Anda di halaman 1dari 25

“REALITAS BUDAYA SOSIAL”

TUGAS MAKALAH
SOSIOLOGI

Disusun Oleh :

Nama : Fadillah Alisyahbana


NPM : 181000332
Kelas : G

Universitas Pasundan Bandung


Jl. Lengkong Besar No 68, Kel. Cikawao, Lengkong, Kota Bandung, Jawa
Barat 40261 Telp (022) 4205945
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH yang berjudul “REALITAS
KEBUDAYAAN SOSIAL”. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan makalah masih
jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, waktu dan terbatasnya literatur.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan diterima dengan ketulusan dan keikhlasan hati.
Dalam proses penulisan ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak
secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, selain dalam kesempatan ini penulis
akan menyampaikan ucapan terima kasih

Bandung, 23 Desember 2019

Fadillah Alisyahbana

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………...….. i


Daftar Isi ………………………………………………………………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………..…… 1


1.2 Identifikasi Masalah …………………………………......1
1.3Tujuan Penelitian ………………………………………... 2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Realistas Budaya sosial…………………………. 3
2.2 Teknologi dan Kebudayaan Materil........................................ 3
2.3 Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian
2.4 Sistem Pendidikan
2.5 Sistem kemasyarakatan
2.6 Bahasa
2.7 Seni
2.8 Budaya

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………..12
3.2 Saran ………………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masyarakat Indonesia secara nasional,aturan-aturan, nilai dan norma yang


dipakai dalammengatur tindakan para individunya bersumber darikebudayaan
nasional yang sifatnya formal, sehingga perwujudannyapun akan berada pada
arena-arenaformal. Sedangkan pada masyarakat suku bangsa, segalaaturan, nilai
dan norma yang dipakai bersumber padaaturan-aturan yang ada pada
masyarakat yangbersangkutan dan bersifat informal, seperti suku
bangsa,masyarakat golongan atas, menengah, bawah,kelompok-kelompok
hobby, yang kesemuanyaberbentuk komuniti.Menurut Rudito (2003) bila
menyebut masyarakatIndonesia, tentunya mengacu pada bentuk
masyarakatyang majemuk dengan variasi penduduk yang sangatberagam. Tidak
saja dari segi identitas kesukubangsaan,golongan sosial tertentu, akan tetapi
juga dari tingkatpola hidup serta juga model kebudayaan yang sangatberbeda
satu dengan lainnya. Walaupun demikian, kitamasih dapat membedakannya
dalam dua wilayah sosialdengan aturannya masing-masing yaitu pemerintah
danrakyat Rakyat merupakan suatu bentuk gabungankesukubangsaan tertentu,
yang mendiami wilayahtertentu dengan kebudayaan yang satu (homogen),
yangmempunyai latar belakang sejarah dan mitologi yangsama.Dalam hal ini
bahwa mereka sebagai bagian darimasyarakat bangsa Indonesia. Kebudayaan
menurutSpradley adalah pengetahuan yang diperoleh, yangdigunakan oleh
manusia untuk mengiterpretasikanpengalaman dan melahirkan tingkah
laku (Rudito, 2003). 

Kebudayaan sebagai serangkaian model referensiyang berupa pengetahuan


mengenai kedudukankelompok secara struktural dalam masyarakat,
sehinggatingkah laku yang muncul merupakan respons terhadappola-pola
interaksi dan komunikasi di antara kelompokyang ada. Rangkaian model
referensi tersebut didasaripada nilai-nilai budaya yang merupakan inti dari
suatukebudayaan. Nilai budaya terdiri dari pandangan hidup (world view) dan
keyakinan (belief ) , keduanya dibungkusoleh etos (pedoman etika berkenaan
dengan baik dantidak baik).Dapat dikatakan bahwa kebudayaan dipakai untuk

1
memahami lingkungan, tidak hanya mewujudkanrespons terhadap lingkungan
spesifik, tetapi jugarespons terhadap kebudayaan lain melalui interaksisosial
dengan kebudayaan lainnya. Dengan kata lain,kebudayaan merupakan
serangkaian aturan-aturan,petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana
danstrategi-strategi, terdiri atas serangkaian model-modelkognitif yang dipunyai
manusia dan digunakan secaraselektif dalam menghadapi lingkungannya
sebagaimanaterwujud dalam tingkah laku dan tindakan-tindakannya(Suparlan,
1982:9).Kebudayaan-kebudayaan tersebut diwujudkan kedalam bentuk
komuniti (community ) dan masyarakat (society ). Komuniti adalah sekelompok
manusia yangmendiami wilayah tertentu dimana seluruh anggotanyaberinteraksi
satu sama lain, mempunyai pembagianperan dan status yang jelas, mempunyai
kemampuanuntuk memberikan pengaturan terhadap anggota-anggotanya
(Warren, Cottrell dalam Ndaraha: 1990);sedangkan masyarakat (society )
merupakan sekumpulanorang yang mendiami wilayah tertentu, anggotanya
bisasaling berinteraksi, dan bisa juga tidak saling mengenal.Perwujudan
kebudayaan sebagai perangkatpengetahuan akan tampak dalam kehidupan
komuniti, berbentuk pranata sosial yang mengatur aktivitas-aktivitas khusus
manusia dalam rangka memenuhikebutuhan komuniti yang bersangkutan.
Pranata sosialdapat dipahami sebagai sistem antar hubungan perandan norma
berkenaan dengan aktivitas yang dianggappenting oleh anggota komuniti
(Suparlan, 2003). Artinyadalam melakukan aktivitas tertentu, anggota
komunitiakan menggunakan aturan yang mengatur status danperan bagi anggota
komuniti untuk melaksanakantindakannya.Jadi perwujudan kebudayaan ada
pada kehidupankomuniti terbentuk dalam pranata-pranata sosial yangada.
Dalam kenyataannya seorang individu akanmempunyai banyak status, dan satu
status akanmempunyai banyak peran dalam kehidupan komuniti.Pertentangan-
pertentangan peran berkaitan denganstatus yang disandang oleh individu dalam
satu pranatasosial sering terjadi, dan ini dapat memunculkanhubungan-
hubungan sosial yang bersifat nepotisme.Dengan demikian pranata-pranata
sosial dalam komunitipada dasarnya akan tergantung pada konteks, ruangdan
waktu.

2
1.2 Identifikasi Masalah

Penelitian ini memiliki empat identifikasi masalah atau Rumusan


masalah:

1.      Perbandingan Teknologi dan kebudayaan sosial indonesia dengan


Malaysia?
2.      Sistem ekonomi Dan mata pencaharian Indonesia dan Malaysia?
3.      Sistem Pendidikan Indonesia dan Malaysia?
4.      Sistem Kemasyarakatan Indonesia dan Malaysia?
5. Bahasa indonesia dan Malaysia
6. Seni Negara Indonesia dan Malaysia
7. Budaya Indonesia dengan Malaysia

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki empat tujuan yang ingin dicapai

1.      Untuk dapat mengetahui Realitas Budaya Sosial Indonesia dengan Malaysia


2.      Untuk dapat mengetahui Perbandingannya Realitas Budaya Sosial Indonesia
Dengan Malasia
3.      Untuk Mendapatkan Pengetahuan Bagi si pembaca

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN REALITAS BUDAYA SOSIAL

Realitas sosial adalah kenyataan atau fakta yang terjadi dalam


kehidupan masyarakat. Hal ini terkait dengan kestabilan dalam keadaan normal
atau keadaan tidak normal yang terjadi dalam pola-pola hubungan di
masyarakat.

Adapun pengertian menurut parah ahli:

 Peter Berger dan Thomas Luckman : realitas adalah kualitas yang


berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita
(sebab ia tidak dapat dienyahkan).

 Émile Durkheim : realitas sosial adalah cara bertindak, apakah tetap atau
tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang
individu[3]. Hal itu bisa berarti bahwa fakta sosial adalah cara bertindak,
berpikir, dan perasaan yang berada di luar individu dan koersif dan dibentuk
sebagai pola dalam masyarakat.

2.2 . Teknologi dan Kebudayaan Indonesia dengan Malaysia

a. Indonesia
Selain memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, ternyata Indonesia
juga memiliki sumber daya manusia yang patut dibanggakan. Bahkan, sudah
banyak karya anak bangsa Indonesia yang diakui secara internasional . Berikut
beberapa Teknologi Indonesia yang diakui dunia hasil dari Anak Bangsa:

1. Teknologi 4G
Siapa sangka jika teknologi ini ternyata ditemukan oleh orang Indonesia?
Penemu tersebut adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar dari Kabupaten Kediri,
Jawa Timur yang ternyata namanya sudah cukup terkenal di Jepang. Ia
merupakan lulusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung pada

4
tahun 2000 dan melanjutkan studinya di Nara Institute of Sains
Teknologi, Jepang.
Professor muda kelahiran 1978 ini berhasil menemukan metode
komunikasi yang lebih cepat, efisien dan memiliki peningkatan kecepatan
pengiriman data yang meningkat tajam beberapa kali lipat dibanding
teknologi 3G. Penerapan metode ini bertujuan mengatasi masalah
komunikasi di berbagai kota besar yang memiliki gedung pencakar langit,
maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah tersebut, gelombang
yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang,
sehingga mengganggu komunikasi.
Temuannya ini telah mendapatkan penghargaan Best Paper untuk
kategori Saintis pada Institute of Electrical and Electronic Engineer
Technology Conference pada bulan mei 2010 di Taiwan. Hasil
temuannya tersebut telah dipatenkan dan digunakan di beberapa
perusahaan elektronik besar di Jepang dan China.

2. Mobil ESEMKA
Mobil Esemka ini mungkin sudah tidak asing lagi karena sempat ramai
diperbincangkan seluruh Indonesia sejak tahun lalu. Karya para siswa
SMK 1 Singosari Malang ini memang membanggakan, mereka mampu
membuat sebuah prototype mobil yang diberi nama “Mobil Esemka”.
Mobil Esemka memiliki 5 jenis varian yaitu SUV, Pick Up Double
Cabin, Sedan, Pick Up Single Cabin, dan Van. Pembuatan Mobil Esemka
sendiri menelan biaya sebesar Rp. 175 Juta. Dalam produksinya, SMK 1
Singosari juga dibantu oleh SMK-SMK lain yang berada di Kota Malang.
Mobil ini dibandrol dengan harga Rp 80 Juta per unitnya.

3. Mobil Listrik “SELO”

Siapa yang tak kenal Ricky Elson? Ricky merupakan putra asli Minang,
kelahiran Padang, Sumatera Barat, 11 Juni 1980. Putra kebanggaan
Sumatera Barat yang dijuluki “Sang Putra Petir ini melanjutkan
pendidikan di Jepang bidang keahlian Teknik Mesin di Politechnic
University of Japan. Lulus sarjana (S1), Ricky melanjutkan ke jenjang
master (S2), dengan predikat “lulusan terbaik”, profesornya lalu merekrut
Ricky untuk kerja bersamanya sebagai perancang motor di Nidec
Corporation, Kyoto, Jepang. Ini adalah perusahaan elektronik yang
memproduksi elemen motor presisi atau mikromotor.

5
Karir Ricky cemerlang di Nidec. Sekitar 80% produk Nidec merupakan
karya Ricky. Selama 14 tahun berkarya di Jepang, Ricky telah
menghasilkan 14 penemuan teknologi motor listrik. Semua dipatenkan
secara internasional atas namanya.

Salah satu karyanya adalah sebuah mobil listrik yang diberi nama “Selo”.
Sayangnya versi beta Selo karya Ricky ini ditolak pemerintah Indonesia
karena dianggap tidak lolos uji emisi ramah lingkungan. Ketika
pemerintah Indonesia menolak Selo , pemerintah Malaysia justru tertarik
dan meminang produk buatan Ricky tersebut supaya bisa dikembangin
lebih lanjut.

4. Pesawat CN-235

Pesawat CN-235 adalah sebuah pesawat penumpang sipil (airliner)


angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Mesinnya turboprop
yang dirancang berdasarkan kerjasama antara IPTN Indonesia
dan CASA Spanyol. Nama lain pesawat ini adalah pesawat
sandi Tetuka dan saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya di
kelasnya. Pesawat versi militernya sendiri sukses digunakan oleh
sejumlah negara-negara besar di seluruh dunia. Pesawat ini terbang
publik perdana pada tanggal 1 Maret 1988.Di Indonesia sendiri
perusahaan pembuatan pesawat terbang terbaik di pegang oleh PT. DI
atau PT. Dirgantara Indonesia. Perusahaan ini memiliki salah satu produk
pesawat andalan yang sudah digunakan sejumlah negara besar seperti
Amerika Serikat, Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab,
Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Brunei
Darussalam.

b.Malaysia
1. Intel Compute stick
Komputer yang beroperasi dengan sistem operasi Windows, boleh
digerakkan di dalam perkakas bersaiz lebih kecil dari tapak tangan. Intel
Compute Stick hanya perlu dicucuk ke mana-mana port HDMI di TV
atau monitor, dan ia boleh terus berfungsi penuh sebagai komputer.
Sangat bagus untuk kegunaan pendidikan di sekolah dan kolej.

2. Intel mini pc
6
Mungkin tidak sekecil Compute Stick tadi, tetapi komputer berpretasi
tinggi boleh menjadi sedikit besar dari tapak tangan. Intel Mini PC
mempunyai papaninduk khas, yang boleh dilengkapkan slot CPU Intel
serta slot RAM dan cakera keras. Kompak tetapi boleh dipasang perkakas
sendiri, yang mudah dinaiktaraf jua. Satu lagi rekaan dari Malaysia.

2.3 SISTEM EKONOMI DAN MATA PENCAHARIAN INDONESIA


DAN MALAYSIA

a. Indonesia

Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat


berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya
pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk
yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak
terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti
jasa, transportasi, dan pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa
pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan
pemanfaatan lahan.

 Pertanian
 Perkebunan
 Perikanan
 Kehutanan
 Pertambangan
 Perindustrian,Dll.

b. Malaysia

 Pedagang
 Pertanian
 Perkantoran
 Pertambangan, Dll.

2.4 Sistem Pendidikan Indonesia Dan Malaysia

a. Sistem Pendidikan Indonesia

7
Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari tiga jenis pendidikan, yaitu:

a.       Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum dan


perbaikan keterampilan siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan dikelas 12.

b.       Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan


sejumlah keterampilan vokasional yang dibutuhkan para pekerja.

c.       Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan


kemampuan penting bagi siswa dengan keterbatas fisik dan mental

d.    Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang dibutukan


sebagai persiapan sebagai calon pegawai negeri sipil departemen pemerintahtan
dan non departemen.

e.    Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang menuntut


pengetahuan khusus tentang agama dan pelajaran yang terkait.

f.      Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan


penguasaan sain

g.    Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai


spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan.

2. Jenjang Pendidikan

Sistem pendidikan formal terdiri dari beberapa jenjang pendidian, yaitu sekolah
dasar, sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan pra sekolah juga
termasuk didalam sistem pendidikan nasional Indonesia.

Pendidikan Pra Sekolah

Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan mental


siswa diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Tujuan
pendidikan pra sekolah adalah memberikan dasar pertumbuhan dan
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, keterampilan dan inisiatif.
Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman kanak-kanak dan

8
kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan dasar
sedangkan kelompok bermain berada diluar system persekolahan. Pendidikan
pra sekolah diberikan kepada anak dari usia 4 sampai dengan 6 tahun yang
mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun pendidikan, sedangkan
kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang berusia dibawh tiga tahun.

Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang terdiri
dari enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama.
Tujuan dari pendidikan dasar adalah untuk memberikan siswa ketermapilan
dasar untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebgai individu, anggota
masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup, demikan juga untuk
melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.

Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal ini


terdiri dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar umum dan
sekolah dasar bagi anak cacat. (SDLB)

Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga tahun


setelah eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah dasar, sekolah
menegah pertama terdiri dari sekolah menengah pertama umum dan sekolah
menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).

Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh kementerian
agama. dasar Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau MI) sama dengan
sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama islam (Madrasah
tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah menegah pertama (SMP).

Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama, pendidikan


kewarga negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis, matematika,
aritmatika, sain dan teknologi, geografi, sejarah nasional dan dunia, kerajinan
tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani, menggambar, bahasa Inggris
dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata pelajaran, tetapi hanya istilah
dalam hal pembelajaran yang membebtuk kepribadian dan elemen kemampuan
yang diajarkan dan ditingngkatkan melalui pendidikan dasar.

9
Pendidikan Menengah

Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah


menengah kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan.
Sekolah menengah umum memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan
dan mengembangkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk
melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan tinggi. Pendidikan
sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk memperluas
keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk memasuki dunia
kerja dan memperluas sikap professional. Pendidikan sekolah menengah
keagamaan memberikan prioritas terhadap penguasaan pengetahuan khusus
keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan yang menekankan pada
perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan pegawai negeri
sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah menengah khusus
ditujukan dan dirancag bagi siswa yang mempunyai keterbatasan fisik dan
mental (lihat tabel 1)

Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional apa bila
hendak melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika akan
melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa harus mengikuti SPMB yang
terpusat

b. Sistem Pendidikan Malaysia

Pendidikan di Malaysia secara keseluruhan dibawah hukum kementrian


pendidikan, yang bertanggung jawab mengurusi sistem pendidikan dari tingkat
dasar sampai dengan universitas, mengatur silabus, mengontrol ujian nasional
dan mengawasi perkembangan pendidikan.

Pendidik dasar di Malaysia berlangsung selama enam tahun. Pendidikan


tersebut ditujukan untuk memberikan pendidikan dasar bagi siswa agar
menguasai kompetensi membaca, menul1s dan aritmatik. Pada akhir tahun
ajaran siswa sekolah akan diuji yang disebut dengan Ujian Penilaian Sekolah
Rendah/ The Primary school Assessment Test (UPSR/PSAT). Terlepas dari
kinerja mereka di PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke Form one.

Pendidikan sekolah menengah adalah kelanjutan dari level pendidikan dasar.


Silabus, Kurikulum Bersepaduan Sekolah Menengah/ Secondary School

10
Integrated Curriculum (KBSM/SSIC) dikembangkan untuk menyesuaikan
kebutuhan dan aspirasi Negara. Pendidikan menengah dibagi kedalam tiga level
utama: lower secondary level, upper secondary level dan level pra universiti.

Lower secondary education di Malaysia mempersiapkan siswa untuk


mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan didalam kehidupan dan dapat
menjadi warga Negara yang berguna bagi Negara. Setelah menyelesaikan tahun
ketiga, para siswa diharuskan untuk mengikuti ujian penilaian nasional, Penilain
Menengah Rendah/Lower Secondary Assessment (PMR/LSA). Kinerja siswa
pada PMR/LSA akan menentukan jurusan akademik mereka kepada upper
secondary level, yaitu apakah akan dijurusan sain, seni, teknik atau vokasional.

Pemilihan siswa dan jurusan  akademik pada upper secondary level akan
ditentukan oleh kemetrian Pendidikan. Pada ahir masa pendidikan dua tahun di
pendidikan upper education, siswa akan diuji oleh ujian nasional wajib, Sijil
Pelajaran Malaysia/ Malaysia Certificate of Examination (SPN/MCE) atau Sijil
Pelajaran Malaysia Vokasional/ Vocational Malaysian Certificate
(SPM/VMCE), kalau siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat
SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level Cambridge University
Examinations.

Siswa pada jurusan vokasional akan mempelajari bidang studi vokasional yang
berhubungan dengan bidang studi lain yang identik kepada silabus sekolah
umum lainnya. Mereka diharuskan untuk mengikuti Peperiksaan Sijil Pelajajran
Malaysia Vokasional (SPMV) pada akhir tahun ajaran kedua. Bagi siswa yang
mempunyai hasil yang baik bisa melanjutkan studi mereka ke lembaga
pendidikan tinggi local atau langsung masuk ke pasar kerja. Kursurs Pelatihan
Keterampilan (Skills Traning Course) adalah program tambahan. Siswa akan
melalui program pelatihan keterampilan dengan demikian memungkinkan
mereka untuk mengikuti Peperiksaan Majilis Latihan Vokasional Kebangsaan
Asa (MLVK) pada dua tahun akhir program pendidikan. Mereka kemudian
akan bergabung dengan pasar kerja atau melalui pelatihan keterampilan tingkat
atas (advance skills training) diwalau tertentu. Pelatihan vokasional bagi
pemuda penting bagi perkembangan nasional. Selain kemetrian pendidikan
masih ada kementrian lain, agen public atau swasta terlibat didalam pelatihan
vokasional bagi pemuda untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja indrustri . Pada
program pendidikan pra-universita diklasifikasi kedalam dua kelompok yaitu A

11
Level dan program studi matrikulasi. Yang masuk pada program ini didasarkan
pada hasil kinerja (SPM/SPMV). Untuk program studi A Level, jurusan
pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. Siswa akan diharuskan untuk
mengikuti Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia Examination (STPM), yang diatur
oleh Dewan Ujian Malaysia dan diakreditasikan oleh University of Cambridge
Local examination Syndicate of England (UCLES). Kualifikasinya di atur oleh
banyak universitas di dunia. Program studi matrikulasi yang diatur calon
mahasisa pada universitas lokal. Ini merupakan program dasar akademik satu
tahun, dimonitor oleh universitas tuan rumah dan pembelajaran dilaksanakan di
masing-masing sekolah negeri atau swasta

C. Simpulan

Berdasarkan deskripsi yang telah Penulis uraiankan, maka kesimpulan yang


dapat diambil adalah sebagai berikut: Masing-masing negara mempunyai sistem
pendidikan yang sangat berbeda. Di Indonesia tidak berlaku automatic
transision disetiap jenjang pendidikan karena masing-masing jenjang
pendidikan diharuskan mengikuti Ujian Nasional sebelum melanjutkan ke
jenjang berikutnya. Sebagai contoh siswa SMP harus mengikuti UN sebelum
melanjutkan ke SMA. Hal ini sangat bertolak belakang dengan sistem
pendidikan di Malaysia di mana hasil PSAT tidak menentukan karena setiap
anak harus melanjutkan ke form one. Malaysia mempunyai persiapan untuk
memasuki perguruan tinggi yang disebut dengan A Level dan matriculation
study program. Sedangkan di Indonesia sisiw yang akan melanjutkan ke
perguruan tinggi harus mengikuti SPMB.

2.5 Sistem Kemasyarakatan Indonesia dan Malaysia

a. Sistem Kemasyarakatan Indonesia

1. Bentuk kesatuan hidup setempat


Di budaya jawa desa atau kelurahan merupakan bentuk kesatuan hidup
yang terkecil, yang di dalam ilmu anropologi disebut dengan istilah
komuniti (community). Desa merupakan bentuk komuniti ini, adalah
persekutuan hukum, sebab terdiri dari suatu golongan manusia yang
memunyai tata susunan tetap, mempunyai pengurus, mempunyai wilayah

12
dan mempunyai harta benda yang kesemuanya itu bisa bertindak sebagai
kesatuan terhadapadunia luar dan tidak mungkin bisa dibubarkan.

2. Pimpinan dalam desa (komuniti)


Mengnai piml;pinan yang tertinggi di desa adalah lurah sebagai kepala
desa. Dalam menjalankan tugasnya, lurah dibantu oleh pengurus desa
yang disebut perabot desa yang terdiri dari kepala bagian umum, kepala
bagian sosial, kepala bagian agama, kepala bagian keamanan, kepala
bagian kemakmuran, dan sebagai wakil lurah untuk mengawasi
wilayahnya adalah dukuh. Disamping itu ada satu badan tertentu yang
khusus bergerak di bidang sosial, yang tugasnya membantu tugas para
perabot desa, yaitu lembaga sosial desa (L.S.D)

b. Sistem kemasyarakatan Malaysia

 Adat Resam

Adat resam merupakan suatu perbuatan yang menjadi kebiasaan tetap dan
dihormati oleh masyarakat. Perbuatan yang diikuti tadi akan menjadi adat dan
amalan dalam kehidupan harian mereka. Adat resam masyarakat Melayu
bertujuan untuk mengawal tingkah laku masyarakat untuk kesejahteraan dan
keharmonian masyarakat. Adat dalam masyarakat Melayu ialah segala yang
berkaitan dengan proses kehidupan manusia bermula ketika sesorang dilahirkan
sehinggalah beliau menemui ajal.[18] Adat resam terbahagi kepada dua iaitu
adat golongan bangsawan dan adat rakyat biasa.

 Adat Istiadat Raja

Terdapat pelbagai jenis adat istiadat raja pada zaman Melayu tradisional. Antara
adat istiadat tersebut ialah adat mengadap dan menyembah Sultan di balairung,
adat pertabalan dan pelbagai lagi jenis adat yang lain. Kepercayaan terhadap
kemuliaan dan keagungan Sultan telah membawa kepada adat menyembah
Sultan yang dikenali sebagai ‘adat menjunjung duli’. Adat ini dilakukan oleh
pembesar negeri bagi menunjukkan kedaulatan Sultan dan taat setia mereka
kepada pemerintah. Kebiasaannya, adat ini hanya dilakukan dalam balairung.

13
Selain itu, pertabalan sultan juga mempunyai adat yang tersendiri. Terdapat
pelbagai protokol dalam perlantikan Sultan. Adat ini dimulakan dengan
membersihkan kawasan istana dan seluruh kawasan negeri. Setelah itu,
pertabalan Sultan ini akan dihebahkan ke segenap pelosok negeri agar rakyat
mengetahui bahawa terdapat pertabalan Sultan yang akan berlangsung.
Pertabalan Sultan akan berlangsung dengan penuh adat istiadat dan berakhir
dengan majlis santapan. Seperkara yang perlu diingat ialah adat melaungkan
‘Daulat Tuanku’ sebanyak tiga kali berturut-turut terdapat dalam adat
pertabalan Sultan.

2.6 Bahasa Indonesia dan Malaysia

a. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bentuk standar bahasa Melayu yang dijadikan


sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus
sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu
Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)[4] dari abad ke-19. Dalam
perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[5] Proses
ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini,
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-
kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa
daerah dan bahasa asing.

b. Bahasa Malaysia

14
Bahasa ini disebut dengan berbagai macam nama, namun nama yang paling
dikenali yaitu "Bahasa Melayu" dan "Bahasa Malaysia". Meskipun begitu, di
Malaysia kekeliruan telah muncul dalam kalangan rakyatnya mengenai nama
apakah yang patut digunakan sebagai nama resmi di negara tersebut.
Pada masa kemerdekaan Malaysia, Tunku Abdul Rahman sebagai Perdana
Menteri pertama memperkenalkan istilah "Bahasa Malaysia" sebagai bahasa
kebangsaan Malaysia. Istilah ini kemudian digunakan secara meluas.
Sebenarnya istilah bahasa Malaysia itu sendiri tidak disumbangkan oleh YAB
Tunku Abdul Rahman, tetapi timbul secara spontan setelah kejadian 13 Mei
1969. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam liputan media massa saat itu. Pada
saat itu terwujudlah semacam persetujuan umum mengenai istilah bahasa
Malaysia, namun Undang-undang Malaysia tidak berubah.
Pada tahun 1986, istilah "Bahasa Malaysia" diganti menjadi "Bahasa Melayu".
Berdasarkan Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan Malaysia, "bahasa
kebangsaan Malaysia yaitu bahasa Melayu".[4]
Pada tanggal 4 Juni 2007, kabinet Malaysia membuat keputusan untuk
menggantikan penggunaan "Bahasa Melayu" menjadi "Bahasa Malaysia".
Kabinet tersebut mengarahkan semua kementerian, universitas, dan perguruan
tinggi untuk memberitahu departemen dan instansi terkait untuk menggunakan
istilah "Bahasa Malaysia" dalam surat-menyurat, catatan dan dokumen.
Kebijakan tersebut sebagai dukungan untuk menanamkan semangat perpaduan
dalam kalangan rakyat Malaysia yang beragam kaum yaitu Melayu, Cina, Arab,
dan India.[5][6][7] Pada 5 November 2007, Menteri Penerangan Malaysia, Datuk
Seri Zainuddin Maidin, menegaskan lagi bahwa penggunaan istilah baru
"Bahasa Malaysia" itu muktamad atau dalam kata lain dapat dijadikan pegangan

2.7 Seni Indonesia Dengan Malaysia


a. Seni Dari indonesia
Ada beberapa Karya seni Asli dari Indonesia yang di akui Dunia, Berikut
beberapa karya seni dari Indonesia.
1.Batik

15
Batik adalah kain yang mengalami proses canting atau printing. Batik adalah
ciri khas pakaian asli Indonesia yang telah diakui dunia. Teknik membatik
sudah dikenal sejak lama. Banyak sekali terdapat sentra pengrajin batik di
Nusantara. Salah satunya yang populer adalah Solo dan Pekalongan. Kain batik
dijadikan pakaian untuk kegiatan formal dan bahkan kegiatan internasional.
Selain itu, banyak sekolah yang menggunakan seragam batik di hari-hari
tertentu, Bahkan batik ini diklaim bahwa batik berasal dari Malaysia.

2. Senjata Tradisional

Di jaman dahulu, senjata tradisional digunakan untuk berburu, berperang


melawan musuh, bekerja, dan dijadikan benda pusaka. Namun saat ini hanya
digunakan sebagai benda pusaka dan alat untuk membantu melakukan
pekerjaan. Senjata tradisional seringkali memiliki nilai seni yang sangat tinggi.
Contoh senjata tradisional Nusantara adalah Celurit dari Madura dan Mandau
dari Kalimantan.

3. Anyaman

Kerajinan anyaman masih sering digunakan hingga kini terutama bagi ibu-ibu
yang sedang ke pasar. Anyaman juga dapat digunakan untuk membuat piring,
mebel, tempat membawa ayam, furniture, dll. Kerajinan anyaman hampir dapat
ditemukan di seluruh wilayah Nusantara.

b. Seni dari Malaysia

Beberapa kerajinan yang dihasilkan oleh rakyat Malaysia seperti membatik,


songket, kerajinan kayu, pembuatan layang-layang, keris, maupun tenunan.
Untuk kerajinan batik, mereka menggunakan bahan utamanya dari sutera atau
katun dengan produksinya menggunakan lilin. Sementara ukiran kayu
merupakan salah satu kerajinan tertua yang ada di negara ini, dimana hasilnya
bisa digunakan untuk memperindah daun pintu, jendela, dan berbagai perabotan
istana.

2.8 Budaya Indonesia Dan Malaysia

a. Budaya Indonesia

16
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal,
maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia tidak hanya
mencakup budaya asli bumiputera, melainkan juga mencakup budaya-
budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya Tionghoa, Arab, India, dan
Eropa. Banyak juga seni-seni dan karya yg ada di indonesia seperti, seni tari,
seni terapan, dan bahkan ada beberapa karya seni indonesia yang di akui dunia
seperti batik contohnya.

b. Budaya Malaysia

Secara umum, Malaysia memiliki beragam budaya asli dan merupakan hasil
akulturasi dengan budaya dari bangsa lainnya. Malaysia dengan kenyataan
multikulturalismenya merupakan rumah besar bagi penyelenggaraan beragam
festival kebudayaan yang menyenangkan, perayaan maupun pesta sepanjang
tahun. Ada banyak festival kebudayaan dan keagamaan yang biasanya digelar di
Malaysia, yang digelar secara nasional maupun per negara bagian. Misalnya
saja, Maulid Nabi Muhammad akan dirayakan secara nasional, sedangkan
Deevali hanya akan dirayakan di Malaysia Barat saja.

Selama pergelaran acara kebudayaan biasanya akan diikuti oleh berbagai


elemen penduduknya tanpa terkecuali. Malaysia memang terkenal akan
kekayaan seni dan arsitektur—meskipun tak sekaya Indonesia, disini ada
perguruan yang secara khusus membidangi seni, demikian juga ada berbagai
galeri seni. Malaysia juga memiliki sejumlah keajaiban arsitektur yang
kemudian menjadi tempat wisata utama di negeri ini. Begitu pula, bahwa
Malaysia memiliki bentuk kerajinan tangan yang beragam, seperti Batik,
Songket, Keris dan masih banyak lagi.

17
BAB III

3.1 KESIMPULAN

Jadi Dapat kita simpulkan bahwa ke tujuh Realitas Budaya Sosial antara
Indonesia Dan Malaysia Mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-
masing maupun dari teknologi, sistem pendidikannya, seninya Dll.

3.2 SARAN
1. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari
2. Jika ada kesalahan pada makalah ini mungkin bisa saya perbaiki
kembali, agar sesuai dengan berita yang sebenarnya

18
Daftar Pustaka
http://eprints.ums.ac.id/54308/3/BAB%201.pdf

http://kabarsurade.blogspot.com/2016/11/makalah-penistaan-agama-basuki-cahaya.html

http://digilib.uinsby.ac.id/19826/5/Bab%202.pdf

19
MAKALAH MULTIMEDIA
UPAYA HUKUM YANG DILAKUKAN JAKSA PADA
PUTUSAN PENGADILAN NEGARA MATARAM
TERHADAP PERKARA PIDANA BAIQ NURIL.
( No.265 Pid.sus/2017,PN.Mtr)

Disusun oleh :
Gian Gunawan (181000365)
G 13:00/46

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018

20
21

Anda mungkin juga menyukai