Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angkutan transportasi laut merupakan moda transportasi yang sarat akan

regulasi (aturan). Sejak kapal dipesan untuk dibangun hingga kapal beroperasi,

selalu ada peraturan yang harus dipatuhi dan di dalam proses pelaksanaannya

pun selalu dilakukan pengawasan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya

mewujudkan keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan

yang menyangkut angkutan di perairan.

Namun transportasi laut di Indonesia saat ini bisa dikatakan sedang

mengalami masalah. Kecelakaan laut yang menelan banyak korban jiwa dan

harta benda terjadi bergantian. Akar penyebab kecelakaan laut belum ditangani

secara serius sehingga bahaya selalu mengintai pengguna jasa angkutan laut

setiap saat.

Menurut Capt. Bambang pada data statistik IMO (International Maritime

Organization) menunjukkan bahwa 80% dari semua kecelakaan laut disebabkan

oleh kesalahan manusia (human error), dimana 60% merupakan kesalahan

manajemen seperti kesalahan dalam mengoperasikan kapal atau secara sadar

memuat muatan dalam kapal secara berlebihan dan 40% karena kurangnya

kemampuan awak kapal dalam menjalankan serta mengatasi berbagai

1
permasalahan yang timbul saat bekerja di atas kapal yang terjadi karena

tidak diaplikasikannya konvensi STCW 1978/95 (Standard of Training,

Certification and Watchkeeping for Seafarers) yang berisi tentang

persyaratan pendidikan atau pelatihan yang harus dipenuhi oleh awak kapal

untuk bekerja sebagai pelaut.

Seperti yang kita ketahui, untuk menjadi seorang awak kapal, ada

beberapa sertifikat yang harus dimiliki melalui serangkaian pelatihan yang wajib

diikuti (mandatori). Seiring dengan tuntutan zaman, perusahaan pelayaran

dihimbau untuk terus meningkatkan kemampuan awak kapalnya dengan

melaksanakan serangkaian in house training yang bersifat non-mandatori

dimana pelatihan ini berguna untuk mengasah kemampuan awak kapalnya dan

memberikan mereka up date informasi terbaru seputar dunia maritim

Sebagian besar awak kapal masih memandang serangkaian in house

training ini sebelah mata. Mereka cenderung malas mengikutinya karena

pelatihan ini dianggap bukan persyaratan wajib untuk bekerja di atas kapal.

Padahal kalau kita telaah lebih lanjut, pelatihan ini sangat berguna untuk

menyegarkan kembali wacana para awak kapal tentang materi-materi yang

dahulu pernah mereka dapat di lembaga pendidikan pemerintah.

2
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji

lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul :

“PELATIHAN/TRAINING YANG DILAKSANAKAN BAGI AWAK

KAPAL DI PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk. PADA TAHUN 2012”

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian ilmiah perumusan masalah atau problematika

merupakan hal yang sangat penting, karena perumusan masalah akan

mempermudah dalam melakukan penelitian dan dalam mencari jawaban yang

lebih akurat. Serta dengan adanya perumusan masalah ini akan dapat membantu

penyusunan dalam skripsi ini.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Mengapa awak kapal kurang antusias dalam mengikuti training ?

2. Mengapa setelah mengikuti training, hasil tes awak kapal kurang

memuaskan?

3. Mengapa pengulangan materi yang sama berpengaruh terhadap pandangan

awak kapal yang merasa tidak mendapat lebih banyak pengetahuan ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu, data dan luasnya bahasan, maka penulis

membatasi masalah pada faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kurang

antusiasnya awak kapal serta upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi

3
keengganan dalam mengikuti training di PT. Berlian Laju Tanker Tbk Jakarta

tahun 2012. Penelitian dan pembahasan masalah ini berdasarkan pada

pengetahuan dan pengalaman serta referensi-referensi yang sehubungan dengan

masalah tersebut yang dapat dijadikan sumber data.

D. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengapa awak kapal kurang antusias dalam mengikuti

training di PT. Berlian Laju Tanker Tbk.

2. Untuk mengetahui mengapa setelah mengikuti training, hasil tes awak kapal

kurang memuaskan

3. Untuk mengetahui mengapa pengulangan materi yang sama berpengaruh

terhadap pandangan awak kapal yang merasa tidak mendapat lebih banyak

pengetahuan

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan tentang training awak kapal sebagai bekal

penulis untuk menerapkan pengetahuannya di dalam dunia kerja.

4
2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan

di masa yang akan datang mengenai training awak kapal, khususnya untuk

permasalahan keengganan awak kapal dalam mengikuti training.

3. Bagi PIP Semarang

Penelitian ini bisa menjadi sumbangan pemikiran dan sumber analisa

kepada para pembaca, baik di lingkungan kampus PIP Semarang, ataupun di

luar kampus sebagai masukan yang dapat dikembangkan untuk penelitian

selanjutnya khususnya di bidang training awak kapal dalam upaya

penambahan referensi bagi taruna-taruni PIP Semarang.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam mengikuti mengikuti seluruh uraian dan

pembahasan atas skripsi ini maka penulisan skripsi ini dilakukan dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menerangkan tentang latar belakang penelitian,

Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian Manajemen Sumber

Daya Manusia, pelatihan awak kapal dan kerangka penelitian.

5
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menerangkan tentang Jenis Metode Penelitian,

Metode observasi, Metode Wawancara dan Pengumpulan Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum PT. Berlian Laju

Tanker Tbk, faktor penyebab awak kapal kurang antusias dalam

mengikuti training,setelah mengikuti training, hasil tes awak kapal

kurang memuaskan, pengulangan materi yang sama berpengaruh

pada awak kapal, serta upaya penyelesaiannya.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

Anda mungkin juga menyukai