Anda di halaman 1dari 4

Nama :Wiranti Gusman

NIM :1910721001
Mata Kuliah :Sintaksis

Pola Kalimat
Kalimat berpola S-P-O-K
1.Aku menemani ibu ke pasar.
Aku (Subjek) + menemani (Predikat) + ibu (Objek) + ke pasar (Keterangan).
Aku merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Menemani merupakan
predikat karena menunjukkan kegiatan atau aktivitas. Ibu merupakan objek karena
bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan. Selain itu, ibu tepat menjadi
objek karena kategorinya nomina. Lalu, ke pasar merupakan keterangan karena
menunjukkan tujuan.
2.Dina menjenguk Dini di rumah sakit.
Dina (Subjek) + menjenguk (Predikat) + Dini (Objek) + di rumah sakit
(Keterangan).
Dina merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Menjenguk merupakan
predikat karena menunjukkan kegiatan. Dini merupakan objek karena bisa menjadi
subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan. Selain itu, Dini tepat menjadi objek karena
kategorinya nomina. Lalu, di rumah sakit merupakan keterangan karena menunjukkan
tempat.
3.Fira memandikan kucing tadi pagi.
Fira (Subjek) + memandikan (Predikat) + kucing (Objek) + tadi pagi (Keterangan).
Fira merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Memandikan merupakan
predikat karena menunjukkan aktivitas. Kucing merupakan objek karena bisa menjadi
subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan. Selain itu, kucing tepat menjadi objek karena
kategorinya nomina. Lalu, tadi pagi merupakan keterangan karena menunjukkan
waktu.
4.Rudi menemui Johan di kedai kopi.
Rudi (Subjek) + menemui (Predikat) + Johan (Objek) + di kedai kopi (Keterangan).
Rudi merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Menemui merupakan
predikat karena menunjukkan kegiatan. Johan merupakan objek karena bisa menjadi
subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan. Selain itu, Johan tepat menjadi objek karena
kategorinya nomina. Lalu, di kedai kopi merupakan keterangan karena menunjukkan
tempat.
5.Kakak membawa aku adik ke bioskop.
Kakak (Subjek) + membawa (Predikat) + aku (Objek) + ke bioskop (Keterangan).
Kakak merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Membawa merupakan
predikat karena menunjukkan kegiatan. Aku merupakan objek karena bisa menjadi
subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan. Selain itu, Aku tepat menjadi objek karena
kategorinya nomina. Lalu, ke bioskop merupakan keterangan karena menunjukkan
tujuan.

Kalimat berpola S-P-Pel-K


1.Mahyeldi menjadi gubernur di Sumatera Barat.
Mahyeldi (Subjek) + menjadi (Predikat) + gubernur (Pelengkap) + di Sumatera
Barat (Keterangan).
Mahyeldi merupakan subjek karena berperan sebagai pengalam atau orang yang
mengalami. Menjadi merupakan predikat karena menunjukkan keadaan. Sementara
itu, gubernur menjadi pelengkap karena bersifat anti pasif pada kalimat. Dalam hal
ini, gubernur menunjukkan jabatan baru Mahyeldi. Lalu, di Sumatera Barat
merupakan keterangan karena menunjukkan tempat.
2.Ira bertemu Dila malam ini.
Ira (Subjek) + bertemu (Predikat) + Dila (Pelengkap) + malam ini (Keterangan).
Ira merupakan subjek karena berperan sebagai pengalam atau orang yang
mengalami. Bertemu merupakan predikat karena menunjukkan kejadian. Sementara
itu, Dila menjadi pelengkap karena bersifat anti pasif pada kalimat tersebut. Dalam
hal ini, Dila ialah orang yang bertemu dengan Ira. Lalu, malam ini merupakan
keterangan karena menunjukkan waktu.
3.Dia menjadi murid berprestasi di sekolah.
Dia (Subjek) + menjadi (Predikat) + murid berprestasi (Pelengkap) + di sekolah
(Keterangan).
Dia merupakan subjek karena berperan sebagai pengalam atau orang yang
mengalami. Menjadi merupakan predikat karena menunjukkan keadaan. Sementara
itu, murid berprestasi menjadi pelengkap karena bersifat anti pasif pada kalimat
tersebut. Dalam hal ini, murid berprestasi menunjukkan posisi yang dicapai oleh dia.
Lalu, di sekolah merupakan keterangan karena menunjukkan tempat.
4.Aku berjalan kaki ke kampus.
Aku (Subjek) + berjalan (Predikat) + kaki (Pelengkap) + ke kampus (Keterangan).
Aku merupakan subjek karena berperan sebagai pelaku. Berjalan merupakan
predikat karena menunjukkan aktivitas. Sementara itu, kaki menjadi pelengkap karena
bersifat anti pasif pada kalimat tersebut. Dalam hal ini, kaki menunjukkan alat
berjalan. Lalu, ke kampus merupakan keterangan karena menunjukkan tujuan.
5.Pertunjukan Teater Malin Kundang terlaksana dengan baik kemarin malam.
Pertunjukan Teater Malin Kundang (Subjek) + terlaksana (Predikat) + dengan baik
(Pelengkap) + kemarin malam (Keterangan).
Pertunjukan Teater Malin Kundang merupakan subjek karena berperan sebagai
acara. Terlaksana merupakan predikat karena menunjukkan kejadian. Sementara itu,
dengan baik menjadi pelengkap karena bersifat anti pasif pada kalimat tersebut.
Dalam hal ini, dengan baik ialah penjelasan dari pelaksanaan Pertunjukan Teater
Malin Kundang. Lalu, kemarin malam merupakan keterangan karena menunjukkan
waktu.

Kalimat berpola S-P-O-Pel-K


1. Dosen memberikan kami tugas sintaksis pada hari Rabu.
Dosen (Subjek) + memberikan (Predikat) + kami (Objek) + tugas sintaksis
(Pelengkap) + pada hari Rabu (Keterangan).
Dosen merupakan subjek pada kalimat tersebut karena berperan sebagai pelaku.
Memberikan merupakan predikat karena menunjukkan aktivitas. Lalu, kami
merupakan objek karena bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan,
sedangkan tugas sintaksis bersifat antipasif sehingga menjadi pelengkap. Dalam hal
ini, tugas sintaksis menjelaskan hal yang diberikan oleh dosen. Sementara itu, pada
hari rabu ialah keterangan karena menunjukkan waktu.
2. Aku membelikan adik permen lolipop di kedai.
Aku (Subjek) + membelikan (Predikat) + adik (Objek) + permen lolipop
(Pelengkap) + di kedai (Keterangan).
Aku merupakan subjek pada kalimat tersebut karena berperan sebagai pelaku.
Membelikan merupakan predikat karena menunjukkan aktivitas. Lalu, adik
merupakan objek karena bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan,
sedangkan permen lolipop bersifat antipasif sehingga menjadi pelengkap. Dalam hal
ini, permen lolipop menjelaskan hal yang dibelikan oleh aku. Sementara itu, di kedai
ialah keterangan karena menunjukkan tempat.
3. Ibu mengajak aku berlibur ke pantai.
Ibu (Subjek) + mengajak (Predikat) + aku (Objek) + berlibur (Pelengkap) + ke
pantai (Keterangan).
Ibu merupakan subjek pada kalimat tersebut karena berperan sebagai pelaku.
Mengajak merupakan predikat karena menunjukkan perlakuan. Lalu, aku merupakan
objek karena bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan, sedangkan
berlibur bersifat antipasif sehingga menjadi pelengkap. Dalam hal ini, berlibur
menjelaskan hal yang diajak ibu. Sementara itu, ke pantai ialah keterangan karena
menunjukkan tujuan.
4. Hani akan membuatkan Lia seblak besok pagi.
Hani (Subjek) + akan membuatkan (Predikat) + Lia (Objek) + seblak (Pelengkap) +
besok pagi (Keterangan).
Hani merupakan subjek pada kalimat tersebut karena berperan sebagai pelaku.
Akan membuatkan merupakan predikat karena menunjukkan perlakuan. Lalu, Lia
merupakan objek karena bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan,
sedangkan seblak bersifat antipasif sehingga menjadi pelengkap. Dalam hal ini,
seblak merupakan sesuatu yang akan dibuatkan Hani. Sementara itu, besok pagi ialah
keterangan karena menunjukkan waktu.
5. Ibu menyuruh aku maraton di lapangan.
Ibu (Subjek) + menyuruh (Predikat) + aku (Objek) + maraton (Pelengkap) + di
lapangan (Keterangan).
Ibu merupakan subjek pada kalimat tersebut karena berperan sebagai pelaku.
Menyuruh merupakan predikat karena menunjukkan perbuatan. Lalu, aku merupakan
objek karena bisa menjadi subjek, jika kalimat tersebut dipasifkan, sedangkan
maraton bersifat antipasif sehingga menjadi pelengkap. Dalam hal ini, maraton
merupakan hal yang disuruh ibu. Sementara itu, di lapangan ialah keterangan karena
menunjukkan tempat.

Anda mungkin juga menyukai