Anda di halaman 1dari 8

MONITORING PERUBAHAN REAKSI DAN APLIKASI TEKNIK (Realtime

Analysis, Flow Method, Stopped Flow Technique, Flash Photolysis, Quenching


Method, Chemical Quench Flow Method, Freeze Quench Method)

(Tugas Kinetika Reaksi Kompleks)

Oleh

Nadya Syarifatul Fajriyah


2027011010

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

Diperolehnya suatu senyawa dari reaksi kimia tidak luput dari proses perubahan
yang terjadi baik secara fisik dapat dilihat maupun secara monokromatis yang
dapat dilihat hanya dengan suatu alat yang canggih. Keberadaan reaksi kimia
ditentukan oleh tinjauan termodinamika dan kinetika. Termodinamika
memberikan informasi kearah mana reaksi/ perubahankimia itu secara spontan
dapat berlangsung, atau dengan kata lain kearah manakahsistem kimia itu
mempunyai kestabilan yang lebih besar. Sedangkan kinetika membahas laju
reaksi dan mekanisme reaksinya. Informasi kinetika digunakan untuk meramalkan
secara rinci mekanisme suatu reaksi yaitu langkah-langkah yang di tempuh
pereaksi untuk menetukan hasil reaksi tertentu sesuai yang diinginkan. Disamping
itu kinetika juga memberikan informasi untuk mengendalikan laju reaksi. Laju
reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut
dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi. Terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi laju reaksi yaitu sifat molekul peraksi dan hasil reaksi, konsentrasi,
temperature dan katalis. Pada makalah ini juga akan dibahas mengenai beberapa
aplikasi teknik dalam suatu eksprimen yang berhubungan dengan kinetika atau
laju reaksi.
II. ISI

A. Monitoring Perubahan Reaksi

Ilmu kimia mempelajari tentang komposisi, struktur dan sifat materi serta
perubahan yang menyertainya. Bermula dari satu atau lebih reaktan kemudian
dapat menghasilkan suatu produk yang diinginkan dan dapat dimanfaatkan.
Diperolehnya suatu produk ini tentunya melalui proses yang pada akhirnya
melibatkan perubahan struktur sekaligus perubahan wujud yang dapat dilihat oleh
mata sehingga kita dapat mengetahui senyawa tersebut telah terbentuk.

Berlangsungnya suatu reaksi kimia melibatkan berbagai proses salah satunya yang
paling penting adalah laju reaksi. Setiap reaksi kimia berlangsung dengan laju
tertentu dan membutuhkan kondisi tertentu pula. Laju reaksi didefinisikan sebagai
laju pengurangan reaktan tiap satuan waktu atau jika ditinjau dari produknya,
maka laju reaksi adalah laju pembentukan produk tiap satuan waktu. Banyak
faktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi . Pengetahuan tentang faktor- faktor
ini akan berguna dalam mengatur laju suatu reaksi. Hal ini sangat penting
terutama untuk mengontrol proses- proses kimia dalam industri. Tentunya proses
kimia yang berlangsung sangat lambat sangat tidak ekonomis. Pengontrolan
terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia akan dapat
meningkatakan nilai ekonomis.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dibagi atas empat
kelompok :

a) Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk). Bila semua faktor lain
sama maka susunan kimia molekul atau ion akan mempengaruhi kecepatan
reaksi kimia.
b) Konsentrasi zat-zat yang bereaksi. Bila dua buah molekul beraksi satu dengan
yang lain, maka kedua molekul tersebut harus bertemu atau bertumbukan.
Kebolehjadian antar molekul untuk bertumbukan di dalam sistem homogen
(satu jenis fasa, biasanya gas atau larutan) makin besar jika konsentrasi makin
besar. Di dalam sistem reaksi heterogen, dimana pereaksi berada pada fasa
terpisah, kecepatan reaksi tergantung pada luas kontak antar fasa. Karena luas
permukaan makin besar bila ukuran partikel makin kecil, maka penurunan
ukuran partikel akan menaikkan kecepatan reaksi.

c) Pengaruh temperatur. Hampir semua jenis reaksi kimia berlangsung lebih cepat
bila temperaturnya dinaikkan.

d) Pengaruh zat lain yang disebut katalis. Kecepatan beberapa reaksi kimia,
termasuk hampir semua reaksi biokimia, dipengaruhi oleh zat yang disebut
katalis. Secara keseluruhan selama reaksi, katalis tidak mengalami perubahan
atau pengurangan.

Mempelajari bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi kecepatan reaksi juga


tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Contohnya :

a) Kondisi reaksi dapat diatur sedemikian untuk memperoleh produk yang


secepat mungkin. Hal ini sangat penting dalam industri.

b) Kondisi reaksi dapat diatur agar berlangsung selambat mungkin. Hal ini sangat
membantu pengendalian pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya
dalam merusak bahan makanan.

B. Aplikasi Teknik

a. Real Time Analysis (Analisis Waktu Nyata)

Penganalisis proses on-line dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan


penundaan waktu, namun memberikan akurasi dan pengulangan yang sesuai.
Penganalisis on-line menggabungkan pengambilan sampel otomatis dengan akses
langsung ke perangkat pengukur otomatis, membawa analisis tepat kepada proses.
Dalam beberapa kasus, penganalisis online mengambil sampel produk melalui
jalur lain dari aliran. Metode ini memungkinkan berbagai hasil tersedia dalam
waktu dekat, hanya tertunda pada waktu yang diperlukan perangkat untuk
mengambil sampel, menyiapkannya jika perlu, dan menjalankan pengukuran yang
sesuai. Metode ini juga sering kali lebih hemat biaya karena sistem otomatis
menurunkan kebutuhan staf laboratorium.

Penganalisis in-line mengintegrasikan penganalisis ke dalam aliran proses tanpa


memerlukan jalur lain dan menghasilkan kompleksitas tambahan. Namun, hanya
sejumlah parameter yang dapat diukur dengan cara ini dan penganalisis tidak
diperbolehkan untuk mengganggu proses.

Penganalisis on-line dan in-line biasanya memberikan pengukuran analisis dalam


waktu nyata atau mendekati waktu nyata. Hal ini memungkinkan operator dan
sistem kontrol untuk merespon dengan cepat pengukuran yang bervariasi dari
parameter yang ditetapkan untuk meminimalkan pengerjaan ulang produk,
limbah, dan pemberian kualitas serta meningkatkan fleksibilitas dengan
mengurangi waktu yang diperlukan untuk memulai proses, melakukan transisi
tingkat produk, atau mengganti resep produk (Schmitz, 2015).

b. Flow Method (Metode Alir)

Prinsip metode alir didasarkan pada pencampuran reaktan yang cepat. Metode ini
cocok untuk analisis reaksi yang cepat dan memberikan informasi penting untuk
pemahaman tentang mekanisme reaksi yang terjadi. Dengan resolusi waktu dalam
kisaran milidetik, mereka relatif lambat dalam skala reaksi cepat (Bisswanger,
2017).

c. Stopped Flow Technique

Stopped flow technique sangat berguna untuk studi kinetik pada reaksi cepat
dalam larutan dan untuk penentuan konsentrasi reaktan kimia dari data kinetik.
Stopped flow technique adalah metode yang paling tepat untuk pengamatan
pergantian enzimatik yang cepat. Dengan metode stopped flow technique,
interaksi enzim dengan kofaktor, ion logam, inhibitor, efektor alosterik, dan
sebagainya, dapat dipelajari. Reaksi yang melepaskan atau mengikat proton,
seperti pada dehidrogenase, dapat diamati dalam larutan tanpa buffer atau dengan
buffer lemah dengan indikator pH yang sesuai. Selain itu, dapat mengamati proses
yang terjadi secara langsung pada enzim, misalnya, proses pengikatan atau
perubahan konformasi, absorbansi protein atau fluoresensi dapat diukur dan
superposisi sinyal dengan reaksi kondisi-tetap dapat dihindari (Bisswanger, 2017).

d. Flash Photolysis

Prinsip dari metode ini adalah dengan menggunakan kilatan cahaya pendek untuk
mengganggu sistem yang sedang diteliti dan mengikuti jalannya foto-reaksi
dengan memantau sifat absorpsi sistem. Kilatan cahaya - getaran eksitasi -
meningkatkan energi sistem secara langsung dan memicu rangkaian reaksi
spontan. Flash photolysis dapat digunakan untuk menganalisis ikatan ligan pada
kelompok hemoglobin yang baru dan sedang berkembang yang merupakan
heksakoordinat dalam keadaan tidak terikat, besi dalam keadaan dasar (Hargrove,
2000).

e. Quenching Method

Metode quenching adalah suatu proses pengerasan baja dengan cara baja dipanaskan
hingga mencapai batas austenit dan kemudian diikuti dengan proses pendinginan cepat
melalui media pendingin air, oli, atau air garam, sehingga fasa autenit bertransformasi
secara parsial membentuk struktur martensit. Tujuan utama dari proses quenching ini
adalah untuk menghasilkan baja dengan sifat kekerasan tinggi. Proses quenching
dilakukan pendinginan secara cepat dengan menggunakan media udara, air sumur, oli dan
larutan garam. Kemampuan suatu jenis media dalam mendinginkan spesimen bisa
berbeda-beda, perbedaan kemampuan media pendingin di sebabkan oleh temperatur ,
kekentalan, kadar larutan dan bahan dasar media pendingin. Semakin cepat logam
didinginkan maka akan semakin keras sifat logam itu. Karbon yang dihasilkan dari
pendinginan cepat lebih banyak dari pendinginan lambat. Hal ini disebabkan karena atom
karbon tidak sempat berdifusi keluar, terjebak dalam struktur kristal dan membentuk
struktur tetragonal yang ruang kosong antar atomnya kecil, sehingga kekerasannya
meningkat (Handoyo, 2015).
f. Chemical Quench Flow Method

Metode chemical quench flow adalah metode pengambilan sampel kimiawi yang
digunakan dalam rentang waktu milidetik hingga rentang waktu detik. Percobaan
dilakukan dalam peralatan yang dibuat khusus di mana enzim dan substrat dicampur,
campuran reaksi yang berumur milidetik sampai puluhan detik, dan reaksi dihentikan
oleh zat yang sesuai (biasanya asam). Campuran reaksi yang dihentikan kemudian diuji
pada waktu luang. Pengujian dapat dipilih yang spesifik dan sensitif seperti HPLC.
Teknik quenched flow telah diterapkan pada beberapa sistem enzim. Metode chemical
quench flow dapat digunakan untuk analisis zat antara reaksi tertentu dan sistem
partikulat (Lionne, 2013).

g. Freeze Quench Method

Freeze quench method dikembangkan pada 1960-an dan 1970-an. Pengembangan ini
diprakarsai oleh para pekerja di bidang biokimia '' enzim-redoks '' pada saat itu masih
dalam masa pertumbuhan untuk mempelajari peran situs logam transisi dalam katalisis
enzim dengan spektroskopi resonansi paramagnetik elektron (RPE). Spektroskopi RPE
memerlukan konsentrasi protein yang relatif tinggi, menghasilkan larutan dengan
viskositas tinggi yang memerlukan, misalnya, konstruksi pencampur yang mampu
mencampur larutan kental dan perangkat pengiriman sampel yang lebih kuat daripada
yang digunakan dalam peralatan aliran yang dihentikan atau kontinyu (Vries, 2008).

Metode ini menggunakan versi aliran dari sistem aliran kontinyu Roughton-Millikan 3
dimana panjang pipa dengan volume yang diketahui (tabung reaksi) memasangkan ruang
pencampuran ke nosel yang menyemprotkan campuran reaksi ke dalam cairan kriogenik
(biasanya isopentana dipertahankan pada suhu sekitar - 140 ° C). Isopentana dingin ini
yang tidak bercampur dengan reaktan berair memadamkan reaksi dengan cepat (kira-kira
5 m/dtk) dan meninggalkan suspensi beku yang kemudian dikemas ke dalam tabung RPE
yang sesuai untuk pengukuran selanjutnya. "Umur reaksi" dari suspensi beku ditentukan
oleh kecepatan aliran, volume antara pencampur dan nosel, dan waktu yang diperlukan
untuk pendinginan reaksi. Kinetika suatu reaksi ditentukan dengan mengumpulkan
serangkaian sampel, masing-masing diperoleh dengan tabung reaksi yang berbeda.
Sampel yang dibekukan kemudian dapat diukur dengan semua teknik suhu rendah yang
biasanya diterapkan pada spektroskopi RPE (Ballou, 1978).
III. DAFTAR PUSTAKA

Ballou, D. P. 1978. Freeze-Quench and Chemical-Quench Techniques. Academic


Press, Inc. Amerika.

Bisswanger, H. 2017. Enzyme Kinetics: Principles and Methods, Third Edition.


Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA. Jerman.

Handoyo, Y. 2015. Pengaruh Quenching dan Tempering Pada Baja Jis Grade
S45c Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Crankshaft. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. Vol. 3, No.2.

Hargrove, M. S. 2000. A Flash Photolysis Method to Characterize Hexacoordinate


Hemoglobin Kinetics. Biophysical Journal. Vol. 79.

Roberts, G. C. K. 2013. Encyclopedia of Biophysic. European Biophysical


Societies’ Association. Eropa.

Schmitz, C. 2015. Real-Time Analysis is Critical to Quality.


https://www.chemicalprocessing.com/articles/2015/real-time-analysis-
critical-to-quality/ (diakses tanggal 14 oktober 2020).

Vries, S. D. 2008. Encyclopedia of Inorganic Chemistry. John Wiley & Sons, Ltd.
Amerika.

Anda mungkin juga menyukai