pemakaman. Ia menghampiri salah satu makam yang sudah terbalut rumput hijau yang tertata
rapi. Ia berjongkok di samping nisan tersebut, lalu Ia pun menaruh bunga Lily depan batu
nisan yang bernama
DEANATHAN PRATAMA
LAHIR: 25 APRIL 1996
WAFAT: 15 JULI 2014
Gadis itu bernama Zia Azzarea. Dia menangis lagi untuk kesekian kalinya. Rasanya ia
ingin berteriak lalu menangis meraung-raung, dia tidak kuat menahan rasa sakit yang dalam
“Hai nath. Gimana kabarmu? Aku harap kamu sekarang bahagia. Nggak kerasa sekarang
sudah 2 tahun lamanya kamu pergi, maaf baru ngunjungin sekarang karena aku takut, aku
nggak kuat ngeliat kamu. Sekarang aku sudah kuliah, padahal rasanya baru kemaren kita
main sepedaan. Coba sekarang ada kamu Nath... pasti hidupku lebih berwarna. Maafin aku ya
Nath, seharus nya aku yang ada di posisi kamu saat ini. Sekali lagi maafin aku, maafin aku
Nath.” kata Zia sambil menintikan air mata dia tidak bisa berhenti menangis dan tidak bisa
berhenti mengucapkan kata “maaf”. Ia menyesal karena tidak mengikuti omongan Nathan. Ia
tersenyum mengingat masa-masa manis dan pahit dia bersama Nathan, sebelum Nathan pergi
meninggalkannya
FLASHBACK ON
ZIA
Ku buka mataku perlahan-lahan dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 6.45.
yahhh, hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah sebagai anak kelas 12, dan ini adalah
tahun terakhir ku di SMA. Aku pun langsung mencari seragam lalu mandi. Selesai mandi aku
turun kebawah untuk sarapan.
Aku menuruni tangga satu-persatu lalu ke meja makan. Di meja makan sudah ada kedua
orang tuaku, dan kakakku “pagiiii.” sapa ku pada orang tua ku,dan kakakku. Orang tuaku
bernama Adrian Bramantyo dan Zera azarella, kalau kakakku bernama Hiro Bramantya.
“Pagi jugaaa”sapa mereka balik. Aku langsung duduk di kursi lalu ikut sarapan dan mulai
bercanda dengan banyak lelucon. Aku sangat bahagia memiliki keluarga yang utuh dan
sayang kepadaku. Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.15 lalu dengan cepat aku
menyelesaikan sarapan ku “Zia berangkat dulu ya ma,pa,kak dah.” . Kakakku sudah kuliah
dan dia banyak kerjaan jadi tidak bisa mengantarku. Aku melihat keluar ternyata Nathan
sudah menjemputku. Rumah nya tepat disebelahku. Nathan adalah sahabat kecilku, dan aku
sedikit menaruh perasaan padanya mungkin. “Yok berangkat” kataku. Dia pun menjalankan
mobil nya
Kita sudah sampai disekolah “Nath aku duluan ke kelas ya!” teriakku dan Nathan hanya
menganggukan kepala yahh, Nathan memang dingin pada orang-orang tetapi percayalah dia
asli nya ramah dan penyayang. Sebenernya kelas ku dan Nathan memang bersebelahan tetapi
dia biasanya ke teman-temannya dulu dan membahas yang tidak kumengerti.
Di kelas aku bertemu sahabatku yaitu Sella Anesya,dia juga sahabatku sejak kecil dan dia
tahu semua tentangku. “hai sesel” sapa ku pada sella. “yoi” jawab Sella.Saat aku ingin bicara
dengan Sella tiba-tiba guru bahasa datang dan aku harus menunda bicara padanya. Dan
ternyata guru bahasa ku hanya menginfokan jika hari ini di liburkan karena ada rapat guru
mendadak. Dengan kesal aku keluar kelas dan menghentak-hentakkan kaki “Tau gitu daritadi
ga usah masuk” ucapku. “Zi, ke Bandung yok!” teriak seseorang aku pun balik badan dan
ternyata itu adalah suara Sella dan Nathan. “Emang boleh?” tanya ku. Kalau dipikir-pikir aku
juga kangen sama saudara dan temanku yang ada di Bandung. “coba kita ijin dulu” kata
Nathan. Kita pun menelpon orang tua kita masing-masing dan yaaaa, kita dibolehin asal ajak
kak Hiro, dan mumpung kak Hiro mau nanti sore kita langsung ke Bandung. Sekarang kita
pulang untuk menyiapkan barang-barang.
Aku sudah tidak sabar menantikan untuk ke Bandung karena aku sudah kangen sekali pada
teman-teman dan keluargaku. Aku langsung memasukan barang ke garasi dan masuk ke
mobil “yok berangkat.” Ajakku pada yang lain. Di mobil di setir oleh kak Hiro , aku duduk di
belakang bersama Nathan sedangkan Sella duduk di depan bersama kak Hiro. Kita
mengeluarkan banyak lelucon dan tak lama aku pun tertidur. Di tengah pejalanan aku
terbangun, aku menoleh ke belakang aku merasa mobil belakangku mengikuti dari awal aku
berangkat dan aku mulai curiga. “kak pliss berhentiin mobilnya.” Ucap ku. “kenapa emang?”
tanya kak Hiro. “Mobil belakang dari tadi ngikutin” kataku cemas. “nanggung dek, mungkin
mereka juga pingin ke Bandung.” Kata nya. Di saat aku ingin berbicara tiba tiba berbunyi
DUARRRRRRRRRR
Aku menutup mataku dan semua menjadi gelap.
PUTIH.
Itu yang kurasa saat buka mata. Di depan ku sudah ada mama papa yang sedang menangis.
Sebenarnya ada apa ini? Lalu aku mengigat jika mobil yang kutumpangi roda nya ditembak
dengan mobil belakang yang mengikutiku dan mengakibat kan mobil ku masuk ke jurang
“ma dimana kak Hiro,Nathan, sama Sella?!” kataku sambil gemetar menahan tangis.
Mama diam. Mama hanya menangis sedari tadi.
“MA DIMANA?!” teriakku sambil menangis.
“kak Hiro dan Sella sudah tidak ada sedangkan Nathan masih koma sayang.” Ucap mama
sambil menangis dan papa ikut menenangi.
“KAK HIRO SAMA SELLA NGGAK MUNGKIN SUDAH MENINGGAL!” teriakku
dengan menangis.
“anter zia ke tempat kak Hiro dan sella ma.” Ucapku.
Aku melihat kak Hiro dan Sella terbaring di atas keranda dan ditutupi oleh kain putih. Aku
membuka kain putih itu. Aku melihat kak Hiro dan Sella terbaring pucat. Sangat pucat.
Mereka meninggal akibat terbentur batu, dan kayu yang besar dan keras. Aku tidak kuat
menahan tangisku. Kenapa tuhan mengambil kebahagiaan ku dengan cepat? Rasanya baru
kemarin aku bahagia. Tapi sekarang kebahagiaan ku sudah hilang.
“ma, antar aku ke tempat Nathan.” Ucapku dengan suara serak dan mata sembab.
Mama mendorong kursi roda ku. Aku harus menggunakan kursi roda karena aku mengalami
patah tulang.
Aku berhenti di depan kamar nomor 207. Aku membuka pintu itu dengan pelan-pelan. Dan
aku masuk dengan mama. Aku melihat Nathan terbaring lemah disana. Lalu mama keluar
membiarkanku berdua bersama Nathan. Nathan terbentur batu dan menyebabkan dia koma
“Nath, cepet bangun please.” Ucapku lirih
Dan tiba-tiba dia menggerakan tangannya, aku menghapus air mataku
“nath?!” kagetku.
Aku pun memencet tombol merah untuk memanggil dokter. Tak lama kemudian dokter
datang dan men check keadaan Nathan. Tante Sira atau mama Nathan. Papa dan mama
Nathan sudah bercerai dan Nathan memilih tinggal dengan mamanya. Tak lama kemudian
dokter keluar dan mengajak tante Sira untuk mengobrol. Aku bahagia akhirnya Nathan
bangun. Mama datang dan mengajak ku ke kamar untuk istirahat.
Di kamar aku pun tertidur.
Setelah bangun aku mengajak ke kamar Nathan tetapi mama menyuruhku makan. Aku pun
memakan dengan cepat
“hati-hati kalau makan nanti keselek”ucap mama sambil tertawa
“ma, maafin Zia ya seandainya Zia nggak ngajak ke Bandung pasti nggak akan gini.” Ucap
ku murung
“gapapa ini bukan salah Zia ko” kata papa
“iya nak, ini sudah takdir. Mama dan papa sudah ikhlas” kata mama
Aku bahagia mempunyai keluarga seperti mereka.
“ma sampaiin ke tante Kila sama om Heri ya.”kataku
Tante Kila dan om Heri adalah orangtua Sella.
“ ma ayo ke kamar Nathan.”ucapku semangat
Mama pun tersenyum dan mendorong kursi roda ku.
Sampai disana aku melihat tante Sira, aku pun membuka pintu dan masuk
“tante maafin Zia ya.” Kata ku
“ gapapa Zia, ini bukan salah Zia berhenti menyalahkan dirimu ok?” ucap tanter Sira.
Aku pun mengangguk semangat. Lalu aku berjalan ke Nathan.
“hai nath! Gimana keadaan mu? Dah enakan?” kataku.
Nathan hanya mengerutkan dahi
“siapa ya?” tanya Nathan
“Nath nggak lucu tau” kataku sambil ketawa
Tante Sira mengajakku keluar. Muka tante Sira terlihat sedih.
“maafin tante, Nathan hilang ingatan sama semuanya dia bahkan lupa tante siapanya” kata
tante Sira sambil menangis
Aku memandang kosong ke arah lain. Kenapa semuanya harus begini?! Aku langsung
mendorong kursiku ke kamar Nathan dan duduk di sampingnya
“Nath, aku Zia masa lupa? Aku sahabatmu dari kecil” kataku lirih
“maaf sapa? Aku nggak pernah kenal sama yang namanya Zia” jawab Nathan santai
Aku tidak kuat menahan nangis aku langsung ke kamar ku dan menangis. Aku tidak kuat
dengan semua ini. Sekarang aku dikamar sendiri karena mama dan papa mengambil baju di
rumah. Tiba-tiba ada suster datang ke kamar dan bilang
“permisi, ada titipan dari seseorang.”ucap suster itu sambil memberi surat itu pada ku.
“terima kasih”ucapku sambil tersenyum, dan suster itu pun keluar
Aku membuka surat itu dan membaca nya
Tenang aja ini baru awal belum ada apa-apanya lihat saja nanti
-yournightmare
Waktunya mulai
-yournightmare
Aku pun positive thinking. Dan menunggu hari esok aku sudah tidak sabar menanti hari
esok.
Aku melihat ke arah jam menunjukan pukul 08.30 aku pun segera mandi dan memakai baju
yang sudah kusiapkan untuk hari ini. Aku pamit lalu ke luar rumah, aku sudah melihat Natha
didalam mobil dan siap dengan baju rapi nya.
“yok berangkat!” teriakku sambil duduk di mobil.
Nathan pun menjalankan mobilnya. 30 menit belom sampai.
“Nath ini mau kemana sih lama amat.” Gerutuku
“sabar.” Ucapnya
Akhirnya 20 menit kemudia kita sudah sampai di sebuah danau yang sangat indah dan sepi.
“wow” kagumku
“baguskan?” kata nya
“Nath ini kan tempat—
“iya ini tempat kita dulu sering main.” Ucap Nathan memotong ku
Aku pun bingung.
“ko—
“aku udah inget semua nya dari kemarin. Maaf baru bilang sekarang” ucapnya memotongku
lagi
Aku tersenyum bahagia. Akhirnya Nathan inget semuanya. Nathan mengajak ke tempat yang
ada di dekat danau itu dan ada tulisannya “HAPPY BIRTHDAY”coba ada Sella dan kak Hiro
pasti lebih seru. disaat Nathan ingin bilang sesuatu tiba-tiba seseorang menggunakan topeng
datang.
“hai Nathan dan Zia sahabat lamaku. Lama nggak ketemu ya gimana kabarnya?” ucapnya
berbasa-basi
“kamu sapa?mau apa?”tanya ku
Dia dengan santai melepas topengnya. Dan dia adalah ALVIAN sahabat smp ku dulu. Dia
adalah sahabatku,Sella dan Nathan. Dia PSIKOPAT dia dulu membunuh semua teman-
temanku dan dia tidak pernah tertangkap oleh polisi.
“apa maumu?” tanya ku lagi
“apalagi selain ingin membunuh kalian berdua”ucapnya santai.
“apa salah kita?” tanya ku
“karena kalian pengkhianat”ucapnya
“itu karena kamu PSIKOPAT!” teriakku
“aku bukan psikopat” katanya
“apa buktinya?!” tantangku
Dia hanya tersenyum kecil dan mengeluarkan pistol dan dia ingin menembakku. Aku tidak
bisa apa-apa lagi aku hanya bisa pasrah. Yang terakhir ku dengar hanyalah
“ZIAA AWASSS” katanya dan dia mendorongku.
PUTIH
Itu yang kurasa saat buka mata. Di depan ku ada mama sedang menangis dan papa sedang
menenangkanya.
“MA NATHAN MANA?!” tanyaku
“Nathan. Nathan meninggal sayang.” Ucap mama sambil menangis
“MA JANGAN BOHONG. JANGAN BOHONG MA!” teriakku sambil menangis.
“Nathan meninggal karena tertembak. Dan sekarang Alvian sudah di tangkap. Nathan
membawa mu pulang dengan keadaan dia sudah tertembak di perut dan dia sudah kehilangan
banyak darah. Karena tidak dibawa ke rumah sakit dengan cepat, dia meninggal” ucap mama
sambil masih menangis
“KEMARI KAK HIRO DAN SELLA KENAPA SEKARANG HARUS NATHAN?! INI
SEMUA KARENA ZIA MA” teriakku
“sudah jangan menyalahkan diri sendiri ini sudah takdir”ucap mama sambil memelukku
Aku menangis di pelukan mama. Hilang semua sumber kebahagiaan ku. Sekarang
kebahagiaanku hanya mama dan papa.
FLASHBACK OFF
Aku tersenyum miris mengingat masa lalu ku yang kelam. Tak terasa aku meneteskan
banyak air mata. Aku pun berdoa untuk Nathan
“ Nath semoga kamu bahagia di sana, makasih untuk semua nya” ucapku sambil tersenyum.