Anda di halaman 1dari 4

Kasus (1)

Dimensi (b, h) pada balok sudah diketahui atau ditentukan


(misal : karena adanya persyaratan arsitektural) maka prosedur perencanaannya adalah sebagai
berikut :

1. Hitung besarnya momen ultimate (Mu) akibat beban berfaktor


2. Hitung besarnya momen nominal yang dibutuhkan (Mn)

ØMn ≥ Mu

Mn = Mu/Ø
3. Hitung m, m = fy/(0.85 . fc’)
4. Hitung Rn, Rn = Mn/ (b.d2)
5. Hitung rasio tulangan yang diperlukan (ρ)

Jika ρ> 0,75 ρb maka harus memakai tulangan tekan (karena dimensi sudah ditetapkan / tidak boleh
diperbesar). Bila dimensi boleh diperbesar, maka sebaiknya dimensi diperbesar karena akan lebih
ekonomis bila dibandingkan memakai tulangan tekan.

6. Hitung luas tulangan yang diperlukan (As)

As = ρ .b.d

2. Bila diperlukan, kontrol agar dipenuhi syarat :


ØMn ≥ Mu, Ø = 0.80
Contoh Soal

Balok menahan Beban mati gD = 10,6 Kn/m (sudah termasuk berat sendiri)
dan beban hidup gL = 22 Kn/m = 2,2 t/m, mutu beton (fc’) = 20 Mpa,
mutu baja tulangan (fy) = 400 Mpa.
Karena pertimbangan arsitektural, maka dimensi balok telah ditentukan sebesar (25x65)cm2
Pertanyaan : hitung penulangan balok tersebut ! (Catatan : Besi tulangan yang tersedia dilapangan
D19,D25, dan D29)

Jawab :
1. Hitung besarnya momen ultimate (Mu) akibat beban berfaktor
Md = 1/8 (qd) L2 = 1/8 (10.6) (7)2 = 65 KNm
Ml = 1/8 (ql) L2 = 1/8 (22) (7)2 = 135 KNm
Mu = 1.2 (Md) + 1.6 (Ml) = 1.2 (65) + 1.6 (135) = 78 + 216 = 294 KNm = 294.106 Nmm
2. Hitung momen nominal yang dibutuhkan (Mn) Mn = Mu / Ø = 294.106 / 0.8 = 367,5 . 106 Nmm
3. Hitung m, dimana m = fy / (0.85 fc’) m = 400 / (0.85 x 20) = 23.53
4. Hitung Rn, dimana Rn = Mn / (b.d2)

- tebal selimut beton direncanakan = 30 mm


- diameter sengkang direncanakan = 12 mm
- tulangan utama direncanakan = 25 mm (D25)

a = tebal selimut beton


b = diameter sengkang/begel
c = setengah diameter tulangan utama
d = h – a – b – c = 650 – 30 – 12 – 1/2(25) = 595.5 mm
diambil = 595 mm Rn = 367,5 . 106 / (250 x 5952) = 4.15

5. Hitung rasio penulangan yang diperlukan


ρ min = 1.4 / fy = 1.4 / (400) = 0.0035 = 0.35%
ρ max = 0.75 ρb = 0.75 ( 0.85 fc’ β1 600)/(fy (600 + fy))
= 0.75 (0.85x20x0,85x600 )/(400(600+400))
= 0.0613 = 1.63 %

ρ min < ρ < ρ max


0.0035 < 0.0121 < 0.0163

6. Hitung luas tulangan yang diperlukan


As = ρ . b. d = 0.0121 x 250 x 595 = 1800 mm2

besi tulangan yang ada : D19, D25 dan D29


Luas penampang D19 = 1/4(3.14)(192) = 283.385 mm2
Luas penampang D25 = 1/4(3.14)(252) = 490.625 mm2
Luas penampang D29 = 1/4(3.14)(292) = 660.185 mm2 Jadi :

Jadi :
1. Kalau memakai D19 butuh = 7 buah = 7D19 = 7(283.385)
= 1983.695 mm2 > 1800 mm2 ( memenuhi)
2. Kalau memakai D25 butuh = 4 buah = 4D25 = 4(490.625)
= 1962.5 mm2 > 1800 mm2 ( memenuhi)
3. Kalau memakai D29 butuh = 3 buah = 3D29 = 7(660.185)
= 1980.55 mm2 > 1800 mm2 ( memenuhi)

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

nah… dari beberapa pilihan tersebut terserah anda mau pilih yang mana. tapi kalau saya pribadi
lebih suka memilih yang no.3 yaitu besi dengan ukuran 29 berjumlah 3 buah tulangan atau 3D29,
karena biar gak ribet dalam pembengkokan dan perakitan tulangan (biar ngirit kawat bendratnya
he..he..he), selain itu biar space ruangnya jadi lebar sehingga lebih mudah pada waktu pengecoran
dan pemadatan beton. Ok, sekarang saya pilih 3D29. - Cek lebar perlu : 2(30) + 2(12) + 3(29) +
2(29) = 229 < 250…...(OK!) - Cek d sebenarnya : 650 – 30 – 12 – (29/2) = 593 ≈ 595……(OK!)
Selesai.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai