Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Anggara UTS : Bencana

NIM : 03071381823051

Teknik Geologi 2018 Kampus Palembang

1. Jelaskan apa yang dimaksud bencana geologi dan sebutkan macam-macamnya


2. Jelasan daerah mana saja terdampak terhadap bencana gempa bumi dan data apa saja
diperlukan setelah terjadi gempa jelaskan
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bencana letusan gunungapi, sebutkan dan jelaskan
apa saja yang perlu diperhatikan karena sangat berbahaya
Jawab
1. Bencana geologi merupakan bencana suatu aktivitas atau peristiwa alam diakibatkan
oleh siklus-siklus terjai dibumi dengan faktor geologi. Dalam faktor penyebab tersebut,
diakibatkan oleh tenaga endogen dan eksogen ataupun ari aktivitas manusia sendiri. Faktor
lebih jelas adri endogen, eksogen, dan manusia sendiri, tersebut antara lain:
a) Adanya pergeseran atau pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gunung
meletus
b) Adanya pertemuan antara lempeng samudera dan lempeng benua di kerak bumi
saling bergesekan dapat menyebabkan gempa bumi
c) Naiknya gelombang air laut dengan cepat menyebabkan terjadinya tsunami
d) Penebangan hutan secara liar, dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir, sampai
kekeringan.
e) Tidak melakukan reboisasi
f) Tidak menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah ke sungai
menyebabkan banjir.
g) Pemanasan global
Macam-macam bencana geologi,antara lain:
1.) Gelombang Tsunami, merupakan bencana disebabkan oleh pergeseran lempeng
tektonik sehingga terjadiny pensesarn dibawah laut, menyebabkan gelombang air lut
yang dahsyat(
Upaya : Membangun tanggul laut, Pemasangan sirine peringatan dini tsunami
2.) Gempa Bumi merupakan proses terjiny gemp kibt pergeseran pada kulit bumi tahu
aktivitas tektonik oleh batuan menyebabkan pergerakan gempa dipermukan bumi pada
aktivitas manusia.
Upaya: Membuat peta Zonasi Gempa yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan
pengembangan daerah, evaluasi kondisi bangunan dll)
3.) Letusan Gunung Berapi merupakan ktivits meletusny gunung berapi disebabkan oleh
pergerakan dapur magma yang diinterpretsikan bahwa terdapat tekanan gas, suhu,
temperatur yang tinggi menyebabkan terjadinya letusan menghasilkan lahar, abu dan
gas berbahaya saat meletus dengn jangkauan kilometer
Upaya : Membuat Peta wliayah yang rawan terdampak, membuat tanggul penangkis,
membuat tanggul dialiran lahar
4.) Tanah longsor merupakan aktivitas terjadinya longsoran pada batuan yang tidak dapat
menahan massa batuan akibat dari pelapukan atau timbuhan material diatsnya, sehingga
mengakibtkan longsor. Faktor ini disebbkn oleh Curh huj, tingkat pelapukan, dan jenis
batuan
Upaya: Membuat Peta rawan longsor, membangun turab di wilayah kemiringan
5.) Banjir merupkan aktivitas melupny volume air pad suatu wadah sungai. Disebakan oleh
sungai yang tidak apat menampung volume air dan laju air, sehingga mengkibatkan
banjir.
Upaya : Pembuatan tanggul buatan pada daerah rawan banjir, melakukan reboisasi, Jika
banjir terlalu sering atau tinggi disarankan pindah lokasi rumah.

2. Dalam aktivitas gempa, peristiwa tidak jauh dengan ring of fire di Indonesia.
Diinterpretsikan banyak kasus daerah yang melintasi ring of fire yang mengkibatkan gempa
skala rendah-tinggi, dan peristiwa berkaitan dengan bencana tsunami.
Daerah yang terkena : meliputi Aceh, Pulau Sumatera ke arah barat di antaranya Nias,
Mentawai, dan barat Enggano. selatan Jawa, tselatan Nusa Tenggara, wilayah Maluku, dan
papua.

Gambar.1 Daerah yng terken ring of fire terhadap penyebarn titik gempa di Indonesia
Sumber : https://nawacitapost.com/nasional/2018/10/13/terletak-di-kawasan-cincin-api-pasifik-indonesia-rawan-
gempa-dan-tsunami/

`Data diperlukan pada aktivitas gempa merupakan data Seismik pada Seismograf pada
rekaman sesudah terjadinya gempa, dalam analisa tersebut antara lain:
1.) Analisis Waveform
Analisis waveform bertujuan untuk mengetahui bentuk gelombang dan picking
gelombang.
2.) Analisis Spektral
Analisis spektral diterapkan dalam penelitian ini dan didasarkan pada salah satu
parameter fisis yang berkaitan dengan fenomena geofisika yaitu frekuensi.
3.) Plotting Hiposenter dan Episenter
Penentuan hiposenter gempa menggunakan bantuan software GAD (Geiger’s method
with Adaptive Damping). buatan K. Nishi Ph.D. (Silver Expert JICA Indonesia), yaitu
software untuk mencari titik X, Y, Z, setiap gempa.
4.) Data origine time kejadian gempabumi merupakan kejadian sesudah gempa
5.) Data posisi lintang dan bujur (episenter)m merupakan data berdasarkan garis lintang dan
bujur pada lokasi titik gempa
6.) Data kedalaman gempa (hiposenter)
7.) Data magnitude gempa dalam bentuk Magnitudo
8.) Body Waves (MB)

3. Letusan Gunung Berapi merupakan proses keluarnya magma dari ruang magma dalam
perut gunung berapi, akibat aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik. Hal-hal
dipersiapkan dan diperhatikan pada bencana gunung api:
1.) Tingkat Isyarat Letusn gunung api
a.) Awas : Letusan utama akan segera terjadi – daerah yang terancam harus segera
dikosongkan
b.) Siaga : Letusan dapat terjadi dalam 2 minggu – sarana darurat disiapkan
c.) Waspada : Aktivitas magma dan seismik – penyuluhan ke masyarakat
d.) Normal : Tidak ada aktivitas magma – pengamatan
2.) Aktivitas sebelum terjadi letusan
a.) Kenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
b.) Membuat perencanaan penanganan bencana
c.) Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
d.) Mempersiapkan kebutuhan dasar
3.) Saat terjadi letusan gunung api
a.) Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
b.) Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
c.) Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
d.) Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
e.) Jangan memakai lensa kontak
f.) Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
g.) Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan
4.) Setelah terjdi letusan gunng api
a.) Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
b.) Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan
atap bangunan
c.) Hindari mengendarai kendaraan di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin kendaran
5.) Penyampaian radius letusan, lahar dan zona yang potensi membahayakan dalam bentuk
peta

Gambar.2 Peta Interval jarak letusan gunung


Sumber : https://ajiekdarminto.wordpress.com/2010/11/12/gunung-merapi-6-peta-peta-daerah-rawan-
bencana/peta-rawan-bencana-merapi_ajiek_ring20km_/ng api

Terdapat tiga tingkatan zonasi kerawanan bencana, yaitu:

a) KRB I merupakan kawasan yang berpotensi dilanda lahar/banjir serta terkena


perluasan awan panas dan aliran lava. Lahar ini dapat mengalir mengikuti badan
sungai bahkan dalam kapasitas yang tinggi dapat meluap dari badan sungai dan
berpotensi meluas menuju daerah pemukiman, pertanian dan infrastruktur.
b) KRB II merupakan kawasan rawan bencana yang terdiri atas dua bagian yaitu,
aliran massa dan lontaran. Aliran massa dapat berupa awan panas, aliran lava dan
lahar sedangkan lontaran berupa material jatuhan dan lontaran batu (pijar).
c) KRB III merupakan kawasan yang berada dekat dengan sumber bahaya
sehingga dapat dipastikan terlanda awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran
batu (pijar) serta hujan abu lebat. Tingginya tingkat kerawanan pada kawasan KRB
III ini maka tidak diperkenankan digunakan untuk hunian tetap. Penentuan batas
KRB III ini mengacu kepada sejarah aktivitas letusan Gunung Merapi dalam kurun
waktu 100 tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai