Anda di halaman 1dari 23

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KELAS VII
BIDANG STUDI : SEJARAH
Pengajar : Rudini, S.Pd

MTs. SABILAL MUHTADIN SAMARINDA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
• Sardiman A.M. • Muhsinatun Siasah • Dyah Respati Suryo
Semester 1 Konsep Ruang dan Interaksi Antarruang di
Indonesia serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Manusia

Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial

Semester 2
Interaksi antara Manusia dan Ruang serta
Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi,
Sosial, dan Budaya

Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia


pada Masa Klasik
Bab 4PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa


Klasik
Semester 2

Membahas setiap peristiwa dalam kehidupan manusia tidak mungkin terlepas dari prinsip
berpikir kronologis, perubahan, dan kesinambungan. Di dalam perubahan itu masih ada hal-
hal yang terus berlanjut atau masih berkesinambungan. Sebagai contoh, setelah berakhirnya
masa Praaksara, berubah ke zaman Hindu–Buddha dan Islam. Masyarakat yang tadinya
belum mengenal tulisan, kemudian sudah mengenal tulisan. Namun, tradisi kebudayaan
dari batu di zaman Praaksara masih terus berlanjut pada zaman Hindu–Buddha dan Islam.
Bagaimanakah proses kehidupan dan perubahan sosial di Indonesia pada masa klasik?
Untuk menemukan jawabannya, pelajarilah bab ini secara saksama!
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Semester 2

Isi Materi

A. Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa Praaksara

B. Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa Hindu-


Buddha

C. Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa Islam


PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

A. Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa Praaksara Semester 2

Kedua gambar di atas menunjukkan corak kehidupan sosial-ekonomi


manusia purba pada masa Praaksara.

Kedua gambar di samping berkaitan


dengan aspek kepercayaan manusia
purba. Pada masa Praaksara, manusia
purba hidup berburu dan berkelom-
pok serta telah mulai mengenal
kepercayaan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Kondisi Alam Bumi Kita


Semester 2
• Tuhan menciptakan bumi ini melalui suatu proses. Berjuta-juta tahun yang
lalu bumi ini tidak persis seperti yang kita lihat sekarang. Keadaan alam bumi
kita ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan itu kadang
kala kecil saja, tetapi kadang kala amat besar. Perubahan yang cukup besar
terjadi beberapa kali dan diperkirakan baru berakhir 20.000 tahun yang lalu.
• Perubahan permukaan kulit bumi juga terjadi di Kepulauan Indonesia. Pada
waktu terjadi perluasan permukaan es dan turunnya permukaan air laut, di
Indonesia bagian barat terbentuk Paparan Sunda dan di Indonesia bagian
timur terbentuk Paparan Sahul.
• Paparan Sunda menghubungkan Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan hampir
seluruh Nusa Tenggara dengan daratan Asia. Paparan Sahul menghubungkan
daratan Papua dengan Australia.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Menurut ilmu geologi, perkembangan bumi dari awal terbentuknya Semester 2


sampai dengan sekarang terbagi menjadi empat zaman sebagai
berikut.
• Zaman Arkeozoikum merupakan zaman tertua yang berlangsung
kira-kira 2.500 juta tahun dalam sejarah perkembangan bumi.
Dalam zaman ini tidak ada kehidupan.
• Zaman Paleozoikum yang berlangsung kira-kira 340 juta tahun
mulai ada kehidupan. Kehidupan ini ditandai adanya jenis
binatang-binatang terkecil yang tidak bertulang belakang. Setelah
itu muncul jenis ikan, permulaan jenis amfibi dan reptil. Zaman ini
juga disebut zaman primer.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Zaman Mesozoikum yang berlangsung kira-kira 140 juta tahun ini Semester 2

juga sering dinamakan zaman sekunder. Selama zaman ini, mulai


hidup dan berkembang pesat berbagai jenis ikan, amfibi, dan
reptil. Reptil yang berkembang begitu menakjubkan, yakni jenis
reptil raksasa (dinosaurus).
• Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu
hingga kini. Zaman ini terbagi menjadi zaman tersier dan kuarter.
Pada zaman tersier, jenis binatang menyusui berkembang lebih
sempurna, sedangkan jenis reptil berkurang. Jenis kera mulai
berkembang.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Munculnya Jenis Manusia Purba Semester 2

• Setelah bumi mulai tertata, Tuhan menciptakan jenis spesies manusia


purba dan kemudian Homo Sapiens. Harus dipahami bahwa manusia
purba yang dimaksud dalam hal ini berbeda dengan manusia sekarang.
• Keberadaan manusia purba itu dapat diketahui dari fosil-fosil yang
ditemukan melalui berbagai penggalian.
• Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia
yang sudah membatu. Melalui fosil-fosil itu kita dapat memperkirakan
kehidupan manusia purba tersebut.
• Fosil yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan dan kehidupan
manusia purba sering disebut dengan fosil pandu atau leitfosil.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

a. Meganthropus Semester 2
• Kelompok jenis Meganthropus merupakan jenis manusia purba
yang paling tua. Jenis makhluk ini diperkirakan hidup sekitar dua
atau satu juta tahun yang lalu sekitar masa Pleistosen awal. Tubuh
manusia purba ini berukuran besar sesuai dengan namanya.
Rahang bawahnya sangat kuat dan gigi gerahamnya besar-besar.
Jenis manusia purba ini hidup dengan mengumpulkan makanan
terutama tumbuh-tumbuhan.
• Fosil jenis Meganthropus ditemukan di Sangiran oleh
Koenigswald. Manusia purba jenis Meganthropus ini dinamakan
Meganthropus Paleojavanicus atau manusia raksasa Jawa Purba.
Mereka diperkirakan hidup pada zaman Paleolithikum.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

b. Pithecanthropus
Semester 2
• Manusia purba yang termasuk jenis Pithecanthropus, tampaknya
cukup berkembang di berbagai tempat di dunia. Begitu juga di
Indonesia jenis ini cukup banyak. Hal itu dapat dibuktikan dengan
banyaknya fosil yang ditemukan.
• Pada tahun 1890–1892, Eugene Dubois menemukan beberapa fosil
manusia purba di daerah Trinil. Eugene Dubois menyebutnya dengan
Pithecanthropus Erectus.
• Pithecan artinya kera; anthropus artinya manusia dan erectus artinya
berdiri/berjalan tegak. Jadi, Pithecanthropus Erectus dapat diartikan
manusia kera yang berjalan tegak. Dikatakan bahwa jenis
Pithecanthropus yang tertua di Indonesia adalah Pithecanthropus
Mojokertensis atau Pithecanthropus Robustus.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

c. Homo
Semester 2
• Manusia purba jenis Homo ini hidup pada masa Holosen atau sekitar
40.000–25.000 tahun yang lalu. Berdasarkan penemuan fosil di
Ngandong oleh Ter Haar dan Oppennorth serta penyelidikan oleh Von
Koenigswald, disimpulkan bahwa jenis Homo ini lebih tinggi
tingkatannya bila dibandingkan dengan Pithecanthropus.
• Jenis makhluk Homo yang ditemukan di Ngandong dekat Solo itu
disebut Homo Soloensis (manusia dari Solo).
• Di Jawa Timur juga berkembang jenis Homo. Hal ini berdasar
penemuan fosil oleh Van Rietschoten tahun 1889 di Wajak,
Tulungagung. Oleh Eugene Dubois jenis manusia Homo yang
berkembang di Wajak itu disebut Homo Wajakensis (manusia dari
Wajak).
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Pola Kehidupan Manusia Praaksara


Semester 2
Masa Berburu dan Meramu
• Aktivitas Mencari dan Mengumpulkan Makanan
Meramu, artinya mencari dan mengumpulkan makanan dari alam atau
dari hutan belantara. Sementara itu dalam berburu, mereka mencari dan
menangkap binatang.
• Hidup Berkelompok
Manusia purba hidup berpindah-pindah. Hidup mereka sangat
bergantung pada alam. Mereka itu akan bergerombol di tempat-tempat
yang tersedia banyak bahan makanan dan airnya.
• Untuk menghindari bahaya, mereka biasanya hidup secara berkelompok
sehingga bahaya bisa ditanggulangi bersama. Begitu juga dalam berburu
mereka biasanya juga berkelompok, sekalipun kelompok kecil.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Yang berburu pada umumnya kaum laki-laki, sedangkan kaum Semester 2

perempuan mengumpulkan makanan, seperti tumbuh-tumbuhan,


buah-buahan, dan hewanhewan kecil. Kaum perempuan juga bertugas
membimbing anak-anak dalam memilih dan meramu bahan makanan.
Pola kehidupan yang demikian itu terjadi pada masa Paleolithikum.
• Bertempat Tinggal Sementara
Dalam perkembangannya, memasuki zaman Mesolithikum manusia
purba mulai ada yang bertempat tinggal sementara. Tempat tinggal
sementara itu misalnya di gua-gua, tepi danau, dan juga tepi pantai.
Tempat tinggal ini digunakan untuk berteduh dan istirahat atau tidur di
waktu malam. Di tempat-tempat itu juga digunakan untuk menimbun
bahan makanan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Peralatan yang Digunakan Semester 2

Untuk mencari, meramu


bahan makanan, dan berburu
binatang, manusia purba
menggunakan alat-alat
tertentu. Alat-alat itu
umumnya terbuat dari batu,
tulang, dan kayu.

Pada zaman Paleolithikum alat-alat yang digunakan itu masih sangat


kasar. Akan tetapi, sudah ada yang dikerjakan sesuai dengan
kegunaannya. Alat batu mulai ada yang dibentuk atau dikerjakan sesuai
keinginannya.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Beberapa alat yang digunakan untuk berburu dan meramu, antara Semester 2
lain sebagai berikut.
a) Kapak genggam: merupakan sejenis kapak, bentuknya masih
sangat sederhana dan tidak bertangkai.
b) Alat-alat serpih: alat serpih ini dapat digunakan sebagai penusuk.
c) Alat-alat dari tulang dan kayu: alat dari tulang misalnya untuk
mata tombak. Kayu digunakan untuk membuat tangkai tombak.
d) Pebble merupakan alat semacam kapak genggam dan terbuat
dari batu kali yang dipecah.
e) Flake dan anak panah, digunakan untuk berburu dan mencari
ikan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Masa Bermukim dan Bercocok Tanam


Semester 2
• Kehidupan Bermukim dan Berladang
Setelah manusia Homo Sapiens murni bertempat tinggal menetap dan
bermukim, mereka mulai mengenal bercocok tanam. Mereka mulai
menanam jenis tanaman yang sekiranya menghasilkan bahan makanan.
• Kehidupan Bercocok Tanam di Persawahan
Cara hidup manusia dengan food producing terus berkembang dan
mengalami peningkatan. Hal itu didorong oleh makin meningkatnya
jumlah penduduk.
• Alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan masyarakat masa bercocok tanam dibuat
sesuai dengan kegunaannya. Alat-alat yang dibuat adalah jenis kapak,
yakni kapak lonjong dan kapak persegi (beliung persegi).
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Perkembangan Kebudayaan Masa Praaksara


Semester 2
• Kebudayaan Paleolithikum
Zaman Paleolithikum berkembang cukup lama, yakni sekitar 600.000
tahun. Zaman ini bertepatan dengan masa Pleistosen (Dilluvium). Pada
masa ini peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang masih kasar.
Para ahli membagi kebudayaan Paleolithikum menjadi kebudayaan
Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
• Kebudayaan Mesolithikum
Zaman Mesolithikum sering dinamakan dengan zaman Batu Tengah atau
zaman Batu Madya. Binatang jenis dinosaurus juga diperkirakan hidup
pada zaman ini. Jenis ikan dan reptil juga semakin berkembang. Hasil
kebudayaan dari batu pada zaman ini sudah lebih halus dibandingkan
dengan zaman Batu Tua.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Namun demikian bukan berarti hasil kebudayaan Batu Tua menjadi


Semester 2
punah. Kebudayaan itu terus ada. Alat-alat dari tulang makin
berkembang.
• Secara garis besar dalam kebudayaan Mesolithikum dikenal adanya
kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche.

• Kebudayaan Neolithikum
Kebudayaan Neolithikum, artinya kebudayaan batu baru. Alat-alat batu
ini sudah lebih sempurna dan lebih halus disesuaikan dengan fungsinya.
Alat-alat pada zaman Neolithikum dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian dan perkebunan. Ada dua jenis hasil kebudayaan yang
terkenal, yakni kebudayaan kapak beliung persegi dan kapak lonjong.
Pendukung dan pengembang kebudayaan Neolithikum adalah manusia
Homo Sapiens.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Kebudayaan Logam
Semester 2
Seiring perkembangan kebudayaan Neolithikum, berkembang juga
kebudayaan dari logam. Kebudayaan logam juga dikenal sebagai masa
perundagian.
• Setelah manusia mengembangkan hidup bercocok tanam dan bertempat
tinggal menetap, mereka mulai mengenal teknologi tahap awal. Pada
saat itu manusia mulai mengenal pertukangan. Mereka sudah mulai
mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu untuk
menghasilkan perkakas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Mereka
mulai mengenal pembuatan alat-alat dari perunggu.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

B. Kehidupan dan Perubahan Sosial di Indonesia pada Masa


Semester 2
Hindu–Buddha
Proses Interaksi dengan Orang-Orang India

• Nenek moyang bangsa Indonesia adalah makhluk sosial dan berbudaya.


Sebagai makhluk sosial, nenek moyang kita tidak bisa terlepas dari
kegiatan berhubungan atau berkomunikasi dengan kelompok
masyarakat lain.

Proses Masuknya Pengaruh Hindu–Buddha di Indonesia


• Proses berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu–Buddha pada
awalnya terjadi melalui hubungan dagang dan kontak kebudayaan
antara Indonesia dan India.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

• Hubungan dagang antara orang-orang India dan para pedagang di Semester 2

Indonesia terus berkembang. Di tengah-tengah perkembangan


hubungan dagang itu, orang-orang India mulai memperkenalkan agama
dan kebudayaan Hindu–Buddha. Orang-orang Indonesia pun mulai
tertarik dengan agama dan kebudayaan Hindu–Buddha tersebut.
• Agama dan kebudayaan Hindu–Buddha pertama kali muncul di India.

Patung Dewa Trimurti

Anda mungkin juga menyukai