1. HASMINA HAMUNA
2. FERDINANDA B. KAPITARAUW
3. BENEDIKTUS B. LAMADOKEN
4. TRINCE F. JITMAU
5. ITA KLARCE M. WAMBRAUW
6. LENORA W A.TRAPEN
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul” ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FILARIASIS”. Atas dukungan
moral dan materi yang di berikan dalam penyususnan makalah ini, maka kami mengucapkan
terimakasih Kepada :
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekuranagn, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyermpurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… ii
TINJAUAN PUSTAKA
Filariasi adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada daerah subtropik dan
tropic, disebabkan oleh parasite nematode pada pembuluh limfe. (Witagama, dedi,
2009)
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular kronik yang
disebabkan sumbatan cacing filarial di kelenjar/ saluran getah bening, menimbulkan
gejala klinis akut berupa demam berulang, radang kelenjar / saluran getah bening,
edema dan gejala kronik berupa elefantiasis.
Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi
cacing yang ditularkan oloeh berbagai jenis nyamuk pada kelenjar getah bening,
penyakit ini bersifat menahun (kronis) bila tidak mendapatkan pengobatan dapat
menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik
perempuan maupun laki-laki.(Witagama, dedi, 2009)
Gambar 1.2
Cacing Filaria Betina & Jantan
a. Berbentuk silindris, halus seperti benang, putih dan hidup di dalam sistem limfe
b. Ukuran 55-100 mm x0,16 mm
c. Cacing jantan lebih kecil: 55 mm x 0,09 mm
d. Berkembang secara ovovipar
Mikrofilaria :
Manifestasi gejala klinis filariasis disebabkan oleh cacing dewasa pada system
limfatik dengan konsekuensi limfangitis dan limfadenitis. Selain itu, juga oleh reaksi
hipersensitivitas dengan gejala klinis yang disebut occult filariasis.
Dalam proses perjalan penyakit, filariasis bermula dengan limfangitis dan
limfadenitis akut berulang dan berakhir dengan terjadinya obstruksi menahun dari
system limfatik. Perjalanan penyakit berbatas kurang jelas dari satu stadium ke
stadium berikutnya, tetapi bila diurutkan dari masa inkubasi dapat dibagi menjadi :
1. Masa Prepaten
Merupakan masa masuknya larva infektif sampai terjadinya mikrofilaremia
yang memerlukan waktu kira-kira 3-7 bulan. Hnaya sebagaian penduduk di
daeran endemic yang menjadi mikrofilaremik, dan dari kelompok
mikrofilaremik ini pun tidak semua kemudian menunjukkan gejalah klinis.
Terlihat bahwa kelompok ini termasuk kelompok yang asimtomatik baik
mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
2. Masa Inkubasi
Merupakan masa antara masuknya larva infektif hingga munculnya gejala
klinis yang biasanya berkisar antara 8-16 bulan
3. Gejala Klinik Akut
Gejala klinik akut menunjukkan limfadenitis dan limfangitis yang disertai
panas dan malaise. Kelenjar yang terkena biasanya unilateral. Penderita
dengan gejala klinis akut dapat mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik
4. Gejala Menahun
Gejala menahun terjadi 10-15 tahun setalah serangan akut pertama.
Mikrofilaria jarang ditemukan pada stadium ini, sedangkan limfadenitis masih
dapat terjadi. Gejala kronis ini menyebabkan terjadinya cacat yang
mengganggu aktivitas penderita serta membebani keluarganya.
E. KOMPLIKASI
a. Cacat menetap pada bagian tubuh yang terkena
b. Elephantiasis tungkai
c. Limfedema : Infeksi Wucheria mengenai kaki dan lengan, skrotum, penis,
vulva vagina dan payudara.
d. Hidrokel biasanya terjadi 40-50% kasus, adenolimfangitis pada saluran limfe
testis berulang.
e. Kiluria
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Diagnosis Klinik
Diagnosis klinik ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan klinik.
b. Dignosis parasitologik
Diagnosis parasitologik ditegakkan dengan di temukannya mikrofilaria pada
pemeriksaan darah kapiler jari pada malam hari.
c. Radiodiagnosis
Pemeriksaan dengan ultrasonografi(USG) pada skrotum dan kelenjar limfe
inguinal pada penderita yang akan memberikan gambaran cacing yang
bergerak-gerak.
d. Diagnosis Immunologi
Pada keadaan amikrofilaremia seperti pada keadaan prepaten, inkubasi,
amikrofilaremia dengan gejala menahun, occult filariasis, maka deteksi
antibody dan atau antigen dengan cara immunodiagnosis diharapakan dapat
menujang diagnosis.
Parasit
Parasit Dewasa
Parasit
Kumpulan cacing filarial Dilatasi Pem. Limfa Mengaktifkan Sel T Dewasa