Anda di halaman 1dari 16

BUKU KERJA GURU SATU

NAMA :  
NIP/NUPTK/NPK :  
MATA PELAJARAN :  
KELAS/SEMESTER :  
TAHUN PELAJARAN :

SEKOLAH MENENGAK KEJURUAN RESTUMUNING


YASASAN RESTUNING KERTI
Alamat : Jl. Jurusan Basang Be, Br. Kukub, Perean Tengah, Baturiti, Tabanan-Bali
Telepon : 081138112000

   
 
    BUKU KERJA GURU SATU
 

DAFTAR ISI
1. KODE ETIK GURU
2. IKRAR GURU INDONESIA
3. TATA TERTIB GURU
4. TATA TERTIB KELAS
5. PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI
PEKERTI

NAMA : Ir. I WAYAN MANIASTA


NIP/NUPTK/NPK : 0039740642110093
MATA PELAJARAN : FRONT OFFICE
KELAS/SEMESTER : XIP1/GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

SEKOLAH MENENGAK KEJURUAN RESTUMUNING


YASASAN RESTUNING KERTI
Alamat : Jl. Jurusan Basang Be, Br. Kukub, Perean Tengah, Baturiti, Tabanan-Bali
Telepon : 081138112000

   
 
    BUKU KERJA GURU SATU
 

DAFTAR ISI
6. KODE ETIK GURU
7. IKRAR GURU INDONESIA
8. TATA TERTIB GURU
9. TATA TERTIB KELAS
10. PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI
PEKERTI

NAMA : Ir. IWAYAN MANIASTA


NUPTK : 0039740642110093
MATA PELAJARAN : FRONT OFFICE
KELAS/SEMESTER : XIP1/GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

SEKOLAH MENENGAK KEJURUAN RESTUMUNING


YASASAN RESTUNING KERTI
Alamat : Jl. Jurusan Basang Be, Br. Kukub, Perean Tengah, Baturiti, Tabanan-Bali
Telepon : 081138112000

KODE ETIK GURU INDONESIA


PEMBUKAAN

1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa
jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru
mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan
berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.

2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal,pendidikan dasar,dan pendidikan menengah. Guru Indonesia
memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

3. Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang
dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung
tulodho, ing madya mangun karso, tutwuri handayani”. Dalam usaha
mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan
tugas-tugas professional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

4. Guru Indonesia bertanggungjawab mengantarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan.
Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan
peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar
dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa
yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan
profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa
dan Negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan pelaksanaan tugas guru
secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan Negara
yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-
bangsa di dunia ini.

5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai asset nasional dalam
menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa
datang.

6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari


sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-
nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri
bangsa.
Bagian Satu Pengertian,
tujuan, dan Fungsi

Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku
dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat
dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik
dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan
tugas-tugas professionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai,dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap
pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.

Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku
bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma
moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru
dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan
rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai
agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

Bagian Dua Sumpah/Janji


Guru Indonesia

Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud


pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi
nilai- nilai moral yang termuat didalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi
profesi guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh
penyelenggara satuan pendidikan.

Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara
perorangan atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompeten
sisosial, dan kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi
perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan
spiritual.

Pasal 6
(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah,
dan anggota masyarakat.
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik
secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan
pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang pesertadidik dan
menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-
menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan
suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang
efektif dan efisien bagi peserta didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa
kasih saying dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang
diluar batas kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan
yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya
untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan
kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi hargadiri, integritas, dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya
secara adil.
k. Guruber perilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi
kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk
alasan- alas an yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya
kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,
kebudayaan, moral, dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan professional
dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan
pribadi.

(2) Hubungan Guru dengan Orang tua/wali Siswa :


a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien
dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan.
b. Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan
objektif mengenai perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain
yang bukan orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orang tua/wali siswa untuk beradaptasi dan
berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baikdengan orangtua/wali siswa mengenai
kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada
umumnya.
f. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan,dan cita-cita anak
atau anak-anak akan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional
dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan
pribadi.

(2) Hubungan Guru dengan Masyarakat :


a. Guru menjalin komunikasi dan kerja sama yang harmonis, efektif dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat.
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk
meningkatkan prestise dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama
dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan pesertadidiknya.
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai
agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan
masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan pesertadidiknya
kepada masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam
kehidupan masyarakat.
(4) Hubungan Guru dengan sekolah
a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi
sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antar sesame rekan sejawat.
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan
kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya
untuk tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan
dengan tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan
pendapat- pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas
pendidikan dan pembelajaran.
j. Guru membasiskan diri padanilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan
dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat
meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan
tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari
kaidah- kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat
profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan
dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o. Guru tidakboleh mengoreksitin dakan-tindakan professional sejawatnya
atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk
pertimbangan- pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau
tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

(5) Hubungan Guru dengan Profesi:


a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan
dan bidang studi yang diajarkan.
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas
konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab,inisiatif
individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari
tugas- tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru
dibidang pendidikan dan pembelajaran.

(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :


a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara
aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang
memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat
informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan
masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggung jawab atas
konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk
tanggung jawab,inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan
profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat
yangdapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai
organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah:


a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program
pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam
UUD1945, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan perundang-undangan
lainnya.
b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan
kehidupan berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berdasarkan pancasila dan UUD1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah
atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang
berakibat pada kerugian negara.

Bagian Empat Pelaksanaan,


Pelanggaran, dan sanksi

Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan Kode
Etik Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesia kepada rekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan
pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan
Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang
berkaitan dengan protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan
berat.

Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan
Kehormatan Guru Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat 1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan
kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan
martabat profesi guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru
Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia,
organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa
bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan
jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru
Indonesia.

Bagian Lima
Ketentuan Tambahan

Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Enam
Penutup

Pasal11

(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta


menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang
telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

***000***
IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Guru Indonesia adalah Pengembang dan Pelaksana cita-cita
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pembela dan pengamal
Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami Guru Indonesia bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam
mencerdasakan kehidupan bangsa.
4. Kami Guru Indonesia bersatu dalam suatu wadah organisasi perjuangan
Persatuan Guru Republik Indonesia membina persatuan dan kesatuan
bangsa yang berwatak kekeluargaan.
5. Kami Guru Indonesia menjungjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa, Negara
serta Kemanusiaan.
Tata Tertib Guru
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU

1. Dalam memelihara wibawa dan keteladanan, guru wajib :


a. Menempatkan diri sebagai suri teladan bagi siswa dan masyarakat.
b. Cinta dan bangga terhadap Sekolahnya.
c. Bangga atas profesinya sebagai guru.
d. Selalu Kretif dan Inofatif dalam mengelola kelas.
e. Selalu berpenampilan sopan, rapi dan bersih.
f. Meningkatkan kecakapan dan kemampuan profesional guru
g. Selalu menjaga nama baik Sekolah dan memegang teguh rahasia
jabatan.
2. Dalam sikap dan disiplin kerja, guru wajib :
a. Hadir di Sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang
setelah selesai
b. Menandatangani daftar hadir.
c. Memberitahukan kepada kepala Sekolah apabila berhalangan hadir.
d. Menyerahkan persiapan harian kepada kepala Sekolah nuntuk
ditandatangani.
e. Tidak meninggalkan Sekolah, tanpa izin kepala Sekolah.
f. Tidak meninggalkan Sekolah sebelum libur dan kembali sebelum
hari Sekolah dimulai.
g. Tidak mengajar di Sekolah lain tanpa izin resmi dari pejabat yang
berwenang.
h. Tidak merokok dan makan didalam kelas pada waktu mengajar
i. Betangung jawab atas ketertiban Sekolah.
j. Ikut mengawasi dana dan fasilitas Sekolah.
k. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program Sekolah.
l. Mematuhi dan melaksanakan tata tertib Sekolah.
m. Mematuhi semua peraturan yang berlaku bagi PNS
n. Loyal terhadap atasan
3. Dalam tertib pelaksanaan tugas, guru wajib :
a. Memiliki rasa kasih sayang terhadap semua siswa
b. Membuat Program Semester
c. Membuat design pembelajaran /silabus, menguasai materi, dan
metode mengajar serta terampil mengunakan alat peraga
d. Memeriksa dan menilai setiap tugas siswa
e. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan bagi siswa
f. Ikut serta dan berperan aktif dalam semua program kegiatan KKG
dalam gugus Sekolah
g. Ikut serta dalam Upacara bendera, peringatan hari besar yang
diselenggarakan Sekolah.
h. Mengawasi siswa dalam melaksanakan tugas kebersihan.
i. Membiasakan siswa berbaris sebelum masuk dan memeriksa
kebershan rambut, badan, gigi, kuku, pakaian, sepatu, dll
j. Megerjakan administrasi kelas secara baik dan rutin.
k. Mengisi Catatan pribadi siswa.
TATA TERTIB KELAS

1. Anak-anak harus sudah hadir di Sekolah sebelum jam pelajaran dimulai.


2. Anak-anak harus berseragam yang rapi dan bersih.
3. Sebelum lonceng/bel berbunyi petugas kebersihan kelas harus sudah
selesai membersihkan kelanya.
4. Setelah lonceng/bel berbunyi mulai belajar, anak-anak harus bebaris denan
tertib dan teratur di depan kelas masing-masing yang dipimpin oleh ketua
kelas.
5. Sebelum belajar diawali dengan membaca do’a dan penghormatan kepada
guru.
6. Akhir pelajaran ditutup dengan membaca do’a dan penghormatan kepada
guru.
7. Setiap hari senin harus mengikuti upacara bendera.
8. Anak-anak harus sopan, taat dan patuh kepada guru/kepala Sekolah.
9. Anak-anak harus memelihara ketertiban, keindahan dan kebersihan alat-
alat pelajaran dan kelasnya
10. Anak-anak dilarang mencoreti bangku, meja, pintu, jendela dan tembok
Sekolah dan kelasnya
11. Anak-anak harus memelihara tanam-tanaman di Sekolah.
12. Anak-anak dilarang menggangu kelas lain yang sedang belajar.
13. Anak-anak harus berjiwa jujur dan satria dalam setiap tindakan dan
perbuatan.
14. Bila tidak masuk Sekolah harus memberitahukan kepada guru/kepala
Sekolah
15. Bila hendak keluar kelas harus meminta izin.
PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI

Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui


Pembiasaan-Pembiasaan Positif

(Permendikbud 23/2015)

Kegiatan wajib:

1. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut


kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas
sekolah.
3. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan
bergantian regu.
4. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin denga mengenakan
seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
5. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan
waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk
kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara
berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satukali dalam seminggu
6. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada
saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
7. Guru dan peserta didik berdoa bersama, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di
bawah bimbingan guru.
8. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian.
9. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Rayadan/atau satu lagu wajib
nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme
dan cinta tanah air.
10. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku
selain buku mata pelajaran (setiap hari).
11. Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan
pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai
isyarat akan mengajukan pertanyaan;
12. Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin
dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali,
untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-bersama/berkelompok;
13. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
14. Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat
15. Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orang
tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga.
16. Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk
belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
17. Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam
untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah.
18. Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang
mengalami musibah atau kesusahan.
19. Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai
bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
20. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
21. Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb)
secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
22. Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang
sederhana dan hikmat
23. Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui
berbagai media dan kegiatan
24. Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di
bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu
maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk
tanggung jawab bersama.
25. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan
membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan
kemampuan siswa.
26. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
27. Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
28. Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu danpengalaman
kepada siswa di dalam sekolah.
29. Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan
kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah
yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
30. Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan
mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada
siswa.

ALUR PEMBUDAYAAN

1. Diajarkan
2. Dibiasakan
3. Dilatih konsisten
4. Menjadi kebiasaan
5. Menjadi karakter
6. Menjadi budaya

Anda mungkin juga menyukai