Anda di halaman 1dari 12

1.

STRUKTUR ORGSNISASI RUANGAN

KARU
Baiq Yulinda Elniza .A

KATIM 1 KARIM II KATIM III


Siti Ja’rah Ismail Ani Andriani

TIM 2 TIM 3
TIM 1
1.M.Sakril.H 1.Mia Anjelia P
1.Ummah
2.Fahrurrozi 2. Ayu Agustin.P 2.Nafiatul.A
3.Hijriatun Apriani
3.Rani Oktaviani 3.M.Nasrianto
4.Dea Hildayanti
1. KEPALA RUANGAN

A. Uraian Tugas Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap.


Dalam hal ini adalah Seseorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang
rawat.

B. Tanggung Jawab Kepala Ruangan


1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan.
3) Keobyektifan dan ketepatan penilaian kinerja tenaga keperawatan.
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru.
5) Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan.
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana pelayanan keperawatan.
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat.

C. Fungsi Kepala Ruangan


a. Fungsi Perencanaan meliputi :

1) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan


2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang bersangkutan
3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Bidang Keperawatan.
b. Fungsi Pergerakan dan Pelaksanaan meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya.
2) Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain sesuai
kebutuhan pelayanandan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3) Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/ tenaga lain yang
akan kerja di ruang rawat. 
4) Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada
dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari – hari.
5) Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan/ asuhan
keperawatan sesuai standar.
6) Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
7) Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/ penataran dengan berkoordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan.
8) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan / kebijakan rumah sakit.
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
10) Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter, khususnya
bila ada perubahan program pengobatan pasien.
11) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan.
12) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting
untuk tindakan keperawatan.
13) Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat.
14) Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.
15) Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makan pasien.
16) Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai
dengan program diet.
17) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian
medical record bila pasien keluar/ pulang dari rawatan tersebut.
18) Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasan.
19) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
20) Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat pergantian dinas.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan.
2) Melakukan penelitian kinerja tenaga keperawatan yang berada di
bawah tanggung jawabnya.
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat – obatan.
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat – obatan.
5) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan Tim Pengendali Mutu
Asuhan Keperawatan.

D. Wewenang Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap


1) Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan staf keperawatan.
3) Mengawasi, mengendali dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan diruang rawat.
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala
Ruangan.
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Bidang, Wakil Direktur, Direktur rumah
sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
1. Perawat Pelaksana
1. Definisi Perawat Pelaksana (PP)
Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan
keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek
keperawatan profesional.
Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara
individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah
sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal
keperawatan, 2009).

2. Metode Perawat Primer


Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan
mutu asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.
Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan
pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan
pengalaman minimal 1 tahun.
Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat primer
(PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari, perawat
primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus,
2006, hlm. 26).
3. Kelebihan dalam Perawat Primer
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan kemungkinan
pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta
advokasi.

4. Kelemahan dalam Perawat Primer


Kelemahan dari metode ini :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta
berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50).

5. Konsep Dasar Perawat Primer


Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
6. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan
catatan keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
7. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer
1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak
yang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan
masalah yang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
C. PERAWAT PELAKSANA / ASSOSIATE

1. Pengertian

Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan

pelayanan keperawatan langsung kepada klien.

2. Tanggung jawab perawat pelaksana

Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di rawat bertanggung jawab kepada

kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuia standar.

2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan

keperawatan/ kegiatan lain yang dilakukan

3. Wewenang Perawat Pelaksana

Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai wewenang

sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan

2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien/ keluarga pasien sesuai kemampuan dan

batas kewenangan.

4. Tugas pokok perawat pelaksana:

1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan

sentuhan kasih sayang.

a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.

b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.


c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada catatan

perawatan.

2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.

a. Pemberian obat.

b. Pemeriksaan laboratorium.

c. Persiapan klien yang akan dioperasi.

3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :

a. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.

b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.

c. Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.

4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan

dan pengobatan serta diagnostik..

5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.

6. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.

7. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.

a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.

b. Sensus harian dan formulir.

c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.

8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.

9. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan

ruangan.

10. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.

11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.


12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.

13. Membuat laporan harian.

14. Mengikuti timbang terima.

15. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.

16. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer

17. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.

18. Melakukan evaluasi formatif.

19. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.

20. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.

5. Beberapa tugas lain dari perawat associate:

1. membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan PP 

2. membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga 

3. menerima delegasi peran PP, bila PP tidak ada 

4. melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan 

5. melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan 

6. memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan 

7. mengkomunikasikan semua masalah kepada PP 

8. menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan tindakan

keperawatan 

9. berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan 

10. melakukan inventarisasi fasilitas 


11. membantu tim lain yang membutuhkan 

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M, Pembelajaran model praktek keperawatan profesional pendekatan modifikasi


keperawatan primer, PSIK FK UMY, diakses pada 2 April 2011,

Arwani & Supriyatno, H 2006, Manejemen bangsal keperawatan, Jakarta: EGC.

Nursalam, 2007, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional, ed.2,


Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, 2011, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional, ed.3,


Jakarta: Salemba Medika.

Rusdi, I 2008, Model pemberian asuhan keperawatan (nursing care delivery models), diakses 2
April 2011, < http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/model-pemberian-asuhan-
keperawatan/ >

Sain, I, Model praktik keperawatan professional, diakses pada,

Somantri, I,   Konsep model asuhan keperawatan profesional, FIK-UNPAD, diakses pada 25
Maret 2011,

Wahyuni, S 2007, Analisis kompetensi kepala ruang dalam pelaksanaan standar manajemen


pelayanan keperawatan dan pengaruhnya terhadap kinerja perawat dalam
mengimplementasikan model praktik keperawatan profesional di instalasi rawat inap
BRSUD Banjarnegara, Pasca Sarjana UNDIP, diakses 25 Maret 2011, 

Anda mungkin juga menyukai