Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM REM ABS PADA MOBIL

Disusun Oleh :

Nama : DENIS SETIYAWAN


NIM : 18.6.21-201.C.1118
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah Sistem Rem ABS membahas tentang system pengereman pada


motor ataupun mobil. Tujuan dari makalah ini adalah sebagai salah satu syarat
dari mata kuliah casis, selain itu makalah ini juga bertujuan agar mahasiswa
memiliki subkompetensi yaitu mengetahui dan memelihara Sistem Rem ABS dan
komponen-komponen di dalamnya.
Makalah ini membahas tentang bagian-bagian dari Sistem Rem ABS dan
komponenya, yaitu meliputi ABS modulator, pressure control valve,
pump,reservoir tank, speed sensor, solenoid valve, caliper dan komponen lainnya.
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan Mahasiswa dapat memahami prinsip
kerja Rem ABS serta dapat memelihara dengan baik Sitem Rem ABS tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja Rem ABS?
2. Komponen apa saja yang ada dalam Sistem Rem ABS?
3. Bagaimana cara kerja masing-masing komponen Rem ABS?
4. Apa kelemahan dan kelebihan Rem ABS?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja Sistem Rem ABS.
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dalam Sistem Rem ABS.
3. Mahasiswa dapat memelihara dengan baik Sistem Rem ABS.
BAB II
LANDASAN TEORI

Rem adalah nyawa kita dalam berkendara. Bisa dibayangkan betapa


fatalnya sebuah kendaraan apabila tidak memiliki rem saat berjalan. Seiring
berkembangnya teknologi, fitur keamanan soal rem terus berkembang,termasuk
penemuan system Anti-lock Breaking System atau ABS.
ABS merupakan system rem anti terkunci. System ini bekerja pada
pengereman mobil atau motor untuk mencegah terjadinya penguncian pada roda
saat situasi terjadi pengereman mendadak. ABS akan bekerja menggunakan
sensor saat roda mengunci setelah terjadinya pengereman mendadak. Saat sensor
membaca roda yang mengunci, sensor akan member perintah kepada piston rem
untuk mengendur dan mengencang kembali saat roda berputar. Proses itu
berlangsung cepat, mampu mencapai 15 kali setiap detiknya. Hasilnya mobil
maupun motor dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
 Sebelum ditemukan teknologi ABS, para pengemudi sudah mempraktikan
secara manual cara kerja ABS, dengan cara menekan pedal rem dan sesekali
melepasnya. Namun kebanyakan pengemudi menekan langsung pedal rem dengan
harapan mobil ataupun motor akan berhenti. Ada kesalahan persepsi pada fungsi
rem menyebabkan rendahnya pemahaman soal manfaat ABS. Oleh karena itu,
fungsi rem ABS sama sekali tidak bias dianggap remeh, terlebih saat kita
berkendara di kondisi jalan licin.

.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan rendahnya pemahaman


konsumen pada manfaat rem ABS (Anti-lock Braking system). Sampai detik ini,
banyak diantara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju
kendaraan. Padahal, fungsi rem hanyalah untuk mengurangi laju putaran roda.
Cobalah anda bayangkan, mengapa mobil yang berlari kencang masih meluncur
saat rem sudah diinjak sedemikian dalamnya. Apalagi dilakukan dalam kondisi
lintasan basah atau berpasir.

Penyebab masih meluncurnya mobil setelah di rem bukan karena roda yang
masih berputar, tapi diakibatkan oleh gaya sentrifugal. Semakin kencangnya
pengereman mobil maka semakin besar potensi gaya sentrifugal yang diterimanya
ketika dilakukan pengereman mendadak. Pada mobil tanpa fitur ABS gaya
sentrifugal yang besar bahkan mampu mnyeret ban yang terkunci oleh rem. Efek
dari gaya sentrifugal memang hanya melempar mobil lurus ke depan. Namun bisa
dibayangkan, bagaimana bila ketika gaya sentrifugal diterima mobil posisi roda
depan sedang dalam keadaan miring. Ya, mobil akan meluncur tak terkendali,
bahkan paling fatal mengakibatkan mobil terbalik. Untuk mengurangi gaya
sentrifugal itulah maka tercipta rem ABS.

Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) merupakan
sistem pengereman pada mobil ataupun motor agar tidak terjadi penguncian roda
ketika terjadi pengereman mendadak/keras. ABS akan bekerja menggunakan
sensor saat roda mengunci setelah terjadinya pengereman mendadak. Saat sensor
membaca ada roda yang mengunci, sensor akan member perintah kepada piston
rem untuk mengendur dan mengencang kembali saat roda berputar. Proses ini
berlangsung sangat cepat, mencapai 15 kali setiap detik.

B. Aplikasi Rem ABS


Dalam makalah ini saya akan membahas aplikasi rem ABS pada mobil
dan motor :
1. Rem ABS pada mobil

Gambar sistem rem ABS mobil

 Fungsi komponen utama rem ABS pada mobil :


 Silinder master
Komponen ini berfungsi untuk membangun tekanan hidraulis sesuai
dengan gaya tekan pengemudi, tekanan hidraulis ini mengalir ke unit
tekanan.
 Unit control tekanan rem
Berfungsi untuk mengatur tekanan hidraulis rem untuk setiap roda
sesuai dengan perintah computer.
 Computer
Komponen ini berfungsi untuk menerima informasi dari sensor
putaran roda, menghitung tekanan ideal untuk setiap roda,
mengirimkan perintah pengatur ke unit control tekanan rem, computer
member aliran degan lampu control kepada pengemudi bila fungsinya
salah.
 Sensor putaran roda
Berfungsi untuk menghitung putaran roda secara induktif dan
mengirim signal ke computer.
 Silinder roda
Berfungsi untuk menggerakan atau menekan sepatu rem. Silinder roda
dihubungkan dengan master silinder dengan menggunakan pipa-pipa.
 Lampu control
Berfungsi untuk member informasi jika terjadi kerusakan pada sistem
ABS,lampu ini akan menyala.
 Sensor putaran aksel belakang
Berfungsi untuk menghitung putaran roda secara induktif dan
mengirim signal ke computer.
 Adapun diagram blok pada ABS (Anti-lock Braking System) bisa
dilihat pada gambar di bawah ini :

Sedangkan untuk komponen penyusunnya sesuai dengan gambar di


atas adalah :

 ABS control module


Modul kontrol ABS adalah modul kontrol yang membandingkan
informasi kecepatan roda dengan kecepatan roda yang lain yang
didapat dari sensor. Ketika roda hampir terkuci, tekanan rem dikurangi
sehingga putaran roda menjauh dari keadaan terkunci. Apabila putaran
roda terlalu cepat, tekanan rem dapat dinaikkan untuk mengurangi
kecepatannya. Ketika kecepatan antar roda hampir sama, modul
kontrol akan mangaktifkan mode pressure hold of operation.
 Solenoid valve assembly
Merupakan valve yang memiliki 3 mode dalam pengoperasiannya
yaitu,

1. Increase Pressure, Selama mode pressure increase minyak rem dapat


masuk melewati kedua solenoid sehingga sampai ke
2. Hold Pressure Steady, Selama mode Pressure Hold kedua solenoid tertutup
sehingga tidak ada jalur pergerakan minyak rem.
3. Decrease Pressure, Selama mode Pressure Vent solenoid pada jalur pedal
rem tertutup. Dan solenoid ventilasi terbuka, sehingga minyak masuk ke
dalam suatu rungan (accumulator chamber)

 Sensor kecepatan (roda)


Untuk mengetahui bagaimana keadaan roda , maka digunakan sensor
kecepatan pada roda. Sensor yang digunakan seperti enkoder.

 Wiring, dan tanda status ABS


Terdapat dua tanda yang dapat digunakan untuk mengetahui status dari
ABS tersebut, antara lain :

1. Lampu peringatan ABS


Bila ECU mendeteksi adanya malfungsi pada ABS atau pada sistem bantu
rem, lampu ini menyala untuk memberi peringatan kepada pengemudi.

2. Lampu peringatan sistem rem


Bila lampu ini menyala bersama-sama dengan lampu peringatan ABS,
lampu ini akan memberi peringatan kepada pengemudi bahwa ada
malfungsi pada sistem ABS dan EBD.

 Sensor deselerasi (Hanya pada beberapa model.)


Sensor deselerasi merasakan tingkat deselerasi kendaraan dan
mengirimkan signal ke ECU Skid Control. ECU menentukan kondisi
permukaan roda yang sebenarnya menggunakan signal ini dan
mengambil ukuran kontrol yang sesuai

 Cara kerja rem ABS

Antilock-Braking System (ABS) berfungsi untuk mencegah rem mengunci


(locking) pada saat pengereman mendadak yang dapat mengakibatkan
roda tergelincir (slip). Pada saat pengereman, roda akan slip apabila
berdeselerasi/berhenti lebih cepat dari kendaraan. ABS merupakan closed-
loop control system yang bekerja dengan cara mengatur tekanan hidrolik
rem pada roda. Pada roda dipasang wheel-speed sensor untuk memonitor
putaran roda. Sensor ini secara terus-menerus mengirimkan informasi
putaran roda ke ABS control module (controller) yang berfungsi
mengontrol mekanisme hidrolik unit (actuator). Hidrolik unit merupakan
suatu mekanisme hidrolik yang di dalamnya terdapat flow-control
valve/solenoid valve, pompa, reservoir, yang berfungsi mengatur tekanan
hidrolik rem pada setiap roda.

ABS belum bekerja pada kondisi pengereman normal. Pada pengereman


mendadak dimana roda akan berdeselerasi dengan cepat, sesaat sebelum
locking ABS control module akan mengirimkan sinyal ke solenoid valve
untuk menutup aliran oli dari master cylinder. Dalam kondisi ini tekanan
hidrolik di rem menjadi konstan. Apabila roda masih cenderung untuk
locking, control module segera memerintahkan solenoid valve untuk
mengurangi tekanan hidrolik rem dengan membuka aliran oli ke arah
reservoir. Selanjutnya oli akan dipompa kembali menuju master cylinder.
Selama pompa ini bekerja, pedal rem akan sedikit bergerak naik turun.
Beberapa kendaraan juga dilengkapi dengan ABS yang dapat menaikkan
tekanan hidrolik rem.
C. Kelebihan dan Kelemahan ABS
Sistem pengereman umumnya memiliki suatu kelebihan dan
kelemahan, berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari rem
ABS :
1. Kelebihan :
 Rem ini berfungsi agar saat pengereman tidak terjadi penguncian
pada roda sehingga kemungkinan terjadinya slip sangat kecil.
 Kendaraan tetap bisa terkendali walaupun terjadi pengereman
mendadak.
 Meminimalkan gaya sentrifugal yang diterima kendaraan. Gaya
sentrifugal merupakan gaya yang akan melempar kendaraan lurus
kedepan, bayangkan jika saat kendaraan berbelok dan kemudian
mengerem nah disinalah rem ABS dapat diunggulkan.

2. Kelemahan :
 Jika sensor tidak bekerja maka roda akan tetap mengunci dan tidak
dapat mengendor ataupun mngencang kembali, dan
memungkinkan roda akan slip.
 Memerlukan jarak pengereman yang lebih panjang.
 Terlalu seringnya mengocok pedal akan berpengaruh pada
kemampuan ABS.
 ABS tidak membantu pengereman lebih cepat namun hanya
membantu kendaraan dapat dikendalikan dalam keadan darurat.
BAB IV
ANALISIS

1. Analisis Kerja Rem ABS


Dalam analisis kerja ini saya menggunakan data perbandingan antara rem
ABS dan non ABS yang saya peroleh dari bebrapa sumber. Saya
menggunakan data ini karena saya sendiri belum pernah mencoba rem ABS
tersebut, maka data yang saya gunakan dalam analisis ini adalah data dari
sumber-sumber yang ada. Berikut adalah data yang saya peroleh :
a. Rem ABS
Sistem rem ABS ini terintegrasi dengan computer. Ketika
pengemudi menginjak penuh pedal rem, sensor kecepatan ABS disetiap
roda akan membaca apakah ban mengunci atau tidak. Karena berfungsi
untuk mencegah roda terkunci, computer akan mengatur tekanan hidraulis
yang diterima oleh piston dikaliper rem. Itu sebabnya pengendara akan
merasakan perlawanan pada pedal rem saat pengereman mendadak (panic
brake) pada kendaraan ber-ABS.
Kecepatan 50 km/jam di jalan kering, jarak pengereman hingga
berhenti total yang dibutuhkan Vios adalah 9,6 meter dengan waktu 1,36
detik. Sementara jarak pengereman dari kecepatan 80 km/jam memerlukan
26,7 meter dalam 2,18 detik.
Pada pengereman di jalan basah, Vios membutuhkan jarak 10,5
meter dengan 1,73 detik untuk berhenti total dari kecepatan 50 km/jam. Ini
berarti lebih jauh 0,9 meter dari kondisi kering.
Dengan kecepatan lebih tinggi yaitu 80 km/jam, Small Sedan ini
membutuhkan jarak 28,48 meter dan waktu 2,44 detik, atau berselisih 1,78
meter dari kondisi kering. Hasil lainnya, sistem ABS membuat mobil tidak
terindikasi membuang atau melintir baik di lintasan basah maupun kering.

b. Rem non ABS

Pengereman mendadak pada mobil yang tidak menggunakan ABS


lebih membutuhkan pengendalian dari pengemudi ketimbang rem ber-
ABS. Dengan cara pengereman yang sama, baik pada kondisi kering
maupun basah, kami mengerem kuat sambil menjaga agar roda tidak
mengunci. Metode pengereman ini disebut threshold.

Hasil tes kami di lintasan kering menunjukkan jarak pengereman


terbaik Yaris yang kami dapatkan dari kecepatan 50 km/jam adalah 13,4
meter dengan waktu 1,49 detik. Sedangkan untuk berhenti dari kecepatan
80 km/jam, jarak yang dibutuhkan adalah 28,9 m dalam 2,33 detik.

Sementara pengereman pada kecepatan 50 km/jam di lintasan


basah, Yaris masih bisa menjaga posisi badan lurus. Jarak pengereman
terbaiknya adalah 14,4 meter dalam 1,96 detik atau lebih jauh 1 meter dari
pengereman di jalan kering. Namun ketika kecepatan kami tingkatkan
menjadi 80 km/jam, jarak pengereman terbaik Yaris mencapai 31,3 meter
dalam 2,64 detik atau lebih jauh 2,4 meter.

Sebagai data pembanding, kami juga melakukan pengereman dari


kecepatan 80 km/jam hingga ban mengunci. Ternyata selain gerakan bodi
Yaris membuang ke arah kanan, jarak pengeremannya juga lebih jauh 8,8
meter dengan 40,1 meter.

2. Tips penggunaan ABS


Bagi para pemilik kendaraan yang dilengkapi dengan rem yang
menggunakan ABS (Anti-lock Braking System) selayaknya menguji
kinerja rem tersebut. ABS selama ini dianggap sebagai system rem
tercanggih dan teraman. Akan tetapi belakangan ini muncul keraguan,
karena berdasarkan hasil survey penelitian mobil ber-ABS, mempunyai
kemungkinan mengalami kecelakaan fatal 65% ketimbang mobil dengan
rem biasa. Untuk lebih aman ada beberapa tips pemakaian ABS :

a. Pada situasi pengereman darurat, tekan pedal rem sedalam mungkin dan
jangan pernah dikendurkan. Pedal semakin bergetar semakin baik.
b. Bantu pengereman dengan mengendurkan gigi persneling secara bertahap.
Contoh dari 4 ke 3 lalu ke 2, karena penurunan drastis berakibat over-rev
jika rpm masih tinggi.
c. Jangan mengocok pedal karena mengurangi kemampuan ABS.
d. Tetap jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, karena ABS pada
dasarnya tidak membantu mengerem lebih cepat. ABS hanya membantu
mobil bisa dikendalikan saat darurat.
e. Pada kondisi darurat, arahkan mobil ke sisi jalan yang tak dipakai mobil
lain untuk mendahului dengan gerakan mantap.
f. Setir tidak perlu terlalu banyak diputar. Hal ini bisa mengakibatkan selip.
Pengendalian yang mantap lebih menjamin keselamatan karena rem ABS
dirancang antiselip.
g. Jangan percaya diri berlebihan dengan memacu mobil berkecepatan tinggi
atau tidak menjaga jarak aman mengemudi. Tetaplah mengemudi dengan
sikap yang wajar demi keselamatan diri sendiri dan penumpang di mobil
anda.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat isi dari makalah ini, maka saya menyimpulkan bahwa
dalam penggunaan rem ABS ada beberapa hal yang dapat dijadikan patokan.
Seperti pentingnya mengatur jarak aman kendaraan didepan, dengan melihat
dibutuhkannya jarak pengereman untuk membuat kendaraan berhenti dari
kecepatan tertentu.
selain itu juga tak kalah penting adalah mengetahui sistem rem yang
digunakan agar kita bisa menyesuaikan teknik pengereman sesuai kebutuhan.
Masih ada faktor lain yakni reaksi pengemudi terhadap situasi darurat yang
berkisar antara 0,5-1 detik.
Begitu pula dengan pengaturan kecepatan ketika hujan yang lebih rendah
ketimbang kondisi kering. Soalnya jarak pengereman yang dicapai di lintasan
basah terbukti lebih jauh dari lintasan kering. Jadi, pengaturan jarak aman
dengan kendaraan di depan di jalan bebas hambatan sekitar 3 detik sudah
cukup memadai untuk melakukan pengereman. Sementara ketika hujan,
sebaiknya jarak ini diperlebar menjadi 5 detik.

B. Saran
Agar pertumbuhan dan perkembangan dunia otomotiv semakin maju.
Khususnya dalam masalah rem pada kendaraan, maka bagi para pecinta
otomotif harus selalu berfikir kreatif untuk menciptakan hal-hal baru ataupun
penyempurnaan dari hal yang sudah ada. Sebagai contoh rem ABS, rem ABS
walaupun sudah dikatakan mendekati sempurna namun masih banyak
kekurangan- kekurangan yang terdapat didalamnya, untuk itu para pecinta
otomotif harus berfikir bagaimana cara menyempurnakan rem ABS tersebut
dan meminimalkan kekurangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://panjimitiqo.wordpress.com/2010/05/22/rem-abs-anti-lock-braking-sistem/

http://autos.okezone.com/read/2011/09/06/424/499240/mengenal-sistem-rem-abs

http://www.scribd.com/doc/51063915/PROPOSAL-LAPORAN-AKHIR-STUDI-
TA

http://tmcblog.com/2011/03/31/mengupas-cara-kerja-sistem-combined-abs-pada-
honda-cbr-250r/

http://id.shvoong.com/products/auto/2117726-rem-abs-anti-lock-brake/

http://xlusi.com/2011/car-components/brakes/anti-lock-brake-system-abs/

http://www.oto.co.id/infootomotif/Tips_detail.asp?
ContentID=OTO2307052001112-282670

Anda mungkin juga menyukai