Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEBIJAKAN DEVIDEN DAN RIGHT


“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi”

IAIN PALOPO

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Hamriani 18 0403 0102
Arnita 18 0403 0117
Tenri Abeng 18 0403 0114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Kebijakan Deviden dan Right”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Nasrullah Nursam,S.E.,M.M pada mata kuliah Manajemen Investasi. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kebijakan Deviden dan Right” bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nasrullah Nursam S.E.,M.M selaku
dosen pada mata kuliah Manajemen investasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kritk serta saran
yang bersifat membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palopo, 10 Desember 2020

Kelompok VII

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebijakan Deviden .............................................................................................. 2
B. Saham Deviden .................................................................................................... 5
C. Stock Split ............................................................................................................ 5
D. Right Issue .......................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding
dengan jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval
waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan
pada waktu yang bukan biasanya.. Dividen akan diterima oleh pemegang saham
hanya apabila ada usaha akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen
tersebut dan apabila dewan direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk
mengumumkan dividen.
Dividen merupakan hak pemegang saham ( common stock) , untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan
membagi keuntungan dalam bentuk dividen semua pemegang saham mendapatkan
haknya yang sama. Namun pembagian dividen untuk pemegang saham preferen
lebih diutamakan dari pembagian dividen pemegang saham biasa.
Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang
dihasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian
labanya, untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Dalam pembagian
dividen ada istilah yaitu kebijakan dividen .
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau
menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen
yang optimal pada suatu perusahaan adalah keijakan yang menciptakan
kesimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang
sehingga memaksimumkan harga saham.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kebijakan Deviden ?
2. Bagaimana Saham Pada Kebijakan Deviden ?
3. Bagaimana Stock Split Pada Kebijakan Deviden ?
4. Bagaimana Right Issue Pada Kebijakan Deviden ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebijakan Deviden
1. Pengertian Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembayaran investasi di masa datang
(Sartono, 2010). Sedangkan Sukirni (2012) menyatakan kebijakan dividen
adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan ini akan melibatkan dua
pihak yang memiliki kepentingan berbeda yaitu pihak pertamma, para
pemegang saham dan pihak kedua, manajemen perusahaan itu sendiri.
Kebijakan deviden mempunyai pengaruh bagi pemegang saham
umunya dan perusahaan yang membayar deviden. Para pemegang saham
umumnya menginginkan pembagian dividen yang relative stabil karena hal
tersebut mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi
yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang
saham juga dapat meningkat.
2. Teori Kebijakan Deviden
a. Dividend irrelevance theory
Teori ini dikembangkan oleh merton dan Fanco Modigliani dikenal
dengan teori MM. Brigham dan Houston (2006) menyatakan bahwa
kebijakan sebuah perusahaan tidak memiliki pengaruh pada nilai maupunu
biaya modalnya. Jika kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh yang
siginifikan, maka kebijakan tersebut akan tidak relevan.
b. Bird in the hand Theory
Menurut Brighsm dan Houston (2006) nilai sebuah perusahaan dapat
dilakukan dengan menetapkan rasio pembayaran dividen yang tinggi.

2
Investor lebih memilij pendapatan yang diperoleh dari dividen diandingkan
dengan pendapatan dari keuntungan modal (capital gain). Investor memiliki
keyakinan bahwa dividen memiliki rasio yang lebih kecil, sehingga investor
lebih suka menerima kas tunai sekarang diabndingkan mengharapkan
capitsl gain di masa yang belum pasti
c. Agency cost Theory
Menurut Brigham dan Houston (2006) agency theory merupakan para
manager yang diberi kekuasaan oleh pemegang saham untuk membuat
keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan.
Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu disebut sebagai
organsasi lain (agen) untk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan
kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Perbedaan
pandangan antara pemegang saham dengan manajer sering memicu konflik
atau pertentangan.
d. Tax preference theory
Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak
terhadap keuntungan dividend dan capital gains maka para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
3. Macam-macam Kebijakan Deviden
a. Kebijakan deviden dengan presentase tetap pembayaran dividen tunai
(constant-payout-ratio dividend policy)
Adalah kebijakan yang didasarkan dengan presentase tertentu dari
pendapatan. Rasio pembayaran dividen adalah presentase dari setiap rupiah
yang dihasilkan dan dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk tunai,
dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per lembar
saham. Jumlah pembayaran dividen dengan presentase tetap dari EPS akan
mempengaruhi posisi harga saham di pasar. Pada saat laba menurun,
pembayaran dividen juga menurun, dan hal ini akan menyebabkan harga
saham menurun.
b. Kebijakan deviden biasa atau stabil (regular dividen policy)
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen

3
dengan rupiah yang tetap dalam satu periode. Seringkali kebijakan ini
digunakan dengan memakai target rasio pembayaran deviden. Dimana
perusahaan mencoba membayar deviden dalam persentase tertentu seperti
dividen yang dinyatakan dalam rupiah serta disesuaikan terhadap target
pembayaran yang membuktikan terjadinya penignkatan hasil. Kebijakan ini
meniadakan keragu-raguan investor atau pemegang saham sekaligus
menginformasikan bahwa persahaan dalam keadaan baik dan lancar.
Dengan kebijakan ini pembayaran deviden persaham hampir tidak pernah
turun.
c. Kebijakan deviden rendah plus ekstra (low-regular-an extra dividend
policy)
Menurut kebijakan ini perusahaan membayar dividen tunai secara
rutin setiap periode dalam jumlah yang tetap dan rendah, jika laba
perusahaan periode yang bersangkutan sangat baik maka jumlah
pembayaran tetap tersebut akan ditambah pembayaran dividen ekstra.
Dengan jumlah pembayaran regular atau biasa yang tetap ini menjamin
kepastian bagi pemilik saham dan arena jumlahnya rendah. Hal ini juga
akan menentramkan perusahaan. Bila ada laba yang sangat bagus
perusahaan akan membyaarkan ekstra dividen bagi pemegang saham.
Pembayaran ekstra ini akan disambut baik oleh pasar dan akan menaikkan
harga saham.
d. Kebijakan deivden yang stabil
Perusahaan menetapkan besarnya dividen payout rasio setiap tahun
disesuaikan dengan posisi finansial dan kebijakan finansial.
e. Kebijakan deviden residu
Kebijakan ini untuk menahan laba untuk membelanjai kesempatan-
kesempatan investasi yang memenuhi persyaratan. Dividen ini untuk
menahan laba guna membelanjai investasi yang memebuhi persyaratan.
Dividen baru dibayarkan, jika ada sisal aba setelah semua kesempatan
investasi yang memenuhi persyaratan belanja. Hal yang mendasari
kebijakan ini adalah bahwa para investor senang jika perusahaan menahan

4
laba dan menginvetasikannya kemabli.
B. Saham Deviden
Saham dividen (stock dividen) yaitu dividen yang dibagi bukan dalam
bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut. Dalam arti lain
dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan perseroan dalam bentuk saham
baru, dengan proporsi tertentu. Yang harus diketahui pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap dividen tunai maupun dividen saham, bahwa dividen
diberikan kepada para pemegang saham adalah untuk kepentingan pasar yaitu
menaikkan reputasi saham perusahaan.
Saham dividen ini digunakan perusahaan untuk menghemat kas atau
perusahaan dalam kesulitan keuangan. Masalah yang muncul jika perusahaan tidak
membagi dividen tunai investor bisa salah persepsi terhadap emiten. Akibatnya
harga saham bisa turun, sehingga untuk menghindari efek negative ini perusahaan
dapat membagi stock dividen sebagai pengganti dividen kas. Tujuan lain dari stock
dividen ini adalah agar perusahaan dapat menjaga kondisi likuiditas dan dana yang
tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan. Maka diperlukan informasi
yang benar kepada pemegang saham, akan adanya kesempatan investasi di masa
yang akan datang. Kebijakan stock dividen yang tidak dapat dibenarkan apabila
stock dividen digunakan untuk mrngatasi kesulitan finansial, karena perusahaan
tidak dapat memanipulasi investor yang akibatnya harga saham akan turun.
Masalahnya yang penting adalah menyangkut biaya emisi saham yang mahal
sehingga stock dividen perlu pertimbangan yang matang.

C. Stock Spilit

Stock split yaitu tindakan perusahaan memecah saham dari satu lembar
menjadi beberapa lembar saham dengan nilai nominal semakin kecil dan semakin
banyak jumlah saham yang beredar. Tujuan stock split adalah untuk meningkatkan
likuiditas saham. Likuiditas saham adalah kemudahan saham untuk dijadikan uang
tunai dengan menjual saham tersebut. Tujuan lainnya adalah dilakukan untuk
menjaga agar saham tetap berada pada optimal price range. Harga saham yang
tinggi akan menyulitkan investor untuk membeli saham tersebut sehingga dapat
menurunkan permintaan.

5
Stock split adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dan perubahan
jumlah saham yang beredar, sesuai faktor pemecahnya. Dibedakan menjadi dua,
yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil (split
up) dan prningkatan niali nominal saham (split down). Dengan demikian, jumlah
lembar saham yang beredar akan meningkat prosporsional dengan penurunan nilai
nominal saham (split up), atau sebaliknya (split down).
Persamaan antara stock split dengan stock dividen adalah (1) keduanya
mengakibatkan jumlah lembar saham yang beredar bertambah, (2) tidak terdapat
pendistribusian kas dalam kedua bentuk tersebut, (3) tidak terjadi perubahan pada
modal sendiri hanya komposisinya yang berubah.
D. Right Issue

Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal adalah saham, selain


saham juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga
dan derivative efek. Salah satu produk dari turunan saham tersebut adalah right
issue atau saham penawaran terbatas. Di kalangan bursa right issue dikenal sebagai
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah terjemahan dari ketentuan
hukum yang mengatur adanya preventive right yang ada di setiap pemegang saham
yang terdaftar di dalam daftar pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak
untuk membeli setiap saham baru atau yang dikeluarkan di dalam portopel
perseroan.
Hak ini berbeda dengan saham dividen atau bonus yang otomatis diterima
pemegang saham, dimana hak ini tidak mengikat investor jadi bisa saja investor
tidak membeli saham baru tersebut dan right issue yang dimiliki dapat dijual di
bursa. Right issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan
terlebih dahulu sama emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu.
Menurut Syahrul dan Nizar dalam Fazli dan Harianto (2003) right issue
adalah hak yang diberikan para pemegang saham yang ada pada sebuah perusahaan
yang berhubungan dengan penerbitan saham-saham baru, dimana hak tersebut
berkaitan dengan para pemilik saham-saham yang telah mendapatkan penawaran
untuk menambah saham atau mengambil saham baru dengan harga tertentu yang
ditawarkan kepada pemegang saham yang telah ada. Pada saat peusahaan

6
menawarkan sekuritasnya untuk dijual kepada para pemegang saham lama atau
yang sudah ada pada saat terbitnya right issue, maka perusahaan akan mengirimkan
satu hak ssetiap lembar saham yang dipegang oleh investor tersebut. Hak tersebut
memberikan para investor satu pilihan untuk membeli saham tambahan sesuai
aturan yang ditentukan untuk pembelian tambahan saham tersebut.
Kebijakan right issue yang di lakukan oleh perusahaan adalah merupakan
upaya emiten untuk memperoleh tambahan modal perushaaan. Hampir sama
dengan saat pertama kali perusahaan menawarkan sahamnya pada pasar modal.
Bedanya, right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang telah terddaftar di bursa
efek atau sudah go public. Right issue dapat berdampak negative apabila harga
saham menurun akibat meningkatnya volume saham yang beredar dan berdampak
positif saat right issue tidak mempengaruhi harga saham.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan adanya right issue
Hal penting yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu penerbitan right
issue antara lain adalah waktu, harga, dan rasio. Karena bagi seorang investor
informasi waktu penerbitan sangat penting dalam pengambilam keputusan,
apakah investor akan melaksanakan haknya membeli right issue atau tidak,
sebab right issue memiliki masa berlaku yang relative singkat.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dari right issue adalah :
a. Cum date adalah tanggal terakhir seorang investor dapat meregresikan
sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action.
b. DPS-date adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak atss
suatu corporate action diumumkan.
c. Tanggal pelaksanaan dan akhir right issue, tanggal periode right issue
tersebut dicatat di bursa dan kapan berakhirnya.
d. Allotment date adalah tanggal menentukan jatah investor yang
mendapatkan right issue dan berapa besar tambahan saham baru akibat right
issue.
e. Listing date adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right issue
tersebut didaftarkan dibursa efek.

7
f. Ex-date adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak akan
suatu corporation action.
2. Penilaian hak (right)
Suatu perusahaan melakukan emisi right untuk memberikan
kesempatan kepada pemegang saham atau investor dalam usaha
mempertahankan presentase kepemilikan saham dalam aktiva perusahaan serta
mencegah kerugian yang mungkin akan dialami oleh pemegang saham karena
penurunan harga saham.
Untuk itu investor atau pemegang saham sebaiknya memahami cara
perhitungan dan penilaian dari suatu right, karena dengan mengetahui hal
tersebut pemegang saham dapat menentukan apakah pembelian right issue itu
dapat memberikan keuntungan atau kerugian. Beberapa formula yang dapat
digunakan dalam perhitungan right issue antara lain melalui penentuan jumlah
lembar saham, jumlah right (hak) yang diperlukan untuk membeli suatu saham
baru (right issue), harga saham tanpa hak (ex-right) yaitu dibeli setelah jatuh
tempo, nilai right (hak), dan penentuan harga teoritis.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk laba ditahan guna pembayaran investasi di masa datang. Macam-macam
kebijakan dividen yaitu kebijakan rasio pembayaran konstan, kebijakan dividen
teratur, dan kebijakan dividen rendah teratur ditambah ekstra.
Saham dividen (stock dividen) yaitu dividen yang dibagi bukan dalam
bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut. Dalam arti lain
dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan perseroan dalam bentuk saham
baru, dengan proporsi tertentu.
Stock split yaitu tindakan perusahaan memecah saham dari satu lembar
menjadi beberapa lembar saham dengan nilai nominal semakin kecil dan semakin
banyak jumlah saham yang beredar.
Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal adalah saham, selain
saham juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga
dan derivative efek. Salah satu produk dari turunan saham tersebut adalah right
issue atau saham penawaran terbatas.

B. Saran
Kami menyadari kekurangan makalah ini, maka kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan untuk makalah kami lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.stainkudus.ac.id
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.dinus.ac.id/145
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uin-
suska.ac.id
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/uplo
ad/132
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/bit
stream/

10

Anda mungkin juga menyukai