- Mirip hewan
- Mirip tumbuhan (Chrysophyta, Euglenophyta, Dinoflagellata(Pyrrophyta),
Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta)
- Mirip jamur
Protozoa merupakan suatu organisme yang menyerupai hewan yang ialah salah satu
dari filum dari kingdom protista. Ciri-Ciri dari Protozoa (Protista Mirip Hewan) ialah
sebagai berikut:
2.
Gymnospermae disebut juga dengan tumbuhan biji terbuka, karena bakal bijinya tidak
dilindungi oleh daun buah. Namun, bijinya berada di permukaan luar daun buah yang
tersusun dalam strobilus atau disebut konus. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh angin.
Contoh anggota Gymnospermae adalah pakis haji, melinjo, dan pinus. Pinus tidak bisa hidup
di bawah suhu nol derajat. Range pinus 15derajat sampai 32 derajat celcius
Lenti sel : Pertukaran gas, sel renggang dan mengandung banyak ruang antar sel
Trikoma : membantu proses penguapan pada tumbuhan dan pertahanan dari serangga
Velamen : Lapisan sel mati epidermis, fungsi sebagai alat penyimpanan air. Contoh anggrek
Buliform : sel kipas, tempat penyimpanan air dan untuk membuka serta menutup daun
(gerakan menggulung).
4. Kebutaan sesaat adalah gangguan penglihatan singkat yang terjadi setelah terpapar cahaya
terang dengan intensitas sangat tinggi atau ketika mengalami perubahan intensitas cahaya
yang drastis. Kebutaan ini mungkin berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit.
Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang terkena foto flash bisa untuk
sementara buta. Cahaya terang menerangi mata dengan sangat kuat dan hanya perlahan
memudar. Cahaya yang sangat terang mungkin akan terus terlihat selama beberapa menit.
Kebutaan sesaat disebabkan oleh ketidak sesuaian jumlah pigmen pada sel batang (red cell)
retina mata. Retina adalah bagian mata yang mengubah cahaya yang diterima menjadi impuls
syaraf. Di retina ini terdapat sel batang yang peka pada cahaya dan sel kerucut yang peka
pada warna.
8. Diagram pohon filogeni atau pohon evolusi adalah diagram menunjukkan hubungan
evolusi antara berbagai spesies makhluk hidup. Aksis horizontal menunjukkan hubungan
antartaksa (antar-takson tunggal), sedangkan aksis vertikal menunjukkan jarak genetik setiap
takson terhadap nenek moyangnya.
Penulis Julio Subagio | Editor Gloria Setyvani Putri KOMPAS.com – Seperti yang kita
ketahui, saat ini emisi karbon yang diakibatkan oleh aktivitas harian manusia, entah itu dari
pembakaran bahan bakar fosil, limbah industri, hingga emisi rumah tangga, mengalami
peningkatan signifikan yang dapat mengancam kondisi Bumi. Tingginya emisi karbon ini
juga ditenggarai menjadi penyebab utama perubahan iklim dan peningkatan suhu global.
Namun, bagaimana dampaknya terhadap tumbuhan yang dapat menyerap karbon dioksida?
"Kita tahu bahwa tumbuhan darat saat ini menyerap CO2 lebih banyak dari yang dilepas ke
atmosfer melalui kombinasi pembakaran, dekomposisi, respirasi, dan emisi dari aktivitas
manusia," ujar Lucas Cernusak, pakar ekologi terestrial dari James Cook University, dilansir
dari Science Daily, Kamis (16/5/2019). "Fenomena ini biasa dikenal sebagai simpanan
karbon daratan (land carbon sink), dan kita mengetahui bahwa inilah yang saat ini
memperlambat laju pelepasan CO2 yang semakin meningkat. Kita tidak tahu seberapa kuat
respons ini, dan sampai kapan kita dapat mengandalkannya," terangnya
https://sains.kompas.com/read/2019/05/19/180200823/peningkatan-kadar-co2-global-
bagaimana-efeknya-bagi-tumbuhan-?page=all
Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum
endoplasma dan kompleks Golgi. Selain hal tersebut, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya,
yaitu mesosom dan kromator
pengikatan karbon dioksida dilakukan
oleh enzim yang disebut rubisko atau RuBP karboksilase untuk melekatkan karbon
dioksida ke gula berkarbon lima yang disebut Ribulosa bifosfat.
reaksi ini terjadi pada siklus calvin/reaksi gelap pada langkah pertama yaitu fiksasi
karbon.
pengikatan karbon dioksida dilakukan oleh enzim yang disebut rubisko atau RuBP
karboksilase untuk melekatkan karbon dioksida ke gula berkarbon lima yang disebut
Ribulosa bifosfat.
reaksi ini terjadi pada siklus calvin/reaksi gelap pada langkah pertama yaitu fiksasi karbon.
1. Pompa ion
Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran ion dari
dalam sel dengan ion di luar sel. Transpor dilakukan oleh protein transpor yang tertanam
pada membran plasma menggunakan sumber energi berupa ATP. Adenosin trifosfat dapat
mentransfer gugus fosfat terminalnya ke protein transpor. Perumahan konformasi tersebut
membuat ion dapat diikat atau dilepaskan.
Setiap membran plasma memiliki potensial membran, yaitu energi potensial listrik yang
timbul akibat distribusi anion dan kation yang tidak sama pada sisi membran yang
berlawanan. Sitoplasma bermuatan negatif, sedangkan fluida ekstraseluler bermuatan positif.
Potensial membran berkisar antara 50-200 milivolt, bertindak sebagai baterai atau sumber
energi yang memengaruhi transpor substansi bermuatan.
Contoh pompa ion natrium-kalium pada sel hewan. Sel hewan memiliki konsentrasi ion K+
lebih tinggi dan ion Na+ jauh lebih rendah dibandingkan dengan lingkungannya.
Membran sel hewan mempertahankan konsentrasi ion melawan gradien konsentrasi dengan
memompa ion Na+ ke luar dan ion K+ masuk ke dalam sel. Pompa ion ada 3 jenis yaitu
Unipor, Simpor, dan Antipor. Unipor adalah transfer aktif antara suatu jenis zat yang
berlangsung secara searah.
Simpor adalah transfer aktif antara dua zat atau lebih yang berlangsung secara searah.
Antipor adalah transfer aktif antara dua zat atau lebih yang berlangsung dalam dua arah.
2. Kotranspor
Kotranspor adalah transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlaurt
lainnya. Kotranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan energi berupa ATP. Contoh
kotranspor, yaitu pompa proton yang menggerakan transpor sukrosa pada sel tumbuhan.
Proton keluar dari sel melalui suatu protein transpor pada membran, kemudian ion H+ yang
keluar tersebut membawa sukrosa untuk memasuki sel melalui protein transpor lainnya.
Eksositosis dan endositosis adalah transpor partikel dan molekul besar melalui pelipatan
membran plasma atau pembentukan vesikula.
a. Eksositosis
Pada eksositosis, vesikula yang berisi makromolekul dari badan golgi dipindahkan oleh
sitoskeleton untuk bergabung dengan membran plasma, kemudian vesikula menumpahkan
isinya ke luar sel.
Eksositosis dilakukan oleh sel-sel sekretori, misalnya sel pankreas yang menyekresikan
hormon insulin ke dalam darah dan vesikula yang mengeluarkan karbohidrat untuk proses
pembentukan dinding sel tumbuhan.
b. Endositosis
Pada endositosis, makromolekul dikelilingi oleh membran plasma yang melipat membentuk
vesikula, kemudian vesikula tersebut masuk ke dalam sel. Endositosis pada sel hewan adalah
sebagai berikut.
- Fagositosis
Terjadi pada saat sel menelan partikel padat dengan pseudopodia, selanjutnya partikel
dibungkus di dalam kantong membran yang besar.
- Pinositosis
Terjadi pada saat fluida ekstraseluler masuk ke dalam lipatan membran plasma yang
membenuk vasikula kecil
Transpor ini bertujuan untuk memperoleh substansi spesifik dalam jumlah besar, misalnya
penyerapan kolestrol untuk sintesis membran dan prekusor sintesis steroid lainnya.
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik, sehingga bagian
tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman kembali.
Prion: adalah partikel protein yang bergerak bebas dan berbahaya karena merusak materi
genetik sel di dalam tubuh
VIRUS adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
VIROID adalah molekul kecil RNA infektif yang "telanjang" seperti yang dimiliki oleh virus
PRION adalah pembawa penyakit menular yang diketahui terdiri dari protein, protein yang
tidak dapat bereplikasi, tetapi mampu mengubah protein inang menjadi protein versi prion
Bakteri metanogen bersifat obligat anaerobik (tidak dapat hidup apabila ada oksigen) dan
kemosintetik (proses penyusunan bahan-bahan organik yang membutuhkan energi kimiawi).
Habitatnya dari bakteri metanogendi ini adalah di rawa-rawa dan daerah yang kurang
oksigen.
Bakteri metanogen juga ditemukan di tempat pengolahan Iimbah dan di sekitar kawah
gunung api. Bakteri metanogen hidup sebagai bakteri pengurai. Bakteri jenis ini memperoleh
makanan dengan cara menguraikan sisa-sisa tumbuhan yang mati (mereduksi C02). Proses
penguraian atau pembusukan tersebut menghasilkan metana. Jadi, pernyataan yang benar
hanya nomor 4.
Gas methan yang dihasilkan metanogen ini adalah gas metan yang sama yang dihasilkan dari
proses pembuatan biogas. Gas methan yang dihasilkan bakteri metanogen ini juga memiliki
sifat mudah terbakar sehingga tidak jarang kita mendapati tempat pembuangan sampah akhir
terjadi kebakaran secara tiba-tiba dikarenakan aktivitas bakteri ini yang tidak terkontrol.