Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-2

Nama : Adinda Trisya arumawarni

Kelas :A

NIM : 857116704

Kode Mata Kuliah/ Nama Mata kuliah : PDGK4403/PENDIDIKAN ANAK DI SD /3SKS

PROGRAM STUDI : S1 PGSD

Nama Penulis : Prof. Dr. Wahyu Sukartiningsih, M.Pd

Nama Penelaah : Dr. Heru Subrata, M.Si

Status Pengembangan : Baru/Revisi*

Tahun Pengembangan : 2019

No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas Tutorial


Maksimal
1 Temukan pengaruh sekolah pada kepribadian 30 Modul 4 / KB ke-4

2 Analisislah kesuliitan belajar anak SD 30 Modul 5 / KB ke-3

3 Beri contoh pendekatan belajar Multiple Intellegence 40 Modul 6 / KB ke-2

JAWABAN :

1. Pengaruh sekolah pada kepribadian terdapat pada 3 bagian,hasrat berprestasi,motivasi


intrinsik dan eksrinsik,dan orienttasi mastery dan orientasi helpess.
Pengaruh sekolah terhadap Perilaku dan Kepribadian Siswa adalah Sangat Penting.
Sekolah (Guru) harus bisa menjadi Teladan dan Panutan bagi Siswa. Jika Guru bisa dijadikan
Sebagai Teladan, maka Siswa akan meniru Sikap yang ditujukan oleh sang guru tersebut.
Oleh karena itu, Guru harus senantiasa mencerminkan Sikap yang sesuai dengan Nilai dan
Norma. Dengan begitu Kepribadian Siswa tersebut juga akan sesuai dengan Nilai dan Norma
tersebut. Jika Perilaku Guru tidak sesuai dengan nilai dan Norma, maka Kepribadian siswa
juga akan buruk. Perkembangan kepribadian anak sangat ditentukan oleh pendidikan yang
diterima dari orang tuanya di rumah. rumah merupakan madrasah bagi anak. namun,
Elizabeth Hurlock memaparkan tentang peran besar pendidikan di sekolah dalam
mempengaruhi kepribadian anak.
Sekolah merupakan lembaga kedua yang memberikan andil besar dalam
perkembangan kepribadian mereka. sebagaimana hurlock mengutip pendapat salomo bahwa
sekolah harus dipandang selagi kekuatan sekunder alam perkembangan kepribadian manusia.
Untuk itu pada usia awal anak masuk sekolah, peran hubungan antara guru dengan
murid sangat menentukan. Guru di sekolah mengambil peran orang tua untuk melakukan
transfer of knowledge, value and attitude. maka guru disekolah memiliki peran yang strategis
dalam perkembangan kepribadian anak. dengan demikian usia anak pada masa kanak sampai
ke tingkat remaja akhir berada di dua wilayah yaitu rumah dan sekolah.
Oleh karena itu, agar anak mengalami perkembangan kepribadian yang sehat maka
seharusnya pendidikan yang didapatkan anak selaras atau sinkron dan terintegrasi antara
pembinaan di rumah dengan di sekolah. hal ini bertujuan agar tidak terjadi kebingungan yang
pada ahirnya terjadi split personality.

beberapa alasan tentang pentingnya pendidikan dalam pengembangan kepribadian


1. semua anak harus bersekolah
2. pengarur sekolah sangat signifikan pada tahap awal pembentukan konsep diri pada anak
3. selain di rumah, anak menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah dari pada di tempat
lainnya.
4. memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan perkembangan dalam kehidupan,
dan sekolah mempengaruhi kepribadian dengan menawarkan mereka kesempatan untuk
meraih "kesuksesan".
5. sekolah memberikan kesempatan awal yang ril kepada seseorang untuk menilai dirinya dan
kemampuannya secara realistis, bebas dari intervensi orangtua.

faktor - faktor yang mempengaruhi sikap anak terhadap pendidikan 


1. jenis kelamin
2. metode pembinaan anak 
3. pengaruh dari rumah
4. kelas sosial
5. agama 
6. etnis 
7. teman sebaya 
8. penyesuaian pribadi
 SIKAP DAN PERILAKU GURU
Pengaruh guru terhadap perkembangan kepribadian orang muda adalah sama seperti
pada kedua orang tuanya, karena pola kepribadian anak sudah sebagiannya terbentuk di
rumah ketika anak masuk sekolah. pengaruh sikap guru dan perilaku pola kepribadian siswa
berasal dari dua sumber utama, yaitu jenis hubungan yang ada antara guru dan siswa dan
pengaruh guru pada suasana emosional sekolah.
Hubungan antara guru dan siswa ditentukan sebagian oleh sikap guru terhadap siswa
sebagian oleh sikap siswa terhadap guru. sikap - sikap ini tergantung pada bagaimana guru
dan siswa memandang satu sama lain. ketika guru memandang orang muda sebagai pembuat
onar atau sebagai seorang mahasiswa yang tidak mampu mengikuti kegiatan perkuliahan,
maka hal tersebut membuat dosen/ guru tidak menaruh simpati kepadanya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan guru dan siswa
1. budaya stereotype
2. sikap pilih kasih
3. sikap kepada siswa
4. teknik mengajar
5. kontrol kelas
6. penyesuaian pribadi guru
Mata Pelajaran Sekolah
mata pelajaran sekolah mempengaruhi kepribadian siswa baik secara langsung
maupun tidak langsung.
secara langsung, mata pelajaran mempengaruhi (1)pola khas menanggapi orang dan
situasi (2)pandangannya tentang mata pelajaran sekolah yang berbeda dan berdasarkan jenis
kelamin yang sesuai. secara tidak langsung, mereka mempengaruhi kepribadiannya melalui
efek mereka pada sikapnya terhadap sekolah dan pendidikan secara umum.
2. Kesulitan belajar anak Sd
Istilah kesulitan biasanya merujuk pada suatu kondisi tertentu yang di tandai dengan adaanya
hambatan dalam mecapai suatu tujuan.kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi
dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan hambatan dalam mencapai
tujuan atau hasil belajar yang di tetapkan.Jika diibaratkan kesulitan belajar itu sama dengan
penyakit,maka kesulitan belajar itu memiliki gejala-gejalanya,inti penyakit,dan faktor
penyebabnya.  Berdasarkan criteria yang diturunkan dari konsep mastery learning tersebut ,
Abin Syamsuddin (1992) merangkum pendapat para ahli tentang gejala-gejala seseorang
mengalami kesulitan belajar yaitu:
a. Nilai hasil belajar (nilai hasil ulangan,angka rapor)dibawah rata-rata nilai kelas/kelompoknya
b. Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan nilai-nilai dikelas sebelumnya
c. Nilai hasil belajar tidak sesuai dengan potensi yg dimilikinya
d. Lambat dalam mengerjakan tugas2 belajar dikelas
e. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh,menentang dan melawan
guru, berpura-pura,berdusta
f.  Menunjukkan tingkah laku berkelainan seperti membolos,terlambatmenggangu orang lain
g.  Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti sering murung,pemarah,mudah
tersinggung.

Faktor-faktor yang dapat melatarbelakangi kesulitan belajar yang dialami oleh anak SD dapat
dikelompokkan kedalam tiga faktor,yaitu (1) faktor stimulus atau disebut juga sebagai
learning variables,(2) Faktor organisme atau disebut sebagai organismic variables,dan (3)
faktor respon atau disebut response variables.
1. Faktor stimulus/disebut juga sebagai learning variables
Meliputi : variable dan subvariabel sebagai berikut :
1) Variable metode,dalam arti apakah metode pembelajaran yg digunakan oleh guru
menimbulkan:
a. Kuatlemahnya motivasi untuk belajar
b. Intensif tidaknya arahan pengajaran

2) Variable tugas
a.Tersedia tidaknya ruangan yang memadai
b.Cukup tidaknya waktu,serta tepat tidaknya penggunaan waktu tersebut untuk belajar
c. Tersedia tidaknya fasilitas belajar yang memadai

2. Faktor organisme, yaitu anak itu sendiri sebagai individu yang utuh yang dapat meliputi :
1) Karakteristik pribadi
a.Usia
b.Tingkat kecerdasan
c. Bakat
d. Kesiapan dan kematangan untuk belajar

2) Kondisi psikofisik yang sedang dialami oleh anak pada saat belajar
a. Perhatian
b. Persepsi
c. Motivasi
d. Keadaan lapar
e. Stress
f. Kecemasan
g. kesiapsediaan

3.Faktor respon / disebut response variables


1) Kognitif : pengetahuan,pemahaman,konsep-konsep/keterampilan pemecahan masalah
2) Tujuan afektif sepeti sikap-sikap,nilai,minat dan apresiasi
3)  Tujuan tindakan (psikomotor : menulis,bicara,membaca,menggambar,olah
raga,menyanyi,kebiasaan hiudp sehat,ketekunan,kerajinan,displin,ketaatan pada
aturan,kejujuran,kesopanan,dan kebersihan.

3. Contoh pendekatan belajar multiple intelligence


Pada dasarnya menekankan hal terbaik yang dapat dilakukan guru dikelas selain
menggunakan buku teks dan papan tulis guna membangkitkan pikiran anak.guru
menerapkan pendekatan multiple intelligence dikelas yang secara kontinu dapat
berpindah dari satu metode ke metode yang lain,contohnya adalah melukis gambar di
papan tulis atau memutar video untuk mengilustrasikan gagasan,guru berinteraksi
dengan anak secara berbeda,mendorong anak melakukan refleksi,dan mengaitkan
materi dengan pengalaman dan perasaan anak.

Pendidikan terbaik untuk mengembangkan pembelajaran berdasarkan pendekatan


multiple intellingence adalah ‘bagaiman menerjemahkan materi pelajaran dari satu
kecerdasan ke kecerdasan lain.’Misalnya mentransformasikan simbol bahasa ke
gambar,ekspresi fisik atau musik,simbol logika,interaksi sosial dan relasi
intrapersonal.ada 7 cara/contoh yang dapat ditempuh dalam mengembangkan
kurikulum yang berbasis pemdekatan multiple intelligence,yaitu berikut ini.
1) Fokuskan topik atau tujuan khusus,tetapkan apakah tujuan berskala besarr (untuk
jangka panjang) atau bertujuan khsusus (mendorong rencana pendidikan anak
secara individual).tujuan harus dinyatakan secara jelas dan singkat.
2) Munculkan pertanyaan multiple intelligence,misalnya bagaimana menggunakan
bahasa lisan,bagaimana cara menggunakan alat
visual,warna,mentafora,bagaimana saya terlibat secara fisik dan berbagai
pengalaman,bagaimana saya melibatkan anak dengan rekan sebaya.
3) Pertimbangkan segala kemungkinan,pikirkanlah metode dan materi yang tepat
bahkan juga yang tidak tepat.
4) Curah pendapat,kemukakan segala gagasan yang ada dalam pikiran dan usahakan
satu ide untuk satu inteligensi kemudian konsultasikan dengan kolega untuk
membantu menstimulasi pikiran.
5) Pilihlah aktivitas yang cocok,setelah semua gagasan lengkap maka tentukan
langkah langkah operasional pembelajaran.
6) Kembangkan urutan tindakan,dengan menggunakan pedekatan yang telah dipilih
rancangkanlah rencana pelajaran dan tetapkan alokasi waktu untuk setiap hari
pelajaran.
7) Implementasikan rencana,kumpulkan materi yang dibutuhkan,pilihlah waktu yang
tepat,kemudian laksanakan rencana belajar.modifikasi dapat dilakukan selama
proses implementasi strategi.

Anda mungkin juga menyukai