Anda di halaman 1dari 15

Prosi

SeminarNasional
Kontribusi Penelitian Dosen Pada Revitalisasi Pertanian
PROSIDING
Seminar Nasional
Kontribusi Penelitian Dosen pada Revitalisasi Pertanian.

Akademi Pertanian Yogyakarta


Muy 2010
PROSIDING Seminar Nasional
Kontribusi Penelitian Dosen pada Revitalisasi Pertanian.

May 2010,
All rights reserved.

Penyelenggara Akademi Pertanian Yogyakarta (APTA)


Tim Editor 1. Prof. Dr.Ir. Didik Indradewa (Fakultas Pertanian UGM)
2. h. Roso Wicaksono, MS. (Fakultas Pertanian UGM)
3. Dra. Sri Yuwantiningsitr, MSi. (APTA)
4. h. Supriyati, MP. (APTA)
5. Ir. Eddy Yusworo, MP. (APTA)

Bekerja sama dengan :

BAYUMEDIA PUBLISHING
Jl. SunanGiri no. TM 23
Ds Sawory Desa Jedong Kec. Wagir
Kab. Malang
Telp: (0341) 557522
e-mail : bay-rmedia@yahoo.com

Cetakan I Februari 2011


Page Lay-out:
Steviane Falisca

Coaer Design:
Steviane Falisca

Perpustakaan Nasional Republik lndonesia


Katalog Dalam Terbitan (KDT)

PROSIDING
Kontribusi Penelitian Dosen pada Revitalisasi Pertanian

vi + 174 halaman; 21.x29.7 cm.


ISBN : 978-602-98766-0-4
3Q fomg o F. : Te 6no fo g i ? eng o fa.han J{as i [ ? er t anien

POTENSI MINYAKATSIRI KEMANGI DAN


SELASIH SEBAGAI INSECT OVIPOSITING
REPELLENT
Deni Pranowo Tutik, D. Wahyuningsih, Neneng Fibriawati,
Department of Chemistqr, Faculty of Mathematics and Natural Sciences UGM.
Edhi Martono dan Suputa
Department of Entomology and Phyopathology, Faculty of Agriculture UGM.

ABSTRAK
Peneliti moupun prohtisi memerluhqn pengetohuon tentong jenis repellent yong
se5uoi untuh pengendolion lolot buoh yong menyerong produh hortihutturq. Hol ini
songot penting untuh menentuhon heputuson tindohon pengendolion yong efehtif
don efisien terhodqp lolot buqh homq. Soloh sotu penyebob hegogolon pengendolion
lolot buoh selqmo ini odoloh hurongnyo pemohomon don tidoh tersedionyo senyowo
repellent yqng diperluhon untuh pengendolion. Terdopot rotusqn spesies lolqt buoh
yong belum dihetohui senyqwo repellentsnyo. Oleh hqreno itu podo penelition ini
dilqhuhon ehsplorosisenyqwq repellentyong terhondung podo minyoh otsiri hemongi
(Ocimum basilicum) dqn selosih p. Grotissimum).

Minyoh qtsiri diisolosi dori hemqngi dqn selqsih dqlom hondisi bqsoh don hering
dengon distilosi uop. Lolot buoh yong digunohon untuh uji repellensi diperoteh dori
reoring species Bactrocera corombolae di Loborqtorium Entomotogi Doror Fohultqs
Pertoniqn UGM. Podo uji repelensi digunohon tigo ehor lolot buoh betino berusio t2
horiyong siop bertelur dengon pengulongon 5 hqlisetiop uji.

Minyoh otsiri yong dihosilhon dori selosih hering, selqsih segqr, hemongi hering, don
hemongi segor berturut-turut memilihi rendemen 5,4; l,l; 7,3; 1,5 mL/Kg. Hosit uji
repelensi menunjuhhon bqhwo minyoh otsiri hemqngi hering memitihipotensisebogoi
, lnsect Ovipositing Repellent
Kctc hunci: minyoh qtsiri, lntect ovipositing repellent, Bactrocerospp.

I. Pendahuluan

Lalatbuah merupakan salah satu hama yang sangat ganas pada tanamanholtikultura di dunia.
Lebih dari seratus ienis tanaman holtikultura diduga menjadi s^sarzln serangannya . pada populasi
yang tinggi, intensitas serangannya dapat mencapu 100oh. Oleh karena ita,hzma ini telah menarik
perhatian seluruh dunia untuk melaksanakan upaya pengendalian secara terprogram. program
pengendalian itu memedukan waktu lebih dari 5 tahun, bahkan puluhan tahun. Di Indonesia selama
ini dilaporkan ada 66 spesies lalat buah. Namun, hasil surveilans yang teiah dilaks anakan di pulau
Jawa dan l(alimantan, melalui kerjasama dengan ACIAR (Australian Centre of International Agicultare
Reasearch) terdapat 26 spesies lalat buah. Dtantara 26 spesies tersebur, 7 diantannya bersifat hama.
Dizntata spesies itu, yang terkenal adalah Bactrocera spp. yang sasaran utam^ serang nnya. antaralitn
belimbing manis, iambu ary jambu biji (ambu bangkok), m^ngg , nangka, semangka, melon dan
cabai (Suputa et a/,2006).

Potensi MinyakAtsiri Kemangi dan Selasih sebagai Insect 1,I7


Ovipositing Repellent
Berdasarkan hasii penelitian yang dilakukanBalai Proteksi TanzmanPangan dan Holtikultura
(BPTPFD Medan kerugian akibat serangan lalat buah pada produksi jeruk di kabupaten Karo terladt
kehitatrgrtr datrperrrtrrt'atr.qtodrrksllargsretrc, pri jQ \e{se\ a"t"NRq 159 61t.aqq letKektlr(uk\n
\es.grr:rrsra\\<e.rrr$astserrs.lpdr\p-T1 sr\x\e\\rsetrulqlrresr$r:rrts:s,g$\_\ap
saja mampu merusak 75 hingga B0 buah jeruk
per hari (Surbakti, 2003). Seekor latet
2p22 2@ 22'.r:%. @4z aezod,, :%" z,1zsz%iz
kerusakan al<tbat serangan lalat buah mencapat 1.00 juta dolar AS atau 500 triliun rupiah per
tahunnya (Si'wt et a|,2006).

Lalat buah mengakibatkan kerusakafl secata kuantitatif, yaitu dengan jatuhnya buah mu&
yang terserang dan secara kualitatif, yaitu buah menjadi busuk dan berisi belatung ((ardinan, 2000)-
Selain itu, lalat buah merupakan vektot bakteri Escherichia coli, penyebab penyakit pada manusie
(Paimin, 2000). Lalat buah hidup bersimbiose mutualistis dengan suatu bakteri, sehingga ketika lalat
meletakkan telur pada buah, akan disertai bakteri dan selanjutnya diikuti oleh jamur yang akhirnre
menyebabkan buah busuk. Bakterinya sendiri hidup pada dinding saluran telur (I{alie, 1.992),
tembolok dan usus lalat (Ria, 1,994). Lalatbuah sulit dikendalikan dengan insektisida jlkahama'tn
sudah menyerang atau meletakkan telur pada buah, karena hama berada dt dalam buah. Delam
menangggulangS hama ini, petani telah melakukan pengendaltan secara alami, lain dengan
^ntara
pembungkusan buah, pengurungan tanarr'afi dengan jarirng plastik, pengasapan di sekitar pohon-
pemandulan jantan, penggunaan bahan kimiawi dan memakai perangkap dengan menggunakan
atraktan (Hardy, 199 1).

Cara tersebut di atas atas masih belum dapat mengendalikan lalat buah secara efektii
Pembungkusan misaLnya, masih tetbatas pada buah-buahan tertenfli misalnya belimbing manir
jambu biji, jambu air, mangga, nangka dan cempedak. Untuk pohon yang tinggr dan berbuah leba
misaLnya mangga, cara pembungkusan buah ini sulit dilakukan (Suputa et a/,2006). Atraktan sintent
hanya mampu menarik lalat buah jantan, karcna sifzt pxaferomon (seks feromon) yaitu senvauz
yang aromanyz- samz- dengan feromon yang dihasilkan oleh serangga betina sehingga menarik lel-*
jzntan untuk datang, sementara penyebab kerusakan buah adalah lalat bettna yang meletakkan telrr
pada buah dengan cara menusuk atau melukai permukaan buah dengan ovipositornya (suatu olg2rr
yang terbentuk dari pasangan arrggota tubuh yang mengalami modifikasi/perubahan untuk dilehi
telur dimana tetdzpat pada abdomen serangga betina) (Gionar, 1,996). Pengendalian hama dengrm
memanfaatkan senyawa yang bersifat repelen adalah sangat baik karena seriyawa repelen ini sifam_rr
tidak membunuh dan sangat amanbag1 hewan bukan sasaran (musuh alarnthama). Senyawa repelm
yangbanyak dimanfaatkan untuk pengendalianhama semeritara in adalah minyak atsiri dad frrr€r
lavenddr untuk menolak nyamuk dan mimba untuk menolak wereng coklat hama padt (Gullan fu
Cranston,2005).

Minyak Atsiri adalah zat ca:r yang mudah menguap bercampur dengan persenyawan padr
yang betbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik dan kelanm
dalam zfu yang diperoleh dari bagian taflamafi, akar, kulit, bat^ng, daun, buah, biji maupun di
bunga fiVindu, 201,0). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri yang diperoH
dari peny-ulingan bahan tan man atsiri, selain digunakan dalam industri parfum dan toiletteies,':gt
bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabatt untuk mengendalikan organisme pengganggu tanarnr

Deny P.T, D. Wahyuningsih, Neneng Fibriad,


Edhi Martono, &Stq-t
(OP! dan hama-hama rumah tangga (HRT). Minyak atsiri dari t^narrrar cengkeh (Jjagiam
aromaticum), seraiwangi (Andropogon nardus), kayumanis (Cassia sp, Cinnamomum sp.),lengkuas (A/pinia
galanga), mimba (Arydirachta indica), stnh (Piper sp), iada (Prper nigrwm), kuyo purh (Melaleuca sp),
selasih (Occinum basilican),jeringau (Acorws cakmus) dan nilam (Pogostenon cablin) dapat dimanfzatkan
untuk mengendalikan OPT baik dad golongan serangga hzma maupun mikroba patogen penyebab
penyakit pada tanaman seperti bakteri, jamar dan nematoda. Sementara itu, minyak atsiti tanaman
cengkeh, nilam, seraiwang, selasih, zodta (Euodia saoueolens),lavender (I-.auandala angusfolia),geranium
(Ceranium redula), cente (I^antana camarQ dan kenanga (Canangian odoratam) dapat dimanfaqtkan
sebagai pestisida nabaiuntuk HRT khususnya sebagai pengusir nyamuk (RJza\ 2O0g).
Penelitian tentang insect repellent terhadap lalat buah memang belum banyak dikaji. Mahmoud
dan Shoeib (2008) melaporkan bahwa pengaruh formulasi Neem (Aryclirachta indica A.
Juss) pada
konsentrasi 600; 300; 150;7 5; 37 ,5; dan 18,7 ppm dapat menoiak peletakan telur lalat buah Bactrocera
Zonata (Saundets) (Diptera: Tephritidae) . Pada penelitian ini akan dilakukanpemanfaatan minyak
atsiri sebagar bahan penolak (repellenl) terhadap lalat buah tervt^ma peletakan (ouipositin! telur lalat
buah dan identifikasi senyau/a yang belperan sebagai insect ouipositing repellent lalat buah. Oleh karena
itu pada penelitian ini dilakukan isolasi minyak atsiri selasih (Ocimun ninimun) dan kemangi (Ocinun
canam Sims) untuk mengetahui potensi minyak atsiri selasih dan kemangi sebagai insut ouipositing
repellentlalatbuah.

II. Metode Penelitian

1. Bahan dan AIat


Bahznyang digun akan padapeneJitian ki antaralain selasih (Ocinum minimwm) dan kemangi
(Ocinun cantlm Sims), bahan-bahan kimia berkualitas E.Merck yaitu: Natrium sulfat anhidrous
O{rrSO), n-heksana, dietil eter, aseton, metanol, etil asetat, kloroform, plat TLC, silika ge1 60 G,
alumunium fotJ', Bactrocera carambo/ae dedak gandum, soda kue, gula pasir, natrium benzoat, nipagin,
akuades, dan1 east ekstak.

Alat yang digunakan afltata lain alat gelas laboratorium, satu set alat distilasi uap, corong
pisah, botol pengembang, lampu UV, krus porselen, oven, desikator, kolom kromatografi
berdiameter 1,5 cm dan tinggi 50 cm, kotak pembiakan lawa dan lalat buah dewasa,
hand rpraler,
timbangan, busa, gelas plastik, kain kasa, c wan petri, kotak pengujian oviposisi, kain kasa,
hand
coanter, GC-MS (Shimadzu-GC- 1 7A, ep-5000).
2. Prosedur Penelitian
Distilasi uap tanaman kemangi dan selasih
Sebanyak 1 kg daun selasih didistilasi uap dalam keadaan basah (segar) dan 0,5 kg
dalam
keadaan kering. Distilasi uap juga dilakukan terhadap kemangi dengan perlakuan
yarrg sama.Minyak
atsiri yang dihasilkan dipisahkan dengan menggunakan corong pisah kemudian ditamb ahkanNarsOo
anhidrous untuk mengeringkan sisa HrO.

Potensi MinyakAtsiri Kemangi dan Selasih sebagai Insect


Ovipositing Repellent
It9
Pembiakan masal lalat buah Bactoceta carambolae (Drew dan Hancockrl994)
Pupa dari hasil pembiakan sebelumnya dimasukkan ke dalam kotak pembiakan yang telah di
dalamnya diletakkan cawar. Petri berisi gala dan yast ekstrak dengan perbandingan 4:1.. Lalat buah
jantan dan betina dewasa akan muncul dari pupa dan dalam beberapa hari telah siap melakukan
perkawinan. Lalat buah betina yarlg telah kawin akan bertelur di gelas air mineral yang telah
dilubangi sisi-sisinya, setelah 1-2 hart, telur dapat dipanen lalu telur dibiakkan dalam kotak plastik
yang telah diberi pakan buatan. Pakan baatan dibuat dengan mencampur 43,2 g gula, 10,8 g rag roti
0,3 g natrium benzoat dan 0,3 g nipagin dalam 180 ml akuades yang dipanaskan sambil diaduk
Setelah rata, dibiarkan dingin dan dituang di kotak plastik yang berisi dedak gandum sebanyak 3
takaran (1 takaran=1/2 gelas air mineral 220 mL) kemudian diaduk. Kotak itu diletakkan di atas
lapisan serbuk gergali yang telah dioven. Selama tahap pembiakan lawa, kotak pembiakan ejrg
kelembabannya dengan cara disemprotkan akuades ke permukaan pakan buatan. Lawz yang slap
memasuki stadium pupa akan melenting hingga latuh di atas serbuk gergaJi dan akan menjadi pupa
yang siap dipanen. Kemudian pupa dimasukkan ke kotak kembang biak sampai menjadi 1alat buah
dewasa. Waktu yang diperlukanlalat untuk bermetamodosis adalah sekitar 3lhafr.
Uii repelensi minyak atsiri tethadap oviposisi lalat buah
Uii repelensi merupakan uji
kuantttatsf yang digunakan untuk mengetahui jenis bahan
tumbuhan yang mempunyai pengaruh repelen terhadap alat buah B.carambolae. Pengujian ini
dilakukan dengan uji pilihan menggunakan trga ekor lalat buah betina y^ng siap untuk meletakkan
telur. Serangga uji dimasukkan dalam kotak oviposisi yang terbuat dari katdus dengan ukuran 29x9s8
cm. Dua buah gelas plastik air mineral yang diberi lubangJubang kecil secara teratur ditempelkan
pada kedua sisi persegi dari kotak oviposisi. Pada permukaan laar salah satu gelas diolesi dengan
akuades sebagai kontrol sedangkan gelas lainnya diolesi dengan minyak atsiri sebagai pedakuan-
I{emudian dimasukkan busa/spon yang telah dibasahi dengan akuades ke dalam gelas plastik mineral
tersebut. Ke dalam kotak oviposisi juga ditambahkan satu sendok teh gula dan sedikit least ekstak
sebagai makanan la\atbuah. Pengujian diulang sebanyak 5 kali dan fumlah telut dihitung setiap hed
selama 1,2hari.

Analisis komposisi kimia dan indeks bias minyak atsiti


Minyak atsiri yang belpotensi sebagai insect ouipositing repellent lalat buah kemudian
komposisi l<:mianya dengan GC-MS sedangkan indeks biasnya diukur dengan tefraktometer-

3. Hasil Dan Pembahasan


Distilasi uap tanaman kemangi dan selasih
Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyasfrnn
yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan dalam pelarut organik dan
dalam atr yang diperoleh dari baglan tan^rnafl, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maqm
bunga. Berdasarkan sifat tetsebut di atas, minyak atsiri dapat diisolasi dengan beberapa .'"4
penprlingan (distilasi), ekstraksi dengan pelarut menguap (soluent extraction), ekstraksi dengr
dingin (enfleurasi), ekstraksi dengan lemak panas (maserasi) dan pengepresan (pressin$.

Isolasi minyak atsiri kemangi dan selasih dilakukan dengan metode di5fil25i raF
penelitian ini, digunakan metode distilasi uap langsung.Bahan yang berupabztang dan\

Deny P.T, D. Wahyuningsih, Neneng


Edhi Martono, &
terlebih dahutu dikeringkan pada suhu kamar. Setelah
kering bahan dipotong-potong kemudian
dimasukkan ke dalam ketel untttk didistilasi dengan
can dtaltti dengan uap yang berasal dari suatu
pembangkit uap @oiler). uap yang dihasilkanlazimnya
memiliki tekanan yang lebih besar dattpada
tekanan atmosfer' rJap yangdihasilkan kemudian
dialirkan ke dalam kete/ sefunga mtnyak atsji akan
menguap terbawa oleh alfuan uap ait yang kemu dizn
akan mengalit ke dalam kondensor untuk
dikondensasi' Pemilihan metode distilasi uap langsung
ini karena minyak atsiri yang dihasilkan
memiliki kualitas yang paling baik dibandingkan dengan
metode yang lzin. Distilasi uap juga
dilakukan terhadap kedua bahan daTamkeadaan segar.

Distilat yang diperoleh masih berupa campuran antar^minyak


atsiri dan air. Minyak atsiri
kemudian dipisahkan dengan menggunakan corong
pisah. untuk memurnikan minyak atsiri yang
diperoleh, dilakukan penambahan NarSo* anhidrous yang
beRfungsi sebagai agen pengikat air. Hasil
distilasi a^p t^naman kemangi dan selasih disajikan pada
tabel 1. Minyak atsiri selasih baik dalam
keadaan basah dan kering berwarna kuning muda
sedangkan minyak atsiri kemangi berwarna kuning
tua. Minyak atsiri kemangi dan selasih memiliki bau
yang khas.
Minyak atsiri yang
diperoleh dalam kead.azn kering lebih banyak dibandingk
an dalam
keadaan segar' sampel dalam keadzan basah lebih
banyak mengandung air dibandingkan sampel
dalam keadaan kering' Pada saat distilasi uap bedangsung,
air yang terkandung dalam sampel
menghalangi kontak uap au dengan minyak atsiri
sehingga redemennya menjadi kecii. Distilat sampel
daTamkeadaanbasah lebih banyakaknyadibandingkun
o-p"l dalamkeadaankering.
Tabel l Hasil distilasi :uap tanaman kemangi dan selasih
Massa Volume Rendemen
Rendemen
No Bahan bahan Minyak rata4ata \XIatna
(mLlKd
(Kg) (mL) (mLlKd
Selasih 05 3,0 6,0 I{uning
5,4
I{ering 2,4 4.8 muda

1.1 1.1
Selasih 1,0
2
I(uning
1,2 r,2 1,1
Segar
muda
1,0 1,0

4,0 8,0
I{emangi oq
3
Kuning
3,9 7,6
I{ering
I{ecokelatan
3,2 6,4

I{emangl 1,0 1,4 1,4 Krfl"g


4
1,5
Segat 1,6 1,6 I{ecokelatan

ktensi MinyakAtsiri Kemangi dan Selasih sebagai Insect


(hipositing Repellent !2t
Indeks bias merup akzn perbandingan antar^ kecepatan
cahaya di dalam udara dec;.:
kecepatan cahaya didalam zat tersebut pada
suhu rertentu. Indeks bias minyak ;rt";;;;=
erat dengan komponen-komponen yang tersusun
dalam minyak atsiri yang aLrriri"".;;;;;=-
minyak selasih adalah 1,5256 pada 20,8'c sedangkan
minyak kemangi adzlah 1,4903 pada 21.1 ;
NIai indeks minyak selasih sebesar 1'5085 sedangkan minyak
kemangi sebesar 1,4093 (poenr"-=-:
dan wahl.uni, 2008)' Jika dibandingkan nilai indeks
bias minyak selasih pada pernelitian
- der--=
Iiteratur, terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Hal ini dimungkink u^r.o n.ra;';;:;
kandungan ait dalam minyak sehingga indeks ^n
biasnya semakin kecil karena ,ia, a"ri
untuk membiaskan cahaya yang datang.
;;;*;;
Indeks bias minyak selasih lebih besar danpada
indeks bias minyak kemangi. Kompo::a-
komponen dalam minyak selasih memiliki tantaiyang
panjang seperti oktil ester dan netolidol j,-
senyawa-seny^wa betgugus oksigen yang lebih
banyak dibandingkan dengan minvak kem...i
sehingga kerapatan mediumnya bertambah. Akibatnya
cahaya yang datang akan lebih sukar .,n:_-r
dibiaskan sehingga indeks bias minyak lebih besar.

Uji repelensi minyak atsiri


Uii lepelensi minyak atsiri dilakukan terhadap lalatbuahbetina
Bacrrocera carambojae D:e*
sudah dewasa dan siap untuk meletakkan telur.
::i:t::Y]fs uji ini dilakukan untuk menqe': :
apakah mthyak atsiri kemangi dan selasih dapat menolak
lalzt buah betina untuk meleu.:-;:
telutnya' Tempat uji berupa kandang yang terbuat
dari kardus berukuran 29x9xgcm (Gambar i .
_-r
sisi kiri dan kanan kandang diletakkan gelas
plastik air mineral yang diberi lubang-lubang kecil
s-r;-.r
teratur sebagai tempat lalatbuahmeletakkan telurnya.
Ke dalam gelas plastik dimasukkan busa;,*i
dibasahi dengan air untuk meniaga kelembapan
tempat bertelur karcnarrr", u"ui..rrl.r""-
suka bertelur di tempat yang lembab. Ke dalam =;
kandang uji ditambahkan gula sebagai makznar :, ,r
buah dan -1east eksttak untuk memenuhi nutrisi
lalat buah. Di bagian atas kandang uli ,r_ru
ditambahkan busa yang dibasahi sebagai sumber
minuman bagi ratat buah.

tetril+tgula dan yedst

Gambar 1. I(andang untuk uji repelensi

Salah satu gelas plastik diolesi dengan akuades


sebagai kontroi dan yang lainni,a c_i:s
dengan sampel yang ber-upa minyak atsiri sebagai
perlakuan. Masing-masing diulangi sebac;-r i
ulangan' Jurnlah telur yang terdapat pada kontrol
dan pedakuan dihitung setiap hatinvzseler-, --
hari. Hasil uji repelensi kemangi dan selasih
disajikan pada Gamb ar 2 sampat 5.

122
Deny P.T, D. Wahyuningsih, Neneng Fibriaxd.
Edhi Martono, &Sup
uji repelensi minyak kemangi basah

Gambat 2 Uii repelensi minyak kemangi basah


Gambzt 2 menunjukkan tidak adanya telur pada pedakuan sedangkan pada kontrol terdapat
telut walaupun ada hari dimana tidak terdapat telur. Hal ini mengindikasikan bahwa minyak kemangi
basah bersifat tepelen arunya mampu menolak lalat buah untuk bertelur. Lzlat baah lebih suka
b.tt.iot pada gelas plastik yang diole si akuades ftontol) d.ibandingk an padagelas plastik yang diolesi
rninyak kemangi basah (pedakuan). pua hari pett^ma tidak tetdapat telur, hat ini kemungkinan
kztena lalat buah masih menyesuaikan dengan kotak uji sehingga belum bertelut.

uji repelensi minyak kemangi kering

2A

15
rata-rata
jumlah 1O
telur
5

Gambar 3 Uii repelensi minyak kemangi kedng

Berdasarkan gambar 3 baik pada kontrol maupun perlakuan terdzpat telur walaupun jika
rlilihat secara visuai jumlah t^ta-r^t^ telur pada kontrol lebih banyak dibandingkzn pada perlakuan.
Oleh karena itu perlu dilakukan uji secara statistik untuk lebih memastikan bahwa ant^r^ tate'-r^ta.
iumlah telur pada kontrol dan pedakuan berbeda sec ta signifikan dan juga r ta-r^ta jumlah telur
pada konttol lebih besar daripada rata-rzta jumlah telur pada perlakuan. Hal ini berarri minyak
kemangi kedng mampu menolak lalat bsah untuk meletakkan telurnya sehingga minyak kemangi
kering berpotensi sebagai insect ouipositing repellent.

Potensi MinyakAtsiri Kemangi dan Selasih sebagai Insect L23


Ovipositing Repellent
tq
2
rata-rata 1,5
jumlah
telur L

o,s
0

Gambar 4 Uii repelensi selasih basah

uji repelensi minyak selasih kering

hari ke-

Gambat 5 Uii repelensi minyak selasih kering

Gambx 4 dzn 5 memperJihatkan bahwa selasih basah dan selasih kering mampu
lalat buah untuk meletakkan telurnya. Hal ini terbukti dari' banyaknya telur pada kontrol
pada perlakuan tidak terdapat telur sama sekali. Pada pengujian hai-hati awal lalat belum
hal ini dimungkinkan k4tena lalat buah masih belum bisa menyesuaikan diri dengan li
tempat yzngbaru.

Berdasarkalrhasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kemangi kering memiliki data


bagus karcna jurtrlah telut pada kontrol lebih banyak dan pada perlakuan tidak terdapat telur
buah. Setiap hatinya laIat buah betelut dan juga r t^-r^ta, jumlah telurnya paling banyak
minyak kemangr kering dipiJih untuk selanjutnya dipisahkan komponenya.

Analisis komposisi kimia

Rryoa
t.i.tbr

6t
ta,
1#akretmi

Gambar 6 Kromatogam minyak kemangi

Deny P.T, D. Wahyuningsi[ Neneng Fi


Edhi Martono, &
iskomposisi }<rmia minyak atsid dilakukan dengan metode ktomatograf, gas-
i massa (GC-MS). Hasil kromatogram minyak kemangi dzpat dilihat pada gambar 6.
gambat 6 setidaknya tetdapat 21 senyawa dalam minyak kemangi. Komposisi kimia
k kemangi disajikan dalam tabe|2.
Tab el 2 Komqo sisi kimia tninlak ketr<nql
No \X/aktu retensi
Nama senyawa Persentase

1 11,681 2-heptanone 0,50

2 14,946 6-methyl-5-hepten-2-one 0,69

.t 15.456 Furan 0,90

4 19,1,55 Linalool 0,68

5 20,787 2-cyclohexen-1-one 0,s6

6 2+$32 Z-cittal 26,1\


7 24,395 Geraniol 1.76

8 24,629 2-cyclohexen-1-one 0,53

9 24,943 E-citral 39,08

10 25,330 epoxy-Iinalooloxide 5,98

11 25,501 epoxy-finalooloxide 6,73

12 26,014 cls-plfionsaeufe 0,75

13 26,332 neric acid 1,44

t4 27,432 getanic acid 7,06

15 28,066 geranyl acetate


r,41

16 29,958 4,8-dimethyl-nona-3,8-dien-2-one 0,87

17 32,654 Cyclononanone 0,55

18 35,1.89 1-napththanelol
0,49

l9 46,257 netolic acid 2,21

20 46,421 1,5-Heptadiene
1,41

21 47,982 3,7-nonadten-2-ol 0,46

Berdasarkan tabel di atas komposisi kimia minyak kemangi yang memiliki


persentase besar
adalah F-sitral (39,08 o/o), z-sitil Q6,11o/o), asam geranat Q,060/;), drrr-.u,-,poran cis-trans epoksi
iinalooloksida (12,71 7o). Berdasarkan pengelompokan
keragamzn selasih (ocimum Spp) yang
dilakukan oleh Poentyanti dan wahyuni (2008), minyak kemangi
(lemon basil oil mengandung sitral

Potensi MinyakAtsiri Kemangi dan Selasih sebagai Insect


Ovipositing Repellent t2s
(43,45o/o) dan geraniol Q1',23o/o). Jika dibandingkan dengan minyak kemangi pada penelitian ini,
komposisi utamany^ sama yaitu sitral sebesar 65,59 o/o akan tetapi gerariol yang terkandung hanya
sebesar 1,76o .

I(romatogram minyak selasih dapat ditunjukkan pada gambar 7. Berdasarkan gambar 7


setidaknya terdzpat 29 senyawa dalam minyak selasih. Sedangkan komposisi kimia minyak kemangi
disajikan dalam tabel 3.

RaqFoa
d*e&:s

,T€*t-€

Gambar 7 Kromatogram minyak selasih

Tabel3 Komposisi kimia minyak selasih


No Waktu retensi Nama Persentase

1 9,008 1,8-cineole 1,64

2 9,408 Trans-beta-ocimene 1,18

3 9,878 Trans-sabine ne hvdrate 0,20

4 10,572 L-EnalooI 1,57

5 1r,442 Z andB epoxy-ocimene 0,1.3

6 1,1,,531 Alcanfot 1,75

1 11,961 endo-Borneol 0,14

8 T2,T62 4-terpineol 0,84

9 12,426 Linalyl propionate 0,49

10 12,563 Estragol 2,t7

11 12,704 n-Octyl acetate 0,77

1,2 14,046 Alpha-Fenchyl acetate 1,77

13 14,862 Bicycloelemene 0,10

Deny P.T, D. Wahyuningsih, Neneng


Edhi Martono, &Supile
tO
[ 15,487 (A]phu_.oq"..r.
\\
\5 15,638 DcLa-DOltfbOnene
0,64
16 15J19
3,79
17 16,199 M.*iE"s.,;i- 71,59
18 16,462 ;pl'a=;ene "1,33

19 16,605 Tilfia;i- 0,23


20 16,737
Pna-numulene 0,96
21 16,957 -LUDeDene
0,25
22 17,105 u-tcllIracfene
2,79
23 17,301
S4rarrlra_clemen
0,94
24 17,394 bA;€"rl".t* 1,46
25 17,511 aPrra_amotphene
1,09
26 1,8,392
a{prth"d"l 0,23
27 19,476 Laryopnyuene oxtde
0,42
28 19,932 Ep st.,b"l"i----.---.-
0,36
29 19,143
1,1.6
".tt*-"d1";i-
seperti terbhat pada tabel3 komposisi
utama minyak selasih adarahmetil
eugenor sebesar 71,5g oh.Menurut
dan wahy'uni (2008) minyak
l;"*uo ..lrrih *.-* *"oungan ttamayaitu met' eugenol
(6g

rII. Kesimpulan +
Dari penelitian ini telahbethasil
diperoleh minyak atsiri dari kemangi
minyak selasih segar dan selasih segar dan kemangi kering
serta
kering' Hasii uji reperensi terhadap
tersebut diketahui bahwa minyak ke-empat macamminyak
atsiri dari kemangi k.ring memiliki
Repe//ent. potensi sebagai Insect oripositing

Ucapan terima kasih


mengucapkan teirnakasih atas
l-truo peran dan bantuan dari

lyjl1,,i:Jii"-.,i;;;;;_ffi il'"";;l:Ttffi ,',:!Iri:;:.,:fr #Tl:.-.i::


memberikan dana peneritian
meralui ,k-.-, ,r,u,i;j::,^:"rvr'
bcrla
sena pada
pada LppM
Bersaing tahun 2009_2010
LPPM UGM yang
L''M_UGM /5SA/ZOOg
LPPM-UGM tanggal3 anDrrTi^}Orn
/586/2oogrqntnnt? dengan no konrak
APRIL 2009.

Potensi MinyakAtsiri Kemangi


dan Selasih sebagai Insect
Ovipositing Repellent
127
Daftat Pustaka

Drew, R.A.I. & Hancock D.L.1994. TheBactrocera dorsalis Complex of FraitFlies (DiW
Dacinae) in Asia. Bulletin of Entomological Research. Supplement.2:1-68.
r'

Gintingi;'A.H., 2006, Serangan Lalat Buah Paling Menakutkan Petani Jer*


http: / / groupsjtahoo.con / group / komunitaskaro / nusage / J949. diakses pada rqnggl 2
2010.
Gionat, Y.R., 1996, Studi Pendahuluan PengendalianLalat Buah dengan Mengguoalan
Atraktan Metil Eugenol, Jamal Pemanfaatan Bahan Alani dalan Upay P,
Organisme Penganga Tanaman, PAU Ilmu Hzya:j., Institut Teknologi Bandury
Hal3-6
Gullan, PJ, dan Craston, P.S, 2005, Tbe Insect An Outline of Entomology, 3rd ed,
Oxfotd Hill.
Hardy,'D.E., 1991, Contribution of Taxonomic studies to Integrated Pest Managffi
Flies with Emphasis on the Asia-Pasifik Region, Proceedings of the First Intendi*L
on Frait Flies in the Tropics.
I(alie, M.8.,1992, Mengatasi Baah Rontok, Basuk dan Berulat, Penebar Swadaya, Jakara-
I(ardinan, A., 2000, Pntisida Nabati, Ramaan dan Aplikasi, cetakan ke 2PT, Penebar
Mahmoud, M.F., dan Shoeib, M.A., 2008, Stedlant and oviposition deterrent acritrNry
formulation on Peach fruit fly Bactrocera Zonata (Saundets) (Diptera: T
Bi op e s ti ci du, 1, Q) :1,7 7 -1 81 .

Paimin, F'.R., 2000, LalatBuah Penyebar Escbeichia coli,Trubas, no.365,ha175.


I Ria, A., l.994.Perangkap Alami Lalat Buah dengan Bakteri. Trubus 300 - Th. )O(\'- trtl-flL
Samodra, S.,19g4,LalatBuah Ganas dari Buah Impor, Trabas,300 - Th. XXV, 62 - ffi-
Siwi, S.S.,r''Hidayat, P., Suputa, 2006, Taksonomi dan Bioekologi Lalat Bwah PcrtQ
(Diptera:Tephitidae), Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bi
Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor.
Suputa,tCahyatizn, Kustaryati, A., Isulaningtyas, Railan, M., dan Matdiasih, W.P-
Pengelolaan Ifama I rtlat Buah, Direktorat PedindunganTanaman Holtikultun,

Surbakti, H.S., 2003, Setangan Lalat Buah Masih Salah Satu Persoalan Uame
Tanah I(aro, http:/ /groapsi,tahoo.com/group/ konunitaskaro/ message/ 3, diakses h
Agustus 2010.
Sfindu, 2010,\'.- Metode Produksi (Pengambilan) Minyak Atsiri,
sysfem.b/osrbot.coru/2009/12/netode-broduksi-minyak-atsii.btnl. diakses Dedn
Agustus 2010.

.1

Deny P.T, D. Wahyuningsih,


Edhi

Anda mungkin juga menyukai