Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS INVESTASI MANAJEMEN PORTOFOLI

PASAR MODAL

DOSEN PENGAMPU : Dr. Maria Yovita R.Pandin, MM,CMA,CPA

Nama Kelompok 4 :
1. Titin Herningsi Sao (1221800106)
2. Ratih Atri Rahma P. (1221800108)
3. Ajeng Khoirul Nisa (1221800133)
4. Mutmainnah (1221800141)
Kelas : G

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


TUGAS 2

PASAR MODAL

2.1 Pengertian Pasar Modal


Menurut UU No. 8 Tahun 1995, “Pasar Modal diartikan sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang melibatkan
perusahaan publik serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.”
Menurut Jogiyanto (2017:29), “Pasar modal merupakan tempat bertemu antara
pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek
umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya bank komersial). Pasar modal merupakan
sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual
saham atau mengeluarkan obligasi.”
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26), “Pasar modal adalah pertemuan antara
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas.”
Dapat dipahami dari beberapa pengertian diatas bahwa pasar modal merupakan
sarana untuk memperjualbelikan sekuritas berupa saham atau obligasi yang memiliki
jangka panjang lebih dari satu tahun.

2.2 Peranan Pasar Modal Bagi Suatu Negara


Pasar modal memiliki peran penting bagi suatu negara yaitu salah satunya dalam
perekonomian, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu :
Pertama, sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari
pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal
kerja, dan lain-lain.
Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Dengan demikian,
masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik
keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.
Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dalam perkembangan
perekonomian Indonesia. Kemajuan teknologi serta tingginya arus globalisasi membuat
pasar modal Indonesia dapat menjadi icon pasar modal Asia Tenggara. Peran pasar modal
dalam perekonomian nasional antara lain :
1. Lembaga intermediasi (lembaga perantara) keuangan selain bank.
2. Memungkinkan para pemodal berpatisipasi pada kegiatan bisnis yang
menguntungkan (investasi).
3. Memungkinkan kegiatan bisnis mendapat dana dari pihak luar dalam rangka
perluasan usaha (ekspansi).
4. Memungkinkan kegiatan bisnis untuk memisahkan operasi bisnis dan ekonomi dari
kegiatan keuangan.
5. Memungkinkan para pemegang surat berharga memeroleh likuiditas dengan menjual
surat berharga yang dimiliki kepada pihak lain.

2.3 Alasan Umum di Bentuknya Pasar Modal


Pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian, sehingga
sering kali pasar modal dapat dijumpai di banyak negara. Alasan pasar modal banyak
dijumpai di banyak negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu
fungsi ekonomi dan keuangan (Husnan, 2015 :4-5). Penjelasan mengenai fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan sebagai berikut :
1. Fungsi Ekonomi
Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan
kelebihan dana yang dimiliki, lenders mengharapkan imbalan dari dana tersebut.
Borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan melakukan investasi
tanpa harus menunggu tersedianya dari hasil operasi perusahaan.
2. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para
borrowes dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlihat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi terebut .
Ada 2 daya tarik pasar modal, yaitu :
1. Pasar modal bisa menjadi altrnatif penghimpunan dana selain sisitem perbankan.
Bank-bank menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkan dana tersebut
ke pihak-pihak yang memerlukan (sebagian besar perusahaan, mungkin juga
individu) sebagai kredit. perusahan-perusahan yang memerlukan dana untuk ekspansi
usaha hanya bisa memperoleh dana tersebut dalam bentuk kredit. Keterbatasan
menggunakan hutang diindikasikan dari terlalu tingginya debt to equity ratio
(perbandingan antara hutang dengan modal sendiri) yang dimiliki perusahaan, sesuai
dengan balancing theory of capital structure, pada saat rasio hutang dengan sudah
terlalu tinggi, maka biaya modal perusahaan tidak minimum, tetapi akan meningkat
dengan makin banyaknya hutang yang dipergunakan. Dalam keadaan tersebut
perusahaan akan terpaksa menahan diri untuk perluasan usaha kecuali bisa
mendapatakan dana dalam bentuk equity (modal sendiri). Pasar modal
memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang
(obligasi) atau surat tanda kepemilikan (saham). Perusahan dapat menghindari diri
dari debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga membuat cost of capital of the
firm tidak lagi minimal.
2. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi
yang sesuai dengan preferensi risiko. Jika tidak ada pasar modal, maka para lenders
hanya bisa menginvestasikan dana dalam sistem perbangkan (selain alternatif
investasi pada real asset). Adanya pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk
melakukan disversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko
tersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Dalam keadaan pasar
modal yang efisien, hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan akan terjadi.
Investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain yaitu pada likuiditasnya. Pemodal
bisa melakukan investasi pada industry semen dan juga hari lain di industri farmasi.
Pasar modal kemungkinan terjadi alokasi dana yang efisien. Kesempatan-kesempatan
investasi yang menjanjikan keuntungan yang tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang
mungkin memperoleh dana dari para lendersnya. Pasar modal merupakan sumber
pendanaan ekonomi yang lebih murah dari kredit perbankan.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal


Keberhasilan pembentukan pasar modal dipengaruhi oleh supply dan demand maka
secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal sebagai berikut :
1. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahan yang bersedia menerbitkan sekuritas
dipasar modal.
2. Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah
dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang
ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas berasal dari individu, perusahaan
nonkeuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan.
3. Kondisi Politik dan Ekonomi
Faktor ini akhirnya akan akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada
akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
4. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang
disediakan oleh perusahan-perusahan yang menyediakan sekuritas. Peraturan yang
melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi
mutlak diperlukan.
5. Keberadaan Lembaga yang Mengatur Dan Mengawasi Kegiatan Pasar Modal dan
Berbagai Lembaga yang Memungkinkan Dilakukan Trnsaksi secara Efisien
Kegiatan dipasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pemilik dana dan pemilik yang memerlukan dana secara langsung (tidak ada
perentara yang mengambil alih risiko investasi). Dengan demikian maka peran
informasi yang dapat diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat
penting.

2.5 Organisasi Pasar Modal Indonesia


Menurut (Husnan,Suad,2015:21) Struktur Pasar Modal Indonesia diatur oleh
Undang-undang No.08 tahun 19995 tentang pasar modal yang menjelaskan bahwa
kebijakan umum di bidang pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Secara umum,struktur pasar modal di Indonesia seperti pada gambar berikut
ini :

Kegiatan Pasar Modal di Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ada 3 (tiga) lembaga yang mengatur kegiatan perdagangan sekuritas dengan fungsi-
fungsi agar berjalan dengan baik,yaitu:
1. Bursa Efek (dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia).
2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (dilakukan oleh PT Kliring dan Penjaminan Efek
di Indonesia).
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (dilakukan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia).
Di pasar tersebut beroprasi Perusahaan Efek, Lembaga Penunjang dan Profesi
Penunjang, dan para pemodal (domestik dan asing) yang membeli dan menjual sekuritas-
sekuritasnya yang berasal dari emiten,perusahaan public,dan reksadana. Pada gambar
tersebut tercantum IBPA yang maksudnya adalah Penilai Harga Efek Indonesia.
Sedangkan SIPF adalah penyelenggara Progam Perlindungan Investor Efek Indonesia.

2.6 Mekanisme Menerbitkan Surat Berharga di Pasar Modal Indonesia


Dalam pasar modal terdapat beberapa pasar yang memiliki kriteria-kriteria
tersendiri. Kriteria pasar modal tersebut adalah sebagai berikut : (SB Rumata,2017,
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/)
1. Pasar Perdana
Menurut Mushawir (2017), pasar perdana adalah penawaran efek dari suatu
perusahaan kepada masyarakat (public) oleh suatu indikasi pinjman untuk pertama
kalinya sebelum efek tersebut di perdagangkan di Bursa Efek. Mekanisme
perdaganganya adalah sebagai berikut: pertama,saham atau efek yang diterbitkan oleh
perusahaan penerbit (emiten) akan ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin
emisi (emitmen) akan ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi
(underwriter) melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai
agen penjual saham. Proses tersebut disebut dengan Penawaran Umum Perdana
(IPO). Gambar Proses Perdagangan pada Pasar Perdana :

2. Pasar Sekunder
Pasar Sekunder adalah pasar dimana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek
diperjualbelikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk
membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya
penawaran perdana. Di pasar ini efek-efek di perdagangkan dari satu investor ke
investor lain. Gambar Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder :

2.7 Surat Berharga yang di Perdagangkan di Pasar Modal Indonesia


Pengertian Umum Surat Berharga atau sekuritas (securities) merupakan selembar
kertas yang menunjukkan hak investor (pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas
tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan investro tersebut menjalankan
haknya.
Pengertian Surat Berharga dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal dengan tegas dinyatakan bahwa surat berharga yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang. Unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas surat berharga, dan setiap derivatif dari surat
berharga. Ada beberapa surat berharga yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia
yaitu :
1. Saham
Saham (stock) dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Jenis-jenis Saham :
 Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim :
a. Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemilikannya paling
junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b. Saham preferen merupakan saham yang memilki karakteristik gabungan
antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti
yang dikehendaki investor.
 Dilihat dari cara peralihannya, saham dibedakan menjadi :
a. Saham atas unjuk, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama
pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor
yang lain.
b. Saham atas nama, artinya saham yang ditulis dengan jelas siapa nama
pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
 Ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dibedakan menjadi :
a. Saham unggulan, yaitu saham yang biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Saham pendapatan, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Saham pertumbuhan, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki
pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi.
d. Saham spekulatif, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ketahun, akan tetapi
mempunyai kemungkinana penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti.
e. Saham siklikal, yaitu saham yang tidak terpengaruholeh kondisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umur.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi
meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk
membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jenis-jenis Obligasi :
 Dilihat dari sisi pihak yang menerbitkan obligasi, maka obligasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik
perusahaan publik maupun perusahaan nonpublik.
b. Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi atau surat utang yang dikelurkan
pemerintah suatu negara.
c. Obligasi Pemerintah Daerah, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah.
 Dari sisi tingkat suku bunga atau kupon yang ditawarkan :
a. Obligasi Bunga Tetap, yaitu obligasi yang memberikan kupon dengan
presentase yang tetap.
b. Obligasi Bunga Mengambang, yaitu obligasi yang besar kuponnya tidak
ditetapkan, melainkan berdasarkan ukuran tertentu.
c. Obligasi Bunga Tetap dan Mengambang, yaitu besarnya kupon yang
merupakan kompinasi antara bunga tetap dan bunga mengambang.
d. Kupon Nol, yaitu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon secara
periodik. Bunga dan pokok obligasi diberikan sekaligus ketika jatuh tempo.
 Jenis obligasi syariah :
a. Obligasi Syariah Mudharabah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan
mengacu pada sistem bagi hasil.
b. Obligasi Syariah Ijarah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mengacu
pada sistem pembayaran sewa.
 Dari sisi penerbitan obligasi :
a. Obligasi Konversi, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi mengkonversikan atau menukar obligasi ke sejumlah saham pihak
penerbit.
b. Exchangeable bond, yaitu obligasi dimana penerbit menyertakan opsi call
pada perjanjian obligasi. Opsi tersebut memberikan hak kepada investor
untuk menukar obligasi menjadi sejumlah saham biasa.
c. Callable bond, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada penerbit atau
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tersebut.
d. Putable bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan penerbit untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
 Dilihat dari sisi obligasi sebagai sebuah instrumen investasi :
a. Obligasi yang dijamin, yaitu obligasi yang dijamin dengan aset atau
kekayaan tertentu dari penerbitannya atau jaminan dari pihak ketiga.
b. Obligasi yang tidak dijamin, yaitu obligasi yang tidak dijamin dengan aset
atau kekayaan tertentu dari penerbitnya, tetapi dijamin dengan kekayaan
penerbit secara umum.
3. Right
Right adalah hak dari pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru yang
akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham tersebut ditawarkan lebih dahulu.
Waran dan right disebut dengan turunan saham/sekuritas derivatif.
4. Waran
Waran (warrant) adalah turunan (derivatif) dari efek sebenarnya yaitu saham
biasa. Pengertian waran (warrant) adalah hak membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan, biasanya hak waran dijual bersamaan dengan surat
berharga (misal obligasi), dan berfungsi sebagai daya tarik bagi pembeli obligasi.
Untuk itu, waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran
umum saham maupun obligasi. Biasanya, harga pelaksanaan lebih rendah daripada
harga pasar saham.
5. Reksadana
Reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang dikelola oleh suatu badan hukum yang bernama Manajer Investasi, yang
kemudian dana yang terkumpul tersebut diinvestasikan ke asset finansial lainnya
6. Kontrak berjangka indeks saham
Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying
berupa indeks saham. LQ Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45
telah dikenal sebagai benchmark saham-saham.
7. Surat Utang Negara
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan
utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran
bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa
berlakunya.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono,Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas. Yogyakarta :
BPFE

Husnan,Suhad. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas Edisi Kelima.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.
Yogyakarta : Kanisius

https://www.nispsekuritas.com/

https://www.erlangga.co.id/materi-belajar/sma/10252-jenis-surat-berharga.html

Anda mungkin juga menyukai