Anda di halaman 1dari 11

CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung

p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan, Peran Keluarga, Kondisi Kesehatan Fisik, Dan Motivasi
Terhadap Kecemasan Pada Ibu Menopause

Megawati*1, Hidayani2
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
*Email :megawati.s.st@gmail.com

Abstrak
Kata kunci :
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi,
Peran Tenaga masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reroduksi, masa klimakterium, dan masa
Kesehatan, Peran senium. Perubahan kehidupan merupakan periode seorang wanita harus menyesuaikan
Keluarga, Motivasi, secara psikologis terhadap gaya hidup yang berubah. Perubahan psikis yang terjadi
Kecemasan, Ibu pada masa menopause dapat menimbulkan sikap yang berbeda-beda, diantaranya yaitu
Menopause. adanya suatu krisis yang dimanifestasikan dalam symptom psikologis seperti depresi,
mudah tersinggung, mudah menjadi marah, diliputi banyak kecemasan, karena sangat
bingung dan gelisah. Dengan ini Kecemasan yang berlebihan dapat menimbulkan
dampak yang buruk bagi tubuh . Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
Keywords : peran tenaga kesehatan, peran keluarga, kondisi lingkungan fisik dan motivasi terhadap
Role of Health Worker, kecemasan ibu menopaus. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi
Family Role, penelitian yaitu seluruh ibu yang sudah mengalami 1 tahun menopause di Desa
Motivation, Anxiety, Pagarawan Tahun 2018. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model
Menopause Mothers. (SEM) dengan metode smart PLS menghasilkan temuan penelitian yaitu peran tenaga
kesehatan (17,02%), peran keluarga (11,79%), kondisi kesehatan fisik (26,18%) dan
motivasi (26,29%). Pengaruh langsung kecemasan ibu menopause sebesar 81,28% dan
Info Artikel: pengaruh tidak langsung sebesar 1,44%. Total pengaruh langsung dan tidak langsung
kecemasan ibu menopause sebesar 82,72%. Motivasi merupakan faktor dominan yang
sangat mempengaruhi kecemasan ibu menopause. Masa menopause diperlukan
Tanggal dikirim: dukungan oleh semua pihak baik dari tenaga kesehatan melalui pendidikan kesehatan
25 September 2020 serta penyedia sarana prasarana, sebaiknya tenaga kesehatan juga melibatkan keluarga
dari ibu menopause dalam pemberian pendidikan kesehatan tersebut, sehingga keluarga
dapat ikut berperan memberikan perhatian pada setiap masalah yang dialami ibu serta
Tanggal direvisi: siap membantu ibu menopause dalam mengatasi masalah menopause yang dialami.
17 November 2020
Role Of Health Workers, Family Roles, Motivation, Menopausal Maternal Anxiety

Abstract
Tanggal diterima : After birth, a woman's life can be divided into several periods, namely infancy,
30 November 2020 childhood, puberty, reproduction, climacteric, and senium periods. Life change is a
period when a woman has to adjust psychologically to a changing lifestyle.
Psychological changes that occur during menopause can lead to different attitudes,
DOI Artikel: including a crisis manifested in psychological symptoms such as depression, irritability,
10.33862/citradelima. irritability, anxiety, confusion and anxiety. With this, excessive anxiety can have a bad
v4i2.125 impact on the body. The purpose of this study was to determine the effect of the role of
health workers, family roles, physical environmental conditions and motivation on
menopausal maternal anxiety. The research design used cross sectional. The study
population was all mothers who had experienced 1 year of menopause in Pagarawan
Halaman: 76-86
Village in 2018. The results of hypothesis testing using the Structural Equation Model
(SEM) with the smartPLS method resulted in research findings, namely the role of
health workers (17.02%), the role of the family (11,79 %), physical health condition
(26.18%) and motivation (26.29%). The direct effect of menopausal mother anxiety was
81.28% and the indirect effect was 1.44%. The total direct and indirect effect of
menopausal mother anxiety was 82.72%. Motivation is a dominant factor that greatly
affects menopausal mother anxiety. The menopause period requires support from all
parties, both from health workers through health education and infrastructure providers,
health workers should also involve the families of menopausal mothers in providing
health education, so that families can take a role in paying attention to any problems
experienced by the mother and ready to help menopausal mothers in overcoming
menopausal problems experienced.
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(76)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

PENDAHULUAN wanita menopause merasa terganggu dalam


Menopause adalah haid terakhir atau saat menjalankan kegiatan sehari-hari. Goyahnya
terjadinya haid terakhir. Bagian klimakterium hubungan dan keraguan terhadap diri sendiri ketika
sebelum menopause disebut premenopause dan seseorang wanita memasuki masa-masa
bagian sesudah menopause disebut menopause, dapat menimbulkan kecemasan dan
pascamenopause (Sarwono, 2007). depresi dampak dari kecemasan tersebut
Sekitar 80 % wanita mulai mengalami siklus diantaranya, jantung berdebar-debar, tampak
menstruasi yang tidak teratur, namun hanya 10 % tangan berkeringat, gejolak panas atau sebaliknya
saja wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa tubuh menggigil kedinginan, diare, sering buang air
disertai ketidak-teraturan siklus yang kecil, mulut kering sehingga sulit menelan, sulit
berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian tidur pulas, otot terasa lemah atau gemetaran.
yang melibatkan lebih dari 2.700 wanita, Sejumlah besar gejala tersebut disebabkan oleh
kebanyakan diantara mereka mengalami tansisi pra meningkatnya adrenalin yang dipompadari kelenjar
menopause yang berlangsung antara dua hingga suprarenal (Nirmala, 2009).
delapan tahun. Pada usia 40, siklus mulai Wanita cemas dengan berakhirnya era
memanjang lagi (Boyke, 2012). reproduksi yang berarti berhentinya nafsu seksual
Pada tahun 2005, jumlah wanita lanjut usia di dan fisik. Apalagi menyadari dirinya akan menjadi
Asia melonjak dari 107 juta menjadi 248 juta. tua, yang berarti kecantikannya akan memudar.
Sedangkan di Indonesia catatan WHO Scientific Seiring dengan hal itu, validitas dan fungsi organ
Group menunjukkan bahwa diperkirakan terjadi tubuhnya akan menurun. Hal ini akan
peningkatan usia lanjut dari tahun 1990-2005 menghilangkan kebanggaannya sebagai wanita.
sebanyak 414 juta, sehingga secara bertahap Keadaan ini dikhawatirkannya akan memengaruhi
diperkirakan penduduk usia lanjut tahun 2020 hubungannya dengan suami maupun lingkungan
sebesar 26 juta dan tahun 2025 diperkirakan 40 juta sosialnya. Selain itu, usia ini sering dikaitkan
(Meiwanto, 2004). dengan timbulnya penyakit kanker atau penyakit
Perubahan kehidupan merupakan periode lain yang sering muncul pada saat wanita
seorang wanita harus menyesuaikan secara memasuki usia tua (Lestari, 2012).
psikologis terhadap gaya hidup yang berubah, Kecemasan pada wanita menopause semakin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% bertambah dengan berakhirnya masa reproduksi
wanita yang mengalami menopause merasakan akan menghilangkan kebanggaan sebagai wanita,
menopause sebagai masalah atau gangguan, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi
sedangkan 25% lainnya tidak hubungannya dengan suami ataupun keluarga.
mempermasalahkannya (Puspitasari. 2007). Hubungan keluarga yang tidak harmonis dan
Perubahan fisik yang mereka alami adalah kurangnya dukungan dari keluarga akan
seperti tidak haid lagi, badan menjadi gemuk, kulit mengakibatkan kecemasan ibu menjadi lebih berat
tidak segar lagi, penurunan daya ingat, dan cepat dan selanjutnya akan berdampak pada lingkungan
lelah. Untuk perubahan psikologis mereka sekitar (Kuntjoro, 2002).
mengatakan menjadi mudah marah, mudah Banyak faktor yang dapat mempengaruhi usia
tersinggung, cemas dan timbul rasa gelisah karena menopause, diantaranya pengaruh peran keluarga.
kehilangan kemampuan reproduksinya. Perubahan Peran keluarga menjadikan seorang wanita yang
psikis yang terjadi pada masa menopause dapat menopause menjadi sangat berharga dan
menimbulkan sikap yang berbeda-beda, menambah ketentraman hidup. Dukungan keluarga
diantaranya yaitu adanya suatu krisis yang merupakan dukungan yang diterima individu dari
dimanifestasikan dalam symptom psikologis seperti orang yang berada dalam lingkungan keluarga
depresi, mudah tersinggung, mudah menjadi seperti suami, anak, dan rang tua. Sehingga
marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan, individu tersebut merasa diperhatikan, dihargai,
insomnia atau tidak bisa tidur, karena sangat dan dicintai. Dukungan keluarga meliputi
bingung dan gelisah (Qomariati, 2013). dukungan emosional, dukungan penghargaan
Kecemasan yang berlebihan dapat instrumental, dan dukungan informatif. Manfaat
menimbulkan dampak yang buruk bagi tubuh. dukungan keluarga menjadikan seorang wanita
Rasa yang berlebihan itulah yang memacu organ dalam menghadapi menopause lebih nyaman
tubuh tidakstabil. Tentunyahal ini membuat (Yatim,2015).

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(77)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

yang kemudian diberi indikator sesuai variabel agar


Wanita pada usia 40-50 tahun mengalami memudahkan kita dalam membuat kuesioner
masa peralihan dari siklus haid yang rutin setiap pertanyaan yang akan dibagikan kepada responden.
bulan ke masa menopause dimana terjadi Nilai respon disusun dalam suatu titik kontinum
perubahan-perubahan fisik dan juga kejiwaan pada yang ekstrim yang mewakili sikapnya, misalnya:
diri seorang wanita. Pada masa menjelang baik-buruk, positif-negatif, suka-tidak suka
menopause, estrogen yang dihasilkan semakin (Solimun, 2006).
turun sampai masa menopause tiba. Dalam Untuk memperoleh data yang diperlukan,
menentukan batasan dan mengelompokkan gejala maka dalam penelitian ini mempergunakan cara
serta tanda-tanda menopause secara medis dengan pengumpulan data melalui kuesioner, yaitu cara
tepat. Misalnya mengartikan menopause dengan pengumpulan data dengan memberikan kuesioner
berhentinya haid, tetapi beberapa tahun sebelumnya daftar pertanyaan kepada responden. Sebelumnya
sudah ditandai oleh berhentinya haid, tetapi peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan dari
beberapa tahun sebelumnya sudah ditandai oleh sampel yang terpilih dan bersedia menjadi
keluhan-keluhan fisik maupun psikis (Yatim, responden dalam penelitian ini (Informed Consent).
2015). Uji validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk
melihat apakah instrument yang dipakai benar-
METODE benar mengukur suatu variabel dan indikator yang
Jenis penelitian survei yang bersifat analitik
akan diteliti. Dan melihat apakah instrument yang
dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk
dikerjakan benar-benar mengukur apa yang akan di
menganalisis hubungan kausal antara variabel-
ukur dan sejauh mana instrument yang akan
variabel Penelitian ini dilaksanakan di Desa
dipakai akurat dan dapat dipercaya. Dalam
Pagarawan, Kabupaten Bangka. Waktu penelitian
penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dengan
ini pada bulan Januari 2018. Populasi dalam
menggunakan Smart Partial Square (PLS), jika
penelitian ini adalah seluruh ibu yang sudah
didapatkan loading factor 0,5-0,6 maka dikatakan
mengalami 1 tahun menopause di Desa Pagarawan
valid (jika nilai 0,5-0,6 hal tersebut masih bisa
Tahun 2018. Sampel merupakan objek penelitian
ditolerir sepanjang model masih dalam tahap
berupa responden atau benda yang dapat mewakili
pengembangan), namun loading factor yang
populasi.
direkomendasikan diatas 0,7.
Jumlah sampel tersebut diaambil sesuai
dengan kaidah jumlah sampel pada pedoman PLS Digunakan dengan skala interval, sedangkan
(Partial Least Squares) dimana besaran sampel tekhnik pengukurannya menggunakan semantic
(Sample Size)yang diambil adalah 5 hingga 10 differential scale yang digunakan untuk mengukur
kelipatan dari jumlah indikator yang akan diteliti. sikap, persepsi dan pendapat orang atau kelompok
Sehingga dalam hal ini besaran sampel yang orang tentang fenomena sosial yang mempunyai
diambil masih berada dalam kisaran 45 hingga 90 skala 5 point.Dengan semantic diffrential scale,
Jadi rentang (range) dalam hal ini peneliti variabel-variabel yang ada di dalam penelitian ini
mengambil 68 ibu Menopause di Desa Pagarawan diukur dan akan dijabarkan terlebih dahulu menjadi
sebagai sampel. sub variabel yang kemudian diberi indikator sesuai
Kriteria Inklusi adalah Ibu yang sudah variabel untuk memudahkan kita dalam membua t
mengalami menopause (1 tahun setelah kuesioner pertanyaan sebelum dibagikan kepada
menopause), ibu yang berdomisili tetap di Desa responden. Nilai respon disusun pada suatu titik
Pagarawan, ibu Menopause yang bersedia menjadi kontinum yang ekstrim yang mewakili sikapnya,
responden. Kriteria eksklusi adalah ibu yang tiba- misalnya: baik-buruk, positif-negatif, suka-tidak
tiba sakit, ibu menopause yang tidak mau menjadi suka (Kemenkes RI, 2015).
responden. Analisis deskriptif merupakan analisis Analisis data yang diolah dalam penelitian ini
kuantitatif yang digunakan untuk menjelaskan adalah analisis univariat, bivariate dengan
lebih mendalam hasil dari analisis dan menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan
mampu memberikan informasi yang lebih rinci. skala Nilai p dari setiap variabel independen yang
Dengan Semantic Diffrential Scale, variabel- diujikan dengan menggunakan uji chi square dapat
variabel dalam penelitian ini yang akan diukur akan menentukan apakah suatu variabel tersebut masuk
dijabarkan terlebih dahulumenjadi sub variabel kedalam model regressi, dan variabel dengan nilai

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(78)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

p < 0,25 dikategorikan masuk kedalam model (5,9%) responden, pendidikan SMA 41 responden
regresi pada analisis multivariat. (60,3%), pendidikan D3 sebanyak 9 responden
(13,2%), pendidikan S1 14 responden (20,6%).
Untuk dapat mengetahui apakah variabel
mampu memprediksi lebih tinggi faktor loading Hasil dari nilai loading factor memperlihatkan
indikatornya dibandingkan prediksi terhadap apabila setiap indikator atau dimensi pembentuk
indikator lainnya dengan melihat nilai cross variabel laten dapat menghasilkan nilai yang lebih
loading. Hasil cross loading didapatkan pada baik, yaitu dengan diperoleh nilai loading factor
semua konstruk yaitu: Sebuah indikator dapat bernilai tinggi dimana masing-masing indikator
dikatakan valid apabila mempunyai nilai loading diatas kriteria uji dari 0,5. Dengan nilai kriteria
factor tertinggi pada konstruk yang dituju diatas nilai uji, dapat dikatakan bahwa sebuah
dibandingkan nilai loading factor pada konstruk indikator pembentuk variabel laten konstruk peran
lain, dapat ditujukan bahwa korelasi konstruk lebih tenaga kesehatan, peran keluarga, kondisi
besar nilainya dari pada ukuran konstruk lainnya. kesehatan fisik, motivasi, terhadap kecemasan ibu
Hal ini dapat ditunjukan pada bloknya lebih baik menopause tersebut sudah menunjukkan hasil yang
dari pada ukuran blok lainnya. Output Smart PLS baik.
untuk loading factor menghasilkan hasil sebagai
Dari hasil output PLS hasil dari akar semua
berikut: semua indikator yang digunakan dalam
konstruk lebih besar dari pada korelasi antar
penelitian didapatkan dengan mengevaluasi hasil
konstruk. Nilai AVE untuk semua konstruk lebih
cross loading(discriminant validity) pada semua
besar dari nilai 0,5 sehingga dapat disimpulkan
indikator. Dari hasil penelitian didapatkan analisis
bahwa evaluasi pengukuran model memiliki
pengolahan data terlihat bahwa konstruk yang
discriminant validity yang baik atau valid dalam
digunakan dalam membentuk sebuah model
mengukur konstruk.
penelitian, pada proses analisis faktor konfirmatori
telah sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Pada Tabel 1. Evaluasi nilai R square
analisis ini nilai probality telah menunjukkan nilai Variabel R-Square
di atas batas signifikansi yaitu 0,05. Peran Tenaga Kesehatan
Sedangkan pada nilai AVE pada penelitian ini Kondisi Kesehatan Fisik 0.652810
digunakan untuk mengukur seberapa banyaknya Motivasi 0.782746
varians yang dapat ditangkap oleh konstruknya Peran Keluarga 0.365082
dibandingkan dengan variansi yang ditimbulkan Kecemasan 0.812810
oleh kesalahan pengukuran. Nilai AVE yang Sumber : SmartPLS 2.0 report, 2018
didapat harus lebih besar > 0,5. Suatu indikator
reflektif dinyatakan valid apabila jika mempunyai Tabel diatas menjelaskan kontribusi dari
loading factor diatas 0,5 terhadap setiap konstruk variabel yang mempengaruhi variabel yang ada di
yang dituju. berdasarkan pada substantive tabel R Square, nilai R Square variabel kondisi
contentnya yang dapat dilihat signifikansi dari Kesehatan Fisik sebesar 0,65281. Artinya variabel
weight (t=1,96) (Erlina, 2013). peran tenaga kesehatan mempengaruhi kondisi
kesehatan fisik sebesar 65,28% sedangkan 34,72%
Data ini diperoleh dalam bentuk komposisi dan dipengaruhi oeh faktor lain. Kemudian nilai R
frekuensi dari sampel, penyajian analisa SEM, Square motivasi sebesar 0.782746. Artinya variabel
penyajian dari hipotesis ini berupa penelitian yang peran tenaga kesehatan dan kondisi kesehatan fisik
berdasarkan dari keluaran hasil pengolahan data. mempengaruhi motivasi sebesar 78,27% sedangkan
21,73% dipengaruhi oleh faktor lain. Lalu nilai R
HASIL DAN PEMBAHASAN Square peran keluarga sebesar 0.365082. Artinya
Hasil variabel, peran tenaga kesehatan, kondisi kesehatan
dan motivasi mempengaruhi peran keluarga sebesar
Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik
36,5% sedangkan 63,5% dipengaruhi ol oleh faktor
setiap responden dari 68 responden, responden
lain. Sedangkan nilai R Square kecemasan sebesar
berusia 41-50 tahun tahun 28 (41,2%) responden,
0.812810. Artinya variabel peran tenaga kesehatan,
responden 51-60 sebanyak 40 (58,2%) responden.
kondisi kesehatan fisik, motivasi dan peran
Menurut kelompok status pendidikan responden
yang pendidikan SMP sebanyak 4 responden
http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(79)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

keluarga mempengaruhi kecemasan sebesar 81,28%.


Tabel 2. Persentase Pengaruh antar Variabel
terhadap Variabel Kecemasan

Gambar 1. Output PLS (Loading)


Nilai T-statistic direfleksikan terhadap Peran tenaga kesehatan berpengaruh secara
variabelnya sebagian besar >1,96, sehingga langsung dan tidak langsung terhadap kecemasan
menunjukkan blok indikator dapat berpengaruh ibu menopause. Hasil uji Koefisien parameter
positif, negatif dan signifikan untuk merefleksikan antara peran petugas kesehatan terhadap
variabelnya. Pada variabel peran tenaga kesehatan, kecemasan menunjukkan terdapat pengaruh
peran keluarga, motivasi, kondisi kesehatan fisik langsung sebesar 17,02%, sedangkan untuk
dan kecemasan ibu yang tidak memiliki indikator pengaruh tidak langsung peran tenaga kesehatan
maka nilai yang didapatkan 0,000. terhadap kecemasan ibu sebesar 0,45%. Peran
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa semua keluarga terhadap kecemasan ibu menunjukkan
variabel memiliki nilai t-statistik lebih besar dari terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung
1,96% yaitu variabel kondisi kesehatan fisik terhadap kecemasan ibu menopause. Hasil uji
terhadap kecemasan 2.907017, Kondisi Kesehatan Koefisien parameter antara peran keluarga
Fisik Terhadap motivasi 4.724659, motivasi terhadap kecemasan menunjukkan terdapat
terhadap kecemasan 2.465039 dan seterusnya pengaruh langsung sebesar 11,79%, sedangkan
memiliki makna sehingga H0 ditolak karena nilai untuk pengaruh tidak langsung peran keluarga
T-Statistik tersebut berada jauh diatas nilai kritis terhadap kecemasan ibu sebesar 0,58%. Kondisi
(1,96) sehingga signifikan pada  5%. kesehatan fisik terhadap kecemasan ibu
Selanjutnya berdasarkan pola hubungan antar menunjukkan terdapat pengaruh langsung dan tidak
suatu variabel yang digambarkan dalam kerangka langsung terhadap kecemasan ibu menopause.
konsep, adakah hubungan yang bersifat langsung Hasil uji Koefisien parameter antara kondisi
dan tidak langsung. kesehatan fisik terhadap kecemasan menunjukkan
Hasil uji koofisien parameter antara motivasi terdapat pengaruh langsung sebesar 26,18%,
terhadap kecemasan menunjukkan terdapat sedangkan untuk pengaruh tidak langsung kondisi
pengaruh langsung sebesar 26,29%, sedangkan kesehatan fisik terhadap kecemasan ibu sebesar
pengaruh tidak langsung peran keluarga terhadap 0,41%. Motivasi terhadap kecemasan ibu
kecemasan sebesar 0,58%. menunjukkan terdapat pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap kecemasan ibu menopause.
Hasil uji Koefisien parameter antara motivasi
terhadap kecemasan menunjukkan terdapat
pengaruh langsung sebesar 26,29%, sedangkan
untuk pengaruh tidak langsung motivasi terhadap
kecemasan ibu sebesar 0,00%.
Persamaan Struktural Inner Model
Secara matematis, bentuk persamaan
struktural dari model penelitian ini adalah sebagai
berikut :
η1 = ξ1γ1 + ζ1
Peran Keluarga = 0.604 Peran Tenaga
Kesehatan + 0.635 Faktor Lain
Gambar 2. Model (T-Statistic) Bootstrapping

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(80)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

Peran Keluarga dipengaruhi oleh faktor tenaga Pembahasan


kesehatan sebesar 0.604 dan sisanya 0.635 Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan Terhadap
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti Kecemasan pada Ibu Menopause
dalam penelitian ini. Peran tenaga kesehatan adalah Suatu
dorongan motivasi dan pemahaman yang diberikan
η2 = ξ1γ2 + β1 η1 + ζ2 oleh tenaga yang terdidik atau seseorang yang
Kondisi Kesehatan Fisik = 0.407 peran tenaga memiliki pengetahuan. Hasil pengujian peran
kesehatan + 0.494 peran keluarga + 0.347 tenaga kesehatan terhadap kecemasan didapat
Faktor Lain dengan nilai T statistik sebesar 2,003 > 1,96.
Kondisi Kesehatan Fisik dipengaruhi oleh faktor Dengan demikian hasil penelitian ini ada pengaruh
peran tenaga kesehatan sebesar 0.407, peran peran tenaga kesehatan terhadap kecemasan.
keluarga sebesar 0.484 dan sisanya 0.347 Sehingga parameter peran tenaga kesehatan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti terhadap kecemasan dikatakan signifikan.
dalam penelitian ini. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
menunjukkan adanya faktor-faktor yang dapat
η3 =β2 η1 +β3 η2 + γ3 ξ1 + ζ3 membantu mengurangi kecemasan ibu yaitu peran
Motivasi = 0.186 Peran Tenaga kesehatan + tenaga kesehatan dengan nilai signifikansi p=0,010
0.257 peran keluarga + 0.515 kondisi kesehatan (Erlina, 2013).
fisik + 0.217 Faktor Lain Menurut peneliti untuk mengahadapi
Motivasi dipengaruhi oleh faktor peran tenaga kecemasan yang dialami ibu saat menopause sangat
kesehatan sebesar 0.186, faktor peran keluarga dibutuhkan keterlibatan tenaga kesehatan, salah
sebesar 0.257, faktor kondisi kesehatan fisik 0.515, satunya bagaimana tanggung jawab serta dukungan
dan sisanya 0.217 dipengaruhi oleh faktor lain yang yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk dapat
tidak diteliti dalam penelitian ini. mengatasi masalah serta mengurangi rasa sakit
yang dialami ibu saat menopause. Pada umumnya,
η4 = β4 η1 ++β5 η2 +β6 η3+ γ4 ξ1 + ζ4 pandangan dan penilaian wanita tentang
Kecemasan = 0.224 peran tenaga kesehatan+ -
menepouse banyak dipengaruhi mitos atau
0.156 peran keluarga + -0.310 kondisi
keyakinan yang belum tentu benar, pada individu
kesehatan fisik + -0.309 motivasi + 0.187 Faktor masyarakat tentang menopause. Kebanyakan mitos
Lain
atau kepercayaan yang berkembang dalam
Kecemasan dipengaruhi oleh faktor peran tenaga
masyarakat tentang menopause, begitu diyakini
kesehatan 0.224, faktor peran keluarga –0.156, sehingga menggiring wanita untuk mengalami
faktor kondisi kesehatan fisik -0.310, faktor perasaan negatif saat mengalami menopause (Potter
motivasi 0.187 dan dipengaruhi oleh faktor lain Ferry, 2005).
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penulis berasumsi bahwa peran tenaga
Nilai Q-Square berfungsi untuk menilai kesehatan sebagai tenaga kesehatan adalah
besaran keragaman atau variasi data penelitian perilaku, tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap fenomena yang sedang dikaji dan hasilnya terhadap penderita yang sakit. Dukungan tenaga
sebagai berikut: kesehatan sebagai sesuatu proses hubungan antara
Q2 = 1- (1-R12) (1-R22) (1-R32) (1-R42) keluarga dengan lingkungan sosial. Ketiga dimensi
= 1- (1-0.365) (1-0.653) (1-0.783) (1- interaksi dukungan sosial keluarga tersebut bersifat
0.813) reprokaritas (sifat dan hubungan timbal balik),
= 1 – 0.065 advis atau umpan balik (kealaman intimasi dan
= 0,935 atau 93.5% kepercayaan) dalam hubungan sosial.
Galat Model = 100% - 93.5%= 6,5%
Hal tersebut menunjukkan model hasil Pengaruh Motivasi terhadap Kecemasan pada
analisis dapat menjelaskan 93.5% keragaman data Ibu Menopause
dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari
dalam penelitian, sedangkan 6,5% dijelaskan diri seseorang maupun dari luar untuk bertindak
komponen lain yang tidak ada dalam penelitian ini. untuk mengatasi kecemasan yang terjadi pada diri
seseorang. Hasil pengujian motivasi terhadap

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(81)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

kecemasan didapat dengan nilai T statistik sebesar Penulis menganalisis dalam penelitian ini
2,465 > 1,96. Dengan demikian hasil penelitian ini bahwa, ibu premenopause perlu mempersiapkan
ada pengaruh motivasi terhadap kecemasan kondisi baik fisik maupun psikologis yang akan
Sehingga parameter motivasi terhadap kecemasan terjadi saat menopause. Kondisi fisik ibu perlu
dikatakan signifikan. dijaga dengan rajin melakukan olahraga yang rutin,
Jika keadaan internal seseorang tidak mengkonsumsi vitamin, rajin memeriksakan
seimbang, maka individu akan terdorong untuk kesehatannya sehingga ibu merasa lebih sehat dan
melakukan sesuatu tindakan atau perilaku untuk dapat mengurangi keluhan yang dialami saat
mencapai suatu tujuan, dimana jika tujuan tersebut menopause. Karena itu perlu dukungan dari
tercapai maka akan terjadilah keseimbangan yang berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah
menyebabkan seseorang akan merasa puas atau hingga tingkatan keluarga untuk ikut peduli
lega. terhadap kehidupan lansia baik itu melalui
Penulis menganalisis dalam penelitian ini posyandu lansia, meningkatkan peran lansia dalam
bahwa motivasi merupakan dorongan yang ada organisasi, pembinaan hubungan antar generasi,
baik secara internal maupun eksternal yang memicu maupun pelatihan keterampilan bagi para lansia
seseorang semangat untuk melakukan sesuatu. Kondisi psikologis juga harus dipersiapkan mulai
Kurangnya motivasi yang dapat menimbulkan dari memberikan informasi-informasi yang
semangat bagi ibu untuk menghadapi menopause, dibutuhkan ibu, menganjurkan ibu untuk selalu
membuat ibu merasa cemas dan stres. Sehingga berkunjung ke unit kesehatan, melakukan kegiatan
banyak ibu yang tidak terima dengan perubahan yang positif seperti mengikuti kegiatan posyandu,
yang dialami dan merasakan kesedihan di masa pengajian dan kegiatan lain yang berkaitan dengan
menopausenya.Bagi wanita menopause yang wanita premenopause.
merasa tidak diperhatikan sebaiknya diberi
semangat untuk melakukan beberapa pekerjaan Pengaruh Peran Keluarga terhadap Kecemasan
yang berguna, memberikan motivasi agar wanita pada Ibu Menopause
menopause lebih percaya diri dan optimis dalam Peran keluarga adalah dukungan, perhatian
menghadapi lingkungannya. banyak cara yang yang diberikan oleh suami ataupun anggota
dapat dilakukan untuk memotivasi ibu agar ibu keluarga lain kepada istri tentang kecemasan
merasa senang dan tenang dalam menjalani masa wanita menopause (Gatira, 2011). Hasil pengujian
menopause diantaranya berikan dukungan secara peran keluarga terhadap kecemasan didapat dengan
emosional agar ibu merasa selalu diperhatikan. nilai T statistik sebesar 2,080 > 1,96. Dengan
demikian hasil penelitian ini ada pengaruh peran
Pengaruh Kondisi Kesehatan Fisik terhadap keluarga terhadap kecemasan Sehingga parameter
Kecemasan pada Ibu Menopause peran keluarga terhadap kecemasan dikatakan
Kondisi kesehatan fisik adalah keadaan signifikan.
jasmani atau tubuh seseorang yang berkaitan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
dengan anatomi tubuh, fungsi fisiologis dan sebelumnya dengan judul pengaruh kepercayaan
riwayat penyakit (Pearce, 2013). Hasil pengujian diri, peran keluarga terhadap kecemasan
kondisi kesehatan fisik terhadap kecemasan didapat menghadapi menopause terdapat nilai P-Value =
dengan nilai T statistik sebesar 2,907 > 1,96. 0,031 yang artinya ada ha diterima (Wahyu, 2015).
Dengan demikian hasil penelitian ini ada pengaruh Penulis menganalisis dalam penelitian ini
kondisi kesehatan fisik terhadap kecemasan. bahwa, Dukungan keluarga merupakan salah satu
Sehingga parameter kondisi kesehatan fisik bentuk dari terapi keluarga yang termasuk pada
terhadap kecemasan dikatakan signifikan. penatalaksanaan kecemasan pada lansia. Karena
Penelitian ini sejalan dengan penelitian melalui keluarga berbagai masalah-masalah
sebelumnya dengan judul hubungan kondisi kesehatan itu bisa muncul sekaligus dapat diatasi.
kesehatan fisik terhadap kecemasan di Wilayah Jadi dengan adanya dukungan keluarga yang
Kerja Puskesmas Banguntapan Bantul mempunyai ikatan emosional setidaknya akan
menunjukkan ada hubungan antara kondisi memberikan kekuatan pada lansia untuk menjalani
kesehatan fisik dengan kecemasan, dengan p-value hari tua yang lebih baik. Dukungan informasi dapat
0,001 < 0,05. dilakukan melalui Memberikan konseling bahwa

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(82)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan interdependensi sub-sub dalam system keluarga.
akan dialami oleh semua wanita, Memberikan Dengan kata lain, jika salah satu keluarga
nasehat agar wanita tersebut mau dan menerima mengalami gangguan, maka sistem keluarga secara
status quo (keadaan dirinya pada saat ini) dan keseluruhan akan terganggu (Harmoko, 2012).
diharapkan dapat memahami apa yang terjadi pada Hasil pengujian peran tenaga kesehatan terhadap
dirinya, Memberi nasehat agar dapat menerima kecemasan ibu di dapatkan nilai T statistik sebesar
keadaannya dengan lapang dada, Menganjurkan 2,686 > 1,96. Dengan demikian hasil penelitian ini
untuk berolah raga, dan memberikan latihan ada peran tenaga kesehatan terhadap kecemasan
penanganan stres. ibu. Sehingga peran tenaga kesehatan terhadap
kecemasan ibu dikatakan signifikan.
Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan terhadap Hasil penelitian yang sebelumnya
Motivasi Ibu Menopause menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara
Peran dan dukungan petugas kesehatan peran keluarga terhadap motivasi dalam
dimaksudkan untuk memberikan materi, emosi menghadapi kecemasan ibu menopause p = (0,002)
ataupun informasi yang berpengaruh terhadap (Arifa, 2008).
pengetahuan dan kesiapan wanita menghadapi Penulis menganalisis dalam penelitian ini
menopause. Salah satu peran petugas kesehatan bahwa, dukungan dan peran keluarga merupakan
ialah sebagai motivator (Wulandari, 2010). Hasil motivator kedua yang diperlukan dalam aspek
pengujian peran tenaga kesehtan terhadap motivasi lingkungan sosial. Peran keluarga menjadi penentu
didapat dengan nilai T statistik sebesar 2,050 > sikap ibu dalam menjalani masa menopausenya.
1,96. Dengan demikian hasil penelitian ini ada Keluarga dapat berperan dengan memotivasi
pengaruh peran tenaga kesehatan terhadap kebutuhan ibu secara fisik dan psikologis.
motivasi. Sehingga parameter peran tenaga
kesehatan terhadap motivasi dikatakan signifikan. Pengaruh Kondisi Kesehatan Fisik terhadap
Hal ini sejalan dengan penelitan sebelumnya Motivasi ibu Menopause
tentang peran tenaga kesehatan terhadap motivasi Kondisi kesehatan fisik memotivasi seseorang
sebagai motivator, tenaga kesehatan dalam dalam melakukan berbagai kegiatan dan aktifitas.
menangani wanita menopause dapat berupa Listiyanto dan Setiaji menyatakan bahwa motivasi
penawaran dukungan berupa mengidentifikasi berpengaruh pada kinerja karyawan. Kondisi
masalah kardiovaskuler, masalah kontinensia, kesehatan fisik berpengaruh positif untuk
dengan p value 0,002 (<0,05) (Harprasyani, 2010). memotivasi seseorang. Hasil pengujian lingkungan
Penulis menganalisis dalam penelitian ini keluarga terhadap kecemasan ibu didapat dengan
bahwa, tenaga kesehatan kurang memberikan nilai T statistik sebesar 4,724 >1,96. Dengan
motivasi kepada ibu menopause. Sehingga ibu demikian hasil penelitian ini ada pengaruh kondisi
sering kewalahan dalam menghadapi masa kesehatan fisik terhadap motivasi. Sehingga
menopausenya. Kurangnya semangat ibu dalam parameter kondisi kesehatan fisik terhadap
mencari informasi dan menyelesaikan masalah motivasi dikatakan signifikan.
menopause yang dialami membuat masa Semangat kerja karyawan dalam suatu
menopause yang dialami ibu menjadi sangat sulit perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
dan menyedihkan. Dalam hal ini banyaknya Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dapat
dukungan dari berbagai pihak terutama peran berasal dari internal dan eksternal karyawan p
petugas kesehatan sangat diperlukan untuk value sebesar 0,000. Penulis menganalisis dalam
memotivasi ibu untuk mempersiapkan masa penelitian ini bahwa, jika ibu dalam kondisi fisik
menopausenya. dan psikologis yang baik akan memberikan
pandangan positif bagi ibu sehingga muncul
Pengaruh Peran Keluarga Terhadap Motivasi motivasi bagi ibu untuk bisa melewati masa
Ibu Menopause menopause dengan menyenangkan. Hal ini harus
Keluarga akan berperan banyak, terutama didukung oleh kondisi yang prima dan mindset
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan yang baik yang harus ditanamkan dari awal
oleh anggota keluarga. Sebagai satu system dalam premenopause.
keluarga akan terjadi interaksi, interelasi, dan

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(83)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

menopause itu sendiri, dimana kadar estrogen yang


Pengaruh Peran Keluarga terhadap Kondisi mulai menurun dapat menimbulkan kecemasan.
Kesehatan Fisik ibu Menopause Hasil pengujian peran tenaga kesehatan terhadap
Bertambah usia biasanya disertai dengan kondisi kesehatan fisik didapat dengan nilai T
timbulnya penyakit dan berkurangnya peranan statistik sebesar 2,452 > 1,96. Dengan demikian
sosial serta munculnya tanda-tanda penuaan dapat hasil penelitian ini ada pengaruh peran tenaga
memicu timbulnya depresi pada lansia. Perubahan- kesehatan terhadap kondisi kesehatan fisik.
perubahan psikologik, biologik dan sosial yang Sehingga parameter peran tenaga kesehatan
terjadi pada lansia juga menjadi salah satu terhadap kondisi kesehatan dikatakan signifikan.
penyebab depresi. Hasil penelitian sebelumnya Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pengujian peran keluarga terhadap kondisi sebelumnya yang mengatakan tenaga kesehatan
kesehatan fisik didapat dengan nilai T statistik memiliki peranan sebagai fasilitator yaitu
sebesar 3,113 > 1,96. Dengan demikian hasil memfasilitasi (sebagai orang yang menyediakan
penelitian ini ada peran keluarga terhadap kondisi fasilitas), memberi semua kebutuhan ibu saat
kesehatan fisik Sehingga parameter peran keluarga menghadapi masalah pada masa menopause.
terhadap kondisi kesehatan fisik dikatakan Petugas kesehatan harus membuka layanan
signifikan. konsultasi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas
Penelitian ini sejalan dengan penelitian atau menyediakan sarana informasi seperti poster,
sebelumnya menunjukkan ada hubungan yang brosur ataupun selebaran yang berguna bagi wanita
bermakna antara dukungan keluarga terhadap dalam memberikan pengetahuan mengenai
kondisi kesehatan fisik p= (0.032). Penulis menopause. Jika hal ini sudah dipenuhi, maka
menganalisis dalam penelitian ini, dukungan kesiapan wanita menghadapi menopause juga akan
kepada ibu dalam menghadapi masa menopuase terpenuhi. Akhirnya, masalah-masalah yang
dengan cara menerima segala perubahan pada ibu, dihadapi wanita saat menopause akan mampu
sabar menghadapi ibu jika emosi atau marah, dicegah (Baziad, 2003). Penulis menganalisis
membantu ibu menghadapi segala masalah yang dalam penelitian ini, kurang tanggapnya peran
dirasakannya, memperhatikan kebutuhan ibu petugas kesehatan terhadap masalah fisik yang
sehari-hari, membantu ibu untuk selalu menjaga dialami ibu menopause membuat banyak ibu yang
kesehatan, membantu ibu mencarikan pengobatan mengeluh sulit untuk mengatasinya. Faktor-faktor
jika ibu sakit, memberikan kepercayaan dan yang mencakup fasilitas atau sarana dan prasarana
tanggung jawab kepada ibu seperti menjaga cucu kesehatan, merupakan bentuk pendidikan kesehatan
atau meminta pendapat ibu, menghargai dan dengan memberdayakan masyarakat agar mereka
menghormati ibu dnegan mendengar atau mampu mengadakan sarana dan prasarana
melakukan perintah dari ibu, memperhatikan kesehatan bagi mereka. Hal ini bukan berarti
kondisi kesehatan ibu. Seorang ibu yang mendapat memberikan sarana dan prasarana kesehatan
dukungan keluarga terutama pada saat menopause, dengan cumu-cuma tetapi memberikan kemampuan
maka akan merasa mendapat kepedulian, dengan cara bantuan tehnik (pelatihan dan
perlidungan serta rasa aman sehingga akan bimbingan), memberikan arahan, dan cara-cara
menjadikan ibu menopause merasa diperhatikan, mencari dana untuk pengadaan sarana dan
dicintai dan diterima. Untuk itu anggota keluarga prasarana. Hal ini akan membantu meringankan
diharapkan dapat memberikan perhatian kepada ibu kondisi fisik ibu saat mengalami gejala atau
menopause. Mereka akan menganggap keluarga masalah saat menopause.
sebagai tempat yang aman dan damai untuk
istirahat dan pemulihan serta membantu Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan terhadap
penguasaan terhadap masalah perubahan fisik dan Peran Keluarga Ibu Menopause
psikologis yang dialami. Pendidikan kesehatan merupakan suatu
kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan terhadap kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
Kondisi Kesehatan Fisik ibu Menopause individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya
Kecemasan yang dialami seseorang pada saat pesan tersebut masyarakat, kelompok, atau individu
menopause erat hubungannya dengan proses dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(84)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut Erlina (2013). Hubungan posyandu lnsia dengan
diharapkan dapat mempengaruhi terhadap kecemasan ibu menopause. Sleman.
perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya Ghozali, I (2011). Aplikasi Analisa Multivariat
pendidikan tersebut dapat membawa akibat Dengan Program SPPS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
terhadap perilaku sasaran. Hasil pengujian peran
tenaga kesehatan terhadap peran keluarga didapat Harmoko, 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga.
dengan nilai T statistik sebesar 5,321 > 1,96. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Dengan demikian hasil penelitian ini ada pengaruh
peran tenaga kesehatan terhadap peran keluarga Harprasyani (2010). Faktor-faktor yang
Sehingga peran tenaga kesehatan terhadap peran berhubungan dengan kecemasan ibu
keluarga dikatakan signifikan. menopause. Pekalongan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hasibuan (2013). Manajemen sumber daya
sebelumnya menunjukkan ada pengaruh yang
manusia. Jakarta.
signifikan antara peran tenaga kesehatan terhadap
dukungan keluarga dengan p= 0,012. Pendidikan Kemenkes RI (2015). Rencana strategis
kesehatan tentang menopause merupakan salah satu kementerian kesehatan tahun 2015-2019.
sumber informasi bagi responden sehingga tidak Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
terjadi kecemasan dalam menghadapi menopause
(Wulandari, 2010). Kantor Kepala Desa Pagarawan. Survei Desa
Pagarawan (2016).
Penulis menganalisis dalam penelitian ini,
pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara Kuntjoro (2002). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
untuk membantu meningkatkan dan memotivasi Jakarta.
keluarga agar terdorong untuk membantu
mengatasi masalah yang dialami ibu menopause. Lestari (2012). Psikologi Keluarga; Penanaman
Dengan adanya pendidikan kesehatan yang Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media
didapatkan dalam keluarga, maka keluarga akan
Group.
menyadari dan memahami pentingnya peranannya
dalam membantu ibu menghadapi menopause. Meiwanto (2004). Faktor–faktor yang
berhubungan dengan kecemasan ibu
Kesimpulan menopause di RSU Muhammadiayah.
Penulis menganalisis dalam penelitian ini, Yogyakarta.
pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara
Nirmala (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
untuk membantu meningkatkan dan memotivasi
Dengan Peranan Bidan Dalam Upaya
keluarga agar terdorong untuk membantu Menurunkan Angka Kematian Ibu di
mengatasi masalah yang dialami ibu menopause. Kabupaten Aceh Utara. Tesis Program Pasca
Dengan adanya pendidikan kesehatan yang Sarjana Universitas Sumatra Utara. Medan.
didapatkan dalam keluarga, maka keluarga akan
menyadari dan memahami pentingnya peranannya Sarwono (2007). Rasa Takut dan Ansietas. Jakarta.
dalam membantu ibu menghadapi menopause.
Puspitasari (2007). Pengaruh kondisi kesehatan
terhadap kecemasan ibu menopause di
Daftar Pustaka Puskesmas Wirobrajan, Yogyakarta.
Arifa (2008). Hubungan dukungan keluarga
dengan kecemasan menghadapi menopause. Potter, Ferry (2005). Buku Ajar Fundamental
Yogyakarta. Keperawatan. Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Baziad (2003). Menopause dan andropause.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Putri (2012). Hubungan antara peran tenaga
kesehatan dan peran keluarga terhadap
Boyke (2012). (http://menoherbs.org/tag/jurnal- kondisi fisik lansia menopause
menopause/), diakses 23 Januari 2017 Qomariati (2013). Perubahan Psikologis masa
Menopause. Jakarta.

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(85)
CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung
p-ISSN: 2087-2240; e-ISSN: 2655-0792

Solimun (2006). Structural Equation Modeling


Teori Konsep dan Aplikasi dengan Program
LISREL 8.80, Edisi 2. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.

Wulandari (2010). Pengaruh peran tenaga


kesehatan terhadap dukungan keluarga.
Bantul

Yatim (2015). Menopause dan Sindrom


Menopause.Jakarta.

http://jurnalilmiah.stikescitradelima.ac.id/index.php/JI
Vol.4 No.2 Januari 2021
(86)

Anda mungkin juga menyukai