Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

HASIL PENELITIANPENELITIANSTUDI

PenelitianStudi ini dilakukan pada bulan Januari 2021-Maret 2021 padaterhadap warga
Kecamatan Tanjung Priok pada bulan Januari -Maret 2021. Sampel yang berhasil
dikumpulkan sebanyak 117 responden. Data diperoleh dengan menggunakan Jumlah sample
yang saya ambil adalah 117 responden dengan metode pengisian kuesioner, data dianalisis
menggunakan uji chi-square.
Didapatkan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (64,1%).

4.1 Analisis Univariat4.1. Karakteristik Rresponden

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitianstudi


ini, yang meliputi jenis kelamin, usia, intensitas beraktivitas di luar rumah, sanitasi
masyarakat, penggunaan alas kaki, jenis alas kaki yang digunakan dan riwayat mengalami
infeksi cacing tambang.

Responden yang berpartisipasi berusia rentang …..3-56 tahun, dengan mayoritas berusia 19
…. tTahun (11%), termuda usia tahun, paling tua … tahun, mayoritas berjenis kelamin laki-
laki(64,1%). Sebagian besar masyarakat berpendapatan kurang dari UMR (88%), dan sering
beraktivitas di luar rumah (83%). Kondisi tanah sekitar mereka beraktivitas sebagian besar
tidak bersih dan bertanah pasir(34%), namun kebiasaan untuk mencuci kaki setelah
beraktivitas dan kebiasaan menggunakan alas kaki, lebih banyak dibanding yang tidak. Jenis
alas kaki yang lebih banyak digunakan adalah sandal(76%). Mayoritas responden memiliki
kebiasaan membuang limbah rumah tangga pada tempatnya(73,5%), ketersediaan air bersih
baik (84.6%) serta kebiasaan berdefekasi di toilet pribadi(..%). Angka kejadian infeksi cacing
tambang baik Cutaneus Larva Migrans serta Infeksi Saluran Cerna tidak ditemukan (Tabel
4.1).

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)


Jenis Kelamin
Laki-laki 75 64,1%
Perempuan 42 35,8%

Usia
3 1 0,8%
4 1 0,8%
6 1 0,8%
7 2 1,7%
8 7 5,9%
9 8 6,8%
10 9 7,6%
11 1 0,8%
12 2 1,7%
17 2 1,7%
18 8 6,8%
19 13 11%
20 12 10%
21 2 1,7%
22 8 6,8%
23 1 0,8%
25 2 1,7%
26 1 0,8%
27 2 1,7%
28 4 3,4%
29 6 5,1%
30 5 4,2%
31 2 1,7%
32 2 1,7%
33 5 4,2%
35 1 0,8%
36 1 0,8%
38 3 2,5%
40 1 0,8%
50 2 1,7%
55 1 0,8%
56 1 0,8%

Ekonomi
<UMR 103 88%
>UMR 14 12%

Intensitas Beraktivitas diluar Rumah


Sering 98 83%
Jarang 19 16%

Sanitasi Masyarakat
Kondisi Tanah
Bersih dan tidak bertanah pasir 40 34%
Tidak bersih dan bertanah pasir 77 66%
Mencuci kaki setelah keluar rumah
Selalu 83 71%
Tidak selalu 34 29%
Kebiasaan Berdefekasi
Toilet Pribadi 66 56%
Toilet umum 51 44%
Ketersediaan Air bersih
Baik 99 84,6%
Tidak Baik 18 13,4%
Pembuangan Sampah dan Limbah Rumah Tangga
Pada Tempatnya 86 73,5%
Tidak Pada Tempatnya 31 26,5%
Kebiasaan Beralas Kaki
Selalu 81 69,2%
Tidak Selalu 36 30,8%
Jenis Alas Kaki
Saendal 89 76%
Sepatu 28 24%

Kejadian Infeksi Cacing Tambang


Pernah Terinfeksi 0 0%
Tidak Pernah Terinfeksi 117 100%

Laki laki Perempuan


Selalu 55(47%) 28 (23.9%)
Tidak selalu 20 (17%) 14(11.9%)
Sandal 56 (47.8%) 33(28.2%)
Sepatu 19 (16.2%) 9 (7.6%)

Tabel 4.1.2 Jenis kelamin dengan Penggunaan alas kaki

Tabel 4.1.3 Kebiasaan beralas kaki dengan angka kejadian Infeksi Cacing Tambang

Pernah Tidak Pernah


  Terinfeki Terinfeksi
Kebiasaan Beralas Kaki Resiko Rendah 0 29
Resiko Tinggi 0 88
Total 0 (0.0%) 117(100.0%)
4.1.4 Keadaan ekonomi dengan angka kejadian infeksi cacing tambang
Pernah Terinfeksi Tidak Pernah Terinfeksi
<UMR 0 103 (88%)
>UMR 0 14 (12%)
Total 0 117 (100%)

4.2 Analisis Bivariat


4.3 Hubungan antara jenis kelamin dengan resiko terpapar cacing tambang

Laki-laki Perempuan Nilai p


Resiko rendah 44(5.1%) 25(4.3%)
Resiko tinggi 31(53%) 17(34.5%) 1
Total 75(63.2%) 42(36.8%)

Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan resiko terpapar cacing tambang
(p>0.05)
Hubungan antara penggunaan alas kaki terhadap resiko infeksi cacing tambang diuji
menggunakan chic-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan (nilai p<0,05).
PenelitianStudi ini didapatkan responden dengan resiko tinggi sebesar 12,8%, resiko sedang
sebesar 82,9% dan resiko rendah 4.3%

Chi-Square Tests
Value df Asymptotic Significance (2-Sided)
Pearson Chi-Square 11.959a 2 .003
Likelihood Ratio 8.032 2 .018
Linear-by-Linear Association 10.076 1 .002
N of Valid Cases 117

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. the minimum expected count is .096
4.6 Analisis Hubungan Penggunaan alas kaki dengan faktor resiko terinfeksi cacing
tambang
Case Processing Summary
Valid Case Missing Total
Percen
N t N Percent N Percent
Kebiasaan Beralas
Kaki*Faktor Resiko
Terinfeksi Cacing 100.0
Tambang 117 % 0 0.0% 117 100.0%

KEBIASAAN BERALAS KAKI * RESIKO TERINFEKSI Crosstabulation


Resiko Terinfelsi
Resiko Resiko Resiko
Tinggi Sedang Rendah Total
Count 15 70 2 87
Resiko
% Within Kebiasaan 100.0
Tinggi
beralas kaki 17,20% 80.5% 2.3% %
Count 0 16 0 16
Resiko
% Within Kebiasaan 100.0
Sedang
beralas kaki 0.00% 100.0% 0.0% %
Count 0 11 3 14
Resiko
% Within Kebiasaan 100.0
Rendah
beralas kaki 0.0% 78.6% 21.4% %
Count 15 97 5 117
Total % Within Kebiasaan 100.0
beralas kaki 12.8% 82.9% 4.3% %

Case Processing Summary


Valid Case Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kebiasaan Beralas
Kaki*Faktor Resiko
Terinfeksi Cacing 100.0
Tambang 117 % 0 0.0% 117 100.0%

KEBIASAAN BERALAS KAKI * RESIKO TERINFEKSI Crosstabulation


Resiko Terinfelsi
Resiko Resiko Resiko
Tinggi Sedang Rendah Total
Count 15 70 2 87
Resiko
% Within Kebiasaan beralas 100.0
Tinggi
kaki 17,20% 80.5% 2.3% %
Count 0 16 0 16
Resiko
% Within Kebiasaan beralas 100.0
Sedang
kaki 0.00% 100.0% 0.0% %
Count 0 11 3 14
Resiko
% Within Kebiasaan beralas 100.0
Rendah
kaki 0.0% 78.6% 21.4% %
Count 15 97 5 117
Total % Within Kebiasaan beralas 100.0
kaki 12.8% 82.9% 4.3% %
Berdasarkan kebiasaan beralas kaki, pada kelompok yang memiliki resiko terpapar cacing
tambang dengan resiko rendah, didapatkan kebiasaan beralas kaki dengan resiko tinggi
(4.3%). Secara keseluruhan kedua kelompok responden dengan kebiasaan beralas kaki resiko
rendah maupun tinggi, memiliki resiko terpapar cacing tambang dengan resiko tinggi.
Hubungan antara penggunaan alas kaki terhadap resiko infeksi cacing tambang diuji
menggunakan chic-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan, (p<0.05) denga
Prevalence Ratio (….). Dimana responden dalam kebiasaan beralas kaki dengan resiko
rendah ….. lebih banyak daripada responden dengan resiko tinggi

Resiko Terpapar Cacing Tambang 95% Convidence


PR Interval Nilai p

Resiko Rendah Resiko Tinggi Lower Upper


Resiko
Kebiasaan beralas Rendah 24 (20.5%) 45 (38.5%) 1.605 13.11 0.005
kaki
Resiko Tinggi 5 (4.3%) 43 (36.7%)
Total 29 (24.8%) 88(75.2%)

Kebiasaan beralas kaki * Infeksi CLM Crosstabulation


Infeksi
CLM Total
Tidak Ada
Count 87 87
Resiko Tinggi
% Within Kebiasaan Beralas Kaki 100.0% 100.0%

Resiko Sedang Count 16 16


Kebiasaan Beralas Kaki
% Within Kebiasaan Beralas Kaki 100.0% 100.0%
Resiko Count 14 14
Rendah
% Within Kebiasaan Beralas Kaki 100.0% 100.0%

Total Count 117 117


% Within Kebiasaan Beralas Kaki 100.0% 100.0%

Data yang didapat dari responden terkait infeksi Cutaneus Larva Migrans di Kecamatan
Tanjung Priok tercatat dari 117 responden sebesar 100% tidak ada yang pernah terinfeksi.
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sampelebiasaan Memakai Alas Kaki

Studi ini yang dilakukan terhadap 117 responden menggunakan kuesioner


dengan rentang usia 3-56 tahun. Mayoritas responden selalu menggunakan alas
kaki ketika keluar rumah, sebanyak 81 responden (69,2%). Hasil ini sama
dengan penelitian yang dilakukan oleh Qisthia (Desember 2015) kebiasaan
memakai alas kaki yang baik 54,4% sehingga didapatkan hubungan penggunaan
alas kaki dengan kejadian kecacingan (6)

Berdasarkan keadaan ekonomi, mayoritas responden memiliki penghasilan


<UMR yaitu sebanyak 103 responden (88%), hal ini sama dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Anies (Februari 2016) dimana 42,6% proporsi
penderita cacing tambang berpenghasilan dibawah UMR, dan hal ini berkaitan
dengan kepatuhan dalam beralas kaki.

(5)

Berdasarkan jenis alas kaki yang digunakan, mayoritas responden menggunakan


sandal 89 (76%), hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan
oleh Friant (Januari 2017), penggunaan alas kaki berjenis sepatu dan flip-flop
sandal, lebih diminati dari penggunaan sandal flip- flop.(alas an negara dan budaya
yabg beda) Terkait jenis kelamin terhadap jenis alas kaki yang digunakan,
mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki menggunakan sandal 56(47.8%),
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Friant (Januari
2017) , dimana pada laki-laki mengenakan sepatu yang lebih tinggi dengan odd
ratio 1,57 [P = 0,02] yang lebih sering menggunakan pada aktivitas sehari-hari
(misalnya, bepergian dengan berjalan kaki atau berkendara dengan odd ratio
1,66 [P = 0,002]). (7)
5.2 Analisis Hubungan Kebiasaan Memakai Alas Kaki Terhadap Resiko
Terpapar Cacing Tambang

5.3 Keterbatasan PenelitianStudi

Anda mungkin juga menyukai