter tumbuh dengan memperhatikan:
• Nilai-nilai normal menurut usia dan jenis kelamin
• Hasil pengukuran sebelumnya pada anak untuk menilai kecenderungannya
Keadaan
Umum
Keadaan umum
Pada keadaan umum yang dinilai:
A. Keadaan sakitnya : sakit berat / sedang / ringan
B. Kesadaran:
• Kualitatif: Kompos mentis / Apatis / Somnolen / Sopor / Koma
• Kuantitatif: Pediatric Glasgow Coma Scale
C. Status mental dan tingkah laku: Gembira/ gelisah /takut , tenang/
hiperaktif/ murung/ cengeng / agresif
D. Posisi dan aktivitas: Datang berjalan/ digendong, Posisi abnormal
(paresis,paralisis), Posisi berjalan membongkok sambil memegang
perut kanan bawah
Pediatric Glasgow Coma Scale
Interpretasi
1. Untuk cedera otak
• Ringan (skor 14-15)
• Sedang (skor 9-13)
• Berat (skor ≤ 8)
2. Untuk penentu kesadaran kualitatif
• Nilai GCS (15-14) : Compos mentis
• Nilai GCS (13-12) : Apatis
• Nilai GCS (11-10) : Somnolen
• Nilai GCS (9-8) : Sopor
• Nilai GCS (7-6) : Semi coma
• Nilai GCS (3) : Coma
E. Fasis
Fasies kolerika (mata cekung, layu, kering)
Fasies obstruksi hidung: napas melalui mulut, mulut selalu terbuka
(atresia koana, hipertrofi adenoid, sinusitis kronik)
Fasies pasien tetanus khas: wajah kaku, mulut trismus. Tetanus
neonatorum fasies dengan mulut ikan (karper mond)
Fasies khas: sindroma Down, sindrom Pierre Robin
Ekspresi kosong
F. Status Gizi
• Berat Badan
• Tinggi Badan / Panjang Badan
• Lingkar Kepala
Mengukur Berat Badan Bayi
• Lakukan penimbangan berat badan bayi secara langsung
dengan alat timbang bayi; cara ini lebih akurat daripada metode
tidak-langsung yang berdasarkan penimbangan bersama ibu
dengan anaknya dan kemudian mengurangi jumlah total berat
tersebut dengan berat badan ibu.
• Bayi hanya memakai popok atau ditimbang dalam keadaan
telanjang.
Klasifikasi Berdasarkan Berat Badan Lahir dan
Usia Kehamilan
Berat Badan lahir
Klasifikasi Berat Badan
Berat badan ekstrim rendah < 1000 gram
Berat badan sangat rendah < 1500 gram
Berat badan rendah < 2500 gram
Berat badan normal 2500 - 4000 gram
Usia Kehamilan
Klasifikasi Usia Kehamilan
Prematur < 37 minggu ( < 259 hari )
Aterm 37 – 42 minggu
Postmatur > 42 minggu ( > 294 hari )
Mengukur Berat Badan Anak
• Anak yang dapat berdiri ditimbang dengan hanya
menggunakan celana dalam pada alat timbang yang berdiri.
• Anak usia sekolah dan remaja dapat ditimbang dengan
mengenakan gaun periksa. Kebijakan ini terutama penting bagi
remaja puteri yang akan dievaluasi untuk menilai permasalahan
kurang berat badan. Idealnya
• Pengukuran berat (dan tinggi badan) secara serial harus
menggunakan alat ukur yang sama.
Mengukur Tinggi Badan Bayi
• Untuk anak berusia <2 tahun, lakukan pengukuran Panjang
badan dengan menempatkan bayi dalam posisi berbaring
telentang.
• Pengukuran langsung Panjang badan bayi dengan pita
pengukur bukanlah cara yang akurat, kecuali terdapat asisten
yang menolong memegang bayi agar tidak bergerak pada sendi
pangkal paha dan lutut berada dalam posisi ekstensi.
Mengukur Tinggi Badan Anak
• Bagi anak yang berusia > 2 tahun pengukuran tinggi badan dapat
dilakukan secara optimal dengan menggunakan stadiometer yang
dipasang pada dinding.
• Minta anak berdiri dengan kedua tumit bagian punggung serta kepalanya
mengenai tembok atau bagian belakang stadiometer.
• Jika menggunakan tembok yang dilengkapi dengan penggaris berukuran,
pastikan untuk menempatkan selembar papan atau permukaan yang rata
di atas puncak kepala anak dengan sudut tegak lurus terhadap penggaris
tersebut.
• Alat penimbang berat badan yang dilengkapi pengukur tinggi badan
bukanlah alat yang sangat akurat untuk mengukur tinggi badan.
Mengukur Tinggi Badan Anak
• Rule of thumb on height: Sesudah usia 2 tahun, tinggi badan
anak harus bertambah sedikitnya 5 cm per tahun.
CARA MENGGUNAKAN GRAFIK
PERTUMBUHAN WHO
• Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun)/tinggi badan
(anak di atas 2 tahun), berat badan.
• Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada
kurva. Garis horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO
menggambarkan umur dan panjang / tinggi badan.
• Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva.
Garis vertikal pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan
panjang/berat badan, umur, dan IMT.
• Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis
CARA MENGINTERPRETASIKAN KURVA
PERTUMBUHAN WHO

• Garis 0 pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan median, atau


rata-rata
• Garis yang lain dinamakan garis z-score. Pada kurva pertumbuhan WHO
garis ini diberi angka positif (1, 2, 3) atau negatif (-1, -2, -3). Titik temu
yang berada jauh dari garis median menggambarkan masalah
pertumbuhan.
• Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah -
2.
• Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.
• Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan
WHO dapat menggunakan tabel berikut ini.
Tabel Interpretasi CDC
Berat Badan terhadap Usia
BB/U (Interpretasi Median) Interpretasi Status Gizi
>120% Berat badan lebih
80 – 120% Berat badan baik
60 – 80% Berat badan kurang
<60% Berat badan sangat kurang
Tabel Interpretasi CDC
Tinggi Badan terhadap Usia
TB/U (Interpretasi Median) Interpretasi Status Gizi
90 – 110% Baik/normal
70 – 89% Tinggi kurang
<70% Tinggi sangat kurang
Tabel Interpretasi CDC
Berat Badan terhadap Tinggi Badan
BB/TB (Interpretasi Median) Interpretasi Status Gizi
>120% Obesitas
110 – 120% Overweight
90 – 100% Normal
70 – 90% Gizi kurang
<70% Gizi sangat kurang
Grafik berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(Body Mass Index/BMI)
Indeks Massa Tubuh
• IMT pada anak berkaitan dengan lemak tubuh dan risiko
obesitas terhadap status kesehatan, pengukuran IMT cukup
membantu bagi anak berusia lebih dari 2 tahun
Grafik berdasarkan Lingkar Kepala
(Head circumference)
Lingkar Kepala
• Lingkar kepala bayi harus diukur selama usia 2 tahun pertama.
• Lingkar kepala bayi mencerminkan laju pertumbuhan cranium
dan otak.
• Untuk mengukur lingkar kepala:
• Tempatkan pita pengukut pada prominensia oksipitalis, parietalis dann
frontalis sehingga didapat hasil pengukuran lingkaran yang maksimal.
Tanda
Vital
Fisiologi
Tekanan Darah
Fisiologi Tekanan Darah
Tekanan Darah
• Anak akan mengalami peningkatan tekanan
darah saat melakukan aktivitas fisik,
menangis dan berada dalam keadaan cemas.
• Penyebab peningkatan tekanan darah yang
paling sering pada anak kemungkinan
kesalahan pelaksanaan pemeriksaan yang
sering terjadi karena ukuran manset yang
tidak tepat  manset harus cukup lebar untuk
menutupi 2/3 lengan atas/tungkai atas.
• Idealnya dilakukan pada ke-4 ekstremitas karena koartasio aorta
tekanan darah meningkat pada ekstremitas superior dan menurun
pada ekstremitas inferior
• Sistolik dan diatolik
• ↑ : kelainan ginjal, ↑tek.intrakranial, hiperfungsi adrenal
• ↓ : renjatan
• Sistolik
• ↑ : duktus arteriosus persisten, insufisiensi aorta, fistula A-V, ansietas da
anemia (hiperkinetik)
• ↓ : stenosis aorta
• Pulsus paradoksus (perbedaan sistolik saat inspirasi dan ekspirasi
Nilai normal
• Tekanan darah sistolik meningkat secara bertahap
American academy of Pediatric (AAP, 2017)
Fisiologi
Denyut Nadi
Denyut nadi
• Frekuensi jantung pada bayi dan anak cukup bervariasi, dan
lebih sensitif terhadap pengaruh keadaan sakit, aktivitas fisik,
keadaan emosi.

• Pemeriksaan : palpasi a. femoralis / a. brachialis, atau dengan


auskultasi jantung.
Pada anak besar yang kooperatif, palpasi a. radialis.
Nilai normal

Umur Nadi
Prematur 120-170
0-3 bulan 100-150
3-6 bulan 90-120
6-12 bulan 80-120
1-3 tahun 70-110
3-6 tahun 65-110
6-12 tahun 60-95
12 tahun 55-85
Fisiologi
Pernafasan
inspirasi
• Sebelum inspirasi, otot2 pernapasan relaks; tek.intraalveolus=
tek.atmosfir
• Pusat irama dasar pernapasan (dorsal respiratory group/DRG
di formasio retikularis med.oblongata) mengirimkan impuls dari
neuron I -DRG mll n.phrenic ke otot2 inspirasi; dan ke neuron E
-VRG (ventral respiratory group)
• Diafragma & m.external intercostal berkontraksi → rongga
thorak membesar → tek.transmural (intrapleura & intraalveol)
meningkat →jaringan paru membesar →tek.intraalveolar ↓ →
udara masuk ke alveolus
ekspirasi
• Pada akhir inspirasi, otot2 inspirasi relaks → tek.transmural
(intrapleura & atm) menurun → dinding dada menekan jaringan
paru → tek.intraalvolar meningkat → udara keluar
• Impuls dari neuron E -VRG menghambat neuron I -DRG
sehingga menghenitikan aktivitasnya dengan penglepasan
rangsangan inhibisi.
• Ekspirasi tenang tidak melibatkan otot2 ekspirasi. Ekspirasi
aktif melibatkan otot2 ekspirasi: m.internal intercostal &
m.abdominalis
Otot bantu nafas
Fisiologi
Termoregulator
Frekuensi Pernafasan
• Seperti halnya frekuensi jantung, frekuensi pernapasan pada
bayi dan anak memiliki kisaran yang lebih lebar serta bersifat
lebih responsif terhadap keadaan sakit, aktivitas fisik, dan
emosi bila dibandingkan dengan frekuensi pernapasan orang
dewasa.
• Frekuensi penapasan pada saat tidur merupakan nilai yang
paling akurat. Namun, frekuensi pernapasan selama tidur aktif
dibandingkan selama tidur tenang dapat meningkat hingga 10
kali lebih cepat per menitnya.
• Keadaan demam dapat meningkatkan frekuensi pernapasan
Cara Pemeriksaan
• Pada masa bayi dan kanak-kanak awal, pernapasan diafragma
terlihat paling dominan, sedangkan pernapasan dada tampak
minimal.
• Pola pernapasan harus diamati selama paling sedikit 60 detik.
• Pada anak yang kecil amati gerakan dinding dada selama satu
menit atau dua kali interval yang lamanya masing-masing 30
detik; pengamatan sebaiknya dilakukan sebelum tindakan yang
dapat menstimulasi gerakan napas tersebut.
Nilai normal
• Frekuensi pernafasan bayi
Nilai normal
Neonatus 30-60x/menit
Masa kanak-kanak 20-40x/menit
awal
Masa kanak-kanak 15-25x/menit
lanjut
• Batasan
Remaja Takipnoe 16-24x/menit
Batasan Takipnoe
Bayi 0-12 bulan >60x/menit
Bayi 2-12 bulan >50x/menit
Anak >12 bulan >40x/menit
• Frekuensi/ laju pernafasan
- Takipnea ditemukan pada berbagai penyakit paru contohnya
bronkopneumonia, bronkiolitis dan pneumonia.
- Bradipnea ditemukan pada gangguan pusat pernagasan akibat
peningkatan tekanan intra kranial, alkalosis.
• Tipe pernafasan
- Pada bayi normalnya tipe abdominal. Semakin besar anak (sekitar usia 7-
8 tahun) berubah menjadi tipe torakal.
- Tipe Cheyne-Stokes dapat ditemukan normal pada bayi baru lahir/
premature dan hilang pada usia beberapa minggu. Dapat ditemukan pada
• Kedalaman pernapasan:
- Hiperpnea pada asidosis, anoksia, kelainan sistem saraf pusat.
- Hipopnea pada kelainan sistem saraf pusat.
• Irama/keteraturan
Tidak teratur jika terdapat kelainan pada sistem saraf pusat.
Suhu Tubuh
• Suhu  dehidrasi, ggn serebral, infeksi, atau kenaikan suhu
• Ekstremitas dingin & tubuh panas  sepsis
• Suhu oral 0,5 C lebih rendah dari rektal
• Suhu aksila 1 C lebih rendah dari rektal
Termoregulator Tubuh

Faktor-faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh:
• Variasi diurnal
• Kerja jasmani / aktivitas fisik
• Jenis Kelamin
• Lingkungan
• Umur
Mekanisme ini diaktivasi dengan
dua cara :
• Reseptor termal di kulit
memberikan input ke otak
• Stimulasi hipotalamus
langsung lewat perubahan
temperatur darah di area
perfusi
Teknik Pemeriksaan Suhu
• Suhu Aksilla • Suhu Oral
• Siapkan termometer (air raksa/ digital, dll) • Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
• Cuci tangan • Minta anak membuka mulut & angkat
• Bersihkan termometer dengan kapas alkohol lidahnya
• Pastikan ketiak tidak basah  menghindari • Selipkan termometer di bawah lidah
kesalahan pemeriksaan • Minta pasien menutup mulut
• Selipkan di ketiak, tangan orang tua • Tunggu 10 menit
memegang lengan atas anak,& tunggu 10
menit
Teknik Pemeriksaan Suhu
• Suhu Rektal • Suhu Membran Timpani
• Bersihkan termometer dengan kapas • Pastikan CAE bebas serumen
alkohol
• Posisikan probe pada kanalis
• Minta ibu membuka celana / popok sehingga sinar infrared mengarah ke
bayi
membran timpani
• Posisikan bayi mirip dengan fleksi
• Tunggu 2-3 detik sampai termometer
pangguk
digital terbaca
• Olesi termometer dengan lubrikan
• Masukan termometer pada anus bayi
kedalaman 3-4 cm dengan arah
umbilikus, pastikan bayi tidak diare
• Tunggu 10 menit
Teknik Pemeriksaan Suhu (Termometer
Dahi/ Tembak )
• Pastikan kaca probe bersih dan tidak rusak, dahi juga
bersih tanpa keringat, kosmetik, luka, dan lain- lain
• Pasien tidak mandi atau olahraga dalam 30 menit
sebelum pengukuran dan dalam lingkungan yang stabil
+- 5 menit
• Pegang alat dengan lensa pelindung 1-3 cm dari bagian
tengah dahi
• Baca hasil yang tertera.
• Pengukuran dilakukan 3x, bila berbeda, pilih suhu paling
tinggi
Nilai normal
• Normal : 36,6 – 37,9 C (per rektal)
• Febris : ≥ 38 C ( per rektal)
• Hiperpireksia : > 40 C
• Hipotermia : < 35,5 C per rektal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai