Anda di halaman 1dari 15

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility; CSR)

MAKALAH

ETIKA DAN BISNIS

KELOMPOK 7:

1. Siti Khami Datunnisa (2012010280)

2. Dita Damayanti Aprillia (2012010288)

3. Nur Kotimah (2012010294)

4. Mimin Pembayuningtyas (2012010305)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang “Taggung Jawab Sosial Perusahaan”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Taggung Jawab Sosial
Perusahaan” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Kediri, 20 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................4

I.1. Latar Belakang Makalah...............................................................4

I.2. Rumusan Makalah.......................................................................4

I.3. Tujuan Makalah...........................................................................5

I.4. Manfaat Makalah.........................................................................5

BAB II.....................................................................................................6

KAJIAN TEORI........................................................................................6

2.1. Pengertian...................................................................................6

2.2. Ruang lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan....................6

2.3. Konsep CSR.................................................................................7

2.4. Alasan Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan........................9

2.5. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Bisnis


.........................................................................................................10

2.6. Pemberian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.......................12

2.7. Hubungan Etika dan Tanggung Jawab Sosial............................13

BAB III..................................................................................................14

KESIMPULAN.......................................................................................14

3.1 Kesimpulan.................................................................................14

3.2 Saran..........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Makalah
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik
secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan
dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung wacana
tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para
individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak
boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki
kepekaan dan kepedulian terhadap publik.

Dengan penerapan CSR sebagai sebuah program yang wajib sebagai bentuk rasa
terima kasih perusahaan kepada masyarakat dan juga sebagai bentuk perhatian perusahaan
terhadap lingkungan sekitarnya. Di samping itu CSR juga memiliki peranan penting bagi
perusahaan yang menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila
menjalankan CSR yaitu diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan
Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi. Dari
sisi masyarakat, CSR akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan
untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.

I.2. Rumusan Makalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?

2. Bagaimana ruang lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?

3. Bagaimana konsep CSR?

4. Apa alasan Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan?

5. Bagaimana pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam bisnis ?

6. Bagaimana pemberian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?

7. Bagaimana hubungan etika dan tanggung jawab sosial?


I.3. Tujuan Makalah
Dari permasalahan di atas dapat disimpulkan tujuan penyusun makalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami pengertian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

2. Untuk mengtahui ruang lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

3. Untuk memahami apa saja konsep CSR

4. Untuk memahami alasan Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan

5. Untuk mengetahui pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam bisnis

6. Untuk mengetahui sejauh mana pemberian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

7. Untuk memahami hubungan etika dan tanggung jawab sosial

I.4. Manfaat Makalah


Dari tujuan diatas maka penyusun dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Akademik

Perumusan tentang Tanggung jawab sosial daam perusahaan yang paling efektif

dilaksanakan dalam bidang lingkungan hidup di Kawasan Perusahaan bagi akademisi dapat
memperkaya wacana apikasian tersebut serta sebagai bahan referensi.

2. Bagi Pembaca

Manfaat makalah ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca jika
mau membaca serta dapat menambah pemahaman tentang tanggung jawab sosial dalam
perusahaan dan bisnis.
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang
di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan",
yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan
lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk
jangka yang lebih panjang.

Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan


terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya

2.2. Ruang lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Dalam perkembangan etika bisnis sampai saat ini terdapat gagasan yang lebih
komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu:

1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan


masyarakat luas.

Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial ini dimaksudkan untuk


membantu memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan-kegiatan sosial
ini sangat beragam, misalnya menyumbangkan dana untuk membangun rumah ibadah,
membangun prasarana dan fasilitas sosial dalam masyarakat (listrik, jalan, air, tempat
rekreasi dan sebagainya), melakukan penghijauan, menjaga sungai dari pencemaran atau ikut
membersihkan sungai dari polusi, melakukan pelatihan cumacuma bagi pemuda yang tinggal
di sekitar perusahaan, memberi beasiswa kepada anak dari keluarga yang kurang mampu
ekonomi dan seterusnya.

2. Keuntungan ekonomis

Menurut Milton Friedman, satu-satunya tanggung jawab sosial perusahaan adalah


mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Oleh karena itu, berhasil
tidaknya suatu perusahaan, secara ekonomis dan moral dinilai dari lingkup tanggung jawab
sosial ini.
3. Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang ketiga adalah memenuhi aturan hukum
yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik yang menyangkut kepentingan bisnis maupun
yang menyangkut kehidupan sosial pada umumnya.

Sebagai bagian integral dari masyarakat, perusahaan mempunyai kewajiban dan juga
kepentingan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan sosial. Tanpa hal tersebut kegiatan
bisnis perusahaan tersebut pun tidak akan berjalan. Salah satu bentuk dan wujud paling
konkrit dari upaya menjaga ketertiban dan keteraturan sosial ini sebagai wujud tanggung
jawab sosial perusahaan adalah dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku.

Kalau perusahaan tidak mematuhi aturan hukum yang ada, sebagaimana halnya
semua orang lainnya, maka ketertiban dan keraturan masyarakat tidak akan terwujud. Jadi,
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial dan moral untuk taat pada aturan bisnis yang
ada, tidak hanya demi kelangsungan bisnis, melainkan juga demi menjaga ketertiban dan
keteraturan baik dalam iklim bisnis maupun keadaan sosial pada umumnya.

4. Hormat pada hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-pihak terkait yang punya
kepentingan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Lingkup tanggung jawab sosial ini memperlihatkan bahwa yang disebut tanggung jawab
sosial perusahaan adalah hal yang sangat konkrit. Jika perusahaan punya tanggung jawab
sosial dan moral berarti perusahaan tersebut secara moral dituntut dan menuntut diri untuk
bertanggung jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang mempunyai
kepentingan, seperti konsumen, buruh, investor, kreditor, pemasok, penyalur, masyarakat
setempat, pemerintah dan lainlain.

2.3. Konsep CSR


CSR yang diajukan oleh World Bank Group (Kiroyan, 2006), yaitu: “CSR adalah
komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,
melalui kerjasama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan
cara-cara yang bermanfaat baik bagi dunia usaha maupun untuk pembangunan”.

Menurut Carroll (dalam Maignan dan Ferrell, 2004) topik CSR telah ditulis sejak
tahun 1930an antara lain oleh Chester Barnard pada tahun 1938 dengan judul The Functions
of the Executive, J.M. Clark pada tahun 1939 dengan judul Social Control of Business serta
Theodore Krep pada tahun 1940 dengan judul Measurement of the Social Performance of
Business. Majalah Fortune pernah membuat polling tentang tanggung jawab sosial pada
tahun 1946.

Buku Howard R. Bowen yang diterbitkan tahun 1953 berjudul Social Responsibilities
of the Businessman merupakan awal periode penulisan ilmiah tentang CSR (Carroll, 1999;
Panwar et. al, 2006; Ostas dan Loeb, 2002; Harribey, 2006; Balabanis, 1998, Maignan dan
Ferrell, 2004). Buku Bowen tersebut dinilai telah menjelaskan tentang doktrin dari tanggung
jawab sosial yang menandai awal dari diskusi yang serius tentang CSR pada era modern,
yang menyebabkan Bowen diakui sebagai “Father of Corporate Social Responsibility”
(Maignan dan Ferrell, 2004).

Berikut ini disajikan berbagai sudut pandang konseptual terhadap CSR (Maignan dan Ferrell,
2004):

1. CSR sebagai kewajiban sosial

Perspektif ini dikemukakan pertama kali oleh Bowen yang mendefinisikan CSR
sebagai kewajiban bagi pengusaha untuk menjalankan kebijakan, membuat keputusan atau
mengikuti segala aturan yang sejalan dengan tujuan dan nilai-nilai yang dikehendaki oleh
masyarakat. Menurut Carroll (dalam Maignan dan Ferrell, 2004) kewajiban sosial itu dapat
dibedakan menjadi: (a) kewajiban ekonomi (agar menjadi produktif dan secara ekonomis
dapat terus berlangsung), (b) kewajiban hukum dan etika (patuh terhadap hukum serta
terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku), (c) kewajiban filantropis (secara proaktif
menyumbang kepada masyarakat).

2. CSR sebagai kewajiban terhadap pemangku kepentingan

Sejak pertengahan 1990an sejumlah pakar berpendapat bahwa istilah kewajiban sosial
itu terlalu luas. Mereka berpandangan bahwa dunia usaha bukan bertanggung jawab kepada
masyarakat secara keseluruhan namun bertanggungjawab terhadap pihak-pihak yang secara
langusung maupun tidak langsung terkena dampak dari kegiatan perusahaan. Pihak-pihak
tersebut disebut dengan pemangku kepentingan (stakeholder), yang dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok: (a) kelompok yang bersifat organisasional (misalnya pegawai,
pelanggan, pemegang saham dan pemasok), (b) masyarakat (misalnya penduduk lokal,
kelompok kepentingan), (c) kelompok yang berhubungan dengan peraturan (misalnya
pemerintah daerah, kekuasaan kehakiman) dan (d) media massa (Maignan dan Ferrell, 2004).

3. CSR sebagai dorongan etika (ethics-driven)

Pandangan bahwa CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial maupun tanggung
jawab terhadap para pemangku kepentingan menunjukkan bahwa praktek CSR dimotivasi
oleh kepentingan pribadi agar dunia usaha mendapatkan legitimasi diantara konstituen-
konstituennya. Pendekatan seperti itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki komitmen
yang positif dan tanpa pamrih. Dengan memberikan sumbangan yang bersifat filantropis
semata maka perusahaan dinilai hanya menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial dan hal
ini dapat dipandang sebagai upaya untuk menunjukkan kekuasaan perusahaan secara
paternalistik. Oleh karena itu beberapa pakar mengusulkan pandangan yang berlandaskan
etika (ethics-driven view) terhadap CSR yang menilai baik-buruknya kegiatan perusahaan
bukan berdasarkan kewajiban sosial maupun kewajiban terhadap pemangku kepentingan.
Misalnya dalam proses pengambilan keputusan dan prosedur, perusahaan harus memberikan
peluang kepada semua pihak yang ada hubungannya dengan perusahaan dengan didasarkan
atas nilai-nilai persamaan, kebebasan dan keadilan.
4. CSR sebagai proses manajerial

Ketiga perspektif tersebut menjelaskan faktor-faktor yang mendorong dunia usaha


untuk melaksanakan CSR. Disisi lain, sejumlah pakar menjelaskan CSR dengan
menggunakan proses organisasi yang konkrit dan seringkali diistilahkan sebagai corporate
social responsiveness. Misalnya, Ackerman (Maignan dan Ferrell, 2004) menerangkan tiga
aktivitas utama dalam corporate social responsiveness: (a) memonitor dan menilai keadaan
lingkungan, (b) memahami permintaan para pemangku kepentingan, dan (c) membuat
rancangan dan kebijakan untuk meningkatkan dampak positif terhadap perusahaan.

Maignan dan Ferrell (2004) mengemukakan kesulitan membandingkan dan


memadukan berbagai sudut pandang karena masing-masing pakar mempertimbangkan
tanggung jawab sosial dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda, yang meliputi (a)
dunia usaha secara umum, (b) perusahaan secara individual serta (c) pengambil keputusan.
Berbagai penelitian tentang CSR menggunakan berbagai sudut pandang seperti sudut
pandang normatif (dengan memperhatikan kewajiban dunia usaha terhadap masyarakat
secara keseluruhan), pendekatan manajerial (bagaimana perusahaan bisa berhasil dalam
mengelola CSR?) ataupun perspektif instrumental (bagaimana CSR dapat bermanfaat bagi
perusahaan?).

Namun Gardiner dan Lacy (2005) berpandangan bahwa perhatian dunia usaha
terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan memang mulanya dipicu oleh berbagai
skandal serta bermacam-macam tekanan dari lembaga swadaya masyarakat, para pengambil
kebijakan, konsumen dan media. Belakangan tanggung jawab dunia usaha terhadap
masyarakat telah dipandang sebagai peluang bagi dunia usaha tidak hanya untuk melindungi
diri dari berbagai risiko maupun untuk mempertahankan reputasi, tetapi juga memperkuat
hubungan dengan para pemangku kepentingan, memperbaiki strategi perusahaan serta
manajemen internal.

2.4. Alasan Tanggung Jawab Sosial bagi Perusahaan


Di dunia usaha ataupun organisasi bisnis pastinya kita tidak asing lagi mendengar
istilah CSR atau Corporate Social Responsibility. CSR sangat penting kaitannya dengan
perusahaan atau organisasi bisnis karena memang setiap perusahaan harus mempunyai
tanggung jawab terhadap lingkungan ataupun masyarakat melalui berbagai kegiatan yang
tujuannya untuk mengembangkan lingkungan serta memperbaiki kehidupan masyarakat
hingga pada proses pembangunan ekonomi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pentingnya CSR dalam suatu perusahaan,
mari kita lihat pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) atau biasa disebut Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan. Corporate Social Responsibility menurut The World Business
Council for Sustainable Development (WBCSD) dan World Bank, yaitu komitmen bisnis
untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerjasama dengan
karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan
kualitas kehidupan. Pendapat lain menyebutkan pengertian CSR yaitu kepedulian masyarakat
yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia dan
lingkungan secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional.

Jadi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau komitmen
perusahaan sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada lingkungan dan masyarakat dimana
hal tersebut ditujukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan sebagai rasa kepedulian
terhadap lingkungan dengan cara memberikan kontribusi bagi pembangunan yang
berkelanjutan.

2.5. Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Bisnis


Tanggung jawab Sosial suatu bisnis atau CSR (Corporate Social Responsibility)
didefinisikan sebagai bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu
bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma
masyarakat, partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya. Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni
Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam
kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas
pada umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).

Commission of The European Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai


aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan
penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi
dengan stakeholder. CSR (Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan
“pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor
keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan


etika bisnis.

Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:

a.Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi


kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan
diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha.

b.Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan
rasa, karsa, karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.
Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu
terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang
berorientasi hubungan kemanusian.
1. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis

Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian
sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di
Indonesia adalah:

1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP) Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)


merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan
karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing
pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Penanganan limbah industri sebagai


bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.

3. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Penekanan pada faktor
keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan,
seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.

4.Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik
negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor
penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

5. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang
mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.
Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu,
dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

2. Dorongan tanggung jawab sosial

Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan:

1. Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan


produktivitas kerja.

2. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen partisipasif.

3. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja
yang menyenangkan dan baik.

4. Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.

5. Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan


selanjutnya dari perusahaan.
2.6. Pemberian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
“Tanggung jawab Sosial Perusahaan” atau “Corporate Social Responsibility” adalah
suatu konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan dengan objeknya
masing-masing.

Berikut ini adalah uraian yang lebih mendetail mengenai bentuk tanggung jawab sosial yang
wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan atau pemberian tanggung jawabb sosial perusahaan
kepada masing-masing objek yang terkait.

1. Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen

Dalam dunia perdagangan dan industri, konsumen adalah rajanya. Apabila sebuah
perusahaan ingin sukses menjual produknya, mereka harus mampu memikat hati konsumen.
Hal tersebut dilakukan perusahaan dengan cara :

1. Memberikan harga yang sesuai dengan kualitas barang yang dijual (tidak ada
penipuan). produk yang dijual dijamin sehat dan tidak memberikan efek negatif bagi
kesehatan konsumen.

2. Memberikan diskon dan garansi pada produk yang dijual.

2. Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan

Ibarat dalam sebuah keluarga, supaya hubungan keluar dapat dijalankan dengan baik
maka keharmonisan dalam rumah tangga harus benar-benar dijaga. Oleh karena itu, pihak
perusahaan haruslah memperlakukan karyawannya dengan baik sesuai dengan hak mereka.
Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang bisa dilakukan sebuah perusahaan
kepada karyawannya :

1. Memberikan gaji yang sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan pegawai.

2. Memberikan asuransi kesehatan, serta berbagai macam tunjangan kepada para


pegawai.

3. Memberikan kenaikan gaji menyesuaikan dengan laju inflasi di negara tersebut.

3. Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham

Pemegang saham merupakan pihak yang mempercayakan uangnya untuk dijadikan


modal perusahaan tersebut supaya dapat terus beroperasi. Pemegang saham mendapat
keuntungan dari pembagian dividen yang biasanya setiap tahun pada saat laporan keuangan
perusahaan. Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang bisa dilakukan sebuah
perusahaan kepada para pemegang saham :
1. Memberikan laporan keuangan yang transparan

2. Tidak menggelapkan hasil keuntungan perusahaan dan tidak mengurangi


keuntungan para pemegang saham.

3. Bekerja keras supaya perusahaan dapat berkembang untuk membayar kepercayaan


yang telah diberikan oleh perusahaan.

4. Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan

Selain bentuk tanggung jawab sosial kepada para manusia, perusahaan juga dituntut
untuk memberikan tanggung jawabnya kepada lingkungan disekitarnya. Tindakan sebuah
perusahaan terhadap lingkungan akan dilihat para konsumen dan dijadikan oleh mereka
sebagai sebuah parameter untuk menentukan, apakah perusahaan tersebut perusahaan yang
baik atau tidak. Bentuk tanggung jawab sosial yang bisa dilakukan sebuah perusahaan
kepada para pemegang saham adalah sebagai berikut:

1. Membuang limbah perusahaan dengan metode yang benar dan tidak mencemari
lingkungan sekitar.

2. Melakukan rehabilitasi terhadap lingkungan yang mungkin secara tidak sengaja


rusak akibat kegiatan produksi perusahaan (misalnya perusahaan kertas yang dalam
produksinya terus-menerus menebang pohon, mereka harus menanam ulang pohon tersebut
dengan pohon baru yang lebih muda).

2.7. Hubungan Etika dan Tanggung Jawab Sosial


Tanggung Jawab Sosial perusahaan adalah salah satu bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan sekitar. Manajemen adalah salah satu alat agar mencapai tujuan
organisasi dengan salah satu cara memanfaatkan alat yang telah tersedia dengan semaksimal
mungkin. Manajemen mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu fungsi perencanaan,
fungsi pengawasan, fungsi pengorganisasian, serta fungsi pengarahan. Hubungan etika dan
tanggung jawab sosial dengan manajemen adalah suatu bentuk rasa kepedulian perusahaan
terhadap suatu lingkungan eksternal perusahaan dengan melalui berbagai macam kegiatan
yang dilakukan dalam hal menjaga lingkungan, norna masyarakat dan serta berbagai bentuk
atau upaya tanggungjawab sosial lainnya. Organisasi bisnis perlu mempunyai tanggung
jawab, bahwa kegiatan apa yang dilakukannya membawa ke dalam perbaikan lingkungan
masyarakat pada umumnya.
BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengertian Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya), perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan yang ketiga
adalah memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik yang
menyangkut kepentingan bisnis maupun yang menyangkut kehidupan sosial pada umumnya.
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Bisnis Tanggung jawab Sosial suatu
bisnis atau CSR (Corporate Social Responsibility) didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan,
menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Pemberian
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan “Tanggung jawab Sosial Perusahaan” atau “Corporate
Social Responsibility” adalah suatu konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.

Hubungan etika dan tanggung jawab sosial dengan manajemen adalah suatu bentuk
rasa kepedulian perusahaan terhadap suatu lingkungan eksternal perusahaan dengan melalui
berbagai macam kegiatan yang dilakukan dalam hal menjaga lingkungan, norna masyarakat
dan serta berbagai bentuk atau upaya tanggungjawab sosial lainnya.

3.2 Saran
Karena dari tim penyusun hanya manusia biasa jika adalah kesalahan dalam penulisan
atau penyampian materi mohon dimaafkan. Dan semoga dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

https://www.jurnal.id/id/blog/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial-
perusahaan/#:~:text=Etika%20bisnis%20adalah%20kode%20etik,perusahaan%20untuk
%20melakukan%20kegiatan%20bisnisnya.&text=Sementara%20tanggung%20jawab
%20sosial%20merupakan,sekitarnya%20di%20mana%20ia%20berada.

https://suduthukum.com/2017/07/lingkup-tanggung-jawab-sosial-perusahaan.html

https://www.indonesiana.id/read/118795/pentingkah-peran-csr-bagi-perusahaan#:~:text=CSR
%20sangat%20penting%20kaitannya%20dengan,masyarakat%20hingga%20pada%20proses
%20pembangunan

https://wadyanikhwansyah1.blogspot.com/2017/04/tanggung-jawab-sosial-dalam-suatu-
bisnis.html

https://buggzilla.wordpress.com/2012/10/14/tanggung-jawab-sosial-
perusahaan/#:~:text=Berikut%20ini%20adalah%20bentuk%20tanggung,macam
%20tunjangan%20kepada%20para%20pegawai.

Anda mungkin juga menyukai