Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

KELUARGA Tn.D KHUSUSNYA An.Y DENGAN MASALAH


UTAMA DIARE

Disusun oleh kelompok 4:


Amelia Khaerunnisa
Amrillah Wildan R
Dewi Setiawati
Firman Satria
Ida Setiani
Marleni Nursolehah
Resti Sri Lestari
Vina Apriyani

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA
Tn.D KHUSUSNYA An.Y DENGAN MASALAH UTAMA
DIARE

Kasus :
Keluarga Tn. D (30 th) mempunyai istri Ny. H (25 th) anak Y (2 th).
Hasil wawancara dengan keluarga anaknya masih mengonsumsi susu
formula dengan dot. Selama ini anaknya hanya sakit batuk pilek biasa, dan
cukup dibiarkan beberapa hari bisa sembuh sendiri. Tetapi 2 hari ini
anaknya sering buang air besar, kurang lebih 4 kali sehari dan encer .
Selama 2 hari ini pula anak Y nafsu maknnya menurun,hanya mau makan
sedikit saja, kurang lebih 2 sendok makan 3 kali sehari, minum susunya
dari yang biasanya 2 botol perhari jadi setengah botol saja perhari. Tn. D
dan Ny. H belum memeriksakan keadaan anaknya karena ibu px
menganggap sakit anaknya hanya sakit biasa tidak perlu dibawa ke petugas
kesehatan.
PENGKAJIAN TAHAP 1
A. DATA UMUM KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. D
2. Umur : 30 tahun
3. Agama : Islam
4. Alamat : Surabaya
5. Komposisi Keluarga:

No. Nama L/P Hub. Umur Pend. Imunisasi KB


Kel.
1. Tn. D L KK 30 th SLTA - -
2. Ny. H P Istri 25 th SD - Suntik
3. An. Y L Anak 2 th - Lengkap -

Genogram

6. Tipe keluarga.
a. Jenis tipe keluarga :
Keluarga inti terdiri dari Tn D, Ny. H dan An. Y.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :
Bila terdapat satu anggota keluarga yang sakit,anggota yang lain harus
memberikan ekstra waktu lebih untuk merawatnya,sehingga bisa membuat
anggota yang satu ini mudah capek dan sakit juga.

7. Suku bangsa (etnis).


a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota Keluarga :
Keluarga ini berbudaya suku Jawa yang mempunyai anggapan makan
tidak makan asal ngumpul.
b. Tempat Tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara
etnis bersifat homogen ).
Sebagian besar adalah etnis jawa. Ada beberapa etnis madura,
masyarakat di area tempat tinggal Tn. D bersifat homogen.
c. Kegiatan-kegiatan Keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan
( Apakah kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya
keluarga ).
Kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan nilai etnis
diantaranya adalah selamatan dan tingkepan.
d. Kebiasaan-kebiasan diet dan berbusana ( tradisional atau moderen ).
Keluarga Tn. D menggunakan busana modern yaitu baju, celana/rok.
Kebiasaan diet mencukupi menu 4 sehat.
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”.
Pengambilan keputusan adalah kepala keluarga, tetapi sebelumnya
didasarkan pada musyawarah keluarga.
f. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan dirumah.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa.
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
(Apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam
prakti-praktik pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan).
Jika saat salah satu anggota keluarga sakit dibawa berobat ke
puskesmas. saat ini An. Y sakit diare namun orang tua px belum
berencana membawa ke puskesmas karena ibu px masih menganggap
sakit anaknya hanya sakit biasa. Tn. D dan Ny. H belum tahu tentang
penanganan pertama pada diare.
8. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berada dalam praktik keyakinan beragamaan
mereka.
Seisi keluarga menganut agama islam. Tidak ada keyakinan yang
berdampak buruk pada status sosial.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisisi keagamaan.
Setiap malam jumat Ny. H dan Tn D mengikuti pengajian di masjid.
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Seluruh keluarga menganut agam islam.
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut
dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan.
Ny. H selalu berdoa untuk kesembuhanya anaknya.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga per bulan Rp. 800.000,- yang diperoleh dari hasil
kerja Tn D, Ny H mengatakan dari penghasilan yang ada cukup untuk
biaya makan, minum, berobat. Barang – barang yang dimiliki TV
berwarna 20 “, meja, kursi, 2 buah tempat tidur, almari 1, 1 buah motor.
10. Aktifivitas Rekreasi Keluarga
 Saat waktu luang Tn. D main ke tempat tetangga dengan membawa
anaknya

 Sesekali setahun keluarga mengunjungi sanak family di Banyuwangi.


B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini:
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia pra
sekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Keluarga belum mampu melakukan pembagian waktu untuk
individu,pasangan dan anak. Tn.D bekerja di pabrik yang jaraknya cukup
jauh sehingga waktu untuk berkumpul dengan istri dan anak masih kurang,
saat hari libur Tn.D baru bisa menggunakan waktunya untuk main ke
tempat tetangga dengan membawa anaknya.

3. Riwayat kesehatan keluarga saat ini:


An. Tn. D sudah di imunisasi lengkap, anaknya masih mengkonsumsi
susu dengan dot. Selama ini anaknya hanya sakit batuk pilek biasa, dan
cukup ditunggu beberapa hari akan sembuh sendiri. Tetapi 2 hari ini
anaknya sering buang air besar, kurang lebih 4 kali sehari dan encer .
Selama 2 hari ini pula anak Y nafsu maknnya menurun,hanya mau makan
sedikit saja, kurang lebih 2 sendok makan 3 kali sehari, minum susunya
dari yang biasanya 2 botol perhari jadi setengah botol saja perhari. Ny. H
mengatakan botol yang digunakan hanya dicuci saja tanpa direbus
terlebih dahulu.Ny.H juga sering memberikan jajanan luar pada An.Y
karena An.Y lebih suka jajanan luar dari pada makanan buatan Ny.H. Tn.
D dan Ny. H belum memeriksakan keadaan anaknya karena ibu px
menganggap sakit anaknya hanya sakit biasa dan anak kecil wajar
menderitanya. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:
Puskesmas letaknya cukup jauh dari rumah kurang lebih 10 km.
4. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
No. Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yang
(kg) Kesehatan (BCG/Polio/DP kesehatan telah dilakukan
T/HB/Campak)
1. Tn. D 30 th 69 Sehat - - -
2. Ny. H 25 th 55 Sehat - - -
3. An. Y 2 th 10 Sakit Lengkap Diare -

Riwayat keluarga sebelumnya:


 Tn. D mempunyai saudara 3 orang, Tn. D anak pertama, ke-2
saudaranya masih hidup. Tn. D tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan.
 Ny. H mempunyai saudara 1. Ayah Ny. H meninggal pada usia 87
tahun.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah:
a. Gambaran tipe tempat tinggal

Luas rumah 55 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m. terdiri dari

2 kamar tidur, 1KM+WC. Dapur. Ruang keluarga dan satu ruang tamu.
Tipe rumah permanent. Jendela rumah terdapat di ruang tamu dengan
posisi menghadap ke barat, satu buah ruang keluarga menghadap ke timur.
Satu buah mushalla dan kamar tidur masing-masing satu buah. Secara
umum sistem ventilasi di ruang keluarga, ruang tamu, ruang tidur sangat
cukup. Barang-barang diletakkan di ruang tamu, ruang keluarga, kamar
tidur dan dapue. WC permanent di buat saluran pembuangan / septic tank.
Sumber air minum dari PDAM yang dibeli secara eceran (tidak berupa
pipa permanen). Sumber air bersih untuk mencuci baju dijadikan 1,
seminggu 2x. Kebiasaan memasak menggunakan kompor. Peralatan
makan dan minum digunakan secara bersama-sama dan bergantian. Lantai
rumah terbuat dari tegel dengan kebiasaan keluarga keluar masuk rumah
tanpa melepas alas kaki sehingga kesannya banyak debu dan tanah.

b. Denah rumah

RR
KD KD
RT

RK D
KM

Keterangan :

RT : Ruang Tamu KD : Kamar Tidur

RK : Ruang Keluarga D : Dapur

M : Mushola KM : Kamar Mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Keluarga Tn. D bertetangga dengan satu keluarga polisi dan lainya
wiraswasta. Semua tetangga beragama islam dari suku jawa asli, beberapa dari
suku madura, yang taat beribadah, kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama
sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan tegur sapa biasa, kunjung
mengunjung dilakukan bila hari raya agama
3. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Tn. D dan Ny.
H kebanyakan tinggal dirumah selama An. Y sakit. Ny. H menjahit dirumah.
Anaknya yang belum sekolah diasuh oleh Ny. H dirumah.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :


Keluarga Tn. D aktif mengikuti pengajian di masjid bagi bapak dan ibu
sedangkan anak Y hanya memiliki kegiatan bermain-main.

5. Sistem Pendukung Keluarga :


Tn. D, Ny. H, dan anaknya sehat- sehat saja. Selama ini yang aktif
merawat An. Y adalah Ny. H. Tn. D mengatakan tidak punya tabungan khusus
hari tua atau untuk membiayai kesehatan. Jarak rumah dengan fasilitas
kesehatan terdekat adalah puskesmas 7 Km. Tn. D mengatakan penghasilanya
masih dapat untuk membayar biaya kesehatan An. Y. Namun keduanya masih
belum berencana untuk memeriksakan anaknya karena masih dianggap sakit
biasa.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Tn. D dan Ny. H menyatakan komunikasi keluarga dilakukan
secara terbuka. Menurut Tn. D, semua masalah yang dihadapi dibicarakan
satu keluarga, dengan menghormati hak-hak masing-masing anggota
keluarga.

2. Struktur Peran Keluarga


Tn. D mempunyai peran khusus untuk menjaga keluarga. Tn. D
dan Ny.H mampu merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Untuk An.Y masih balita,sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-
hari ataupun sedang sakit dirawat oleh Ny.H dan dibantu oleh Tn.D bila
sudah pulang bekerja.
a. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Tn. D hanya sebagai kepala keluarga bekerja di pabrik dari pagi
sampai sore. Apabila di rumah menjadi anggota takmir masjid sedangkan
Ny. H menjalankan perannya sebagai istri dan ibu yaitu merawat
keluarga di rumah.
b. Nilai dan Norma Keluarga :
Keluarga Tn.D menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran
islam dan mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama. Dalam keluarga memandang sakit sebagai ujian
tuhan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : Semua anggota keluarga Tn.D saling menyayangi satu
sama lain. Tempat tinggal saudara-saudara berada dalam
satu kota.komunikasi yang terjalin antar keluarga masih
bagus,bila ada anggota keluarga ada yang sakit saling
mengabari satu sama lain. Keluarga yang lain umumnya
bila dimintai bantuan akan berusaha membantu sebisanya.
2. Fungsi sosial : keluarga Tn.D menekankan perlunya berhubungan dengan
orang lain. Bila ada waktu luang kadang digunakan untuk
mengobrol bersama tetangga sambil membawa anaknya
yang masih kecil.
3. Fungsi perawatan kesehatan : Ny.H mengatakan An.R masih suka minum
susu di dot,setelah dikaji ternyata cara
mencuci dot tersebut hanya di cuci
sekedarnya saja.Ny.H mengatakan anakn
sebelumnya hanya pernah sakit batuk pilek
biasa,diare hanya pernah sekali waktu
masih bayi dan tidak diperiksakan ke
petugas kesehatan sudah sembuh sendiri.
4. Fungsi reproduksi : Tn. D mempunyai seorang anak dan mengatakan ingin
punya anak lagi. Ny. H berumur 25 tahun dan
mengatakan belum berhenti haid tetapi pasangan ini
mengikuti program KB.
5. Fungsi Ekonomi : Tn. D mengatakan bahwa penghasilan dirinya sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek dan panjang :
Menurut Tn. D, sejak 2 hari terakhir ini sering memikirkan keadaan
anaknya yang diare Tetapi Tn.D dan Ny.H mengatakan tidak terlalu cemas
karena masih menganggap sakit yang diderta anaknya masih biasa.Tn.D
mengatakan ingin dapat membangun rumah yang lebih bagus lagi agar
lebih nyaman lagi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :
Jika ada masalah keluarga biasanya didiskusikan bersama. Bila perlu
nasihat Tn.D meminta nasihat Ny.H
3. Strategi koping yang digunakan :
Tn. D bersama istri selalu berduskusi untuk memecahkan problem
keluarga kadang-kadang melibatkan mertuanya yang rumahnya tidak jauh
dari rumah Tn.D
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Di dalam keluarga tidak terjadi adaptasi disfungsional.
G. PEMERIKSAAN FISIK DAN ANAMNESA
1. Keluhan Anggota Keluarga yang Sakit
a) Keluhan utama
Keluarga mengatakan An.Y mengalami diare anaknya sering buang air
besar, kurang lebih 4 kali sehari dan encer.

Pemeriksaan Tn. D Ny. H An. Y


fisik
Kepala Rambut Rambut: Rambut :
bersih,hitam hitam, hitam bersih
bersih

TTV N : 82 N : 80 N : 100
TD : 120/90 TD : 120/90 RR : 21
RR : 20 RR : 20 S : 37,5
S : 36 S : 37

BB, TB/PB BB : 78 kg BB : 56 kg TB : 80 cm
TB : 170 cm TB : 150 cm BB : 10 kg
(kondisi (kondisi
cukup) normal)

Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


merah merah merah muda,
muda, sclera muda, sklera sklera putih
putih putih
Hidung Tidak Tidak Tidak
bersekret bersekret bersekret

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, agak kering,
tidak tidak tidak
kesulitan kesulitan kesulitan
menelan menelan menelan

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada


benjolan, benjolan, benjolan,
tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar
limfe limfe limfe

Dada Bunyi Bunyi Bunyi


jantung dan jantung dan jantung dan
paru normal paru normal paru normal

Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, BU


BU 12x/mnt BU 12x/mnt 18x/mnt

Tangan DBN DBN DBN

Kaki DBN DBN DBN

b) Data penunjang
An. Y belum di bawa ke fasilitas kesehatan.
H. HARAPAN KELUARGA
Tn. D dan Ny. H berharap sekali anaknya cepat sembuh dan tidak diare
lagi

PENGKAJIAN TAHAP 2
A. PENGKAJIAN 5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA
1. Mengenal masalah : keluarga An. Y belum begitu mengenal
masalah diare. Ibu klien baru mengenal pengertian, dan tanda
gejala dari diare. Namun ibu klien tidak mengetahui tentang
penyebab, penanggulangan, dan komplikasi dari diare.
2. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah diare :
Data : Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit dibawa
berobat ke puskesmas. Namun untuk An. Y ibunya belum mampu
mengambil keputusan yang tepat ketika mengalami diare.
Dikarenakan Tn. D dan Ny. H menggangap anaknya hanya sakit
biasa sehingga An. Y belum di bawa ke Puskesmas.
3. Merawat anggota keluarga An. Y dengan masalah diare :
Data : Tn. D dan Ny. H belum tahu tentang penanganan pertama
pada diare.
4. Memodifikasi lingkungan
Data : Tidak ada data terkait hal tersebut.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan :
Data : keluarga belum menggunakan fasilitas kesehatan untuk An.
Y dikarenakan keluarga menganggap anaknya hanya sakit biasa.

B. PENGKAJIAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7

Tingkat 1 √ √
Tingkat 2 √ √ √
Tingkat 3 √ √ √
Tingkat 4 √ √ √
ANALISA DATA
No Data Diagnosa Keperawatan
1 Data Subyektif :
- Ny. H mengatakan An. Y BAB encer mulai Gangguan keseimbangan
2 hari yang lalu. cairan pada An.Y (2th) di
- Ny. H mengatakan tidak pernah merebus keluarga Tn.D (30 th)
botol susu anaknya,hanya dicuci saja. dengan kasus diare.
- Ny. H mengatakan suka memberikan jajanan
di luar kepada anaknya karena anaknya lebih
suka memakan jajanan di luar dari pada
masakan di rumah.
- Ny.H mengatakan tidak tahu penanganan
khusus pada anak yang menderita diare.
- Ny. H mengatakan tidak pernah
mendapatkan penyuluhan tentang diare dan
cara penanganan dini diare.

Data Obyektif :
- An.Y mukosa bibir kering
- Mata An.Y cowong
- An. Y BAB encer kurang lebih 4 kali
sehari.
- Turgor kulit An.Y menurun
Resiko tinggi terulangnya
2.
diare pada An.Y(2 tahun)
Data Subyektif :
di keluarga Tn.D(30 th)
- Ny. H mengatakan tidak pernah merebus
dengan kasus diare.
botol susu anaknya,hanya dicuci saja.
- Ny. H mengatakan suka memberikan jajanan
di luar kepada anaknya karena anaknya lebih
suka memakan jajanan di luar dari pada
masakan di rumah.
- Ny. H mengatakan belum ada rencana untuk
membawa anaknya ke puskesmas.
Data Obyektif :
- Tempat botol susu An.Y terlihat kusam dan
bau

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SCORING


Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul antara lain:
1) Gangguan keseimbangan cairan pada An.Y (2th) di keluarga Tn.D (30 th)
dengan kasus diare.

No. KRITTERIA SCORE PEMBENARAN


1. Sifat masalah: An.Y sudah diare selama 2
x1
 Aktual hari dan belum
menunjukkan perbaikan.
2. Kemungkinan masalah
untuk diubah: Ibu An. Y mengatakan
 Sebagian belum tahu tentang
pertolongan pertama pada
diare. Ibu menganggap itu
3. Potensial masalah masalah biasa.
untuk dicegah:
 Cukup x1
Diare sudah terjadi sejak 2
4. Menonjolnya masalah: hari yang lalu. Ibu masih
 Tidak segera belum berencana membawa
diatasi anaknya ke puskesmas.

Ibu menganggap diare


masalah biasa yang dialami
anak-anak.

Total 3.5

2) Resiko tinggi terulangnya diare pada An.Y(2 tahun) di keluarga Tn.D(30 th)
dengan kasus diare.

No. KRITTERIA SCORE PEMBENARAN


1. Sifat masalah: Ny.H mengatakan tidak
x1
 Resiko merebus atau merendam
botol susu An.Y hanya
dicuci biasa saja.

2. Kemungkinan masalah
untuk diubah: Ny.H mengatakan tidak
 Sebagian merebus botol susu An.Y
tiap membuat susu karena
3. Potensial masalah menganggap dicuci sudah
untuk dicegah: bebas dari kuman.

 Cukup
x1
Ny.H mau sebelumnya tidak
4. Menonjolnya masalah: tahu kalau harus direbus
 Tidak segera atau direndam dulu botol
diatasi susunya,setelah tau beliau
mau mencoba.

Ny. H tidak membawa


anaknya ke puskesmas
padahal diare sudah 2 hari.

Total 3.1

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan keseimbangan cairan pada An.Y (2th) di keluarga Tn.D (30 th)
dengan kasus diare.

2. Resiko tinggi terulangnya diare pada An.Y(2 tahun) di keluarga Tn.D(30 th)
dengan kasus diare.

RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa TUJUAN EVALUASI RENC
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar TINDA
1. Gangguan Selama 2 x 1.1 selama psikomotor An.Y mau minum 1.1.1 bujuk
keseimbanga kunjungan 1x24 jam, dalam jumlah untuk mau
n cairan pada kerumah, An.Y yang adekuat minum,beri
An.Y (2th) di cairan pada mendapat bila mau mi
keluarga An. Y masukan
Tn.D (30 th) menjadi cairan yang 1.1.2 Berika
dengan kasus stabil atau adekuat oralit (laruta
diare. seimbang garam) pada
kembali
1.1.3 Observ
jumlah caira
masuk dan k

1.2 selama psikomotor Menyebutkan dan 1.2.1 Anjurk


1x60 menit mendemontrasika keluarga pas
keluarga n cara merawat mencuci dan
mampu botol susu: botol susu s
membersihka -direndam air dipakai.
n botol susu panas selama 15
An.Y dengan menit 1.2.2 amati
benar - segera keluarga me
membuang susu merebus bot
yang basi di botol
susu 1.2.3 segera
-Menutup botol botol susu b
susu yang ada ada isinya a
isinya maupun tidak
kosong.

2. Resiko tinggi Selama 2 x 2.1 selama Pengetahua Keluarga 2.1.1 Melak


terulangnya kunjungan 1x24 jam, n memahami pendidikan
diare pada kerumah, keluarga penyebab dan kepada kelu
An.Y(2 keluarga mengetahui cara pencegahan
tahun) di dapat penyebab dan diare. 2.1.2 Anjurk
keluarga mengetahui cara keluarga un
Tn.D(30 th) cara pencegahan berperilaku
dengan kasus penanggula diare. bersih dan s
diare. ngan diare.
2.1.3 Anjurk
keluarga un
mencuci dan
dot setelah d
gunakan.

2.1.4 Anjurk
keluarga un
membeli jaj
bersih dan s

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI


No. Diagnose Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Gangguan 03-03-2011 11.00 WIB S:
keseimbangan TUK 1  Keluarga mengatakan
cairan pada 1.1.1 Membujuk An.Y untuk mau konsistensi BAB pada
An.Y (2th) di minum,memberi reward karena An. Y menjadi semi
keluarga Tn.D mau minum dan makan padat dan frekuensi BAB
(30 th) dengan berkurang menjadi 2 kali
kasus diare. 1.1.2 memerikan larutan oralit
(larutan gula garam) pada An. Y O:
 Keadaan umum pada An.
1.1.3 mengobservasi jumlah Y tampak membaik
cairan yang masuk dan keluar  Ny. H kooperatif
serta konsistensinya A:
Konsitensi BAB pada
An. Y menjadi semi
padat dan frekuensi BAB
berkurang menjadi 2 kali

P:
Lanjut ke TUK 2

TUK 2 S:
 Keluarga pasien
1.2.1 Menganjurkan keluarga mengatakan sudah
pasien untuk mencuci dan merebus botol susu
merebus botol susu setelah pasien.
dipakai.
O: Botol susu tampak bersih
1.2.2 mengamati cara keluarga
mencuci dan merebus botol susu A: masalah teratasi sebagian
P:
1.2.3 segera menutup botol susu  Pertahankan TUK 1
baik yang ada isinya ataupun dan 2
tidak.

03-03-2011 11.00 WIB S:


2. Resiko tinggi Selama 1x24 jam, keluarga  Keluarga pasien
terulangnya mengetahui penyebab dan cara mengetahui penyebab dan cara
diare pada pencegahan diare. pencegahan diare yang telah di

An.Y(2 tahun) di sampaikan.

keluarga O : Botol susu tampak bersih

Tn.D(30 th)
dengan kasus A: Masalah teratasi

diare. P: Hentikan Intervensi.

Anda mungkin juga menyukai