Anda di halaman 1dari 10

“PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG”

Oleh

Heriadi ( 042517765 )

UNIVERSITAS TERBUKA
LAMPUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. Desa juga memiliki kekuasaan
untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Penyelenggaraan pemerintah desa merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakatnya.

Begitu pula dalam penyelenggaraan pemerintah desa harus sesuai dengan UU No.32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Penyelenggaraan pemerintah desa tidak dapat lepas dari jabatan Kepala
Desa. Pemerintah desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih masyarakat desa yang sudah
mempunyai hak memilih. Selanjutnya syarat dan tata cara pemilihan kepala desa di Kabupaten Cianjur
diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjurg No. 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan,
Pencalonan, Pengangkatan, Pemberhentian dan Pelantikan Kepala Desa beserta petunjuk pelaksanaannya
yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa. Kepala Desa ditetapkan
melalui perolehan suara terbanyak, kecuali calon tunggal yang harus mendapat suara 50% + 1 dari
pemilih yang menggunakan hak memilih dalam pemilihan yang nantinya dilantik oleh Bupati paling lama
30 hari setelah pemungutan suara.

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa dan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa harus memenuhi persyaratan
diantaranya jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja, perangkat, dan sarana dan
prasarana pemerintahan. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau
bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau
pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau
lebih ini dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan
pemerintah desa. Desa yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi
persyaratan dapat dihapus atau digabung. Salah satu persyaratan pembentukan desa yaitu adanya
pemerintah desa, pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa.

Kepala desa mempunyai tugas penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan, dan


kemasyarakatan dan dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa Warga Negara Republik
Indonesia yang memenuhi persyaratan, dengan masa jabatan 6 tahun dan dapat dipilih kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kemudian dalam menjalankan tugasnya, Kepala
Desa pada dasarnya bertanggung jawab kepada rakyat, yang prosedur pertanggungjawabannya
dilaksanakan kepada Bupati melalu Camat. Dan kepada BPD, Kepala Desa wajib menyampaikan
laporan keterangan pertanggungjawaban serta desa menyampaikan informasi mengenai pokok-
pokok pertanggungjawabannya.

Kepala Desa mempunya tugas, kewajiban, wewenang, dan berhak atas gaji dan tunjangan, jaminan
kesehatan, bantuan hukum, cuti dan mendapat penghargaan atas prestasi kerjanya, selanjutnya dalam
rangka penguatan Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kecamatan wajib
melaksanakan pembinaan kepada Kepala Desa dan penyelenggara pemerintah desa lainnya.

Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat. Pemilihan Kepala
Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan
melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan.

1.2 . Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pemilihan kepala desa secara langsung.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti
pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang
peranan yang sangat menenentukan.

Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna,
berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati
hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk
mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.

 Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
 Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat)
dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.
 Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri
dengan kekuasaan-kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
 Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya
dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam
pemerintahan negara.
 Harris Soche, Demokrasi  adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat
pada rakyat.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang


berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung makna (Mas’oed,
1997) adalah partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan . (partisipasi politik), yaitu;

a) Penduduk ikut pemilu;

b) Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;


c) Penduduk ikut kampanye pemilu;

d) Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;

e) Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah

1. Manfaat Demokrasi

 Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis,


yaitu:

a) Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan semua orang


adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan sama terhadap
pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga Negara.

b) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat mencerminkan


keinginan rakyatnya. Semakin besar suara rakyat dalam menentukan semakin
besar pula kemungkinan kebijakan itu menceminkan keinginan dan aspirasi
rakyat.

c) Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan


kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan diantara para
warga Negara. Dalam demokrasi untuk mengatasi perbedaan-perbedaan adalah
lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan bukan dengan paksanaan atau pameran
kekuasaan.

d) Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar


tentang hak-hak sipil dan politis; hak kebebasan berbicara dan berekspresi, hak
berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan
pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-
keputusan kolektif yang lebih baik.

e) Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya pembawan


kehidupan social. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin
dan pergantian para politisi dilakukan dengan cara yang santun, dan damai.
Demokrasi memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan.
BAB III

PEMBAHASAN

Desa memiliki pemerintah desa yang terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Menurut Undang-
undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi Daerah, pasal 203, Kepala Desa dipilih langsung
oleh dan dari penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata
cara pemilihannya diatur dengan Peraturan Daerah yang berpedoman dengan Peraturan
pemerintah. Selain itu juga Kepala Desa mempunyai wewenang, kewajiban, dan hak kepala desa.

Pemilihan Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat
yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa, dan Keputusan Panitia
Pemilihan Kepala Desa Nomor 01/KPTS/Pan.Pilkades/2013 Tentang Tata Tertib Pelaksanaan
Pemilihan Kepala Desa Tanggeung Tahun 2013 adalah :

1. Persiapan pemilihan

BPD memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya
masa jabatan kepala Desa 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa
yang bersangkutan.

2. Pembentukan Panitia Pemilihan

BPD membentuk paanitia pemilihan, dalam rapat lengkap BPD yang dihadiri oleh
Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Tokoh Masyarakat

3. Susuna Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Panitia Pemilihan

Setelah dilaksanakan pelantikan anggota panitia pemilihan, anggota Panitia Pemilihan


menyusun kelengkapan panitia pemilihan.

4. Pendaftaran Pemilih
Panitia pemilihan mengumumkan waktu pendaftaran calon pemilih selambat-lambatnya
10 hari sebelum pendaftaran calon pemilih dilaksanakan.

5. Penyusunan Daftar Pemilih Sementara

Hasil Pendaftaran calon pemilih ditetapkan sebagai daftar pemilih sementara.

6. Penyusunan Daftar Pemilih Tetap

Panitia menetapkan daftar pemilih sementara menjadi daftar pemilih tetap dalam Rapat
Panitia dan dapat dihadiri oleh Calon Kepala Desa atau saksi yang ditunjuk oleh Calon
Kepala Desa yang bersangkutan, selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah berakhirnya
kurun pengumuman daftar pemilih sementara.

7. Penyusunan Daftar pemilih Tambahan

Penduduk desa yang memenuhi persyaratan dan belum terdaftar pada saat penetapan
daftar pemilih tetap, panitia dapat menerima pendaftaran susulan yang kemudian
dituangkan dalam daftar pemilih tambahan sementara.

8. Penjaringan Bakal Calon

Panitia pemilihan mengumumkan masa penjaringan dan atau pendaftaran bakal calon
kepada penduduk desa secara terbuka dan seluas-luasnya melalui berbagai media
informasi yang ada di desa.

9. Persyaratan Calon Kepala Desa

Calon Kepala Desa adalah penduduk desa setempat Warga Negara Republik Indonesia
yang memenuhi persyaratan.

10. Penyaringan dan Penetapan Bakal Calon menjadi Calon Kepala Desa

Panitia pemilihan melakukan penelitian terhadap surat pendaftaran bakal calon beserta
lampirannya.

11. Penetapan Calon Kepala Desa

Panitia pemilihan menetapkan bakal calon menjadi Calon Kepala Desa, dalam rapat
lengkap panitia pemilihan, untuk menetapkan nomor urut dan warna bendera calon
disertai poto setiap calon dengan dilengkapi berita acara.
12. Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Kepala Desa

Kampanye pemilihan Kepala Desa dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan


pemilihan.

13. Bentuk Kampanye

Kampanye dapat dilaksanakan melalui pertemuan terbatas, tatap muka dan dialog.

14. Larangan Kampanye

Berdasarkan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tanggeung Nomor


01/KPTS/Pan.Pilkades/2013 Tentang Tata Tertib Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Tanggeung Tahun 2013.

15. Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pengadaan perlengkapan pemungutan suara dilaksanakan oleh panitia pemilihan melalui


penunjukan langsung kepada pengusaha yang bergerak dibidang dan atau mampu
melaksanakan pengadaan perlengkapan pemungutan suara dalam wilayah Kabupaten
Cianjur.

16. Penetapan calon terpilih, pengesahan pengangkatan dan pelantikan

Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon Kepala Desa yang
mendapatkan dukungan suara terbanyak, Pengesahan pengangkatan calon Kepala Desa
terpilih dilakukan oleh Bupati,

17. Pengawasan pemilihan

Pengawasan pelaksanaan proses pemilihan Kepala Desa dilaksanakan oleh Badan


Permusyawaratan Desa.

18. Biaya pemilihan Kepala Desa

Biaya pemilihan Kepala Desa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APB Desa), Bantuan pemerintah Kabupaten (APBD Kabupaten), dan Bantuan pihak
ketiga yang sah dan tidak mengikat.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Partisipasi politik masyarakat desa akan berjalan dengan lancar apabila ada perilaku politik
dari masyarakat desa dan sosialisasi politik serta komunikasi politik yang baik dari para
bakal calon kepala desa mengenai visi dan misi atau program kerja yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan sosialisasi politik yang dilakukan oleh para bakal calon kepala desa biasanya
dilakukan jauh-jauh hari sebelum penyelenggaraan pemilihan kepala desa berlangsung,
dengan berbagai cara yang seringkali mengabaikan etika politik, seperti adanya intrik-intrik
teror dan politik uang. Pada umumnya para calon kepala desa memiliki jaringan
kekeluargaan yang sangat kuat, solid dan kompak serta bagi yang memiliki modal uang
besar, paling memiliki potensi besar pula untuk memenangkan pemilihan kepala desa. Para
bakal calon biasanya orang yang kuat secara politik dan ekonomi di desanya.
Selain menjalani aktivitas dalam Pilkades, masyarakat desa dapat juga menjadi partisipan
dalam Pilkades dengan cara ikut menjadi juru kampaye (Jurkam) dalam mensosialisasikan
program-program yang akan dicapai dari salah satu calon kades, ikut menjadi anggota aktif
dari kelompok kepentingan seperti menjadi tim sukses atau mendukung salah satu calon
kades, aktif dalam proyek-proyek sosial atau program-program sosial desa seperti
mempromosikan program-program yang akan dicapai dari salah satu calon kades tersebut,
misalnya calon kades tersebut ingin membangun sarana air bersih bagi masyarakat desa
yang belum mendapatkan sarana air bersih.

4.2 Saran

Panitia seharusnya bertindak secara tegas agar PILKADES berlangsung secara aman
peraturan yang dilanggar oleh para calon ataupun para pencoblos sebaiknya panitia segera
memberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilanggarnya. Karena itu semua
dimaksudkan maju atau tidaknya suatu desa.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Kewarganegaraan. 2007. Buku Teks Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan Pada Universitas Gunadarma, Jakarta.

Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tanggeung Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur
Nomor : 01/KPTS/Pan.Pilkades/2013 Tentang Tata Tertib Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Tanggeung Tahun 2013

Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,
Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa

http://www.google.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Kedaulatan_Rakyat

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_kepala_desa

http://abuvanzablog.wordpress.com/artikel-makalah-2/panitia-pemilihan-kepala-desa-yang-
efektifstrategi-pelaksanaan/

Anda mungkin juga menyukai