Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Fadhly Sony Putra

NPM : 2010012111020
Kelas : IH/ 2A
Tugas: Pertemuan 11 Hukum Perdata.
Dosen: Yansalzisatry, S.H., M.H

1. Jelaskanlah akibat perkawinan terhadap suami istri!


Jawab:
Adanya hubungan suami istri yaitu timbulnya hak dan kewajiban antara suami dan istri. Hak dan
kewajiban suami istri yaitu:
1. Kewajiban menegak rmh tangga yg mnjd dasar susunan masyarakat.
2. Hak dan kedudukan istri seimbang dg hak dan kedudukan suami.
3. Suami istri berhak melakukan perbuatan hk.
4. Suami istri wjb mempnyai tmpt kediaman yg ttp
5. Suami istri wjb saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan saling bantu.
6. Suami wjb melindungi istri, dan memenuhi kbthan RT sesuai kemampuan
7. Istri wjb mengatur RT dg sebaik-baiknya.

2.Jelaskan pula akibat perkawinan terhadap harta dan anak!


Jawab:
Adanya harta kekayaan, yaitu harta bawaan dan harta bersama.
 Harta bawaan yaitu harta yg dibawa masing” suami istri selama kawin yg berada dibawah
kekuasaan masing2 sepanjang tdk ditentukan lain oleh para pihak.
 Harta bersma adalah harta yg diperoleh selama perkawinan berlansung, bila perkwinan
putus, harta bersama dibagi menurut hukumnya masing2.

Akibat perkawinan terhadap anak yaitu adanya hubungan terhadap orang tua dan anak.

3. Apa yang dimaksud dengan perkawinan campuran dan apa unsur-unsurnya?


Jawab:
Perkawinan campuran adalah perkawinan antara dua orang di Indonesia yg tunduk pada hukum
yg berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu warga negara Indonesia.

Unsur-unsurnya yaitu:
1. Dilaksanakan di Indonesia.
2. Masing-masing pihak tunduk pada hukum yang berlainan karena berbeda
kewarganegaraan dan salah satu warga negara Indonesia.

4. Apa sebab-sebab putusnya perkawinan? Dimana diatur? Jelaskanlah!


Jawab:
Putusnyaaa perkawinan pasal 38 UU No 1 th 74 karena:
1. Kematian yaitu karena salah satu pihak meninggal dunia.
2. Perceraian yaitu putusnya perkawinan karena permhonan talak dari suami atau gugatan
cerai dari istri atau buat suami non Islam.
3. Putusan pengadilan yaitu putusnya perkawinan karena pembatalan perkawinan.

5. Sebutkanlah alasan-alasan perceraian! Dimana diatur?


Jawab:
Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan dengan membuat surat
permohonan ke Pengadilan itu dg alasan (Pasal 39 UU No 1 th 74).
Alasan-alasan perceraian:
1. Salah satu pihak berzina, pemabuk, pemadat, pejudi yang sukar di sembuhkan.
2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 th berturut-turut tanpa alasan yang
sah.
3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 th atau lebih setelah perkawinan
berlansung.
4. Salah satu pihak mendapat cacat badan, atau penyakit yang berakibat tidak dapat
menjalankan kewajibannya.
5. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau kekerasan pada pihak lain.
6. Pertengkaran terus menerus dan tidak ada harapan untuk damai.

6. Pada dasarnya perceraian itu dapat dibagi dua cerai talak dan cerai gugat. Jelaskanlah!
Jawab:
1. Cerai talak yaitu permohonan yang diajukan suami kepada pengadilan agama untuk
memperoleh izin menjatuhkan talak kepada istri

2. Cerai Gugat yaitu cerai gugat adalah gugatan yang diajukan oleh suami atau isteri atau
kuasanya ke pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat.

7.Bagaimanakah prosedur cerai talak itu? jelaskan! Dan jelaskan pula sejak kapan perceraian
terjadi!
Jawab:
Prosedur cerai talak yaitu:
• Suami yg akan menjatuhkan talak mengajukan permohonan ke Pengadilan di wil istrinya
berada, meminta agar diadakan sidang.
• Pengadilan mempelajari permohonan dan memanggil para pihak.
• Menjatuhkan putusan.
• Mengadakan sidang utk menyaksikan ikrar talak.
• Pengadilan mengesahkan perceraian itu.
• Mengeluarkan surat keterangan trjdinya perceraian.
• Perceraian dihitung sjk diucapkannya talak olh suami.

8.Jelaskan pula prosedur cerai gugat? Sejak kapan pula perceraian terjadi?
Jawab:
Prosedur Cerai Gugat yaitu:
1. Istri/suami mengajukan gugatan kepengadilan di wilayah tempat tinggal penggugat atau
tergugat.
2. Pengadilan mempelajari permohonan dan memanggil para pihak.
3. Menjatuhkan putusan, dalam sidang terbuka.
4. Perceraian terjadi semenjak:
 Dicacatkannya perceraian itu di kantor catatan sipil (untuk yg bukan Islam)
 Dijatuhkannya putusan hakim yg mempunyai kekuatan hukum tetap (untuk yg beragama
Islam).

9.Apa akibat perceraian terhadap suami dan istri?


Jawab:
1. Tidak terikat perkawinan dan menjadi janda/duda.
2. Bebas melakukan perkawinan baru dengan orang lain.
3. Keduanya boleh kawin lagi sepanjang UU & agamanya mengizinkan.
4. Pengadilan dapat memberi kewajiban kepada suami memberi biaya hidup kepada bekas
istri.

10.Apa pula akibat perceraian terhadap harta dan anak?Jelaskan!


Jawab:
Terhadap harta:
 Harta bawaan tergantung perjanjian perkawinan.
 Harta bersama maka ketika perceraian terjadi harta dibagi.

Terhadap anak:
1. Bapak/ibu tetap wajib melaksanakan kekuasaannya
2. Bapak bertanggung jawab terhadap semua biaya anak.

Anda mungkin juga menyukai