NANDA
NANDA
Step 2
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian
2. Apa manfaat dan tujuan penelitian
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu dan perbedaannya dg ilmu pengetahuan
4. Jelaskan cara pendekatan berfikir ilmiah dan non ilmiah
5. Sebutkan dan jelaskan landasan ilmu
6. Apa yang dilakukan peneliti untuk memenuhi hasrat ingin tahunya
7. Bagaimana cara berfikir sistematis
8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian
9. Bagaimana sistematika usulan penelitian, jelaskan!
10. Bagaimana tahap-tahap dari penelitian
11. Bagaimana kriteria pemecahan masalah yang benar
12. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya
13. Jelaskan pentingnya masalah dalam penelitian
14. Jelaskan dasar2 perancangan penelitian kedokteran
STEP 3
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian
DEFINISI :
- David H : Penelitian dalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai bentuk
masalah dan pemecahannya, memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta2
- S. suprapto : penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang ….. untuk
memperoleh fakta2 dan prinsip2 dengan sabar, hati2 dan sistematis
Fungsi :
- Untuk mencari jawaban dari suatu masalah, membutuhkan fakta2 yang ada dari
suatu penelitian
Macam2 :
- Penelitian historis
- Deskriptif
- Pengembangan
2
- Kasus
- Kolerasional
- Tindakan
- Eksperemental
- Ada 3 landasan :
- Landasan ontology
- Landasan axiology
- Landasan epistomologis : deduksi dan induksi
5. Sebutkan dan jelaskan landasan ilmu
Ilmu :
Kajian yang mendalam ttg hakekat umum
- Landasan ontologies : ilmu yang mempelajari objek telaah yang jelas
- Landasan epistemologis : cara yg digunakan untuk mengkaji sehingga diperoleh
ilmu
- Landasan axiologis : hubungan peneggunaan ilmu untuk memenuhi kebutuhan
6. Apa yang dilakukan peneliti untuk memenuhi hasrat ingin tahunya
Couriositas : kodrat alamiah manusia dalam benak hatinya selalu ada hasrat ingin
tahu mengembangkan daya nalar disalurkan melalui penelitian mencari
kebenaran : ada 2 yaitu , pendekatan non ilmiah dan ilmiah.
Penelitian keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan dan tujuan
untuk mengembangkan pengetahuan dapat dicapai
7. Bagaimana cara berfikir sistematis
Teori dan factor empiric fenomena
8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian
a. Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek
b. Jujur
c. Objektif tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi
d. Berfikir terbuka : mau menerima kritik dan saran
e. Teliti
f. Tekun : tidak mudah putus asa
g. Berani dan santun : berani bergumentasi dan mengajukan pertanyaan
h. Bisa bekerja sama
i. Peduli terhadap lingukunga
9. Bagaimana sistematika usulan penelitian, jelaskan!
Bab 1
a. Judul : menentukan jenis penelitian ada 2 variabel; bebas dan tergantung
b. Pendahuluan (4 alinea): latar belakang, tujuan dan manfaat, kronologi masalah, besar
masalah penyelesaian masalah
c. Rumusan masalah
d. Tujuan penelitian : umum dan khusus
Bab 2
- Tinjauan pustaka
- Kerangka teori
4
- Kerangka konsep
- Hipotesis
Bab 3
- Metode penelitian :
a. Jenis dan design penelitian
b. Variabel penelitian : bebas dan tergantung
c. Defisini variable
d. Populasi dan sampel
e.
f. Laksanakan penyelesaian
g. Periksa kembali penyelesaian yang dilakukan
Step 4
Step 7
1. Definisi, fungsi dan macam macam penelitian
Ada beberapa jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan bagi peneliti, berikut adalah
uraian jenis-jenis penelitian dengan contohnya masing-masing.
6
Contoh:
b) Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu
fenomena serta menemukan atau mengonstruksi suatu teori terkaitsuatu
fenomena.
Contoh:
c) Penelitian Gabungan
Penelitian Gabungan merupakan jenis penelitian dengan mengkombinasikan
penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.
Contoh:
7
Contoh:
Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama lima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalah penulis sebenarnya dari
karya-karya William Shakespeare (Isacc andMichael, 1982;42-43)
b) Penelitian Survey
Penelitian Surveyadalah penelitian yang dilakukan pada popolasi
besarmaupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampelyang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
kejadian relatif,distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis
maupun psikologis.
8
Contoh:
c) Penelitian Ex.Post Facto
Penelitian Ex.Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
Contoh:
d) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi y a n g t e r k o n t r o l
s e c a r a k e t a t . V a r i a b e l i n d e p e n d e n n y a d i m a n i p u l a s i o l e h peneliti.
Contoh:
e) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci.
9
Contoh:
Sesaji terhadapkeberhasilan bisnis.
f) Policy Research
Policy Research yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah.
Contoh:
1) situasi
2) perilaku
Contoh:
h) Penelitian Evaluasi
Penelitian Evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan
keputusan,yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan
dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
Contoh:
3. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN
a) Basic Research (Penelitian Dasar)
Basic Research (Penelitian Dasar) disebut jugapure research (penelitian murni)
atau
Contoh:
Penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian
dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang
11
Contoh:
c) Penelitian Evaluatif
Penelitian Evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian
terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan
tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilaikeberhasilan
manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu programkegiatan dari suatu
unit/ lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan
tentang kegiatan dan dapat mendorong penelit ian atau pengembangan
lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan
(Sukmadinata, 2005). Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama
yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran
dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan.
12
Contoh:
Contoh:
b) Penelitian Deskriktif
Penelitian Deskriktif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-
fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam
antiini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara
deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling
berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan
implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut
dapat mencakup juga metode deskriptif.
13
Contoh:
c) Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan menyelediki pola dan proses pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi dari waktu. Tujuan penelitian perkembangan adalah
untuk menyelidiki pola dana perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu.
Contoh:
d) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case study and Field Research)
Penelitian Kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi
lingkungan sesuatu unitsosial: individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.Penelitian ini bersifat mendalam tentang suatu unit
s o c i a l tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan
terorganisir.
Contoh:
Studi Kasus tentang pola konsumsi dan pola kehidupan masyarakat kota.
e) Penelitian Korelasional
Penelitian Korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih
berdasarkan koefisien korelasinya
Contoh:
Penelitian tentang hubungan antara pola bejalar siswa dengan prestasi belajar
siswa.
f) Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian Kausal Komparatif bertujuan untuk menyelidiki kemungkinansebab
akibat terjadinya suatu fenomena. Penyebab gejala yang diselidiki dapat
dilakukan dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya
pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
15
Contoh:
g) Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
baru atau cara-cara pendekatan guru dan untuk memecahkan masalah dengan cara
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain
Contoh:
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar pada siswa
kelas XI MAN PANGKEP dengan menggunakan kuis dan teka-teki matematika.
h) Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental m e r u p a k a n P e n e l i t i a n d e n g a n
m e l a k u k a n percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-
kondisiy a n g d a p a t d i k o n t r o l . D a t a s e b a g a i h a s i l
p e n g a r u h p e r l a k u a n t e r h a d a p kelompok ekspremen diukur secara
kuantitatif kemudian dibandingkan.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
5. PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASI
a) Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
Contoh
b) Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
Contoh
c) Penelitian Assosiatif
Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.
18
Contoh
6. PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DATA
a) Penelitian Primer
Penelitian Primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama
yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode
wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah :
1) studikasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi
danbiasanya bersifat longitudinal)
2) survey (studi yang bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu, yang menganut aturan pendekatan
kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin mencerminkanpopulasi)
3) Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 ataulebih kelompok
sebagai objek studi yang bertujuan untuk melakukanperbandingan hasil, yang
menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik)
Contoh:
b) Penelitian Skunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi yang
m e n g g u n a k a n s t u d i kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti
yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga
19
survey, perpustakaan atau lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang
update
Contoh:
Contoh:
b) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana
lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia
tertentu dan objek tertentu.
Contoh:
c) Penelitian Perpustakaan
20
Contoh:
Penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran.
d) Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang
menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut
merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan
metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi
tertentu. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang
memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan
membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.
Contoh:
Contoh:
21
b) Penelitian Eksakta
Penelitian Eksakta adalah penelitian yang secara khusus meneliti bidang
eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya.
Contoh:
b) Penelitian Non Ilmiah
Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya
tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah
Contoh:
Penelitian tentang:
Keuangan, s e p e r t i o p e r a s i l e m b a g a k e u a n g a n , r a s i o - r a s i o
k e u a n g a n , merger dan akuisisi dan sebagainya.
b) Penelitian Komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang
komunikasi.
Contoh:
c) Penelitian Hukum
Penelitian hokum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang
hukum.
23
Contoh:
Penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata Negara, dan hukum
internasional
d) Penelitian Pertanian
Penelitian Pertanian adalahpenelitian yang dilaksanakan dalam bidang
pertanian.
Contoh:
e) Penelitian Ekonomi
Penelitian Ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.
Contoh:
- Sifat/ciri penelitian
o Pasif = ingin memperoleh gambaran dr keadaan
o Aktif = ingin memecahkan masalah/uji hipotesa
Menghubungkan = antara keinginan manusia, permasalahan, ilmu pengetahuan, dan
metode ilmiah
1. Manfaat Teoritis
Contohnya : Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat
menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tersebut, yang
manfaatnya dapat dirasakan oleh akademisi baik mahasiswa, dosen, instruktur, serta
peneliti yang concern dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat digunakan sebagai
masukan terhadap kebijakan di tingkat manajemen ataupun praktisi dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra
rumah sakit.
Tujuan penelitian erat hubungannya dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Tetapi
secara umum semua jenis penelitian kesehatan itu antara lain adalah :
a) Menemukan atau menguji fakta baru mapun fakta lama sehubungan dengan bidang
yang diteliti
b) Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang
ditemukan
c) Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-teori
yang ada
d) Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam suatu bidang yang memberikan
kemungkinan bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya
25
a) Untuk menemukan teori, konsep, dan atau generalisasi baru tentang suatu bidang
b) Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, system, atau program
c) Untuk memperkokoh teori, konsep, system, atau generalisasi yang sudah ada
Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang memberikan arahan
bagi peneliti secara jelas apa yang akan dicapai. Tujuan penelitian harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya
dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan pertanyaan dalam rumusan
masalah.
2. Tujuan Khusus
Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan dari tujuan umum.
Tujuan khusus dinyatakan lebih operasional dan menjadi arahan secara detail untuk
tahapan penelitian selanjutnya.
3. Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu dan perbedaannya dg ilmu pengetahuan
4. Jelaskan cara pendekatan berfikir ilmiah dan non ilmiah
26
Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moral dan
mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya, tidak boleh
memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik
sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.
Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan ilmu,
yaitu pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan.
Tiga landasan ilmu filsafat tersebut merupakan masalah yang paling fundamental dalam
kehidupan karena memberikan sebuah kerangka berpikir yang sangat sistematis.
Ketiganya merupakan proses berpikir yang diawali dengan pembahasan “Apa itu
pengetahuan?”, “Bagaimana mendapatkan pengetahuan?”, dan “Untuk apa pengetahuan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari?”. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak
terlepas dari tiga problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis).
Artinya semua ilmu pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek
kajiannya, bagaimana cara mengetahuinya dan apa manfaatnya buat kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal yang berkaitan
untuk memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa pengetahuan
adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan
tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-
masing terhadap objek atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan
(Notoatmodjo, 2014), yaitu
a. Tahu (know)
27
Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang telah
dipelajari sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kemampuan pengetahuan pada tingkatan ini adalah
seperti menguraikan, menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini
antara lain: menyebutkan definisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis,
atau menguraikan tanda dan gejala suatu penyakit.
b. Memahami (comprehension)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. Seseorang yang telah faham
tentang pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan,
dan menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut.
Contohnya dapat menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam medis.
c. Aplikasi (application)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan atau
menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau
sebenarnya. Misalnya melakukan assembling (merakit) dokumen rekam medis atau
melakukan kegiatan pelayanan pendaftaran.
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evalution)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat
digambarkan sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula,
maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal
dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error
(gagal atau salah)
b) SECARA KEBETULAN
penemuan kebenaran secara kebeyulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang
bersangkutan
d) PENGALAMAN PRIBADI
pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu,
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara
30
yang disgunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka
untuk memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan atau
merujuk cara tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut ia tidak akan
mengulangi cara itu dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga berhasil
memecahkannya.
ONTOLOGIS
Ontologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam penelitian.
Pertanyaan dasar tentang ontologi menekankan pada apakah “realita” yang diteliti
objektif ataukah “realita” adalah produk kognitif individu. Debat tentang ontologi oleh
32
karena itu dibedakan antara realisme (yang menganggap bahwa dunia sosial ada secara
independen dari apresiasi individu) dan nominalisme (yang menganggap bahwa dunia
sosial yang berada di luar kognitif individu berasal dari sekedar nama, konsep dan label
yang digunakan untuk menyusun realita).
EPISTIMOLOGIS
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas
dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang
pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti: cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan
dan jenis-jenis pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia
merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui
manusia. Dengan demikian epistemologi ini membahas sumber, proses, syarat, batas
fasilitas, dan hakekat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru
bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya.
AKSIOLOGIS
Berfikir secara teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yg utuh, menyeluruh,
terpadu, dan ada sebab-akibat
33
8. Bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian
Cara berpikir:
- Mampu membedakan antara opini dan fakta agar hasil penelitian tepat akurat dan bida
dipertanggungjawabkan
- Rasa ingin tahu tinggi berguna pd proses penemuan teori dan hasil
- Peduli lingkungan hasil penelitian berperan dlm keselamatan lingkungan
- Jujur thd fakta Menghilangkan bias dan kerugian (korban jiwa)
- Bersikap terbuka dan flexible mau menerima kritik dan saran org lain dan dlm
menyampaikan hasil penelitian
- Berani mencoba pantang menyerah
- Bekerja sama menunjang kerapihan penelitian
- Berpendapat secara ilmiah dan kritis hasil penelitian akurat
- Ulet dan gigih jika gagal akan mencari penyebabnya
Bertanggung Jawab pd hasil peneliti, tim, dan lingkungan penelitian
Penulisan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi, terutama ditujukan untuk
disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan
dari perguruan tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi, sebagai laporan hasil
penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Keterbatasan Penelitian
Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB
Universitas Hasanuddin (halaman 9-10)
Tahapan penelitian sebagai implementasi dari metode ilmiah, secara detail dapat
digambarkan sebagai berikut:
Melakukan telaah pustaka dengan mencari teori dan materi-materi terkait topik
penelitian serta menyusunnya ke dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka disusun
sebagai landasan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
ada penelitian kuantitatif perlu disusun hipotesis sebagai dugaan sementara yang nanti
akan dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik
Menentukan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian
Menentukan populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, serta menghitung besar
sampel.
Menyusun instrumen penelitian dan cara pengumpulan data
Menentukan variabel penelitian, definisi operasional, cara ukur, skala ukur, dan hasil
ukur variabel penelitian.
Menyusun jadwal dari mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan,
serta menyusun biaya penelitian yang diperlukan selama penelitian.
Mempersiapkan teknis administrasi seperti mengurus perizinan ke kesbangpol dan
dinas terkait
Melaksanakan penelitian dalam tahap pengumpulan data baik melalui wawancara
ataupun melalui observasi sesuai dengan perencanaan
Melaksanakan pengolahan dan analisis data data yang telah dikumpulkan
Menyusun hasil dan pembahasan penelitian dalam laporan akhir penelitian
Melakukan desiminasi penelitian melalui forum seminar hasil penelitian dan publikasi
ilmiah
38
LATAR BELAKANG
Didalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di
dalam latar belakang maslaah ini dipaparkan secara ringkas hasil-hasil penelitian terkait,
39
Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB
Universitas Hasanuddin (halaman 10)
RUMUSAN MASALAH
A) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam
dan khas.
B) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak
bermakna ganda.
C) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau
beberapa permasalahan.
D) Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih dahulu
dengan 5W + 1H
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi
tahun 2018. Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)
Tujuan
Manfaat
- Manfaat yang diharapkan bagi penulis (Bagi akademik maupun bagi masyarakat)
12. Apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya
DEFINISI MASALAH
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan atau perbedaan antara
teori dengan prakteknya.
Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi
peneliti tersebut untuk diteliti. Sebagai contoh di bidang rekam medis, meskipun
topik tentang kodefikasi adalah merupakan area penelitian profesi tersebut, namun
bila peneliti merasa tidak berminat atau tidak tertarik untuk menelitinya maka
peneliti tersebut tentu tidak akan melakukan penelitian tentang topik tersebut.
Topik penelitian harus spesifik dan fokus. Di bidang rekam medis, setelah area
penelitian ditentukan sesuai bidangnya maka penentuan topik harus mengerucut
atau semakin sempit dan fokus. Misalnya topik yang diinginkan oleh peneliti
terkait klasifikasi dan kodefikasi. Tentukan secara lebih spesifik kodefikasi
penyakit apa yang akan diteliti, karena klasfikasi dan kodefikasi tidak hanya
tentang penyakit saja namun juga tentang tindakan. Contoh topik penelitian di
bidang rekam medis yaitu kesesuaian penentuan kodefikasi penyakit thypoid di
rumah sakit.
Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan dan penguasaan terkait materi yang akan diteliti maka akan
semakin mudah peneliti tersebut dalam merumuskan tahapan selanjutnya.
- Metode deduktif
- Metode induktif
- Metode deduktif-induktif