Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI TINGGI SERAT PADA PASIEN KONSTIPASI


Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang nutrisi tinggi serat pada
pasien konstipasi
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien dengan konstipasi di Ruang
Bedah
Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi
Waktu : 30 menit.
Tempat : Ruang Bedah RSUD Balung
Hari dan tanggal : Kamis, 29 April 2021
1. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )
Setelah dilakukan proses  penyuluhan keluarga diharapkan dapat
mengerti tentang nutrisi tinggi serat untuk pasien konstipasi.
2. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )
Setelah diberikan penyuluhan 1 x 15 menit sasaran mampu
diharapkan mampu :
a) Menyebutkan tentang pengertian konstipasasi
b) Menyebutkan penyebab konstipasi
c) Menyebutkan tanda dan gejala konstipasi
d) Menyebutkan komplikasi dari konstipasi
e) Menyebutkan cara-cara tentang pencegahahan Konstipasi
f) Menyebutkan makanan tinggi serat
3. SASARAN
Pasien dan Keluarga pasien dengan konstipasi di Ruang Bedah RSUD
Balung.
4. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
5. MEDIA
a. Alat tulis
6. KRITERIA EVALUASI
1) Kriteria Struktur
a. Peserta hadir
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Ruang bedah RSUD
Balung
2) Kriteria proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara lengkap dan benar
d. Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar
3) Kriteria hasil
a. Apa yang dimaksud dengan konstipasi dan makanan tinggi serat
b. Sebutkan Macam-macam Penyebab konstipasi
c. Sebutkan tanda dan gejala konstipasi
d. Sebutkan komplikasi dari konstipasi
e. Sebutkan Teknik atau cara pecegahannya
f. Sebutkan makanan tinggi serat

7. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Audience
1. 5 Menit Pembukaan
1.Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam. 2.Memperhatikan
2.Memperkenalkan diri. 3.Memperhatikan
3.Menjelaskan tujuan penyuluhan. 4.Memperhatikan
4.Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
2. 20 Menit Pelaksanaan 1.Memperhatikan
1. Menjelaskan apa yang 2.Memperhatikan
dimaksud dengan mencuci 3.Bertanya dan
konstipasi mendengarkan
2. Menjelaskan penyebab 4.ikut berpartisipasi
konstipasi dalam
3. Menjelaskan Tanda dan gejala penyuluhan.
konstipasi
4. Menjelaskan komplikasi dari
konstipasi
5. Menjelaskan Teknik atau cara
pencegahan konstipasi
6. Menjelaskan jenis makanan
tinggi serat
3. 5 Menit Terminasi 1.Memperhatikan
1.Mengucapkan terima kasih atas
perhatian yang diberikan
2.Mengucapkan salam penutup
2.Membalas
salam
8. MATERI
A. Pengertian
           Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang
manusia (atau hewan) mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang
yang dapat menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya. Konstipasi dapat
disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga
karena kelainan anatomis.  Konstipasi juga dapat di artikan masalah pada
pencernaan yang umum terjadi. Pada orang dengan konstipasi sering
mengalami sensasi pergerakan pada usus dan sulit buang air besar. Orang
yang buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu dengan tinja yang
cenderung kering ada kemungkinan mengalami konstipasi. Konstipasi hebat di
sebut juga Obstipasi.

B.   Penyebab konstipasi
          Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan
sekunder. Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak
ditemukannya kelainan organik di dalam tubuh setelah dilakukannya
pemeriksaan. Sedangkan konstipasi sekunder biasanya disebabkan penyakit
lain.  Kebanyakan orang mengira kurang serat sebagai penyebab utama
konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari gaya hidup, obat-
obatan, sampai komplikasi penyakit. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kurang cairan
 Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga
sulit dikeluarkan. Minumlah  sedikitnya 8 gelas cairan sehari.
2. Cokelat
Ada beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya
sembelit meski pada beberapa orang konsumsi cokelat justru membantu
melancarkan BAB. Bila Anda termasuk penggemar cokelat, Anda bisa mulai
menguranginya.
3. Kehamilan dan persalinan
 Konstipasi termasuk masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil. Biasanya
kondisi ini masih akan terus berlanjut pasca persalinan. Gangguan BAB ini
terjadi karena melemahnya otot-otot perut atau efek samping dari obat pereda
nyeri.
4. Terlalu banyak makan daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju
bisa membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula
kebutuhan tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.
5. Vitamin
 Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa
jenis komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu terrjadinya
konstipasi.
6. Pereda nyeri dan antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan
adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang
7. Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses
metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami
konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik
untuk mengecek kadar tiroidnya.
8. Diabetes
 Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang
berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.
9. Kurang olahraga
 Gaya hidup kurang tang  bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan
aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:
 •    Kekurangan cairan atau dehidrasi
 •    Kekurangan serat pada makan
 •    Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan
 •    Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat nyeri
 •    Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan pada usus
 •    Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien
 •    Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare
C.    Tanda dan Gejala
   Tanda dan gejala konstipasi antara lain:
 •    Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu
 •    Sulit buang air besar                   
 •    Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada usus
 •    Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur
 •    Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

D.   Komplikasi Konstipasi
Konstipasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi berikut ini:
• Hemoroid,
• Prolapse rektum,
• Fisura ani (luka/lecet pada anus),
• Fecal impaction : feses atau tinja yang terlalu keras sehingga harus
dikeluarkan secara manual oleh dokter.

E.    Penatalaksanaan konstipasi
        Konstipasi atau sembelit merupakan gangguan pencernaan yang sering
dialami oleh sebagian besar orang dan dapat menghambat aktivitas sehari-hari
yang dapat juga mempengaruhi kualitas hidup serta dapat bertambah parah di
kemudian hari. Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB
PGI) Pada tahun 2006 yang lalu telah menyusun suatu Konsensus Nasional
Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia yang diharapkan menjadi acuan bagi
para praktisi medis di seluruh Indonesia dalam penatalaksanaan
konstipasi.Kemudian dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kedokteran
saat ini, telah ditemukan juga berbagai data-data baru baik dalam upaya untuk
menegakkan diagnosis maupun pengobatan konstipasi/sembelit. Khusus
mengenai pengobatan konstipasi, saat ini terdapat bukti yang sangat kuat
tentang manfaat produk yoghurt yang mengandung probiotik khususnya
Bifidobacterium animalis lactis DN-173 010, dalam pengobatan konstipasi.
Bahkan Organisasi Ahli Saluran Cerna Sedunia (World Gastroenterology
Organization/WGO) sejak tahun 2009 telah merekomendasikan konsumsi
yoghurt yang mengandung Bifidobacterium animalis lactis DN-173 010 ini
bagi pasien yang menderita konstipasi.
F.    Pencegahan
 •    Makan makanan kaya serat
 •    Batasi makanan rendah serat
 •    Minum yang cukup
 •    Rutin berolahraga
 •    Tidak menunda ketika ingin buang air besar
 •    Coba suplemen berserat
 •    Berhati-hati dalam memilih obat pencaharKomplikasi Konstip

G.   Penanganan dan Pengobatan Konstipasi


          Tahap awal penanganan konstipasi yang ringan adalah dengan
perubahan pola hidup. Sebagian besar kasus konstipasi dapat membaik dengan
perubahan pola hidup seperti diet tinggi serat dan olah raga. Apabila tidak
membaik dengan perubahan pola hidup maka diperlukan pengobatan. Terapi
konstipasi bersifat jangka panjang. Apabila buang air besar dapat kembali
normal maka pola hidup sehat harus dilanjutkan untuk mencegah berulangnya
konstipasi..

H. Jenis-jenis makanan tinggi serat


1. Beras tumbuk, beras ketan hitam, jagung, ubi, singkong
2. Kadang-kacangan : Kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai
3. Sayuran sebagian dalam bentuk mentah terutama sayuran yang dapat
menimbulkan gas seperti : Kol, sawi
4. Buah-buahan terutama yang dimakan dengan kulitnya seperti : Apel,,
anggur, pir, jambu biji.
5. Agar-agar
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2015. Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2013. Jakarta:
Kemenkes RI
Kementrian RI. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI
Kementrian RI. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit
Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Kemenkes RI.
Cetakan ketiga. 2017
World Health Organization (WHO). 2013. WHO Guidelines On Hand Hygiene In
Health Care

Anda mungkin juga menyukai