Anda di halaman 1dari 43

1

LBM 1 “TETAP SEMANGAT UNTUK MENULIS SKRIPSI”


Step 1
1. Ontologies : landasan penilitian mengenai suatu objek yang ditelaah.
2. Epistimologis : cara yang dipakai untuk mengkaji sehingga diperoleh ilmu tersebut, ada 3
: induksi, deduksi, verifikasi
3. Axiologis : penerapan hasil penelitian dalam rangka memenuhi kebutuhan
4. Berpikir induktif : penarikan kesimpulan yang awalnya bersifat khusus menjadi umum
dan sifatnya factual dan empirik
5. Berpikir deduktif : pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum menjadi yang khusus
dan bersifat rasional.

Step 2
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian
2. Apa manfaat dan tujuan penelitian
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu dan perbedaannya dg ilmu pengetahuan
4. Jelaskan cara pendekatan berfikir ilmiah dan non ilmiah
5. Sebutkan dan jelaskan landasan ilmu
6. Apa yang dilakukan peneliti untuk memenuhi hasrat ingin tahunya
7. Bagaimana cara berfikir sistematis
8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian
9. Bagaimana sistematika usulan penelitian, jelaskan!
10. Bagaimana tahap-tahap dari penelitian
11. Bagaimana kriteria pemecahan masalah yang benar
12. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya
13. Jelaskan pentingnya masalah dalam penelitian
14. Jelaskan dasar2 perancangan penelitian kedokteran

STEP 3
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian
 DEFINISI :
- David H : Penelitian dalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai bentuk
masalah dan pemecahannya, memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta2
- S. suprapto : penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang ….. untuk
memperoleh fakta2 dan prinsip2 dengan sabar, hati2 dan sistematis
 Fungsi :
- Untuk mencari jawaban dari suatu masalah, membutuhkan fakta2 yang ada dari
suatu penelitian
 Macam2 :
- Penelitian historis
- Deskriptif
- Pengembangan
2

- Kasus
- Kolerasional
- Tindakan
- Eksperemental

2. Apa manfaat dan tujuan penelitian


 Manfaat :
a. Praktis dan aplikatif  aplikatif: bisa digunakan di masyarakat
b. Teoritis dan akademis : adanya ilmu yang dapat dipelajari di kemudian hari. Di
dapatkannya teori baru yang berguna untuk ilmu pengetahuan
 Tujuan :
a. Umum : dinyatakan secara kategoris adalah tujuan akhir dari penelitian, secara
luas sehingga orang awam dapat membacanya dan tidak tertukar
Masyarakat luas mengetahui
b. Khusus : secara jelas dan tajam tentang hal spesifik yang ingin diukur, diperoleh
dari penelitian
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu dan perbedaannya dg ilmu pengetahuan
a. Filsafat : dari bahasa yunani  filo (cinta) dan sofi (bijak)
Cabang2 ilmu :
- Filosofi alam : rumpun ilmu2 alam
ilmu alam (physical)
ilmu hayat (biological)
- Filsafat moral : cabang2 ilmu social , yaitu : antropologi, psikologi, ekonomi,
sosiologi, ilmu politik
b. Pengetahuan  WHAT ?
c. Ilmu  untuk menjawab pertanyaan why dan how
Kriteria ilmu :
-mempunyai objek kajian
-mempunyai pendekatan
-universal
4. Jelaskan cara pendekatan berfikir ilmiah dan non ilmiah
 Pendekatan berfikir :
a. Non ilmiah :
- Trial and eror : untuk meletakkan dasar2 menemukan teori2 dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan
- Cara kekuasaan atau otoritas : pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas, baik
tradisi , otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengethuan
- Berdasarkan pengalaman pribadi
- Melalui jalan pikiran : dibagi 2 : induksi dan deduksi
b. Ilmiah
cara memperoleh pengetahuan pada dewasa ini yang lebih sistematis
3

- Ada 3 landasan :
- Landasan ontology
- Landasan axiology
- Landasan epistomologis : deduksi dan induksi
5. Sebutkan dan jelaskan landasan ilmu
Ilmu :
Kajian yang mendalam ttg hakekat umum
- Landasan ontologies : ilmu yang mempelajari objek telaah yang jelas
- Landasan epistemologis : cara yg digunakan untuk mengkaji sehingga diperoleh
ilmu
- Landasan axiologis : hubungan peneggunaan ilmu untuk memenuhi kebutuhan
6. Apa yang dilakukan peneliti untuk memenuhi hasrat ingin tahunya
Couriositas : kodrat alamiah manusia  dalam benak hatinya selalu ada hasrat ingin
tahu  mengembangkan daya nalar  disalurkan melalui penelitian  mencari
kebenaran : ada 2 yaitu , pendekatan non ilmiah dan ilmiah.
Penelitian  keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan dan tujuan
untuk mengembangkan pengetahuan dapat dicapai
7. Bagaimana cara berfikir sistematis
Teori dan factor empiric  fenomena

8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian
a. Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek
b. Jujur
c. Objektif  tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi
d. Berfikir terbuka : mau menerima kritik dan saran
e. Teliti
f. Tekun : tidak mudah putus asa
g. Berani dan santun : berani bergumentasi dan mengajukan pertanyaan
h. Bisa bekerja sama
i. Peduli terhadap lingukunga
9. Bagaimana sistematika usulan penelitian, jelaskan!
Bab 1
a. Judul : menentukan jenis penelitian ada 2 variabel; bebas dan tergantung
b. Pendahuluan (4 alinea): latar belakang, tujuan dan manfaat, kronologi masalah, besar
masalah penyelesaian masalah
c. Rumusan masalah
d. Tujuan penelitian : umum dan khusus

Bab 2
- Tinjauan pustaka
- Kerangka teori
4

- Kerangka konsep
- Hipotesis
Bab 3
- Metode penelitian :
a. Jenis dan design penelitian
b. Variabel penelitian : bebas dan tergantung
c. Defisini variable
d. Populasi dan sampel
e.

10. Bagaimana tahap-tahap dari penelitian


A. Perencanaan :
- Iden masalah
- Rumusan masalah
- Studi pendahuluan
- Menyusun hipotesis
- Menentukan sampel penelitian
- Menyusun rencana penelitian
B. Tahap pelaksanaan penelitian :
- Mengumpulkan data
- Analisis data
C. Laporan penelitian
11. Bagaimana kriteria pemecahan masalah yang benar
a. Merumuskan masalah
b. Menelaah masalah
c. Merumuskan hipotesis
d. Mengumulkan dan mengolompokkan data
e. Pembuktian hipotesis
f. Menentukan pilihan penyelesaian : memperhitungkan dengan akibat yang terjadi
pada setiap pilihan
12. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya
Masalah : pernyataan ttg keadaan yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar2 terjadi baik teori
maupun praktek

- Tahap penyelesaian masalah :


a. Kenali masalah secara umum  mendifinisikan masalah
b. Temukan bukti permasalahan
c. Cari penyebab muncul masalah
d. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk menemukan jalan keluar
dari masalah
e. Pilih jalan keluar yang mudah
5

f. Laksanakan penyelesaian
g. Periksa kembali penyelesaian yang dilakukan

13. Jelaskan pentingnya masalah dalam penelitian


 Masalah : pernyataan yang belum sesuai engan apa yng diharapkan atau
penyimpangan antara seharusnya dengan apa yang benar2 terjadi baik teori maupun
praktek
 Penelitian : untuk mendapatkan data untuk memecahkan masalah
 Suatu proses penelitian memerlukan danya masalah.

14. Jelaskan dasar2 perancangan penelitian kedokteran


 rancangan penelitian : memuat strategi dan struktur2 penelitian yang diatur untuk
menjawab msalah penelitian
 Dibagi berdasarkan klasifikasi penelitian :
a. Non eksperimen : dibagi lagi menjadi ;
- Deskriptif : lab kasus, studi kasus, survei
- Analitik : cross sectional, kasus control, kohort
b. Eksperimen : lab  biomedik, klinik  trial klinik, epidemiologi  intervensi
komunitas

Step 4

Step 7
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian

Ada beberapa jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan bagi peneliti, berikut adalah
uraian jenis-jenis penelitian dengan contohnya masing-masing.
6

1. PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DAN ANALISISNYAA. 


a) Penelitian Kuantitatif 
Penelitian Kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713)adalah
pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numericdari pada naratif.
Sedangkan menurut Cooper dan Schindler (2006:229), risetkuantitatif mencoba
melakukan pengukuran yang akurat terhadap sesuatu.

Contoh:

Penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas model pembelajaran


konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa MTsN
Ma’rang Kabupaten Pangkep.

b) Penelitian Kualitatif 
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu
fenomena serta menemukan atau mengonstruksi suatu teori terkaitsuatu
fenomena.

Contoh:

Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam


memahami dan mengaplikasikan konsep geometri.

c) Penelitian Gabungan
Penelitian Gabungan merupakan jenis penelitian dengan mengkombinasikan
penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Contoh:
7

Penelitian yang berupa data yang dikumpulkan dan dinyatakandalam bentuk-


bentuk angka-angka, selain itu juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya,
seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil
konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan.

2. PENELITIAN BERDASARKAN METODE/TEKHNIK YANG


DIGUNAKAN
a) Penelitian Sejarah (historis)
Penelitian Sejarah (historis), berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa
primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-
sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian ini
adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara
sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dansintesa
data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

Contoh:

Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama lima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalah penulis sebenarnya dari
karya-karya William Shakespeare (Isacc andMichael, 1982;42-43)

b) Penelitian Survey
Penelitian Surveyadalah penelitian yang dilakukan pada popolasi
besarmaupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampelyang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif,distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis.
8

Contoh:

Penelitian mengenai tingkat prestasi belajar oleh siswa di sekolah MAN


PANGKEP

c) Penelitian Ex.Post Facto
Penelitian Ex.Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Contoh:

Penelitian mengenai factor menurunnya hasil belajar matematika bagi siswa di SD


4 Talaka

d) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi y a n g t e r k o n t r o l
s e c a r a k e t a t . V a r i a b e l i n d e p e n d e n n y a d i m a n i p u l a s i o l e h peneliti.

Contoh:

Penelitian untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa dikelas unggulan


dengan kelas biasa pada penggunaan model pembelajaran kooperatif.

e) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci.
9

Contoh:

Sesaji terhadapkeberhasilan bisnis.

f) Policy Research
Policy Research yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah.

Contoh:

Penelitian mengenai kebijakangur umengenaidisiplin positif


d a n konsekuensi logis terhadap siswa.

g) Action Research (Penelitian Tindakan)


Action Research merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan
produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah:

1) situasi

2) perilaku

3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.

Contoh:

Penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa


10

h) Penelitian Evaluasi
Penelitian Evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan
keputusan,yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan
dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

Contoh:

Penelitian mengenai kualitas guruanatar sebelum dansetelah


mengikuti program profesi.

3. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN
a) Basic Research (Penelitian Dasar)
Basic Research (Penelitian Dasar) disebut jugapure research (penelitian murni)
atau

fundamental research (penelitian pokok), di mana merupakan penelitianyang


diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta
diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan
teori baru. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan,dan
memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar
mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna
untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk
menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta
untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah(Sukmadinata, 2005).

Contoh:

Penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian
dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang
11

mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering


digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku
melalui proses pembelajaran/pendidikan.

b) Applied Research (Penelitian Terapan)


Penelitian Terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara
langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian
ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan
empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu.

Contoh:

Penelitian pendidikan yang berkaitan tentang bagaimana meningkatkan minat


baca siswa, penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi
motivasi siswa untuk belajar

c) Penelitian Evaluatif 
Penelitian Evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian
terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan
tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilaikeberhasilan
manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu programkegiatan dari suatu
unit/ lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan
tentang kegiatan dan dapat mendorong penelit ian atau pengembangan
lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan
(Sukmadinata, 2005). Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama
yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran
dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan.
12

Contoh:

Penelitian mengenai kualitas guruanatar


s e b e l u m   d a n s e t e l a h mengikuti program profesi.

4. PENELITIAN BERDASARKAN SIFAT PERMASALAHANNYA


a) Penelitian Historis
Penelitian historis bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara
sitematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi,
dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti
guna memperoleh kesimpulan yang akurat. Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan
permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah.

Contoh:

Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selamalima puluh tahun


terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalahpenulis sebenarnya dari
karya-karya William Shakespeare (Isaac and Michael, 1982;42-43)

b) Penelitian Deskriktif 
Penelitian Deskriktif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-
fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam
antiini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara
deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling
berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan
implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut
dapat mencakup juga metode deskriptif.
13

Contoh:

Penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan


pendidikan keterampilandi Daerah Pangkep

c) Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan menyelediki pola dan proses pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi dari waktu. Tujuan penelitian perkembangan adalah
untuk menyelidiki pola dana perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu.

Contoh:

Pengembangan sistema penerimaan siswabaru MAN PANGKE Puntuk


meningkatkan kuantitas dan kualitas siswa baru serata efisiensi keterlibatan
sumber daya sekolah.

d) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case study and Field Research)
Penelitian Kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi
lingkungan sesuatu unitsosial: individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.Penelitian ini bersifat mendalam tentang suatu unit
s o c i a l tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan
terorganisir.

Contoh:

 Studi Kasus tentang pola konsumsi dan pola kehidupan masyarakat kota.

 Studi Lapangan tentang tingkatan hasil belajar masyarakat terpencil


14

e) Penelitian Korelasional
Penelitian Korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih
berdasarkan koefisien korelasinya

Ciri penelitian korelasional meliputi:


1) Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel yang diteliti
rumitdan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak
dapatdimanipulasikan
2) Studi macam ini memungkinkanpengukuran beberapa
v a r i a b e l d a n saling berhubungannya secara serentak dalam keadaan
realistiknya
3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling
hubungandan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut
4) Hal ini berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental,
yangdapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.

Contoh:

Penelitian tentang hubungan antara pola bejalar siswa dengan prestasi belajar
siswa.

f) Penelitian Kausal Komparatif 
Penelitian Kausal Komparatif bertujuan untuk menyelidiki kemungkinansebab
akibat terjadinya suatu fenomena. Penyebab gejala yang diselidiki dapat
dilakukan dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya
pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
15

Contoh:

Penelitian tentang sikap siswa dalam kegiatan


b e l a j a r y a n g menyebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu
yang tidak mendapat lapangan kerja.

g)  Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
baru atau cara-cara pendekatan guru dan untuk memecahkan masalah dengan cara
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain

Contoh:

Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar pada siswa
kelas XI MAN PANGKEP dengan menggunakan kuis dan teka-teki matematika.

h) Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental m e r u p a k a n P e n e l i t i a n d e n g a n
m e l a k u k a n percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-
kondisiy a n g d a p a t d i k o n t r o l . D a t a s e b a g a i   h a s i l
p e n g a r u h p e r l a k u a n t e r h a d a p kelompok ekspremen diukur secara
kuantitatif kemudian dibandingkan.

Contoh:

Penelitian tentang keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode


dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi
belajar tiap kelompok dievaluasi. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua
yaitu Penelitian Eksperimental Sungguhan dan Penelitian Eksperimental semu
16

 Penelitian Eksperimental Sungguhan


Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada
satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan
memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan.

Contoh:

Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar


sejarah pada murid-murid kelasXIISMA sebagai fungsi ukuran kelas
(besar dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang,rendah), dengan
cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas,
dan metode mengajar

 Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)


Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel
yang relevan

Contoh:

Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-


p o s t t e s t ,   y a n g di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing,
regresistatistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru
terlewat dan penelitian.
17

5. PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASI
a) Penelitian Deskriptif 
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

Contoh

Penelitian mengenai penggunaan teknologi komputer di beberapa SD di

Kab. Pangkep Kec. Ma’rang.

b) Penelitian Komparatif 
Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

Contoh

Penelitian mengenai kualitas prestasi belajar di


p e d e s a a n dibandingkan di perkotaan.

c) Penelitian Assosiatif 
Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.
18

Contoh

Penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajarandengan motivasi


belajar siswadi sekolah MAN PANGKEP.

6. PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DATA
a) Penelitian Primer
Penelitian Primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama
yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode
wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah :
1) studikasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi
danbiasanya bersifat longitudinal)
2) survey (studi yang bersifat kuatitatif untuk  meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu, yang menganut aturan pendekatan
kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin mencerminkanpopulasi)
3) Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 ataulebih kelompok
sebagai objek studi yang bertujuan untuk melakukanperbandingan hasil, yang
menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik)

Contoh:

Studi Kasus tentang polabelajarsiswa k elas X MIA 1di


M A N PANGKEP

b) Penelitian Skunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi yang
m e n g g u n a k a n s t u d i kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti
yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga
19

survey, perpustakaan atau lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang
update

Contoh:

Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam


memahami dan mengaplikasikan konsep geometri.

7. PENELITIAN BERDASARKAN TEMPAT ATAU LATAR


a) Penelitian Laboratorium
Penelitian laboraturium ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu
eksakta misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll

Contoh:

Penelitian dibidang Biologi tentang alat pernapasan untuk


beberapa jenis hewan.

b) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana
lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia
tertentu dan objek tertentu.

Contoh:

Penelitian tentang tingkat pemahaman studi matematika bagi masyarakat Kec.


Ma’rang Kabupaten Pangkep.

c) Penelitian Perpustakaan
20

Penelitian Perpustakaan biasanya melakukan kajian terhadap literature, penelitian


yang dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.

Contoh:

Penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran.

d) Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang
menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut
merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan
metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi
tertentu. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang
memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan
membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.

Contoh:

Penelitian mengenai perangkat lunak computer

8. PENELITIAN BERDASARKAN BIDANG YANG DITELITI


a) Penelitian Sosial
Penelitian Sosial adalah penelitian yangsecara khusus meneliti bidang
social, seperti ekonomi, pendidikan, hukum dan sebagainya.

Contoh:
21

Penelitian tentang pengaruh status social terhadap


s i k a p   t o l e r a n s i s e s a m a   w a r g a m a s y a r a k a t d i daerah Kab. Pangkep
Kec. Ma’rang

b) Penelitian Eksakta
Penelitian Eksakta adalah penelitian yang secara khusus meneliti bidang
eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya.

Contoh:

Penelitian dibidang Biologi tentang perkembangbiakan


m a k h l u k   hidup jenis reptilian.

9. PENELITIAN BERDASARKAN KEILMIAHANNYA


a) Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan, disimpulkan
melalui suatu prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang
menyakinkan (ilmiah)

b) Penelitian Non Ilmiah
Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya
tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah

10. PENELITIAN BERDASARKAN BIDANG (ILMU) GARAPANNYA


a) Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan bidang bisnis,
seperti berikut:
22

Contoh:

Penelitian tentang:

 Akunting, seperti prosedur, praktik, dan system pengendalian


anggaran,metode pembiayaan, inventori, depresiasi dan sebagainya.

 Keuangan, s e p e r t i o p e r a s i l e m b a g a k e u a n g a n , r a s i o - r a s i o
k e u a n g a n , merger dan akuisisi dan sebagainya.

 Manajemen, seperti sikap dan prilaku karyawan, manajemen


SDM,manajemen produksi/operasi, perumusan strategi, sistem informasi dan
sebagainya

 Pemasaran, contohnya citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga,


kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan
sebagainya.

b) Penelitian Komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang
komunikasi.

Contoh:

Penelitian tentang komunikasi massa, komunikasi bisnis,


kehumasan dan periklanan.

c) Penelitian Hukum
Penelitian hokum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang
hukum.
23

Contoh:

Penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata Negara, dan hukum
internasional

d) Penelitian Pertanian
Penelitian Pertanian adalahpenelitian yang dilaksanakan dalam bidang
pertanian.

Contoh:

Penelitian tentang agrobisnis, budidaya tanaman, hama tanaman,dan agronomi.

e) Penelitian Ekonomi
Penelitian Ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.

Contoh:

Penelitian tentang ekonomi mikro, ekonomi makro dan ekonomi


pembangunan.

- Sifat/ciri penelitian
o Pasif = ingin memperoleh gambaran dr keadaan
o Aktif = ingin memecahkan masalah/uji hipotesa
Menghubungkan = antara keinginan manusia, permasalahan, ilmu pengetahuan, dan
metode ilmiah

2. Apa manfaat dan tujuan penelitian


24

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu


pengetahuan, kepentingan program pemerintah, dan tempat penelitian tersebut
dilaksanakan. Manfaat penelitian harus diuraikan secara terinci apa manfaat panelitian
nanti. Secara spesifik, manfaat penelitian terdiri dari 2 aspek sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Contohnya : Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat
menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tersebut, yang
manfaatnya dapat dirasakan oleh akademisi baik mahasiswa, dosen, instruktur, serta
peneliti yang concern dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat digunakan sebagai
masukan terhadap kebijakan di tingkat manajemen ataupun praktisi dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra
rumah sakit.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 37-38

Tujuan penelitian erat hubungannya dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Tetapi
secara umum semua jenis penelitian kesehatan itu antara lain adalah :
a) Menemukan atau menguji fakta baru mapun fakta lama sehubungan dengan bidang
yang diteliti
b) Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang
ditemukan
c) Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-teori
yang ada
d) Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam suatu bidang yang memberikan
kemungkinan bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya
25

Pendapat lain mengelompokkan tujuan penelitian itu menjadi tiga :

a) Untuk menemukan teori, konsep, dan atau generalisasi baru tentang suatu bidang
b) Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, system, atau program
c) Untuk memperkokoh teori, konsep, system, atau generalisasi yang sudah ada

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta:Rineka Cipta (halaman 32-33)

Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang memberikan arahan
bagi peneliti secara jelas apa yang akan dicapai. Tujuan penelitian harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya
dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan pertanyaan dalam rumusan
masalah.

2. Tujuan Khusus

Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan dari tujuan umum.
Tujuan khusus dinyatakan lebih operasional dan menjadi arahan secara detail untuk
tahapan penelitian selanjutnya.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan


Pertama. Edisi tahun 2018. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 36)

3. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu dan perbedaannya dg ilmu pengetahuan
4. Jelaskan cara pendekatan berfikir ilmiah dan non ilmiah
26

Cara berpikir Ilmiah atau Modern


Cara berpikir ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah
dalam bentuk metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba terlebih dahulu
sehingga instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil penelitiannya dapat
digeneralisasikan pada populasi. Kebenaran atau pengetahuan yang diperoleh betul-betul
dapat dipertanggungjawabkan karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.

Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moral dan
mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya, tidak boleh
memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik
sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.

Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan ilmu,
yaitu pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan.

Tiga landasan ilmu filsafat tersebut merupakan masalah yang paling fundamental dalam
kehidupan karena memberikan sebuah kerangka berpikir yang sangat sistematis.
Ketiganya merupakan proses berpikir yang diawali dengan pembahasan “Apa itu
pengetahuan?”, “Bagaimana mendapatkan pengetahuan?”, dan “Untuk apa pengetahuan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari?”. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak
terlepas dari tiga problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis).
Artinya semua ilmu pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek
kajiannya, bagaimana cara mengetahuinya dan apa manfaatnya buat kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal yang berkaitan
untuk memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa pengetahuan
adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan
tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-
masing terhadap objek atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan
(Notoatmodjo, 2014), yaitu

a. Tahu (know)
27

Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang telah
dipelajari sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kemampuan pengetahuan pada tingkatan ini adalah
seperti menguraikan, menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini
antara lain: menyebutkan definisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis,
atau menguraikan tanda dan gejala suatu penyakit.

b. Memahami (comprehension)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. Seseorang yang telah faham
tentang pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan,
dan menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut.
Contohnya dapat menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam medis.

c. Aplikasi (application)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan atau
menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau
sebenarnya. Misalnya melakukan assembling (merakit) dokumen rekam medis atau
melakukan kegiatan pelayanan pendaftaran.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen


yang ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis yang dimiliki seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), memisahkan dan mengelompokkan, membedakan
atau membandingkan. Contoh tahap ini adalah menganalisis dan membandingkan
kelengkapan dokumen rekam medis menurut metode Huffman dan metode Hatta.

e. Sintesis (synthesis)

Pengetahuan yang dimiliki adalah kemampuan seseorang dalam mengaitkan berbagai


elemen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih
28

menyeluruh. Kemampuan sintesis ini seperti menyusun, merencanakan,


mengkategorikan, mendesain, dan menciptakan. Contohnya membuat desain form
rekam medis dan menyusun alur rawat jalan atau rawat inap.

f. Evaluasi (evalution)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat
digambarkan sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.

Tahapan pengetahuan tersebut menggambarkan tingkatan pengetahuan yang dimiliki


seseorang setelah melalui berbagai proses seperti mencari, bertanya, mempelajari atau
berdasarkan pengalaman.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 5-6)

Cara Berpikir Non Ilmiah atau Tradisional


Cara berpikir yang biasa dilakukan oleh manusia saat sebelum ditemukan cara dengan
metode ilmiah. Cara ini dilakukan oleh manusia pada zaman dulu kala dalam rangka
memecahkan masalah termasuk dalam menemukan teori atau pengetahuan baru. Cara-
cara tersebut yaitu melalui:
a) CARA COBA SALAH (TRIAL AND ERROR)
cara memperoleh kebenaran non ilmiah yang pernah digunakan oleh manusia dalam
memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih
dikenal “trial and error”. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sene;um adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan cara
coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
29

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula,
maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal
dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error
(gagal atau salah)

b) SECARA KEBETULAN
penemuan kebenaran secara kebeyulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang
bersangkutan

c) CARA KEKUASAAN ATAU OTORITAS


dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-
tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan
tersebut baik atau tidak. kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun
dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada
masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.
Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-oalh diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang
mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat
baik formal maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan, dan
sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang
otoritas, yakni orang yang mempunyai kewibawaan atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau
ilmuwan.

d) PENGALAMAN PRIBADI
pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu,
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara
30

yang disgunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka
untuk memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan atau
merujuk cara tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut ia tidak akan
mengulangi cara itu dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga berhasil
memecahkannya.

e) CARA AKAL SEHAT (COMMON SENSE)


akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu
pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti
nasihat orang tuanya atau agar anak menjadi disiplin menggunakan cara hukuman
fisik bila anaknya berbuat salah. Ternyata cara menghukum anak sampai sekarang
berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan
metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah
dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh
banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) kebenaran melalui wahyu


ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan
melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama
yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. sebab
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil
usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) KEBENARAN SECARA INTUITIF


kebenaran secara intuitif didapatkan manusia secara cepat sekali melalui proses diluar
kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang
diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara-cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya
berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja

h) MELALUI JALAN PIKIRAN :


31

dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan


pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya
merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-
pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat
suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-
pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah
pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus.

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta:Rineka Cipta (halaman 11-15)

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


tahun 2018. Cetakan Pertama Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 4)

5. Sebutkan dan jelaskan landasan ilmu


Landasan ontologis, adalah tentang obyek yang ditelaah ilmu.
Hal ini berarti tiap ilmu harus mempunyai obyek telaahan yang
jelas. Oleh karena diversifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi
obyek telaahannya, maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan
ontologi yang berbeda.
b. Landasan Epistimologi, adalah cara yang digunakan untuk
mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut.
Secara umum metoda ilmiah pada dasarnya sama untuk semua
disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan induksi-deduksiverifikasi
seperti telah diuraikan di atas.
c. Landasan axiologi adalah berhubungan dengan penggunaan
ilmu tersebut dalam rangka memenuffi kebutuhan manusia.
Dengan perkataan lain apa yang dapat disumbangkan ilmu
terhadap pengembangan ilmu itu sendiri serta membagi
peningkatan kualitas hidup manusia.

ONTOLOGIS
Ontologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam penelitian.
Pertanyaan dasar tentang ontologi menekankan pada apakah “realita” yang diteliti
objektif ataukah “realita” adalah produk kognitif individu. Debat tentang ontologi oleh
32

karena itu dibedakan antara realisme (yang menganggap bahwa dunia sosial ada secara
independen dari apresiasi individu) dan nominalisme (yang menganggap bahwa dunia
sosial yang berada di luar kognitif individu berasal dari sekedar nama, konsep dan label
yang digunakan untuk menyusun realita).

EPISTIMOLOGIS

Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas
dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang
pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti: cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan
dan jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia
merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui
manusia. Dengan demikian epistemologi ini membahas sumber, proses, syarat, batas
fasilitas, dan hakekat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru
bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya.

AKSIOLOGIS

Aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan


penggunaan ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara
moral? Bagimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral?

Sumber : Bahrum. 2013. Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi. Volume 8 Nomor 2


Tahun 2013. BTP Makassar

6. Apa yang dilakukan peneliti untuk memenuhi hasrat ingin tahunya


7. Bagaimana cara berfikir sistematis

Berfikir secara teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yg utuh, menyeluruh,
terpadu, dan ada sebab-akibat
33

8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian

Cara berpikir:

- Skeptis = menanyakan bukti berdasarkan fakta


- Analisis = berpikir dgn menimbang masalah yg relevan
- Kritis
- Kompeten
- Objektif
- Jujur
- Factual
- Harus menguasai ilmu yg akan diteliti.
Sikap:
34

- Mampu membedakan antara opini dan fakta  agar hasil penelitian tepat akurat dan bida
dipertanggungjawabkan
- Rasa ingin tahu tinggi  berguna pd proses penemuan teori dan hasil
- Peduli lingkungan  hasil penelitian berperan dlm keselamatan lingkungan
- Jujur thd fakta  Menghilangkan bias dan kerugian (korban jiwa)
- Bersikap terbuka dan flexible  mau menerima kritik dan saran org lain dan dlm
menyampaikan hasil penelitian
- Berani mencoba  pantang menyerah
- Bekerja sama  menunjang kerapihan penelitian
- Berpendapat secara ilmiah dan kritis  hasil penelitian akurat
- Ulet dan gigih  jika gagal akan mencari penyebabnya
Bertanggung Jawab  pd hasil peneliti, tim, dan lingkungan penelitian

9. Bagaimana sistematika usulan penelitian, jelaskan!

Penulisan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi, terutama ditujukan untuk

kepentingan masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademik cenderung


bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara

melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian isinya

disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan
dari perguruan tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik

Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi, sebagai laporan hasil

penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


35

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.3 Kegunaan Kebijakan (bila ada)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian (bila ada)

1.6 Definisi dan lstilah/Glossarium (bila ada)

1.7 Organisasi/Sistematika (bila diperlukan)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori dan Konsep, Tinjauan Empirik, Kerangka Pemikiran, dan


Hipotesis (bila diperlukan).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


3.2 Tempat dan Waktu
3.3 Populasidan Sampel
3.4 Jenis dan Sumber Data

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.7 lnstrumen Penelitian


3.8 Analisis Data
36

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Keterbatasan Penelitian

Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB
Universitas Hasanuddin (halaman 9-10)

10. Bagaimana tahap-tahap dari penelitian

Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terkontrol melalui tahapan-tahapan


berikut:

 Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan atau


solusinya. Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan yang tidak sesuai
dengan teori atau terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.
 Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang jelas
batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan fakta atau data
terkait. Selain dengan melakukan observasi dapat juga dilakukan studi pendahuluan
untuk mendapatkan data atau fakta yang sesuai dengan masalahnya.
 Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang disebut
hipotesis. Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban sementara terhadap
masalah yang akan diteliti yang sifatnya masih praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik.
 Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada dua
kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
 Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.
37

Tahapan penelitian sebagai implementasi dari metode ilmiah, secara detail dapat
digambarkan sebagai berikut:

 Menguraikan masalah penelitian dalam latar belakang penelitian, kemudian


dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan penelitian. Selanjutnya
menyusun tujuan penelitian mengacu pada uraian dan rumusan masalah pada latar
belakang penelitian tersebut.

 Melakukan telaah pustaka dengan mencari teori dan materi-materi terkait topik
penelitian serta menyusunnya ke dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka disusun
sebagai landasan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
 ada penelitian kuantitatif perlu disusun hipotesis sebagai dugaan sementara yang nanti
akan dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik
 Menentukan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian
 Menentukan populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, serta menghitung besar
sampel.
 Menyusun instrumen penelitian dan cara pengumpulan data
 Menentukan variabel penelitian, definisi operasional, cara ukur, skala ukur, dan hasil
ukur variabel penelitian.
 Menyusun jadwal dari mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan,
serta menyusun biaya penelitian yang diperlukan selama penelitian.
 Mempersiapkan teknis administrasi seperti mengurus perizinan ke kesbangpol dan
dinas terkait
 Melaksanakan penelitian dalam tahap pengumpulan data baik melalui wawancara
ataupun melalui observasi sesuai dengan perencanaan
 Melaksanakan pengolahan dan analisis data data yang telah dikumpulkan
 Menyusun hasil dan pembahasan penelitian dalam laporan akhir penelitian
 Melakukan desiminasi penelitian melalui forum seminar hasil penelitian dan publikasi
ilmiah
38

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)

11. Bagaimana kriteria pemecahan masalah yang benar

LATAR BELAKANG

Didalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di
dalam latar belakang maslaah ini dipaparkan secara ringkas hasil-hasil penelitian terkait,
39

kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang


terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.

Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB
Universitas Hasanuddin (halaman 10)

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan


jawabannya melalui pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah
dibuat mengacu kepada uraian masalah pada latar belakang, kemudian diidentifikasi
secara spesifik sehingga rumusan masalah jelas dan fokus. Terdapat beberapa syarat
dalam membuat rumusan masalah:

A) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam
dan khas.
B) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak
bermakna ganda.
C) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau
beberapa permasalahan.
D) Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih dahulu
dengan 5W + 1H
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi
tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)

Tujuan

- Dijelaskan scr rinci dan jelas


- Memberi arah yg tepat
- Mencerminkan analisis masalah dr segi variable
40

Manfaat

- Manfaat yang diharapkan bagi penulis (Bagi akademik maupun bagi masyarakat)

12. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya

DEFINISI MASALAH
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan atau perbedaan antara
teori dengan prakteknya.

CARA MENENTUKAN MASALAH


Langkah-langkah dalam menemukan dan menentukan masalah penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan Area Penelitian
Area penelitian merupakan bidang ilmu atau pekerjaan yang selama ini digeluti dan
dapat dijadikan patokan dalam menentukan masalah penelitian. Area penelitian
menjadi batasan dalam sebuah penelitian sehingga kajiannya lebih fokus dan spesifik.
Bagi profesi tertentu seperti peneliti atau dosen, melakukan penelitian yang konsisten
dan kontinyu dalam satu area/bidang penelitian merupakan suatu keharusan dalam
upaya pendalaman dan peningkatan pengembangan keilmuannya. Area penelitian di
bidang kesehatan misalnya dibagi lagi ke dalam peminatan yang lebih spesifik
tergantung dari bidang kelimuan atau profesinya. Bagi profesi dokter atau perawat
setelah menyelesaikan S1 atau S2 maka dapat melanjutkan ke jenjang profesi serta
spesialis dan selanjutnya jenjang sub spesialis. Sedangkan bagi disiplin ilmu lainnya
seperti disiplin ilmu kesehatan masyarakat berbeda dengan profesi tersebut, jenjang
pendidikan lanjutannya berupa kelanjutan peminatan seperti epidemiologi,
biostatistik, promosi kesehatan, gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, administrasi
kebijakan kesehatan, manajemen rumah sakit, dan sebagainya. Semakin spesifik dan
intens peneliti meneliti suatu area penelitian maka akan semakin ahli atau pakar ia
dibidangnya.

b. Menentukan Topik Penelitian


41

Topik penelitian merupakan pernyataan inti setelah menentukan area penelitian


terlebih dahulu. Keraf dalam Wibowo (2014) menyebutkan tiga syarat topik
penelitian yaitu:

 Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi
peneliti tersebut untuk diteliti. Sebagai contoh di bidang rekam medis, meskipun
topik tentang kodefikasi adalah merupakan area penelitian profesi tersebut, namun
bila peneliti merasa tidak berminat atau tidak tertarik untuk menelitinya maka
peneliti tersebut tentu tidak akan melakukan penelitian tentang topik tersebut.

 Topik penelitian harus spesifik dan fokus. Di bidang rekam medis, setelah area
penelitian ditentukan sesuai bidangnya maka penentuan topik harus mengerucut
atau semakin sempit dan fokus. Misalnya topik yang diinginkan oleh peneliti
terkait klasifikasi dan kodefikasi. Tentukan secara lebih spesifik kodefikasi
penyakit apa yang akan diteliti, karena klasfikasi dan kodefikasi tidak hanya
tentang penyakit saja namun juga tentang tindakan. Contoh topik penelitian di
bidang rekam medis yaitu kesesuaian penentuan kodefikasi penyakit thypoid di
rumah sakit.
 Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan dan penguasaan terkait materi yang akan diteliti maka akan
semakin mudah peneliti tersebut dalam merumuskan tahapan selanjutnya.

Contoh keterkaitan Area, Topik Penelitian dan Masalah Penelitian

 Area penelitian: Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


 Topik penelitian: Gambaran kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap form
ringkasan masuk dan keluar
 Hasil temuan penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa dari seluruh form rekam
medis, angka ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada form ringkasan masuk dan
keluar.
42

 Masalah penelitian: Bagaimana gambaran kelengkapan form ringkasan masuk dan


keluar?

Cara menentukan masalah:

- Formal (berdasarkan metodologi penelitian) contohnya rekomendasi suatu riset


o Analogy (mengambil pengetahuan dari bidang ilmu lain)
o Renovasi (mengganti komponen yg ada untuk meningkatkan kemantapan suatu
teori)
o Agregasi (mengumpulkan hasil-hasil penelitian  dikumpulkan jd suatu masalah
yg lbh besar dan rumit)

- Informal (berdasarkan penelitiannya sendiri/subjektif. Bisa diambil dari naluriah atau


berdasarkan fakta indivisu dr lingkungannya)
o Fenomenologi (Berdasarkan fenomena yg dapat diamati)
o Berdasarkan pengalaman peneliti

Metode dlm menjawab masalah:

- Metode deduktif
- Metode induktif
- Metode deduktif-induktif

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 23-25)

13. Jelaskan pentingnya masalah dalam penelitian


14. Jelaskan dasar2 perancangan penelitian kedokteran
43

Anda mungkin juga menyukai