KATA PENGANTAR
Laporan Survey Topografi pada Kegiatan Penyelidikan Tanah Dan Topografi, Di Jalan
Juanda Samarinda. ini disusun untuk memenuhi salah satu tahapan pekerjaan sesuai dengan
Surat Perjanjian Kontrak antara PT Daya Anugrah Mandiri dengan Tomy Prianto selaku
Konsultan Perencana Individu.
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari hasil asistensi dan diskusi dengan PT Daya
Anugrah Mandiri Samarinda. Diharapkan laporan ini dapat mengakomodasikan
tanggapan/masukan dan saran dari semua pihak.
Secara umum laporan Pekerjaan Survey Topografi ini berisi tentang rencana kegiatan
survey, pelaksanaan survey pengukuran di lapangan, pengolahan dan penyajian data dalam
bentuk tabel dan gambar.
Konsultan Individu menyampaikan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang
diberikan, semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
TOMY PRIYANTO.ST
Team Leader
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................. 2
1.3. PETA LOKASI KEGIATAN ......................................................................... 2
1.4. LINGKUP PEKERJAAN ............................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
Untuk dapat melancarkan Pembangnan PT. DAYA ANUGRAH MANDIRI maka diperlukan
penyelidikan tanah yang maksimal agar dapat menentukan dimensi pondasi yang di harapkan
yang di niai dari segi keaman dan kekuatan struktur bangunan tersebut
Untuk kebutuhan penyusunan perencanaan penyelidikan tanah dan topografi yang memenuhi
persyaratan teknis perlu dilakukan Pekerjaan Survey Topografi.
Sebagai hasil utama dari pekerjaan survey pengukuran dan pemetaan topografi di lokasi
rencana adalah peta lay out lahan, Long section, Gambar Cross section dilengkapi dengan
data koordinat dan elevasi titik- titik kontrol.
Tujuannya adalah agar data-data hasil pekerjaan survey topografi yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai pedoman didalam perencanaan penyelidikan tanah dan topografi
Lokasi Kegiatan
BAB II
PELAKSANAAN PENGUKURAN TOPOGRAFY
Mengacu pada lingkup pekerjaan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja Pengukuran
Topografi, secara garis besar pelaksanaan pengukuran Topografi pada Penyelidikan Tanah
PT DAYA ANUGRAH MANDIRI, Juanda Samarinda.
meliputi :
Kegiatan Survey Pengukuran dan Pemetaan Topografi, secara garis besar meliputi
tahapan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
Lingkup pekerjaan meliputi menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
membantu kelancaran pekerjaan. Sebelum melaksanakan pekerjaan tentunya
perlu untuk menyiapkan data-data sekunder diantaranya:
a. Peta Rupa Bumi terbaru skala 1: 50.000.
b. Peta Situasi Existing hasil pengukuran yang pernah dilakukan sebelumnya,
yang mencakup kawasan lokasi proyek.
c. Pengumpulan informasi yang pasti mengenai data titik-titik kerangka dasar
nasional, yang ada di sekitar lokasi pengukuran yang dapat digunakan sebagai
titik ikat pengukuran kerangka horizontal dan vertikal.
PENYIAPAN
PROSEDUR KERJA
MOBILISASI
PENGUKURAN
INVENTARISASI DATA
DATA PROCESSING
PENGGAMBARAN
PRA CETAK
FINAL CETAK
- HARD COPY
- SOFT COPY
(CD
)
Gambar 2. 1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Survey Pengukuran dan Pemetaan disini secara garis besar meliputi
kegiatan :
a. Patok kayu berukuran 5cm x 5cm x 50cm. Bagian yang tertanam 35 cm dan
yang muncul diatas tanah 15 cm.
b. Setiap patok diberi cat warna merah dan diberi paku payung pada bagian
atasnya, dan diberi nomor (kode) / sta.
c. Setting out patok patok kayu dengan pembuatan Sta.jarak antar patok setiap
25 meter pada daerah tikungan dipasang patok lebih rapat.
Sebagai titik bantu akan dipasang patok kayu ukuran (0,5 x 0,5 x 0,5) m, di
tengahnya dipasang paku payung sebagai titik sentring, dicat merah dan diberi
nomor/kode pengenal, bagian patok kayu ditanam sedalam 35 cm
Jalur Pengukuran Sipat Datar Primer akan mengikuti jalur Pengukuran Poligon
Primer kecuali bila ditemui daerah yang terjal atau gunung sehingga tidak
memungkinkan dilakukan pengukuran waterpass, maka akan menggunakan cara
trigonometris.
Beda tinggi didefinisikan sebagai selisih jarak terpendek antara dua bidang nivo
yang melalui dua titik di atas permukaan bumi. Karena ketinggian titik
bereferensi terhadap permukaan air laut rata-rata (MSL) yang mengikuti lengkung
bumi, maka setiap bidang nivo yang melalui titik-titik di permukaan bumi akan
merupakan bidang atau garis yang sejajar dengan permukaan air laut rata-rata
(relatif sejajar).
ΔH AB = b–m
Dimana :
diukur dengan teliti dan benar. Alat ukur yANg digunakan adalah Theodolit
Wild T-0.
Bangunan
U V
4
1 d4 o
d1
d3 dB
M 3
d2 2
A B
Misalnya titik A dan B adalah titik kerangka dasar atau titik – titik pengukuran
poligon cabang. Titik 1 dan 2 diukur dari titik A dengan besaran 1, 2 dan
jarak d1, d2. Dari besaran tersebut dapat diketahui posisi 1 dan 2. Untuk
menentukan titik 3 dan 4 diukur dengan menggunakan titik penolong O yang
diikatkan ketitik B dengan besaran B, 3, 4 dan jarak d3, d4 maka posisi titik
tersebut dapat diketahui.
6. Pengukuran Profil
Pengukuran profil dimaksudkan untuk mendapatkan gambar geometrik bentuk
permukaan tanah. Data hasil pengukuran profil, terutama diperlukan untuk
menentukan besaran volume galian dan timbunan (cut and fill), serta diperlukan
untuk merencanakan bentuk Profile Design jalan, agar sesuai dengan
ketentuan/persyaratan teknis perencanaan jalan.
Pengukuran profil terdiri dari profil memanjang dan profil melintang.
a. Pengukuran Profil Memanjang :
1) Alat yang digunakan Waterpas (automatic leveling).
2) Pada Area Perkerasan Eksisting.
a) Pengukuran dilakukan sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
Hitung perataan metoda bowditch adalah salah satu metoda hitung perataan
pendekatan dimana pembagian koreksi yang diberikan kepada suatu seksi dihitung
dari kesalahan penutup yang sesuai dengan besarnya perbandingan jarak tiap seksi
dengan jumlah jaraknya dalam satu kring.
a. Perataan sudut
- Menghitung jumlah sudut :
Σβ=β1+β2+β3+….+βn
- Menghitung salah penutup sudut :
fβ= Σβ-(α akhir – α awal) + (n ± 2) * 180º
- Besarnya salah penutup sudut ini harus << dari toleransi yang ditetapkan
yaitu besar 10n√n.
- Menghitung koreksi untuk masing – masing sudut :
k βi = ƒβ / n
- Menghitung besarnya sudut jurusan :
αij = α awal + βi + kβi - 180˚
Koreksi ordinat :
Kyij = ( dij / Σd)*ƒy
- Menghitung koordinat masing – masing titik :
Xi = Xi + Δx + kxij
Yi = Yi + Δy + kyij
a. Menghitung kesalahan penutup Beda Tinggi (KBT) antara dua buah titik BM
sesuai dengan jalur pengukuran.
dh pergi + d h pulang + KBT = 0
dh pergi / pulang = Jumlah beda tinggi pergi / pulang
KBT = Kesalahan penutup Beda Tinggi
b. Kesalahan penutup beda tinggi tersebut dikoreksikan pada setiap beda tinggi
sama rata sebagai berikut.
KBT
dhi = n
Dalam pengukuran sipat datar, hasil yang diperoleh masih dihinggapi oleh
kesalahan– kesalahan, hingga hasil hitungan beda tinggi dari hasil
pengukuran tidak sama dengan beda tinggi yang diketahui. Maka besarnya
salah penutup beda tinggi dapat dihitung sebagai berikut :
Fh = Σh – (T akhir – T awal)
Dimana :
fh = Salah penutup beda tinggi
Σh = Jumlah beda tinggi yang didapat dari hasil pengukuran
T akhir = Tinggi titik akhir (diketahui)
T awal = Tinggi titik awal (diketahui)
Pengolahan data kerangka vertikal / sipat datar adalah proses hitungan beda
tinggi hasil pengukuran sipat datar serta tinggi titik ikat, sehingga didapat
ketinggian patok (BM) terhadap suatu bidang referensi tinggi tertentu, dalam
hal ini terhadap muka air laut rata-rata (MSL).
2.5 PENGGAMBARAN
PENGGAMBARAN
LONGSECTION/CROSSECTION PENGGAMBARAN SITUASI
/ KONTUR SOFTWARE AUTO CAD
SOFTWARE SURFER DAN
SOFTWARE LDD
EDGEMATCHING
(Penggabungan)
EDITING I
PROSES KARTOGRAFI
PRA CETAK
EDITING II
SOFT COPY
PETA DIGITAL
Untuk menyatakan suatu posisi di permukaan bumi perlu didefinisikan suatu sistem
referensi yang digunakan atau sering disebut datum. Secara geometrik datum ini
terkait dengan antara lain :
Model bumi yang diterapkan untuk menyatakan koordinat geografis yang bersifat
geodetik adalah spheroid. Koordinat yang diperoleh dari hasil pendefinisian
datum ini disebut sistem koordinat geodetik yang dinyatakan dengan lintang
geodetik (), bujur geodetik (), dan tinggi dinamis (h).
h
b
ZP
a Y
L
B
XP
YP
16
LLaappoorraann SSuurrvveeyy TTooppooggrraaffyy
Posisi titik P pada permukaan bumi seperti gambar di atas dinyatakan dalam
L,B,H atau dalam Xp,Yp, Zp.
Untuk menyatakan posisi vertikal suatu titik pada perencanaan jalan semabayang
menuju kota Bontan, maka digunakan 2 sistem tinggi yaitu :
1. Sistem tinggi Ellipsoid
2. Sistem tinggi Orthometrik
Sistem tinggi ellipsoid adalah tinggi suatu titik diukur dari ellipsoida referensi
sampai ke titik tersebut.
Sistem tinggi ellipsoid adalah tinggi suatu titik diukur dari permukaan geoid
referensi sampai ke titik tersebut. Biasanya geoid dianggap berimpit dengan
permukaan laut rata-rata MSL (Mean Sea Level).
Untuk memperoleh nilai elevasi MSL secara praktis di lapangan, (tinggi
orthometrik = 0,000 meter), maka dapat dihitung melalui pengamatan pasang
surut laut.
BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN SURVEY PENGUKURAN
Dalam penyusunan program kerja untuk pelaksanaan proyek ini, konsultan berpedoman
pada kriteria-kriteria untuk pelaksanaan yang telah ditentukan dalam kontrak kerja
Bagan organisasi disusun sesuai dengan jumlah dan jenis keahlian personil yang
diperlukan.
Koordinator
Lapangan
(Geodetic Engineer)
Operator
Surveyor Cad
1 1
Asisten Juru
Surveyor Hitung
1 2
Tenaga Lokal
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Hitungan poligon dilakukan terhadap jaringan yang terbuka dimana pada titik Awal
Proyek diamati dengan Arah Azimuth ke arah stationing 0+000. Adapun hasil
hitungan Azimuth berikutnya ke arah stationing curve terhadap Alinyemen Horizontal
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
BAB V
PENYAJIAN DATA
BAB VI PENUTUP
Dari perhitungan diketahui bahwa hasil survey pengukuran topografi memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam 2 sistem koordinat yaitu : sistem koordinat
UTM, sistem koordinat geografis dan disajikan dalam ukuran kertas A4 80 gram.
Seluruh hasil survey pengukuran topografi, digambarkan, dan direncanakan Geometrik jalan
dengan software AutoCAD 2000 dan kontur dengan program AutoCAD Land Desktop 2000.