Anda di halaman 1dari 5

ILMU KALAM Adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi-

Nya,serta membahas tentang utusan Allah dengan sifat wajib dan mustahil baginya.

Ruang lingkup ilmu kalam


A.Hal- hal yang berkait dengan Allah SWT dengan segala seginya.
B.Hal- hal yang berkait dengan utusan Allah sebagai penyampai risalah.
C.Hal- hal yang berkait dengan kehidupan yang akan datang.

Ruang lingkup ilmu kalam menurut Hasan Al banna.


1.Ilahiyat, segala sesuatu yang berkait dengan Allah.
2.Nubuwat, segala sesuatu yang berkait dengan Nabi dan Rasul
3.Ruhaniyat, segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
4.Sam’iyyat, segala sesuatu yang hanya dapat diketahui lewat pendengaran, (Qur’an dan hadits ), seperti
akherat, surga, neraka, dll.

Ruang lingkup ilmu kalam sesuai dengan arkanul Iman


1.Iman kepada Allah
2.Malaikat
3.Kitab- kitab Allah
4.Rasul
5.Hari akhir
6.Qadha dan qodar

Pembagian ilmu tauhid;


1.Tauhid uluhiyyah, meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah
2.Tauhid Rububuyyah, meyakini bahwa tiada yang menciptakan dan memelihara alam raya kecuali
Allah.
3.Tauhid Mulkiyah, meyakini bahwa tiada yang menguasai alam kecuali Allah.

SEJARAH ILMU KALAM


Masa Khulafaurrasyidin,
Pemahaman aqidah tidak ada perbedaan dengan jaman Nabi. Beberapa persoalan yang muncul
menyangkut masalah politik, belum berpengaruh kepada pemahaman Aqidah.
- Mas kekholifahan Abu Bakar dan Umar bin khotob tidak banyak menghadapi persoalan. Masalah-
masalah kecil yang muncul dapat segera diatasi.
- Masa kholifah lll, Usman bin ‘Affan.
Penyebaran dan wilayah islam makin bertambah luas.Islam berkembang pesat, pemerintah makin
meluas. Diakhir kekholifahan Usman inilah mulai muncul masalh, yakni kebijakan Usman yang
dianggap nepotisme hingga kurang mendapat simpati dari pengikutnya. Muncullah kebencian dan fitnah
hingga terbunuhlah sayyidina Usman.
- Kholifah lv . Ali bin Abitholib, terpilih sebagai kholifah, namun ada sebagian golongan yang tidak
mendukung,bahkan menentang. Sejak itulah pangkal perpecahan umat islam. Muncul beberapa partai
atau golongan, yaitu;
1. Golongan yang setuju atas pengangkatan Ali
2. Golongan yang mula- mula setuju, kemudian netral.
3. Golongan yang menentang Ali.
- thlhah bin Abu bakar vs. Ali—perang jamal
- Aisyah kalah, bergabung dengan muawi
yah vs. Ali- perang shiffin.
4. Golongan khowarij. ( tentara Ali yang keluar
memisahkan diri. Berawal dari perang shiffin itulah muncul berbagai golongan politik,( golongan
Ali, Muawiyah. Khowarij)

Iman dengan tiga syarat. Dengan hati, lisan dan perbuatan. salah satu karena sudah meyakini dalil
kebenarannya.
yang kemudian menjadi aliran ilmu kalam, yaitu:
1. Syiah.
Tidak seorangpun yang berhak memegang kekhalifahan kecuali dari keturunan Ali.
2. Qadariyah,
Perbuatan manusia ditimbulkan sendiri, bukan dari Allah.
3. Jabariyah,
Perbuatan dan kehidupan manusia sudah ditentukan Allah.
4. Murjiah,
Kemaksiatan tidak menghapus keimanan.
5. Khowarij
Kemaksiatan ( dosa besar ) menjadikan ia keluar dari islam, berarti kafir, abadi dalam neraka.
6. Mu’tazilah,
Dosa besar berarti keluar dari islam, tapi bukan kafir, melainkan fasik. Abadi di neraka.
7. Karomiyah
Iman, cukup dengan pengakuan lisan saja, terhadap Allah dan Rasul.
8. Ahlussunah wal jama’ah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA KEJADIAN- KEJADIAN POLITIS YANG


MENYERTAI PERTUMBUHAN ILMU KALAM YAITU;
1. Faktor dari dalam,
- Al- Qur’an tidak hanya berisi tauhid, melainkan juga ada ayat- ayat lain yang dapat menimbulkan
beda pemahaman.
- Tahap awal, islam diterima sebagai dokma, selanjutnya datang fase pemikiran dan penyelidikan
secara filosofis soal agama.
- Soal politik, yakni khilafah, muncul berbagai pendapat tentang siapa yang berhak memimpin.
2. Faktor dari luar,
- Banyak pemeluk islam yang berasal dari agama yahudi dan nasrani, yang kemudian
mempengaruhi pendapat dan pola pikirnya.
- Semakin meluasnya wilayah islam, umat islam makin bertambah dan semakin heterogin. Mulai
muncul perdebatan, maka digunakanlah filsafat, dan semakin meluaslah ilmu kalam.
- Guna mengimbangi lawan- lawan islam maka digunakanlah logika dan filsawat dalam membahas
katuhanan.

MASALAH YANG MENJADI POKOK PERDEBATAN


1. Khilafah. Terutama pengganti Usman
2. Al-Qur’an, Qadim atau hadits
3. Sifat- sifat Allah
4. Melihat Allah diakhirat
5. Dosa besar.

1. syiah
2. Syiah, bermakna sahabat, pengikut
3. Syiah merupakan golongan yang fanatik kepada Ali dan keturunannya.
4. Inti ajaran syiah adalah masalah khilafah.Kholifah yang sah adalah Ali, sebab Nabi telah
menetapkan kekhalifahan kepada Ali.
5. Ali merupakan orang yang terdekat dengan Nabi dibanding yang lain. Ali adalah anak dari Al
Abbas ( abutholib ) paman Nabi, sekaligus menantu Nabi ( (fatimah).

ajaran yang terkait dengan masalah khilafah adalah:


- Al ‘istimah ( ma’syum ), para imam, sebagaimana para Nabi bersifat ma’syum, terjaga dari kesalahan
dan dosa . Sebab imam bertugas menjaga syariat.
- Al Mahdi ; Keyakinan akan munculnya imam mahdi sebagai penyelamat umat manusia.
- Attaqiyyah. Ittaqo’, takut yaitu sikap berhati- hati demi menjaga keselamatan jiwa, karena khawatir
akan keselamatan dirinya.
- Arroj’ah. Keyakinan akan dihidupkan kembali hamba Allah yang paling soleh dan paling durhaka,
bersamaan dengan munculnya imam mahdi.
- Pada abad lv H , syiah mencapai puncak ketenaran . Paham syiah menguasai Mesir dan beberapa
negara lain . Monumen paling bersejarah adalah berdirinya perguruan Al azhar di cairo( Alqahirah )
Mesir. Th 359 H/ 970 M. dan berkembang pesat hingga sekarang.

2. khowarij
3. Yakni pengikut Ali yang meninggalkan barisan karena tidak setuju terhadap arbitrase di akhir perang
shiffin.
4. Kaum khowarij dipimpin oleh Abdullah bin Wahab Al rasidi. Umumnya merupakan orang- orang
dari arab baduwi, hidup dipadang pasir serba tandus, membuat mereka sederhana dalam hidup dan
pemikiran, tapi keras hati dan berani dalam mengerjakan syariat islam.

Khowarij Orang yang melakukan kesalahan ( dosa besar ) dianggap kafir dasarnya adalah QS.Al
maidah 44“ Barang siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah
adalah kafir “
ž Mereka mulai mengkafirkan siapa saja yang dianggap melakukan dosa besar, seperti Usman, Ali,
Thalhah, Zubair dan Muawiyah. Serta pelaku proses tahkim Amru bin ash dan Abu
musa.selanjutnya orang- orang yang tidak sepaham dengan khowarij juga dianggap kafir.s

beberapa pokok pikiran dari aliran khowarij


ž Iman adalah meyakini dengan hati mengucap dengan lisan, mengamalkan dengan anggota badan-
perbuatan mempengaruhi keimanan.
ž Orang yang melakukan dosa besar berarti kehilangan keimanannya, termasuk kafir
ž Kholifah tidak harus keturunan Nabi namun siapa saja yang layak, dan dipilih secara
musyawarah.
ž Khowarij berkembang selama dua abad, secara organisasi, saat ini sudah tidak ada, namun sisa
pemikirannya masih berkembang

murji’ah
ž Adalah orang yang menunda, yakni menunda penyelesaian masalah mengkafirkan orang lain
dihari akhir nanti.
ž Kaum murji’ah merupakan kaum yang tidak mau turut campur terhadap golongan Ali dan
Mu’awiyah, mereka bersikap netral, tidak ikut mengkafirkan . Dan menyerahkan hal tersebut
kepada Allah.
ž Kaum murji’ah menganggap bahwa orang islam yang melakukan dosa besar tetap mukmin, sebab
ia tetap mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah, Muhamad Rasulullah.
ž Mereka juga menganggap iman adalah mengetahui, mempercayai Tuhan. Perbuatan manusia
tidak mempengaruhi iman seseorang. ( tidak akan merusak iman ). Dengan demikian orang
yang melakukan dosa besar, tetap beriman ( bukan kafir ), karena tetap mengakui Allah dan
Rasul.
ž Mereka juga menganggap iman adalah mengetahui, mempercayai Tuhan. Perbuatan manusia
tidak mempengaruhi iman seseorang. ( tidak akan merusak iman ). Dengan demikian orang
yang melakukan dosa besar, tetap beriman ( bukan kafir ), karena tetap mengakui Allah dan
Rasul.
ž Murji’ah terbagi ( pecah ) jadi 2 :
ž 1. Murji’ah moderat. Yaitu unsur terpenting keimanan adalah pengakuan akan keesaan Allah dan
kerosulan Muhamad. Amal perbuatan berpengaruh terhadap kualitas keimanan tapi tidak
menghapus nilai keimanan.
ž 2. Murji’ah ekstrim, yaitu satu- satunya tolak ukur keimanan adalah pengakuan terhadap Allah
dan Rasul. Dan perbuatan manusia tidak mempengaruhi iman sama sekali.

Ayat Qauliyah
 Yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang tertuang dalam firman-Nya, berupa ayat-ayat Alquran.
 Mengokohkan aqidah dapat dilakukan dengan mengkaji ayat-ayat Alquran.
• Yaitu ayat-ayat Allah berupa tanda-tanda kebesaran-Nya yang tersebar di alam raya.
• Mengokohkan aqidah dapat dilakukan dengan mengamati dan memikirkan ciptaan Allah (tafakur)

Qodariyah
Tokoh : Ma’ bad aljauhani (80 H/ 700 M)
Qodariyah menganggap manusia punya kekuasaan untuk melaksanakan kehendaknya dan kekuasaan itu
berasal dari diri sendiri.
- Pemikiran Qodariyah antara lain;
- Manusialah yang mewujudkan perbuatannya dengan keimanan dan kekuatannya sendiri.
- Hakekat iman terletak pada pengakuan akan keesaan Allah. Amal tidak dapat merusak iman.
- Al-Qur’an adalah makhluk, karena itu Al-Qur’an bersifat hadits ( baru ) bukan qodim
- Allah tidak bersifat, sebab bila Allah memiliki sifat ( ilmu, hayat, sama’, basyar dll ) maka
berarti dapat disamakan dengan makhluk . Allah adalah Esa secara mutlak.
- Soal politik , jabatan kholifah boleh dipegang oleh siapapun, tidak harus dari suku, kuraisy dan
ahlul bait.
- Dalam memahami ayat Al-Qur’an, banyak menggunakan takwil, karena lebih berorientasi pada
resiko.dan tidak banyak menggunakan hadits, kecuali hadits mutawatir.

ASY’ARIYAH
- Pendiri ; Abu Hsan Al asy’ari ( 260 H / 873 M )
- Pada mulanya Al asy’ari adalah penganut setia mu’tazillah ( 40 th )
- Ia keluar karena merasa tidak puas atas jawaban gurunya. Terutama tentang; status
- Orang mukmin, orang kafir dan anak kecil.
- Al jubba’I menyatakan; orang mukmin masuk surga, orang kafir masuk neraka, anak
- Kecil tidak masuk surga dan neraka. Al asy’ari meninggalkan ( I’ tizal ) majlis gurunya.
- Dan mendirikan sendiri.

Pokok pikiran Asy’ariyah, antara lain ;


- 1. Tuhan memiliki sifat, tidak masuk akal jika Tuhan mengetahui dengan zatnya
- 2. Al-Qur’an bukan makhluk, bukan diciptakan berarti Al-Qur’an itu qodim, bukan hadits.
- 3. Ada kemungkinan manusia melihat Tuhan diakhirat , bila Allah menghendaki segala
- nya jadi mungkin.
- 4. Perbuatan manusia diciptakan oleh Tuhan , namun manusia punya kasb ( peroleha,
- Usaha), manusia melakukan perbuatan sesuai dengan daya yang diberikan oleh Tuhan.
- 5. Konsep keadilan, Alloh memiliki kekuasaan dan kebebasan yang mutlak untuk
- melakukan sesuatu , memasukkan orang mukmin ke neraka dan memasukkan orang
- kafir ke surga , adalah kebebasan Allah dan tidak melanggar keadilan- Nya.

JABARIYAH
- Paham jabariyah lahir di khurosan, iran abad ke 2 H /8 M.
- Pelopor; Ja’ad bin Dirham, dilanjutkan jahm bin sofwan
- Jabariyah berasal dari kata “ jabr “; terpaksa
Inti ajaran jabariyah antara lain;
1. Manusia tidak punya kemampuan untuk mewujudkan perbuatannya dan tidak punya kemampuan
untuk memilih .- manusia melakukan tindakan dalam keadaan terpaksa.“ Tiada daya dan kekuatan
kecuali atas ijin Allah “
2. Allah tidak punya sifat, selain zatnya sendiri. Bila Allah punya sifat, berarti ada “sesuatu lain “ yang
menempel pada zatnya. Allah tidak dapat diserupakan dengan makhluk.
3. Al- Qur’an adalah makhluk ( diciptakan Allah ) bersifat hadits ( baru ) bukan kalamullah yang Qodim ,
sebab Allah tidak punya sifat bicara ( taklim )
4. Manusia tidak dapat melihat Allah dengan mata fisik di akhirat, sebab Allah adalah imateri.
5. Surga dan neraka tidak abadi , tapi ( terbatas ). Sebab satu- sayunya yang kekal hanyalah Allah.
6. Iman tidak rusak oleh perbuatan. Orang yang melakukan dosa tidak dapat disebut kafir.
MU’TAZILAH
- Muncul abad l H/ 7 M.
- Pendiri : Wasil bin Atha’
- Wasil bin Atha’ memisahkan diri dari majlis pengajian di masjid kufah dipimpin
- Hasan Al basri, karena tidak puas atas jawaban gurunya tentang kedudukan orang
- Mukmin yang melakukan dosa besar.

Pelaku dosa besar Khowarij- Kafir


- Murji’ah - Mukmin
- Mu’tazilah- Fasik.
- Lima besar ajaran mu’tazilah
1. Allah adalah Esa secara mutlak, Allah bebas dari sifat apapaun yang menyerupai
- makhluk . Allah tidak memiliki esensi ( zat )
2. Allah Mah Adil, keadilannya diterapkan secara nyata, terhadap perbuatan manusia
- Perbuatan manusia ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan Allah. Jika ditentukan oleh Allah,
berarti Allah tidak adail.
3. ( Janji dan ancama )
- Allah pasti melaksanakan janji kebaikan atas orang yang berbuat baik, dan ancaman terhadap
orang yang berbuat jahat.
4. ( posisi menengah antara mukmin dan kafir )
- Orang mu’min yang melakukan dosa besar dan tidak pernah bertobat berarti ia bukan mukmin,
juga bukan kafir tengah- tengah diantara keduanya.
5. Menjadi tugas orang mukmin untuk menyampaikan kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Anda mungkin juga menyukai