Anda di halaman 1dari 17

MODUL 4

PROSEDUR PEMBELAJARAN

I. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran


Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menciptakan awal pembelajaran yang
efektif dan memungkinkan siswa siap mengikuti pembelajaran dengan baik. Keberhasilan
dalam melaksanakan pendahuluan pembelajaran dapat mendukung proses dan hasil belajar
siswa. Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan
dibahas disebut kegiatan awal pembelajaran pelajaran. Sementara itu, kegiatan yang tidak
langsung berkaitan dengan materi atau kompetensi yang akan dibahas disebut kegiatan pra-
pembelajaran.
A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN
Kegiatan pra pembelajaran adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang
diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. Upaya yang dapat dilakukan
guru pada tahap pra pembelajaran diantaranya :
1) Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas Yang Menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus
memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang,
kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Memberikan salam di awal pertemuan
dan berdoa sebelum pelajaran dimulai juga merupakan kegiatan pra pembelajaran
yang dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
2) Memerikasa Kehadiran Siswa
Dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah
memberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran, dan
membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru naik secara
langsung maupun melalui temannya secara lisan atau tertulis.
3) Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan
dan semangat siswa dalam belajar, diantaranya sebagai berikut :
a. Membantu / membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar.
b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c. Menunjukkan minat dan semanagat yang tinggi dalam mengajar.
d. Mengontrol/mengelola aktivitas siswa dari awal hingga akhir pembelajaran.
e. Menggunakan berbagai media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
minat siswa.
f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.
4) Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing
siswa agar berani menjawab, bertanya, berpendapat atau berani mengeluarkan ide-
ide atau memperlihatkan unjuk kerja.
B. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam
memasuki kegiatan inti pembelajaran. Berikut ini kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran :
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa
Agar pikiran siswa terfokus pada apa yang akan dibahas dalam pembelajaran,
guru perlu menyiasatinya untuk menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi
siswa pada pelajaran yang akan dilakukan.
2. Memberi Acuan
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam meberi acuan, diantaranya sebagai
berikut :
a. Memberikan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang
akan dipelajari
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
3. Membuat Kaitan
Beberapa cara yang yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan
diantaranya :
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal dilakukan apabila materi yang akan dibahas adalah materi baru dan kita
ingin mengetahui seberapa banyak siswa telah menguasai materi yang akan dibahas
tersebut. Tes awal/pre test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh
mana materi yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa.
II. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran
Kegiatan inti pembelajaran merupakan kegiatan yang utama dalam proses
pembelajaran siswa.
A. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN
KLASIKAL
Penyajian dalam pembelajaran klasikal lebih menekankan pada kegiatan
pemberian informasi/penjelasan materi yang belum dipahami siswa. Dalam proses
belajarnya lebih banyak mendengarkan atau bertanya tentang materi pelajaran tersebut.
1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Klasikal
Berikut ini prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran klasikal :
a. Sistematis
b. Perhatian dan aktivitas
c. Media pembelajaran
d. Latihan atau penugasan
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal
Setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan (pra dan awal pembelajaran), tahapan
selanjutnya yang perlu ditempuh dalam kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
adalah sebagai berikut :
a. Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan
materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau bahan pelajaran yang
menggambarkan sebab akibat.
c. Pada akhir pembelajaran klasikal, guru dapat meminta siswa melakukan kegiatan
berikut :
i. Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atasu lisan.
ii. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari.

B. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN


KELOMPOK
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam
bentuk kelompok dengan jumlah siswa antara 4-6 orang sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar. Pembelajaran kelompok cenderung banyak digunakan dalam
pembelajaran dengan pendekatan CBSA (cara belajar siswa aktif). Pembelajaran
kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Dalam
pelaksanaannya pembelajaran kelompok membutuhkan waktu yang relatif banyak..
1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kelompok
a. Adanya topik dan permasalahan
b. Pembentukan kelompok
c. Kerja sama
d. Perhatian
e. Motivasi
f. Sumber belajar dan fasilitas
g. Latihan dan tugas
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Kelompok
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah
metode diskusi. Siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah berdasarkan topic pembahasan dan tujuan pembelajaran.
b. Mengidentifikasi masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan.
c. Analisis masalah berdasarkan sub-submasalah.
d. Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
e. Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
Pada akhir kegiatan, siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan rumusan masalah dan sub-submasalah.
C. PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN
PERSEORANGAN
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam
pemberian tugas atau latihan. Dalam pelaksanaannya, setelah melakukan kegiatan awal
pembelajaran, lengkah selanjutnya (kegiatan inti)yang dilakukan guru adalah sebagai
berikut :
a. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau yang
akan dilatihkan pada siswa.
b. Memberikan lembaran kerja atau tugas.
c. Memantau dan menilai kegiatan siswa
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memeriksa dan menilai tugas atau latihan
yang telah dikerjakan oleh siswa serta memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa.
Guru juga membuat kesimpulan bersama siswa tentang materi pelajaran yang telah
ditugaskan.
III. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Untuk menyakinkan guru, bahwa kompetensi yang telah dirumuskan dapat dikuasai
oleh siswa dan untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah dikuasainya, guru melaksanakan kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran.
A. KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN
Kegiatan akhir yang biasa dilakukan oleh guru adalah memberikan tes, baik
lisan maupun tertulis. Guru hendaknya melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar
siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang sudah
dipelajarinya.
1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum
(menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran.
2. Melaksanakan Penilaian
Melalui kegiatan penilaian akhir guru akan mengetahui tercapai tidaknya
kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
B. MELAKSANAKAN KEGIATAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
Dari hasil tes, guru akan mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh
siswa baik secara individual maupun kelas. Dengan memperhatikan tingkat
penguasaan siswa, guru perlu melakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dnegan alokasi waktu yang tersedia.
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Berikut ini kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh guru :
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan dirumah
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang
tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap pemberian tugas harus
berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan bermanfaat bagi siswa. Harus
bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan mata-mata pelajaran
yang lain.
2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa
Ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu
siswa menguasai kompetensi yang belum dikuasainya. Pertama, membahas kembali
materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga jika waktunya tersedia. Kedua,
membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila
membutuhkan waktu yang relatif lama.
3. Membaca materi pelajaran tertentu
Siswa yang belum menguasai materi pelajaran dapat ditugaskan untuk membaca
buku lain agar dapat memahami materi yang dibahas. Sedangkan siswa yang sudah
menguasai, dapat membaca sumber lain untuk memperluas wawasan siswa terhadap
topik yang telah dipelajari.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Bimbingan dapat berupa arahan atau petunjukan yang jelas kepada siswa
sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh siswa.
5. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan
datang
Dengan menyampaikan kegiatan belajar yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya, diharapkan siswa akan mempelajari terlebih dahulu di rumah materi yang
akan dibahas pada pertemuan berikutnya sebelum mengikuti pelajaran di sekolah.
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang
tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan awal dan kegiatan inti pembelajaran.
Kegiatan ini harus dilaksanakan atas dasar perencanaan yang telah dibuat oleh guru.

MODUL 5

PEMILIHAN METODE BELAJAR

I. Hakikat dan Faktor-Faktor dalam Pemilihan Metode Mengajar


Komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum adalah tujuan, materi
pelajaran, metode, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan.
A. HAKIKAT METODE MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara
siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran
dapat dilakukan secara maksimal.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mengajar :
1. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
2. Memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aktif seni.
3. Siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Siswa selalu ingin menguji kebenaran sesuatu.
5. Siswa melakukan penemuan terhadap sesuatu topik permasalahan.
6. Siswa mampu menyimak materi pelajaran.
7. Siswa belajar secara mandiri.
8. Siswa belajar bekerja sama.
9. Siswa lebih termotivasi dalam belajarnya.
Penggunaan metode mengajar memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk
kompetensi siswa.
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN


METODE MENGAJAR
1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Pemilihan metode mengajar harus sesuai berdasarkan pada tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Setiap ranah tujuan pembelajaran
memiliki tingkatan kemampuan dari yang terendah sampai tertinggi.
a. Kognitif : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis.
b. Afektif : penerimaan, pertisipasi, penilaian dan penentuan sikap.
c. Psikomotor : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan
kompleks.
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Aspek yang terdapat dalam mata pelajaran diantaranya : (a) Aspek konsep
(concept); (b) Aspek fakta (fact); (c) Aspek prinsip (principle); (d) Aspek nilai
(value); (e) Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills); (f) Aspek
keterampilan psikomotor (psychomotor skills).
3. Waktu yang Digunakan
4. Faktor Siswa
Berkaitan dengan aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah
siswa, dan kemampuan siswa.
5. Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar
C. PENTINGNYA METODE MENGAJAR DALAM MENCAPAI TUJUAN
PEMBELAJARAN MAUPUN MEMBENTUK KEMAMPUAN SISWA
Metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran.
Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa selama dan setelah jam pelajaran dengan cara yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
II. Jenis-jenis metode mengajar
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam membelajarkan
siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap
metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda dalam bentuk pengalaman belajar
siswa, tapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.
A. METODE CERAMAH (LECTURE)
1. Karakteristik Metode Ceramah
Digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat
pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.
2. Prosedur Metode Ceramah
Prosedur pembelajarannya sama dengan pembelajaran klasikal.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode ceramah perlu dipersiapkan
kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal.
4. Keunggulan
Berikut ini keunggulan penggunaan metode diskusi : (a) Ekonomis; (b) Target
jumlah siswa lebih banyak; (c) Bahan pelajaran sudah dipilih.
5. Kelemahan
Berikut ini kelemahan yang mungkin terjadi : (a) Sulit bagi yang kurang
memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik; (b) Dapat
menimbulkan verbalisme; (c) Sulit dikontrol; (d) Guru berperan sebagai sumber
pelajaran; (e) Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan; (f) Proses
pembelajaran berada dalam otoritas guru.
B. METODE DISKUSI
1. Karakteristik
Bahan pelajaran harus dikemukakan dengan topik permasalahan atau persoalan
yang akan menstimulus siswa menyelesaikan permasalahan /persoalan tersebut.
2. Prosedur
Prosedur pembelajarannya sama dengan pembelajaran kelompok.
3. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi
Perlu dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi yang optimal.
4. Keunggulan
Berikut ini beberapa kelemahan dalam metode diskusi : (a) Bertukar pikiran; (b)
Menghayati permasalahan; (c) Merangsang siswa untuk berpendapat; (d)
Mengembangkan rasa tanggung jawab; (e) Membina kemampuan berbicara; (f)
Belajar memahami pendapat/pikiran orang lain; (g) Memberikan kesempatan
belajar.
5. Kelemahan
Berikut ini kelemahan dalam metode diskusi : (a) memerlukan waktu yang
banyak; (b) diskusi tidak efektif jika siswa tidak memahami permasalahan; (c)
materi menjadi lebih luas; (d) yang aktif hanya siswa tertentu.
C. METODE SIMULASI
1. Karakteristik
Metode ini lebih banyak menuntut aktivitas siswa, berlandaskan pada
pendekatan CBSA dan keterampilan proses.
2. Prosedur
Prosedur metode simulasi dapat ditempuh : (a) menetapkan topik; (b) diawali
dengan petunjuk simulasi; (c) proses pengamatan dengan diskusi; (d)
kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi
Perlu disiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal.
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan metode ini diantaranya : (a) siswa dapat melakukan
interaksi sosial; (b) aktivitas cukup tinggi; (c) membiasakan siswa untuk
memahami permasalahan sosial; (d) membina hubungan personal yang positif;
(e) membangkitkan imajinasi; (f) membina hubungan komunikatif dan kerja
sama.
5. Kelemahan
Kelemahan metode simulasi antara lain : (a) memerlukan waktu yang banyak;
(b) bergantung pada aktivitas siswa; (c) memerlukan pemanfaatan sumber
belajar; (d) banyak siswa yang kurang menyenangi metode ini.
D. METODE DEMONSTRASI
1. Karakteristik
Hakikatnya untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dalam penguasaan
proses objek tertentu. Metode ini juga identik dengan metode modeling.
2. Prosedur
Metode demonstrasi ini dilakukan dengan : (a) menyiapkan alat bantu yang
akan digunakan; (b) memberikan penjelasan tentang topik yang akan
digunakan; (c) pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan
peniruan dari siswa; (d) penguatan terhadap hasil demonstrasi; (e) kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah kemampuan guru dalam : (a)
melaksanakan demonstrasi materi; (b) mengelola kelas dan siswa; (c)
menggunakan alat bantu; (d) melaksanakan penilaian proses.
4. Keunggulan
Keungggulan metode ini diantaranya : (a) siswa memahami materi sesuai
dengan objek yang sebenarnya; (b) mengembangkan rasa ingin tahu; (c)
melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis; (d) mengetahui
hubungan yang struktural; (e) melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
Kelemahan metode diantaranya : (a) menimbulkan cara berpikir yang konkret
saja; (b) demonstrasi tidak efektif jika jumlah siswa banyak dan tidak dapat
diatur; (c) bergantung pada alat bantu yang sebenarnya; (d) siswa kurang berani
melakukan praktik yang didemonstrasikan.
E. METODE EKSPERIMEN
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran ini selalu menuntut penggunaan alat bantu yang
sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu
objek.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen antara lain : (a) menyiapkan alat eksperimen;
(b) memberikan petunjuk dan informasi tentang hal yang harus dilakukan;
(c) pelaksanaan eksperimen menggunakan lembaran kerja/pedoman
eksperimen; (d) penguatan temuan-temuan eksperimen; (e) kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan : (a) membimbing siswa dari
merumuskan hipotesis sampai membuat laporan; (b) menguasai konsep; (c)
mengelola kelas; (d) menciptakan kondisi pembelajaran secara efektif; (e)
memberikan nilai secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa harus memiliki : (a) minat, motivasi, dan
perhatian; (b) kemampuan melakukan eksperimen; (c) sikap yang tekun,
teliti, kerja keras; (d) menulis, membaca, dan menyimak dengan baik.
4. Keunggulan
Keunggulan metode ini diantaranya : (a) membangkitkan rasa ingin tahu;
(b) membangkitkan sikap ilmiah; (c) pembelajaran bersifat aktual; (d)
kebiasaan belajar kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
Adapun kelemahan metode ini antara lain : (a) memerlukan alat dan biaya;
(b) waktu relatif lama; (c) hanya sedikit sekolah yang memiliki fasilitas
eksperimen; (d) guru dan siswa belum terbiasa melakukan eksperimen.
F. METODE KARYA WISATA
1. Karakteristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan dilaksanakan di luar kelas/ sekolah.
2. Prosedur
Prosedur metode ini antara lain : (a) menetapkan tujuan dan kompetensi; (b)
mempelajari topik karyawisata; (c) merumuskan kegiatan; (d) melaksanakan
kegiatan; (e) menilai kegiatan; (f) melaporkan hasil kegiatan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata
Guru harus memiliki kemampuan berikut : (a) mengidentifikasi objek
wisata; (b) membuat perencanaan dan panduan siswa; (c) menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan; (d) mengontrol, memfasilitasi, dan
membimbing siswa; (e) menilai kegiatan karya wisata.
Siswa harus memiliki kemampuan : (a) memahami petunjuk pelaksanaan;
(b) mampu menyusun laporan; (c) belajar secara mandiri atau kelompok; (d)
menggunakan alat dan bahan yang diperlukan.
4. Keunggulan
Keunggulan metode ini adalah : (a) memberikan pengalaman nyata, praktis,
dan konkret; (b) menumbuhkan rasa senang, minat, dan motivasi; (c)
memberikan masukan terhadap program sekolah; (d) mendekatkan siswa
dengan lingkungan.
5. Kelemahan
Kelemahan metode ini diantaranya : (a) butuh waktu yang cukup banyak;
(b) butuh pengawasan dan bimbingan ekstra ketat; (c) menggunakan banyak
biaya; (d) jika tidak dikontrol siswa akan terlena dengan bermainnya.
G. METODE PEMECAHAN MASALAH
1. Karakteristik
Digunakan pada siswa SD kelas tinggi. Siswa belajar mulai dari hal-hal
yang khusus sampai pada konsep umum.
2. Prosedur
Dapat dilakukan sebagai berikut : (a) merumuskan dan membatasi masalah;
(b) merumuskan dugaan dan pertanyaan; (c) mengumpulkan/mengolah data;
(d) membuktikan/menjawab pertanyaan; (e) merumuskan kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Guru harus memiliki kemampuan : (a) membimbing siswa dari merumuskan
hipotesis sampai menulis laporan; (b) menguasai konsep; (c) mengelola
kelas; (d) menciptakan kondisi pembelajaran secara efektif; (e) memberikan
penilaian.
4. Keunggulan
Keunggulan metode ini diantaranya : (a) mengembangkan kemampuan
berpikir ilmiah dan berpikir kritis; (b) mempelajari bahan pelajaran yang
aktual; (c) mengembangkan kemampuan sosial; (d) mengoptimalkan
kemampuan siswa.
5. Kelemahan
Kelemahan metode ini diantaranya : (a) waktu relatif lama; (b) bahan
pelajaran tidak logis dan sistematis; (c) memerlukan bimbingan dari guru.
III. Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Belajar
Hasil belajar siswa atau prestasi belajar akan diperoleh setelah siswa menempuh
proses atau pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar merupakan suatu proses
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan oleh guru.
MODUL 6

MEDIA PEMBELAJARAN

I. Hakikat, Fungsi, dan Peranan Media Pembelajaran


Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur perangkat
keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Perangkat lunak
adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa,
sedangkat perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyajikan pesan/bahan ajar tersebut.
Fungsi media pembelajaran diantaranya :
1. Sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
3. Harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu
sendiri.
4. Bukan berfungsi sebagai alat hiburan.
5. Mempercepat proses belajar.
6. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
7. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir.
Media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4. Memperhatikan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
II. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokkan ke dalam 3 jenis yaitu : media visual, media audio,
dan media audiovisual.
A. MEDIA VISUAL
Adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan.
Terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat
diproyeksikan.
1. Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)
Adalah media yang menggunakan alat proyeksi sehingga gambar atau tulisan
tampak pada layar. Ada dua jenis yaitu :
a. Media proyeksi diam (still pictures). Contohnya Opaque Projection,
Overhead Projectiion (OHP) dan slide projection.
b. Media proyeksi gerak (motion pictures). Contohnya filmstrips, film, dan
LCD.
2. Media Visual Tidak Diproyeksikan (Non Projected Visual)
a. Gambar fotografik
Termasuk ke dalam gambar diam (still pictures) misalnya gambar tentang
manusia, binatang, tempat, atau objek lain yang berkaitan dengan materi.
b. Grafis (graphic)
Digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan
kata-kata, angka, dan bentuk simbol (lambang). Ada beberapa jenis media
grafis ini antara lain :
1) Grafik (graph) : grafik batang (bar graphs), grafik piktorial (pictorial
graphs), grafik lingkaran (circle/pie graphs), grafik garis (line graphs).
2) Bagan (chart) : bagan pohon (tree chart), bagan arus (flowchart), bagan
tabel (tabular chart), bagan organisasi (organization chart).
3) Diagram
4) Poster
5) Kartun (cartoon)
c. Media tiga dimensi
Terdiri atas media realia dan model. Realia merupakan model dan objek
nyata dari suatu benda misalnya uang antar negara, tumbuhan, binatang.
Model adalah tiruan dari beberapa objek nyata, terlalu jauh, objek yang
terlalu kecil, terlalu mahal, atau yang rumit dibawa ke kelas.
B. MEDIA AUDIO
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Terdiri atas program kaset suara (audio casette), CD audio,
dan program radio.
C. MEDIA AUDIOVISUAL
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar.
Contohnya yaitu video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program
slide suara (sound slide), dan program CD interaktif.
III. Pemilihan, Penggunaan, dan Perawatan Media Pembelajaran Sederhana
A. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN (MEDIA SELECTION)
Memilih media harus selalu dikaitkan dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Media sangat beragam dan masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Tidak ada media yang paling baik yang dapat digunakan untuk segala
situasi dan kondisi. Terdapat tiga hal utama yang perlu dijadikan pertimbangan
dalam memilih media pembelajaran :
1. Tujuan pemilihan media pembelajaran.
2. Karakteristik media pembelajaran.
3. Alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih.
Selain 3 hal di atas, perhatikan pula faktor berikut : (a) rencana pembelajaran; (b)
sasaran belajar; (c) tingkat keterbacaan media (reliability); (d) situasi dan kondisi; (e)
objektivitas.
B. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Penggunaan Media Grafis
a. Cara menggunakan grafik
Tujuan utamanya adalah menunjukkan suatu perbandingan dengan cepat,
namun sederhana.
b. Cara menggunakan bahan dan diagram
Memiliki format beragam disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik bahan
ajar yang akan disajikan.
c. Cara menggunakan poster
Sifatnya harus dinamis, sederhana, menarik perhatian, dan tidak memerlukan
pemikiran siswa yang terlalu terperinci dan rumit.
d. Cara menggunakan kartun
Harus terarah pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Penggunaan Media Tiga Dimensi
Media model terdiri atas : model padat (solid model), model penampang
(cutaway model), model susun (build model), model kerja (working model),
mock up, dan diorama. Sedangkan media realia contohnya digunakan pada objek
nyata dari suatu benda seperti mata uang, tumbuhan, binatang, bebatuan, air, dan
tanah.
C. PEMELIHARAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Berikut ini cara praktis dalam memelihara dan merawat media pembelajaran
sederhana antara lain:
1. Media grafis. Cara menyimpannya dengan tidak digulung atau dilipat.
2. Bisa diupayakan dengan pembuatan display atau papan penyajian.
3. Apabila sekolah memiliki dana yang memadai, sebaiknya disediakan ruang
tertentu untuk penyimpanan.
IV. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup
lainnya. Terdiri dari unsur biotik (makhluk hidup) dan abiotik (benda mati).
B. NILAI LINGKUNGAN
Nilai-nilai yang diperoleh jika menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar :
1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari oleh siswa.
2. Kegiatan dimungkinkan akan lebih menarik.
3. Belajar akan lebih bermakna.
4. Aktivitas siswa akan lebih meningkat dengan menggunakan berbagai cara.
5. Dapat dimungkinkan terjadinya pembentukan pribadi para siswa yang cinta
lingkungan.
C. JENIS LINGKUNGAN
Semua jenis lingkungan yang sesuai dengan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang harus dicapai, serta bahan ajar yang akan disampaikan kepada
siswa. Misalnya lingkungan sosial digunakan untuk mempelajari ilmu sosial dan
kemanusiaan. Lingkungan alam sekitar dapat digunakan dalam pembelajaran IPA
(sains).
D. TEKNIK MENGGUNAKAN LINGKUNGAN
Pada dasarnya ada dua teknik pemanfaatan lingkungan , yaitu membawa kelas
ke dalam lingkungan yang akan dipelajari (out of class) atau membawa lingkungan
itu ke dalam kelas. Teknik yang dapat dilakukan menggunakan beberapa cara antara
lain: (1) karyawisata (field trip); (2) perkemahan (camping); (3) survei; (4) praktik
kerja; (5) proyek pelayanan kepada masyarakat (sosial service); (6) mengundang
dokter ke sekolah untuk berbicara soal kesehatan.
E. PROSEDUR PEMANFAATAN LINGKUNGAN
Ada 3 langkah yang bisa ditempuh yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai