Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KRITERIA INVESTASI

ABDUL RACHMAN RAUF

NIM. 043131821

UPBJJ MAJENE

UNIVERSITAS TERBUKA

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu; investasi pada asset-aset riil dan investasi
pada asset-aset finansial. Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian
asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lainnya. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas
perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari
suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan
memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang
sangat penting dalam perusahaan.  Aktivitas  investasi yang dilakukan oleh
perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi,
investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.

B. Tujuan
1. Menjelaskan investasi dan juga jenis-jenis investasi
2. Menjelaskan macam-macam criteria investasi.

C. Permasalahan
1. Apa itu Investasi ? dan apa jenis-jenisnya ?
2. Apa saja kriteria investasi ?
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Investasi
Investasi Secara etimologi, investasi berasal dari kata invest yang artinya
menanam uang atau modal. Dengan kata lain, pengertian dari investasi adalah
penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi.
Pengertian investasi menurut ilmu ekonomi adalah pengeluaran penanam
modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta
jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Sedangkan pengertian investasi menurut ahli ekonomi Indonesia (Salim HS
dan Budi Sutrisno) adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik
investor asing maupun domestic dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk
investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, Investasi adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk
mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan
dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Menurut Kamaruddin Ahmad, Investasi adalah menempatkan uang atau dana
dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang
atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang
atau dana.
Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat
kaitannya dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.

B. Jenis Investasi
1. Jenis investasi berdasarkan asetnya :
 Real asset, investasi yang berwujud seperti property.
 Financial assest, merupakan dokumen klaim tidak langsung dari
pemegangnya terhadap sebuah aktivitas riil pihak yang menerbitkan
sekuritas tersebut.
2. Jenis investasi berdasarkan pengaruhnya:
 Investasi autonomus, investasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan.
 Investasi included, investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan permintaan
barang atau jasa.
3. Jenis investasi berdasarkan sumber pembiayaannya:
 Bersumber dari modal asing.
 Bersumber dari modal dalam negri.
4. Jenis investasi berdasarkan bentuknya:
 Investasi portopolio, dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat
berharga.
 Investasi langsung, dilakukan dengan membangun, membeli atau
mengakuisisi sebuah perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kriteria Investasi
Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan
biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Untuk mengetahui kriteria tersebut,
digunakan analisis finansial. Analisis finansi aladalah suatu analisis yang
membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek
akan menguntungkan selama umur proyek.
Dalam mengukur atau menilai investasi terdapat beberapa kriteria yang
digunakan, yaitu :
1. Net Present Value (NPV)
NPV adalah criteria terpenting dalam evaluasi sebuah investasi merupakan
tujuan manajemen keuangan semua perusahaan untuk meningkatkan atau
menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. NPV adalah selisih
jumlah kas yang yang dihasilkan sebuah proyek investasi dan nilai investasi
yang diperlukan atau selisih PV dari sebuah proyek dan investasi awal.
Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang
(present value) dari keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate
tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan selama usianya
dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya  (initial investment).
Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari
pengeluaran modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (Net Present
Value).
Rumus yang digunakan :
Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar 12% dan arus
kas masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000,-serta nilai investasi
awal sebesar Rp.18.000.000,- maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV
didapat sebesar Rp.2.547.110,49,-

Kesulitan penggunan NVP adalah investor atau manajer keuangan harus


medapat tingkat diskonto yang representative untuk setiap proyek investsi.
Untuk investor perusahaan, tingkat diskonto ini adalah rata-rata tertimbang dari
biaya dana atau rata-rata tertimbang dari struktur modal perusahaan itu. Untuk
investor individu, tingkat diskonto yang relevan adalah biaya bunga pinjaman
atau biaya modal sendiri.
Adapun Kelebihan dari NPV, sebagai berikut:
 Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
 Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
 Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari NPV, sebagai berikut:
 Memerlukan perhitungan Cost Of  Capital sebagai Discount Rate
 Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal  Rate of  Return (IRR) adalah metode perhitungan investasi dengan
menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
IRR ialah menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future
proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if
capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara
coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu
investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil
perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya.

Contoh:
Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas bersih Rp
5.000.000 secara terus-menerus jika investasiawal yang diperlukan Rp
400.000.000
Jawab:  IRR    = 5.000.000/400.000.000
= 1,25 % per bulan
= 15 % p.a

Adapun Kelebihan dari IRR, sebagai berikut:


 Tidak mengakibatkan aliran kas selama periodeproyek
 Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
 Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan dari IRR, sebagai berikut :
 Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal
dari nilai yang mungkin dicapai.
3. Payback Period (PP)
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash
flow), atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran
investasi di awal periode.
Metode payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net
cash flow).
Payback period adalah periode modal kembali atau lamanya waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan investasi awal atau modal yang sudah dikeluarkan. Metode ini
juga sering disebut dengan metode pemulihan investasi yang merupakan metode analisi
kelayakaninvestasiuntukmenilaijangkawaktu (tahun) pemulihanseluruh modal yang
diinvestasikandalamsuatuperusahaan.
Cara untukmengambilkeputusandenganmetodeiniialahdenganmembandingkan Payback
Period investasi yang diusulkandenganumurekonomisaktiva, apabila payback period
lebihpendekdariumurekonomisnyamakarencanainvestasidapatditerima, sertasebaliknya.

Contoh:
Suatuproyekinvestasibernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiaptahunnyaadalahsama,
yaitusebesar Rp. 4.000.000,-, makaperiodepengembalianinvestasitersebutadalah :

Iniberartiproyekinvestasisisteminformasiakantertutupdalamwaktu 3 tahun 9 bulan.


Bila proceed tiaptahuntidaksamabesarnya, makaharusdihitungsatupersatu.
Misalnyanilaiproyekadalah Rp. 15.000.000,-umurekonomisproyekadalah 4 tahun dan
proceed tiaptahunnyaadalah :
 Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
 Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
 Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
 Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback Period dapatdihitungsebagaiberikut :

Sisainvestasitahun 4 tertutup oleh proceed tahunke 4, sebagiandarisebesar


Rp.6.000.000,-yaitu  Rp.1.500.000,-/Rp.6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback period
investasiiniadalah 3 tahun 3 bulan.
Adapun Kelebihandari PP, sebagaiberikut:
 Mudahdipahami (metode yang paling sederhana)
 Selarasdenganketidakpastianarus kas di masa mendatang (makinkecilarus kas
yang diperolehmakasemakin lama kembalimodalnya)
 Menggunakanarus kas (bukanlabapembukuan).
Kelemahandari PP, sebagaiberikut :
 Mengabaikannilaiwaktu uang
 Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
 Mengabaikannilaisisa
 Untukmengatasimetode PP beberapaperusahaanmemodifikasidenganpendekatan
DPP (Discounted Payback periode )yaitulamanyawaktu yang diperlukan agar
present value dariarus kas bersihproyekdapatmenegembalikaninvestasiawal.
4. Profitability Index (PI)
Profitability Index menghitungnilaitunaiarus kas masukbersihdibaginilaitunaiinvestasi.
Jika nilainyalebihbesardari 1, makaproyekinvestasitersebutdianggaplayak, dan
sebaliknya.
Metodeinimenghitungperbandinganantaranilaiarus kas bersih yang
akandatangdengannilaiinvestasi yang sekarang. Profitability Index haruslebihbesardari 1
barudikatakanlayak. Semakinbesar PI, investasisemakinlayak.
Contoh:
Sebuahproyekinvestasimembukakafebarumembutuhkaninvestasiawal Rp400.000.000
dan mampumenghasilkanarus kas bersih Rp500.00.000 per bulan,
berapakahindeksprofitabilitasnya?
IP =  500.000,00/400.000,00
IP = 1,25
Adapun Kelebihandarimetode PI, sebagaiberikut :
 Memperhitungkannilaiwaktudari pada uang (time value of money)
 Menentukanterlebihdahulutingkatbunga yang akandigunakan
 Konsistendengantujuanperusahaan,
yaitumemaksimalkankekayaanpemegangsaham.
Kelemahandarimetode PI, sebagaiberikut :
 Dapatmemberikanpanduan dan pilihan yang salah pada proyek- proyek yang
mutually exsclusive yang memilikiunsurekonomis dan skala yang berbeda.
5. Accounting Rate Of Return (ARR)
Accounting Rate Of Return (ARR) menghitung rata-rata lababersih (earning after tax)
darisuatuproyekdibaginilaitunaiinvestasi. Jika hasillebihbesardaripadabiaya modal
proyek, makadianggapproyektersebutlayak dan begitupulasebaliknya.
Metode ARR inimengukurprofitabilitassuatuinvestasidarisegiakuntansikonvensional.
Metodeinimenggunakandasarlabaakuntansi. Caranyadenganmambagi EAT (Earning
After Tax) dengan initial investment, baik total investment  maupun average investment.

Contoh :
Proyekbutuh dana 280.000.000, umur 3 tahun, nilaisisa 40.000.000. Labasetelahpajak 3
tahunberturut-turut. Tahun ke-1  40.000.000, tahun ke-2  50.000.000 dan tahun ke-3
30.000.000
Jawab:
(40.000.000+ 50.000.000 + 30.000.000 ) : 3
ARR  = _____________________________________________   x 100%
( 280.000.000 + 40.000.000 ) / 2
= 40.000.000/ 160.000.000
= 0,25
= 25%
Adapun Kelebihandarimetode ARR, sebagaiberikut :
 Mudahmenghitungnya
 Informasi yang diperlukanbiasanyatersedia
Kelemahandarimetode ARR, sebagaiberikut :
 Mengabaikannilaiwaktu uang
 Hanyamenitikberatkanmasalahakuntansi, kurangmemperhatikanaliran kas
 Pendekatanjangkapendek ,angka rata-rata menyesatkan
 Kurang memperhatikanlamanyajangkawaktuinvestasi
BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan
Dari berbagaijenisinvestasi yang telahdijelaskandiatas masing-masing
jenismemilikikelebihan dan kekurangannya
Dari berbagaikriteriainvestasi yang ada masing-masing memilikikekurangan dan
kelebihannyasehinggasebaiknyapilihlahjenis dan kriteriainvestasidenganbenar
 Saran
Sebelummelakukaninvestasisebaiknyamelakukanrisetterlebihdahulutentanginvestasi
yang ingindilakukan agar tidakmenjadirugijikainvestasi yang
dilakukanmengalamimasalah
 
DAFTAR PUSTAKA
http://mascerdas.blogspot.com/2015/12/makalah-penilaian-investasi.html
https://andrexil.wordpress.com/2016/11/16/pengertian-dan-kriteria-investasi/
https://rocketmanajemen.com/definisi-investasi/#a

Anda mungkin juga menyukai