Anda di halaman 1dari 3

 Factual Summary

Dikutip dari surat kabar Media Indonesia (16/7), jumlah penduduk miskin di wilayah
Jakarta mencapai 480.000 orang pada Maret 2020 lalu. Angka tersebut setara dengan 4,53%
dari total penduduk ibu kota. Angka kemiskinan ini tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Bahkan, hampir menyamai kondisi Jakarta 20 tahun lalu, yakni 4,96%. Penambahan
penduduk miskin pada periode ini disebabkan turunnya daya beli masyarakat. Apalagi,
pandemi covid-19 mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, serta kehilangan sumber
pendapatan.
Selama enam bulan terakhir, harga barang dan jasa naik, terutama bahan makanan
sebesar 3,58%. Sebaliknya, konsumsi rumah tangga pada kelompok 40% terendah alami
penurunan. Dalam enam bulan terakhir, bukan hanya terjadi peningkatan angka kemiskinan
secara signifikan, namun juga kondisi kemiskinan semakin buruk. Indeks kedalaman
kemiskinan naik dari 0,397 per September 2019 menjadi 0,590 per Maret 2020 yang
menandakan jurang kemiskinan semakin dalam.
Di samping itu, tingkat kesenjangan di Ibu Kota juga meningkat. Kesenjangan pada
kelompok pengeluaran terendah lebih tinggi dibandingkan kelompok pengeluaran atas.
Kontribusi penduduk pada kelompok 40% terendah berkurang menjadi 17,25% pada Maret
2020. Sebaliknya, kontribusi pengeluaran kelompok 20% teratas meningkat menjadi
47,65%. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta akar masalah tingginya
peningkatan kemiskinan diidentifikasi jatuhnya kelompok hampir miskin pada periode lalu,
menjadi kategori miskin pada periode Maret 2020 ini.
 Problem Statement
Berdasarkan factual summary yang telah dijelaskan sebelumnya, maka masalah yang dapat
diidentifikasi dalam kasus ini adalah adanya peningkatan kemiskinan yang menyebabkan
kesenjangan sosial di Jakarta.
 Analysis of Problem
Munculnya masalah dalam kasus tersebut dapat dilihat dari gejala-gejala yang muncul
sebagai berikut :
1. Turunnya daya beli masyarakat, harga barang dan jasa naik, konsumsi rumah tangga
menurun, serta hilangnya sumber pendapatan pada saat pandemi covid-19.
2. Kontribusi penduduk pada kelompok 40% terendah berkurang menjadi 17,25%,
sedangkan kontribusi pengeluaran kelompok 20% teratas meningkat menjadi 47,65%
3. Kategori penduduk hampir miskin pada periode lalu, turun menjadi kategori miskin pada
periode Maret 2020.
 Solution
Berdasarkan analisis masalah di atas, terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk
mengatasi masalah dalam kasus ini yaitu dengan menerapkan ekonomi islam yang mampu
memberikan alternatif terhadap krisis ekonomi untuk mengatasi kesenjangan sosial bagi
setiap individu.
 Recommended
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan dalam problem statement dan juga
pembahasan mengenai solusi sebelumnya, maka rekomendasi yang dapat diberikan dalam
kasus ini adalah menerapkan ekonomi islam dalam menanggulangi tingkat kesenjangan
sosial yaitu bahwa semua manusia yang hidup dalam masyarakat dituntut untuk bekerja
(berusaha) memenuhi kebutuhan serta memanfaatkan potensi yang dimiliki. Kemudian
pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah harus diperbaiki sehingga bisa tersalurkan secara adil.
Penurunan masalah kemiskinan dapat dicapai dengan campur tangan pemerintah.
 Implementation
Beberapa cara agar penerapan ekonomi islam dapat terealisasikan dalam mengatasi
kemiskinan :
1. Bekerja dengan serius dalam memenuhi kebutuhan dan memanfaatkan potensi yang
dimiliki. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan pemasukan, dimana secara umum
dapat berdampak positif dan efektif dalam mengatasi kemiskinan.
2. Dana zakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat fakir miskin dan kekurangan.
Dengan pungutan 2,5% atas semua kekayaan yang menganggur seperti emas dan lain-
lain. 1/10 atau 1/12 atas semua hasil pertanian, 1/5 atas semua kekayaan mineral. Zakat perlu
ditangani oleh institusi yang independen seperti BAZ dan LAZ.
3. Pajak, Pajak Bumi, Pajak atas Pertambangan, Bea Cukai dan pungutan adalah dana lain
yang digunakan pemerintah untuk didistribusikan kepada masyarakat miskin. Selain dari
campur tangan dari negara, masyarakat secara individual juga memiliki peran dalam
membantu masyarakat miskin dengan memberikan dana yang bersifat sukarela, seperti
shadaqah. Sumbangan ini diberikan secara sukarela dan kesadaran individual, karena
keprihatinan pada keadaan masyarakat disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai