Anda di halaman 1dari 4

1.

Invasi Jerman ke Polandia

Pada 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia dari sisi utara, selatan dan barat.
Sementara pada 17 September 1939, Uni Soviet menyerang Polandia dari sisi timur.

Dua hari setelah invasi, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman tetapi bantuan
yang dikirimkan untuk Polandia sangat terbatas.

Invasi yang sekaligus mengawali Perang Dunia II ini diakhiri dengan menyerahnya Polandia pada 6
Oktober 1945.

2. The Battle of Britain

Keinginan Adolf Hitler menguasai Inggris sangat besar sehingga dia menggelar operasi "Sea Lion"
untuk menduduki pulau tersebut.

Angkatan udara Jerman atau Luftwaffe melakukan serangan besar-besaran terhadap London dan
beberapa kota lain di Inggris.

Pertempuran udara ini juga menandai sebuah teknologi baru bernama radar yang memungkinkan
Inggris mengetahui arah serangan pesawat-pesawat Jerman.

Dalam pertempuran ini Inggris kehilangan 1.663 pesawat sementara Jerman kehilangan 1.977 buah
pesawat. Selain itu 40.000 warga sipil juga tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 10 Juli-
31 Oktober 1940.

3. Operasi Barbarossa

Ini adalah operasi besar-besaran yang digelar Adolf Hitler untuk menginvasi Uni Soviet, yang
sebelumnya telah menandatangani pakta tak saling serang dengan Jerman.

Operasi Barbarossa yang dimulai pada 22 Juni 1941 itu hingga kini masih dianggap sebagai operasi
invasi terbesar dalam sejarah.

Jerman mengerahkan 3,8 juta personel dari berbagai bangsa yaitu Rumania, Italia, Hungaria, Slovakia
dan Finlandia.

Jutaan tentara itu disokong 3.350 tank, 2.770 pesawat terbang dan 7.200 persenjataan artileri.
Pasukan jumbo ini masih ditambah 600.000 kendaraan tempur dan 700.000 ekor kuda.

4. Serangan Jepang ke Pearl Harbor

Serangan Jepang ke pangkalan AS di Pearl Harbor, Hawaii ini sekaligus menyeret negara adi kuasa itu
ke kancah Perang Dunia II.

Niat Jepang menyerang AS adalah untuk menghilangkan penghalang niat negeri itu menguasai Asia
dan Pasifik

Serangan yang dilakukan pada Minggu 7 Desember 1941 pagi itu dilakukan 348 unit pesawat tempur
yang diterbangkan dari enam kapal induk.

Akibat serangan mendadak itu, delapan kapal perang AS rusak berat, empat di antaranya tenggelam.
Jepang juga menenggelamkan tiga kapal penjelajah, tiga kapal perusak dan satu kapal latih.
Selain itu, 188 pesawat tempur AS hancur, 2.403 personel militer dan warga sipil AS tewas serta
1.178 orang lainnya terluka.

Sementara Jepang hanya kehilangan 29 pesawat tempur, lima kapal selam mini dan 64 orang
personel militer serta satu pelaut Jepang, Kazuo Sakamaki tertangkap.

Sehari setelah serangan itu, pada 8 Desember 1941, Presiden Frank Delano Roosevelt menyatakan
perang terhadap Jepang.

5. Jepang merebut Filipina

Jepang mulai menyerang Filipina yang dikuasai AS pada 8 Desember 1941 lewat laut dari kepulauan
Formosa (Taiwan) yang terletak sekitar 200 mil di sebelah utara Filipiina.

Pasukan Filipina dan AS yang mempertahankan kepulauan itu kalah jumlah dibanding pasukan
penyerbu. Ditambah sebagian besar pasukan AS dan Filipina adalah prajurit tak berpengalaman
membuat Jepang dengan mudah bergerak maju.

Setelah mencoba bertahan selama lima bulan, akhirnya pada 8 Mei 1942, Jepang berhasil menguasai
Filipina.

Ini dianggap sebagai kekalahan terburuk AS di medan perang karena 23 prajurit AS tewas atau
ditangkap. Sementara dri pihak Filipina, tak kurang dari 100.000 tentara tewas atau ditangkap.

Komandan militer AS di Filipina Jenderal Douglas McArthur terpaksa mundur ke Australia sambil
mengucapkan kalimatnya yang sangat terkenal: "We shall return (Kami akan kembali)."

6. Pertempuran Stalingrad

Perang kota di Stalingrad yang terletak di tepian sungai Volga, Rusia, dianggap sebagai titik balik
Perang Dunia II, karena kekalahan di kota ini memicu gerak mundur pasukan Jerman dari UnStalingra

Pertempuran Stalingrad ini dianggap sebagai pertempuran tunggal terbesar dan paling brutal dalam
sejarah peperangan.

Pertempuran ini melibatkan 2,2 juta prajurit dari kedua pihak dengan hasil setidaknya 1,7 juta orang
tewas, terluka atau tertangkap.

Operasi militer untuk merebut Stalingrad dimulai pada akhir musim panas 1942 yang kemudian
berkembang menjadi perang gerilya kota yang dilakukan dari rumah ke rumah.

Setelah sempat terdesak dan terjepit, pada 19 November 1942, Tentara Merah menggelar Operasi
Uranus untuk menyerang pasukan Romania dan Hungaria yang menjadi posisi sayap Tentara ke-6
Jerman.

Setelah kedua sayap ini hancur, tentara ke-6 Jerman terkepung di Stalingrad hingga mereka
menyerah pada Februari 1943 karena kehabisan amunisi dan bahan makanan.

Secara umum pertempuran Stalingrad berlangsung selama lima bulan, satu pekan dan tiga hari.

7. Kekalahan Jerman di Afrika Utara

Sejak 1940, Angkatan Darat Inggris sudah memerangi pasukan Jerman dan Inggris di Afrika Utara.
Amerika Serikat terlibat perang di Afrika Utara pada 11 Mei 1942.
Sekutu sangat berkepentingan untuk memenangkan pertempuran di front Afrika Utara ini sebagai
pijakan untuk menyerbu Eropa lewat Italia.

Pada 1943, pasukan tank sekutu yang dipimpin George S Patton mengalahkan pasukan Jerman yang
dipimpin Si Rubah Gurun, Erwin Rommel.

Akibatnya, 240.000 orang prajurit Jerman dan Italia menyerah. Kanpanye Afrika ini
mengakibatkansebanyak 400.000 tentara di kedua pihak tewas, luka, hilang atau tertangkap.

8. Pendaratan Normandia

Operasi amfibi terbesar dalam sejarah perang ini diberi nama Operasi Overlord dan digelar pada
Selasa, 6 Juni 1944.

Operasi ini digelar untuk membebaskan wilayah Eropa barat yang diduduki Nazi Jerman dan
merupakan peristiwa paling penting dalam Perang Dunia II.

Rencana pendaratan di Normandia, Perancis ini sudah digarap sejak 1943. Dalam pertempuran ini
nama-nama besar terlibat di dalamnya seperti Jenderal Dwight D Eisenhower (AS), Bernard
Montgomery (Inggris) dan Erwin Rommel (Jerman).

Secara total, sekutu diperkuat 156.000 personel diseberangkan dari Inggris ke pantai Normandia di
Perancis.

Selain itu sekutu juga mengerahkan 5.000 kapal pendarat dan penyerang, 289 kapal angkut serta
277 kapal penyapu ranjau.

Korban yang jatuh juga sangat besar, di hari pertama sebanyak 10.000 prajurit menjadi korban dan
4.414 orang di antaranya tewas. Sementara di hari pertama Jerman "hanya" kehilangan 1.000
personel.

Meski korban yang jatuh sangat besar, sekutu berhasil menguasai Normandia yang menjadi pijakan
untuk membebaskan Eropa dari penjajahan Nazi.

9. Victory Day di Eropa

Hari kemenangan sekutu ini disebut VE Day pada 8 Mei 1945 yang kini menjadi hari libur di banyak
negara Eropa, menandai akhir Perang Dunia II di Benua Biru.

Istilah VE Day sebenarnya sudah muncul sejak September 1944, demi mengantisipasi kemenangan
perang yang sudah semakin di depan mata.

Pada 30 April 1945, pemipin Nazi, Adolf Hitler bunuh diri di tengah ajang Pertempuran Berlin.
Pengganti Hitler Laksamana Kalr Donitz kemudian memutuskan untuk menyerah tanpa syarat
kepada sekutu.

Menyerahkan Jerman secara resmi ditandatangani pada 7 Mei di Reims Perancis dan 8 Meil di Berlin,
Jerman.

Di Eropa, perang telah resmi berakhri, tetapi di Pasifik perang belum usai karena Jepang tak kunjung
menyerah.

10. Bom atom Hiroshima dan Nagasaki

Meski terus ditekan dan mundur di ajang Perang Pasifik, tentara Jepang tak kunjung menyerah dan
terus melawan dengan gigih yang mengakibatkan korban besar di pihak AS.
Alhasil, Presiden AS Harry Truman memutuskan untuk menggunakan temuan terbaru di masa itu
yaitu bom atom demi mengurangi korban tentara AS yang akan jatuh jika menginvasi daratan
Jepang.

Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, bom
atom kedua dijatuhkan di Nagasaki yang diikuti deklarasi perang dari Uni Soviet.

Bom atom di Hiroshima menewaskan antara 90.000-146.000 orang. Sementara di Nagasaki sebanyak
39.000-80.000 orang menjadi korban bom mengerikan itu.

Hanya berselang enam hari dari bom atom kedua di Nagasaki, Jepang menyerah. Secara resmi
Jepang menyerah setelah menandatangani perjanjian pada 2 September 1945, sekaligus mengakhiri
Perang Dunia II.

Anda mungkin juga menyukai