Anda di halaman 1dari 5

Bab 20

Reward

A. Pengertian Reward

Reward merupakan perangsang atau motivasi untuk meningkatkan kinerja yang dicapai
seseorang yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk finansial. Reward juga dapat
dipahami sebagai bentuk hadiah yang diberikan pada pegawai yang mampu mendapat
prestasi kerja yang bermanfaat bagi perusahaan atau organisasi dalam bentuk finansial atau
nonfinansial dalam rangka meningkatkan semangat, motivasi, komitmen karyawan, dan
mampu mempengaruhi karyawan lain untuk bekerja lebih baik lagi.

Bentuk pemberian reward yang efektif adalah pemberian intensif dalam tunjangan,
karena hasil yang baik segera diberi imbalan yang sesuai. Intensif yang sifatnya incidental
sesuai dengan prestasi yang dicapai biasanya berbeda dengan tunjangan yang bersifat semi
permanen, karena melekat dengan struktur yang diduduki oleh karyawan. Pemberian reward
harus berhubungan secara langsung dengan tujuan pencapaian melalui cara yang sesederhana
mungkin, sehingga karyawan yang akan menerima segera dapat mengetahui berapa rupiah
yang dia perolehh dari upayanya.

Reward tidak harus dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berupa pujian, piagam,
penghargaan, piala, trofi, fandel, lencana, bintang, tanda kehormatan, kenaikan pangkat,
pemberian jabatan yang tinggi, dan promosi memimpin di suatu daerah. Reward juga dapat
berupa fasilitas tempat kerja yang lebih nyaman, fasilitas peralatan kantor yang lebih
canggih, kendaraan dinas, tunjangan transportasi dan perumahan, asuransi, beasiswa, hadiah
tamasya, studi ke luar negri, outbond, umroh, dan sebagainya.

Reward bisa dalam bentuk perorangan (diberi karena individu dapat mencapai prestasi
tertentu), kelompok kecil (diberi karena kelompok itu mampu mencapai target yang diberi
perusahaan), kelompok besar (diberi karena kelompok besar itu dapat mencapai target yang
diberi perusahaan), maupun populasi (diberi karena suatu kepala keluarga dapat
melaksanakan tugas yang diberi oleh perusahana sehingga semua keluarganya memperolehh
hadiah).

Suatu Reward yang dirancang oleh perusahaan harus dapat memacu motivasi kinerja
karyawan agar prestasi mampu mencapai tingkat terttinggi. Oleh karena itu, reward yang
diberi harus dalam bentuk yang memilii nilai tinggi di mata anggota perusahaan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa Reward merupakan hadiah yang sifatnya memoivasi
karyawan untuk meningkatkan kinerja karena pekerja tersebut telah berhasil mencapai atau
melebihi target kinerja yang ditetapkan dan diwujudkan dalam bentuk finansial dan non-
finansial.
B. Jenis-Jenis Reward

Menurut bentuknya, Reward diberikan dalam bentuk:

1. Finansial (tunjangan kinerja, bonus, insentif, kenaikan gaji, remunerasi, tunjangan


belajar, dan sejenisnya).

2. Setara finansial (fasilitas kantor, promosi jabatan, fasilitas mobil, perumahan,


asuransi, kesehatan, rekreasi, dan sejenisnya).

3. Nonfinansial (fandel, piagam, sertifikat, piala, tropi, lencana, bintang, dan


sejenisnya).

Berdasarkan jumlah orang yang menerima, Reward dapat dibedakan dalam :

1. Individu.

2. Kelompok kecil.

3. Kelompok besar.

4. Populasi.

Berdasarkan waktu pemberiannya, Reward dapat dibedakan menjadi:

1. Insidental (bonus, intensif).

2. Semi permanen (tunjangan, remunerasi, beasiswa anak, asuransi kesehatan selama


bekerja, fasilitas mobil, dan rumah dinasi).

3. Permanen (asuransi hari tua, dan pensiun bulanan).

Berdasarkan penyebabmua, Reward dapat dibedakan menjadi:

1. Reward prestasi (diperoleh karena mampu mencapai prestasi kerja tertentu).

2. Reward structural (diperoleh karena menduduki jabatan tertentu).

3. Reward masa kerja (diperoleh karena mencapai masa kerja tertentu).

C. Struktur Pemberian Reward

Secara umum, strategi pemberian Reward merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan
apa yang diinginkan perusahaan dalam jangka panjang untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan, praktik, dan proses pemberian penghargaan yang mendukung
pencapaian tujuan bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Strategi pemberian reward
menawarkan tujuan dan arah serta kerangka piker untuk mengembangkan perusahaan. Hal ini
didasarkan pada pemahaman akan kebutuhan organisasi dan karyawan serta bagaimana
mereka dapat dipuaskan dengan baik.

Secara umum, strategi pemberian penghargaan merupakan pemikiran yanag dapat


diterapkan untuk berbagai permasalahan penghargaan yang muncul dalam organisasi untuk
melihat bagaimana menciptakan nilai dari itu. Lebih khusus lagi, ada beberapa argument
untuk pengembangan strategi pemberian penghargaan, yaitu:

1. Harus memiliki tujuan.

2. Pengeluaran upah diberbagai organisasi mencapai sekitar 60% yang harus


dimaknai sebagai investasi jangka panjang.

3. Penghargaan dalam artian yang luas.

4. Keuntungan sesungguhnya dari pemberian pada karyawan yang berkinerja baik


diharapkan mampu membentuk investasi di bidang SDM yang akan mendukung
sumber daya yang lain.

D. Karakteristik Strategi Pemberian Penghargaan

Strategi pemberian Reward bervariasi yang sangat berbeda antara organisasi yang satu
dengan yang lainnya. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah kemampuan finansial
perusahaan dan berapa besar keuntungan perusahaan setelah memberi reward pada
karyawan. Strategi pemberian harga sebaiknya dilandaskan pada analisis detail mengenai
penyusunan penghargaan di masa kini, yang meliputi kelebihan dan kekurangannya.
Pemberian reward harus dilakukan dengan harapan selain mampu meningkatkan semangat
karyawan dalam bekerja, juga akan mampu meningkatkan laju pertumbuhan laba
perusahaan:

1. Rasional dalam membuat alasan mengapa reward harus diberi pada karyawan
berkinerja tinggi.

2. Perencanaan pemberian reward harus merinci jawaban tentang bagaimana


reward, kapan dan siapa reward akan diterapkan.

3. Menentukan strategi yang harus dirumuskan dan ditetapkan.


E. Strategi Penghargaan Broad-Rush

Pemberian penghargaan merupakan permasalaha Broad-Rush yang secara sederhana


mengindikasikan penghargaan secara umum, dimana diajarkan bahwa manajemen
penghargaan sebaiknya dilaksanakan. Selain itu, strategi Reward barangkali menyusun
perincian tentang tujuan spesifik yang berurusan dengan aspek khusus dalam manajemen
Reward. Pemberian reward harus direncanakan satu tahun sebelumnya, sehingga fungsi
perencanaan dapat tercapai dengan baik. Strategi reward yang direncanakan akan mengikat
organisasi dalam melakukan kebijakan pemberian penghargaan secara total sesuai dengan
rencana sehingga tercapai keseimbangan antara reward finansial dan non-finansial.

F. Inisiatif Penghargaan Khusus

Inisiatif penghargaan diprioritaskan pada upaya peningkatan pencapaian tujuan


organisasi. Berikut adalah contoh inisiatif penghargaan khusus yang memungkinkan 1 atau
lebih muncul dalam strategi pemberian Reward:

1. Penggantian metode pembayaran berdasarkan target kelompok menjadi


berdasarkan besar-kecilnya kontribusi pencapaian target kelompok.

2. Pengenalan pada tingkatan baru dan struktur prmbayaran berdasarkan tingkat


pendidikan, masa kerja, kompetensi kerja, kinerja selama ini, komitmen dan
loyalitas pada perusahaan.

3. Penggantian skema evaluasi pekerjaan yang sudah ada dengan skema yang
terkomputerisasi yang lebih jelas menggambarkan nilai-nilai organisasi.

4. Perbaikan proses manajemen performa menjadi manajemen berbasis kinerja.

5. Pengembangan sistem reward yang fleksibel.

6. Pelaksanaan review pembayaran setara untuk meyakinkan bahwa pembayaran


sebanding dengan pekerjaan.

7. Program komunikasi dibuat untuk memberi informasi pada setiap orang yang
akan praktik dan kebijakan pemberian di organisasi.

8. Program pelatihan, pembinaan, dan pembimbingan dirancang untuk


meningkatkan kemmapuan jajaran manajer.

G. Mengembangkan Startegi Pemberian Penghargaan


Beberapa fase kunci pemberian harga adalah sebagai berikut:

1. Fase Diagnose, merupakan fase permulaan untuk menentukan perlu tidaknya


suatu kinerja yang diberi reward.

2. Fase Desain Detail, merupakan fase yang merancang bentuk reward, besaran
reward, waktu pemberian, dan detail lain yang perlu dirancang dengan baik.

3. Uji Akhir, merupakan fase dimana setelah dipertimbangkan, maka reward siap
diujicobakan dan diterapkan dalam lingkunga organisasi secara keseluruhan.

4. Fase Penerapan, merupakan fase dimana reward diterapkan disertai dengan


review pada kebijakan yang tengah diterapkan dan jika perlu dilakukan modifikasi
atas berbagai kelemahan dan kekurangannya.

Semua langkah diatas, apabila menyangkut masalah perusahaan, maka perlu


dikonsultasikan dan dikomunikasikan dengan pemegang saham, termasuk manajer senior
sebagai pembuat keputusan, sehingga reward yang diberikan bersifat legal, tidak
menyimpang dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai