Anda di halaman 1dari 9

tandem roller

Alat Pemadat sering dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan
dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Dan yang termasuk sebagai alat pemadat
adalah:

1. Tamping roller
2. Pneumatic-tired roller
3. Compactor, dan lain-lain.

Dalam hal pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan
sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Selain menggunakan alat berat
pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara
menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu
waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna
diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.

Tandem Roller Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan
mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:

1. Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik
traktor.
2. Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic)
3. Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen,
berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya
4. Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua
(Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller. Alat pemadat yang menggunakan
penggetar (vibrator).

Jenis-Jenis Alat Pemadat Tanah

Berikut ini adalah berbagai jenis peralatan Pemadatan untuk jenis tanah yang berbeda:
Peralatan pemadatan tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok:

1. Rammers untuk pemadatan tanah


2. Peralatan tanah pemadatan cahaya
3. Peralatan tanah pemadatan berat
Peralatan ini digunakan untuk pemadatan tanah dari daerah kecil saja dan di mana usaha
pemadatan yang dibutuhkan kurang. Berikut adalah peralatan ringan untuk pemadatan tanah:

1. Alat Pemadat Rammers

Rammers

Jenis-Jenis Alat Pemadat Tanah Rammers digunakan untuk pemadatan daerah kecil dengan
memberikan beban dampak ke tanah. Peralatan ini ringan dan dapat tangan atau mesin
dioperasikan. Ukuran dasar rammers dapat 15cm x 15cm atau 20cm x 20cm atau lebih.
Rammers cocok untuk pemadatan tanah kohesif serta tanah lainnya. Mesin ini di daerah
dengan kesulitan dalam akses.

Plat Vibrator Compactor

Compactor piring yang digunakan untuk pemadatan tanah kasar dengan 4-8% denda.
Peralatan ini digunakan untuk daerah-daerah kecil. Bobot biasa dari mesin ini bervariasi dari
100 kg sampai 2 ton dengan daerah plat antara 0,16 m2 dan 1,6 m2.

Rollers Halus

Rol roda halus terdiri dari dua jenis:


Statis rol roda halus
Bergetar rol halus roda

Tanah yang paling cocok untuk ini jenis rol baik pada pasir, kerikil, batu hancur, aspal dll
mana Crushing diperlukan. Ini digunakan pada tanah yang tidak memerlukan tekanan besar
untuk pemadatan. Rol ini umumnya digunakan untuk finishing permukaan atas tanah. Rol ini
tidak digunakan untuk pemadatan pasir seragam.
Pengujian Kerucut Pasir ( Sand Cone )
1. Pendahuluan
Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di lapangan,
untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan
pemadatan, yang dapat dilakukan baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Selain
itu ada juga cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama, yaitu :

 Metode Silinder (Drive Cylinder Method), khusus untuk tanah kohesif.


 Metode Balon Karet (Rubber Ballon Method), untuk semua jenis tanah.
 Metode Nuclear (Nuclear Method), untuk semua jenis tanah.

Pengujian Kerucut Pasir (Sand Cone)

Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui percobaan ini, biasanya digunakan untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat
pemadatan (degree of compaction), yaitu perbandingan antara d (berat isi kering) kerucut
pasir dengan d-max hasil percobaan pemadatan di laboratorium.

2.  Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini terdiri dari:
-       Peralatan utama yang diperlukan, meliputi:
1.    Tabung kalibrasi pasir uji
2.    Botol/silinder tempat pasir uji
3.    Kerucut yang dilengkapi dengan keran
4.    Pelat dasar yang berlubang
-       Sekop kecil, linggis, palu, perata, kuas dan lain-lain
-       Timbangan dengan ketelitian 1,0 gr (dibawa ke lapangan)
-       Pasir uji (Ottawa Sand)
-       Kantung plastik, cawan untuk penentuan kadar air, atau alat uji kadar air (speedy moisture test )
Peralatan Pengujian Sand Cone

3.  Kalibrasi
Selanjutnya, peralatan yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu agar diperoleh
ukuran-ukuran yang tepat dalam pengujian. Pekerjaan kalibrasi sebaiknya dilakukan di
laboratorium, dimana pekerjaan ini meliputi:

a.    Berat isi pasir uji


1. Timbang silinder kalibrasi pasir uji (W1)
2. Isi silinder kalibrasi tersebut sampai penuh dengan menggunakan botol/silinder yang berisi pasir uji
sebanyak 2/3 tinggi.
3. Setelah penuh, ratakan permukaan pasir pada silinder kalibrasi, lalu timbang (W2).
4. Ganti pasir uji pada silinder kalibrasi dengan air yang diisi sampai penuh, kemudian timbang
(W3)
5. Hitung berat isi pasir uji, dengan rumus:

a. Berat pasir dalam kerucut


1. Timbang botol/silinder yang berisi pasir uji sebanyak 2/3 tinggi, beratnya (W4)
2. Letakkan pelat dasar pada lantai yang datar, lalu letakkan botol/tabung yang berisi 2/3 tinggi
tersebut tepat di tengah pelat dasar, lalu keran dibuka.
3. Setelah pasir mengisi kerucut, keran ditutup kemudian diangkat lalu ditimbang (W5)
4. Hitung berat pasir dalam kerucut dengan rumus:
    (W6) = (W4 – W5)   

4. Prosedur Percobaan
Pelaksanaan pekerjaan mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Bersihkan lokasi yang akan dilakukan pengujian selebar pelat dasar.
2. Ratakan permukaan tanah, kemudian letakkan pelat dasar di atasnya.
3. Buat lubang dengan diameter sebesar lubang pada pelat dasar dengan kedalaman kira - kira sama dengan
diameter lubang.

Tahapan Pengujian Sand Cone

4. Tanah  hasil  galian  dikumpulkan  seluruhnya,  kemudian  dimasukkan   kedalam kantung plastik, lalu timbang
(W7). Gunakan sebagian tanah galian tersebut untuk mencari kadar air tanah.

5. Perhitungan dan Pelaporan


Data-data yang diperoleh di laboratorium dari proses kalibrasi terdiri dari:

   Berat isi pasir uji, yang diperoleh dari formula:

   Berat pasir dalam kerucut,  (W6)  =  (W4 - W5)

Sedangkan data-data yang didapat dari pekerjaan di lapangan terdiri dari:

   Berat tanah hasil galian, (W7)


   Berat botol/silinder + pasir uji sebelum pengujian, (W 8)
   Berat botol/silinder + pasir uji setelah pengujian, (W 9)
   Kadar air hasil pengujian di laboratorium atau di lapangan (w)

Data-data di atas selanjutnya diolah, untuk mendapatkan nilai-nilai berikut:

   Berat pasir dalam lubang dan kerucut,       (W10)  =  (W8 - W9)


   Berat pasir dalam lubang,               (W11)  =  (W10 - W6)
   Volume lubang,    

 
   Berat isi tanah basah,                               

 
   Berat isi tanah kering,
  
   Derajat kepadatan di lapangan,

  

Anda mungkin juga menyukai