Anda di halaman 1dari 10

JPGSD, Volume 05 Nomer 03 Tahun 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SOSIAL SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS IV SDN JATILANGKUNG MOJOKERTO

Pipit Eka Febrianti


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, Pipiteka251@gmail.com

Suprayitno
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi atas dasar keterampilan yang harus dikuasai siswa masih sebatas pada
keterampilan berpikir tingkat rendah. Hal tersebut disebabkan karena proses pembelajaran yang dilakukan
tidak mengembangkan pada keterampilan pemecahan masalah. Peneliti ingin memperbaiki kualitas belajar
dengan cara menerapkan strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, serta untuk mendeskripsikan
peningkatan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas bersifat kolaboratif yang berlangsung tiga siklus. Setiap siklusnya melalui tiga tahap yaitu
perencanaan, perlakuan dan pengamatan, dan refleksi. Hasil dari penelitian ini pada aktivitas guru siklus I
74%, siklus II 82%, dan siklus III 92%. Sedangkan untuk aktivitas siswa pada siklus I 72%, siklus II
79,5%, dan siklus III 91%. Keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada siklus I 75%, siklus II
81,25%, dan siklus III 91%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Everyone is a Teacher Here
dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada mata pelajaran IPS.
Kata Kunci: Strategi Everyone is a Teacher Here, Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial, IPS.

Abstract
The background of this study is due to the low thinking ability. It is happened because the learning process
done by teacher did not develop the students’ problem solving skill. In this case, the researcher would like
to enhance the quality of learning by implementing Everyone is a Teacher Here learning strategy. The
aims of this study is to describe teacher’s and students’ activities in the teaching and learning process, and
also to describe the enhancement of students’ social problem solving skill. This method of this study is the
collaborative action research which consists of planning, acting and observing, and reflecting. The result
of this study showed that the teacher’s activities were increase in every cycle. In the cycle I, it was 74%,
82% in cycle II, 92% in cycle III. For students’ activities, it was also increase in each cycle. That was 72%
in cycle I, 81.25% in cycle II, and 91% in cycle III. For the ability in social problem solving skill, the
percentage was 75% in cycle 1, 81.25% in cycle II, and 91% in cycle III. It can be concluded that, the
implementation of the Everyone is a Teacher Here strategy is able to enhance students’ social problem
solving skill in social studies subject.
Keywords: Everyone is a Teacher Here Strategy, Social Problem Solving skill, Social Studies.
Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

PENDAHULUAN mengunakan aspek-aspek dan perubahan-perubahan dari


Manusia terlahir, tumbuh, dan berkembang di belajar terdahulu, melihat perbedaan-perbedaan yang
muka bumi akan mengalami berbagai peristiwa yang kecil, dan memproyeksikan diri sendiri ke masa yang
berkaitan dengan aktivitas manusia dan alam. Dalam akan datang. Dalam memecahkan sebuah permasalahan
kehidupan manusia diperlukan pembelajaran mengenai ada langkah-langkah yang harus dilalui setiap individu
ilmu sosial untuk mengembangkan pengetahuan yaitu mencari dan memahami problem, menyusun
intelektual, moral, dan sosialnya. Pada jenjang sekolah strategi pemecahan problem yang baik, mengeksplorasi
dasar mata pelajaran IPS mempunyai peranan penting solusi, dan memikirkan dan mendefinisikan kembali
dalam pengembang dasar pengetahuan intelektual, problem dan solusi dari waktu ke waktu (Bransford dan
moral, dan sosial siswa. Karena pendidikan IPS tidak Stein dalam Santrock, 2010:371).
hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi Berdasarkan observasi dan wawancara di SDN
harus berorientasi pada pengembangan keterampilan Jatilangkung Mojokerto bahwa pembelajaran IPS yang
berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar dilakukan di kelas IV masih sebatas materi hafalan,
siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial siswa hanya diberikan materi saja tanpa memperhatikan
kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan keterampilan lain yang seharusnya dikuasai oleh siswa.
bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat. Menurut Guru belum mengembangkan pembelajaran yang
Sumaatmadja (dalam Gunansyah, 2015:2) IPS sebagai membuat siswa aktif saat kegiatan berdiskusi, guru
suatu program pendidikan yang pada dasarnya cenderung mendominasi pembelajaran di kelas. Dilihat
membahas kehidupan manusia dalam lingkungan fisik dari RPP yang dibuat oleh guru kelas IV, indikator yang
maupun lingkungan sosialnya, dimana bahan ajarnya harus dicapai oleh siswa masih tergolong rendah.
diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, Keterampilan dan kompetensi yang harus dicapai siswa
sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata negara. sebatas pada keterampilan berpikir tingkat rendah.
Mata pelajaran IPS diberikan di sekolah dasar sebagai Sehingga siswa tidak dapat mengembangkan potensi
ilmu bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi atau lebih kompleks lagi. Jika
berinteraksi dan menanggapi masalah-masalah yang ada dilihat dari cara siswa bertanya kepada guru, pertanyaan-
di lingkungan sekitar. Sehingga dibutuhkan keterampilan pertanyaan yang dilontarkan siswa menggambarkan
berpikir tingkat tinggi bagi siswa untuk menyelesaikan keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu; apa, dimana
atau menanggapi masalah-masalah yang ada di dan siapa. Ketika guru memberikan pertanyaan kepada
lingkungan sekitar. siswa, siswa menjawab hanya berdasarkan hafalan
Kehidupan yang serba kompleks terutama tentang materi tidak mengembangkan jawabannya lebih dalam
permasalahan sosial, menuntut seorang siswa untuk lagi. Hal inilah yang menyebabkan keterampilan atau
dapat menguasai penyelesaian masalah. Tidak bisa kemampuan siswa kurang berkembang.
dipungkiri lagi permasalahan sosial dari waktu ke waktu Dari permasalahan tersebut, timbulah akibat pada
terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman siswa saat proses pembelajaran yaitu, rendahnya siswa
yang terus-menerus berkembang dengan pesat. Semakin yang lulus sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS serta
tinggi peradaban manusia semakin tinggi pula rendahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan
permasalahan sosial yang dihadapi, terutama kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti keterampilan
permasalahan sosial yang terjadi di daerahnya. Pada pemecahan masalah sosial. Memperhatikan
jengjang sekolah dasar terutama kelas IV adalah masa permasalahan dan akibat yang telah diuraikan, bahwa
dimana siswa sudah mulai dikenalkan bagaimana cara rendahnya keterampilan siswa disebabkan oleh beberapa
menyelesaikan sebuah permasalahan termasuk masalah hal yaitu; 1) guru tidak memberikan kegiatan apersepsi
sosial. Keterampilan pemecahan masalah sangat penting kepada siswa pada tahap awal pembelajaran, 2) guru
diajarkan pada siswa dikarenakan setiap hari kita tidak belum bisa mengembangkan strategi pembelajaran yang
lepas dari sebuah permasalahan. sesuai dengan perkembangan diri siswa, 3) kurangnya
Keterampilan pemecahan masalah adalah proses keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dan
identifikasi individu terhadap situasi masalah, penjelasan berbicara di depan kelas. Dikaitkan dengan analisis SK
jawaban sementara atau hipotesis, pengujian hipotesis dan KD untuk mata pelajaran IPS kelas IV semester dua
melalui pengambilan data dan evaluasi data, dan tercantum KD 2.4 mengenal permasalahan sosial di
menyampaikan hipotesis atau menarik kesimpulan (Skell daerahnya, yang membahas tentang permasalahan-
dalam Gunansyah 2010:49). Tujuan pemecahan masalah permasalahan sosial yang biasa terjadi di sekitar
ialah memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif lingkungan tempat tinggal. Bukan berarti siswa hanya
untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan sekedar mengenal atau mengetahui permasalahan sosial
tuntas. Pendekatan pemecahan masalah dalam proses saja, melainkan siswa harus mampu menganalisis dan
pembelajaran dapat memberikan pijakan yang kokoh menyelesaikan permasalahan tersebut.
terhadap siswa untuk berpikir secara efektif. Menurut Mengkaji permasalahan yang telah diuraikan di
Hamalik (2010:49) pemecahan masalah dipandang oleh atas, untuk mendukung tercapainya penguasaan
beberapa ahli sebagai tipe yang tertinggi dari belajar keterampilan pemecahan masalah sosial, maka
karena respon tidak tergantung hanya pada asosiasi masa dibutuhkan pemilihan solusi yang tepat. Dalam hal ini
lalu dan conditioning, tetapi tergantung pada peneliti memilih menerapkan strategi pembelajaran
kemampuan manipulasi ide-ide yang abstrak, Everyone is a Teacher Here untuk meningkatkan

685
JPGSD, Volume 05 Nomer 03 Tahun 2017

keterampilan pemecahan masalah sosial siswa. Strategi siswa kelas IV SDN Jatilangkung Mojokerto setelah
ini bercirikan untuk meningkatkan semangat siswa digunakannya strategi pembelajaran Everyone is a
secara aktif ikut terlibat dalam proses pembelajaran, Teacher Here dalam mata pelajaran IPS.
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
mencari, menemukan, menyimpulkan, dan METODE
mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan, dan Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam
membuat siswa aktif secara keseluruhan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
mengembangkan keterampilan berpikirnya. (classroom Action Research). Menurut Arikunto
Strategi pembelajaran merupakan rencana (2010:134) penelitian tindakan kelas termasuk jenis
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan penelitian kualitatif karena menggali informasi secara
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam rinci. Namun demikian, penelitian tindakan tidak
pembelajaran. Menurut Dick and Carey (dalam Sanjaya menolak penggunaan angka-angka untuk melengkapi
2007:126) bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu data penelitiannya agar pengambilan keputusannya lebih
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan tepat. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimana
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar terjadi kerjasama antara guru kelas dengan peneliti. Guru
pada siswa. Sedangkan menurut Kemp (dalam Sanjaya kelas sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran, peneliti
2007:126) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan sebagai perancang kegiatan pembelajaran. Peneliti juga
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar bertindak sebagai observer dibantu dengan teman
tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara efektif sejawat.
dan efesien. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SDN
pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan Jatilangkung Mojokerto, dengan subjek siswa siswi kelas
pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan IV yang berjumlah 28 anak, terdiri dari 18 siswa laku-
tertentu dalam proses belajar sehingga dapat laki dan 10 siswi perempuan. Data penelitian yang
menimbulkan hasil belajar pada siswa. digunakan dalam penelitian yaitu 1) data hasil observasi
Strategi pembelajaran Everyone is a Taecher aktivitas guru, 2) data hasil observasi aktivitas siswa, dan
Here adalah strategi yang mudah untuk memancing 3) data hasil tes keterampilan pemecahan masalah sosial.
partisipasi seluruh murid dan tanggung jawab Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah,
perorangan, dan memberikan kesempatan kepada setiap (1) lembar observasi, yang terdiri dari lembar observasi
murid untuk bertindak sebagai “guru” bagi murid-murid aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa, (2)
lainnya (Silberman, 2013:142). Strategi ini dapat lembar tes keterampilan pemecahan masalah sosial.
meningkatkan keterampilan siswa dalam Teknik analisis data yang digunakan dalam
mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikirannya penelitian ini yaitu;
kepada orang lain. Dalam strategi ini siswa akan 1. Analisis data hasil observasi aktivitas guru dan
menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh guru, siswa yang dihitung menggunakan rumus :
menyampaikan hasilnya di depan kelas, dan menjelaskan 𝑓
jawaban kepada teman-teman mereka di depan kelas. 𝑃 = 𝑥 100 %
Bukan hanya itu, dengan menggunakan strategi ini akan N
terjadi diskusi kelas yang membahas permasalahan-
permasalahan yang muncul selama pembelajaran dan Keterangan :
mendiskusikan solusi dari permasalahan tersebut. P= Persentase frekuensi kejadian muncul
Strategi pembelajaran Everyone is a Teacher F = Banyaknya aktivitas yang muncul
Here memiliki kelebihan yaitu; 1) mengembangkan dan N = Jumlah aktivitas keseluruhan
merangsang siswa untuk melatih daya piker, daya 2. Analisis data hasil tes keterampilan pemecahan
ingatan dan pemahaman, 2) mengembangkan keberania masalah sosial, dengan rumus :
dan keterampilan siswa dalam menjawab dan a. Ketuntasan belajar siswa secara individu
mengemukakan pendapat, 3) melatih siswa untuk
meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat
secara objektif, rasional guna menemukan suatu
kebenaran, 4) menambah pengetahuan siswa dengan
saling tukar pendapat dam pengalaman mereka. b. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk ∑𝑥
mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru saat 𝑃= 𝑥 100 %
penerapan strategi pembelajaran Everyone is a Teacher 𝑁
Here dalam pembelajaran mata pelajaran IPS kelas IV Keterangan :
SDN Jatilangkung Mojokerto, Untuk mendeskripsikan P = Persentase
peningkatan aktivitas siswa saat penerapan strategi ∑x = Jumlah Siswa yang Tuntas ≥ 70
pembelajaran Everyone is a Teacher Here dalam N = Banyaknya Siswa
pembelajaran mata pelajaran IPS kelas IV SDN Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian
Jatilangkung Mojokerto, Untuk mendeskripsikan yaitu, (1) Aktivitas guru dan siswa dalam proses
peningkatan keterampilan pemecahan masalah sosial pembelajaran dikatakan mencapai keberhasilan apabila
Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

rata-rata aktivitas guru dan siswa ≥ 85% dari skor 74 82% 92%
Persentase (%)
maksimal, (2) Keterampilan pemecahan masalah sosial %
siswa dikatakan tuntas apabila hasil tes keterampilan
pemecahan masalah sosial siswa mencapai ≥ 70 secara Aktivitas guru siklus I dihitung menggunakan
individu dan ketuntasan secara klasikal dikatakan rumus sebagai berikut:
berhasil apabila persentase siswa yang tuntas mencapai ≥ 𝑓
80 % dalam hasil tes yang diberikan. 𝑃 = 𝑥 100 %
N
HASIL DAN PEMBAHASAN 41,5
𝑃= 𝑥 100 % = 74%
Hasil 56
Berikut akan dipaparkan hasil penelitian penerapan Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa
strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here untuk aktivitas guru mencapai 74%, akan tetapi masih
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥
siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Jatilangkung 85% sesuai yang ditentukan
Mojokerto. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan Sedangkan aktivitas guru siklus II dihitung
prosedur dalam pebelitian tindakan kelas kolaboratif yang menggunakan rumus sebagai berikut:
terdiri dari tiga siklus. Siklus I terdiri dari dua pertemuan, 𝑓
dan siklus II dan siklus III masing-masing terdiri dari satu 𝑃 = 𝑥 100 %
pertemuan. Setiap siklus pembelajaran terdiri dari tiga N
tahap yaitu tahap perencanaan, tahap perlakuan dan 46
pengamatan, serta refleksi.. 𝑃= 𝑥 100 % = 82%
Berikut ini data dari siklus I sampai siklus III. 56
Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ketercapaian Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa
selama proses penelitian menggunakan strategi aktivitas guru mencapai 82%, akan tetapi masih
pembelajaran Everyone is a Teacher Here. Berikut ini belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥
hasil data dari siklus I-III: 85% sesuai yang ditentukan
1. Aktivitas Guru Siklus I-III Untuk aktivitas guru siklus III dihitung
Tabel 1. menggunakan rumus swbagai berikut:
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I-III 𝑓
Skor 𝑃 = 𝑥 100 %
No. Aspek Pengamatan
S1 S2 S3 N
1. Melakukan kegiatan 4 4 4 51,5
pembuka 𝑃= 𝑥 100 % = 92%
2. Apersepsi dengan 2,5 3 4 56
memberikan pertanyaan Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa
3. Menyampaikan tujuan 3 3,5 4 persentase aktivitas guru telah mencapai 92%, yang
pembelajaran berarti telah memenuhi kriteria ketuntasan yaitu ≥
4. Pengorganisasian siswa ke 2,5 3 4 85% sesuai yang ditentukan.
dalam kelompok
5. Menyajikan dan menjelaskan 4 4 4 Setelah data aktivitas guru disajikan dalam
materi pembelajaran bentuk tabel, dapat dilihat terjadi peningkatan pada
6. Membagikan kartu indeks 2,5 3 3 setiap siklusnya. Untuk lebih jelasnya data tersebut
7. Membimbing siswa 3 3,5 4 disajikan dalam bentuk diagram berikut:
mengerjakan LKS
8. Membimbing siswa untuk 2 2,5 3
membuat hipotesis
9. Membimbing siswa 2,5 3 3
mendemonstrasikan hasil
hipotesis
10. Mengumpulkan dan 2,5 2,5 3,5
mengecek kartu indeks
11. Memerankan siswa sebagai 2,5 3 3
guru
12. Melakukan evaluasi 3,5 3,5 4
13. Menyimpulkan materi 3 3,5 4 Diagram 1.
pembelajaran Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I-III
14. Menutup pembelajaran 4 4 4
Skor Akhir 41,5 46 51,5

687
JPGSD, Volume 05 Nomer 03 Tahun 2017

Dari diagram hasil pengamatan yang telah indeksnya


dilakukan oleh peneliti, aktivitas guru dalam 10. Memperhatankan pendapat
pembelajaran menggunakan strategi Everyone is a 2,5 2,5 3
yang dimiliki
Teacher Here siklus I memperoleh persentase sebesar 11 Mengerjakan soal evaluasi 3,5 4 4
74%, persentase tersebut belum memenuhi target Skor Akhir 31,5 35 40
peneliti yaitu ≥ 85%. Hal ini dikarenakan masih ada Persentase (%) 72 79,5
beberapa aktivitas guru yang masih terdapat 91%
% %
kekurangan yaitu; a) Guru belum menguasai penuh
kegiatan apersepsi dan belum bisa mengaitkan ke Aktivitas siswa siklus I dihitung menggunakan
dalam materi, b) Penggunaan bahasa saat menjelaskan rumus sebagai berikut:
materi terkadang tidak menggunakan bahasa indonesia 𝑓
yang baik dan benar, c) Kurang maksimalnya guru 𝑃 = 𝑥 100 %
dalam membimbing siswa, d) Mengatur waktu yang N
belum sesuai dengan alokasi waktu pada RPP. 31,5
Persentase pada siklus II mengalami peningkatan 𝑃= 𝑥 100 % = 72%
sebesar 82%. Hasil ini jika digolongkan dalam kriteria 44
penilaian, termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Namun hasil tersebut belum memenuhi indikator Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa
keberhasilan yaitu ≥ 85%. Hal tersebut disebabkan ada aktivitas siswa mencapai 72%, akan tetapi masih
beberapa aktivitas guru yang kurang maksimal dalam belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥ 85%
pelaksanaannya yaitu; a) Kurangnya memotivasi siswa sesuai yang ditentukan.
agar percaya pada jawaban sendiri dan lebih percaya Sedangkan aktivitas siswa siklus II
diri ketika menyampaikan hasilnya di depan kelas, b) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Penggunaan bahasa guru yang terkadang masih 𝑓
menggunakan bahasa jawa saat menjelaskan. Untuk itu 𝑃 = 𝑥 100 %
peneliti melanjutkan ke siklus selanjutnya disertai N
dengan perbaikan. 35
Siklus III aktivitas guru mendapatkan persentase 𝑃= 𝑥 100 % = 79,5%
sebesar 92%, jika digolongkan dalam kriteria 44
penilaian, termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Pada Berdasarkan data dia atas, dapat diketahui bahwa
siklus III aktivitas guru dapat dikatakan berhasil aktivitas siswa mencapai 79,5%, siklus II telah
karena sudah memenuhi target penelitian yaitu ≥ 85%. mengalami peningkatan dari siklus pertama yang
Pada siklus III guru melaksanakan pembelajaran persentasenya 7,5%, namun persentase ini masih
dengan sangat baik sesuai dengan sintaks strategi belum mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥ 85%.
pembelajaran Everyone is a Teacher Here. Untuk aktivitas guru siklus III dihitung
menggunakan rumus swbagai berikut:
2. Aktivitas Siswa Siklus I-III 𝑓
Tabel 2. 𝑃 = 𝑥 100 %
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I-III N
Skor 40
No. Aspek Pengamatan
S1 S2 S3 𝑃= 𝑥 100 % = 91%
1. Merespon apersepsi guru 4 4 4 44
2. Mendengarkan penjelasan
3,5 4 4
guru Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa persentase
3. Pengorganisasian aktivitas siswa adalah 91%, siklus III telah mengalami
3 3 4
kelompok peningkatan dari siklus I dan siklus II. Dengan
4. Membuat pertanyaan di persentase 91% berarti aktivitas siswa telah
2 2,5 3
kartu indeks dinyatakan tuntas dan memenuhi indikator
5. Bekerja dalam kelompok 3 3 4 keberhasilan yaitu ≥ 85% sesuai yang ditentukan.
6. Membuat hipotesis 2 2,5 3
7. Presentasi hasil 3 3,5 4 Setelah data aktivitas siswa disajikan dalam
8. Menyusun bentuk tabel, untuk lebih jelasnya persentase aktivitas
jawaban/penyelesaian siswa selama proses pembelajaran mulai dari siklus I
masalah dari pertanyaan hingga siklus III dapat dilihat dari diagram berikut:
3 3 3,5
yang ada di kartu indeks
yang didapatnya di depan
kelas
9. Memberikan tanggapan 2 3 3,5
atas apa yang dikemukakan
teman yang membaca kartu
Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

dan 60,7% siswa yang belum tuntas, akan tetapi masih


belum memenuhi indikator keberhasilan secara
klasikal yaitu ≥ 80% sesuai yang ditentukan.
Sedangkan hasil tes keterampilan pemecahan
Diagram 2. masalah sosial siswa siklus II dihitung menggunakan
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I-III rumus sebagai berikut:
∑𝑥
Dari tabel dan diagram di atas, aktivitas siswa 𝑃= 𝑥 100 %
dalam pembelajaran menggunakan strategi Everyone N
is a Teacher Here siklus I memperoleh persentase 19
sebesar 72%. Hasil tersebut belum memenuhi P= 𝑥 100 % = 68%
indikator keberhasilan yaitu ≥ 85%. Hal tersebut 28
disebabkan karena siswa baru pertama kali diajarkan
cara berpikir tingkat tinggi yaitu pemecahan masalah Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa hasil
sosial dan baru pertama kali menerapkan strategi tes evaluasi siswa mencapai 68% siswa yang tuntas
pembelajaran Everyone is a Teacher Here. Selain itu, dan 32% siswa yang belum tuntas, akan tetapi masih
siswa juga belum terbiasa untuk belajar belum memenuhi indikator keberhasilan secara
berkomunikasi melalui persentasi di depan kelas klasikal yaitu ≥ 80% sesuai yang ditentukan.
seolah-olah bertindak sebagai guru. Oleh karena itu, Untuk hasil tes keterampilan pemecahan masalah
pada siklus I ini belum berhasil sesuai dengan tujuan sosial siswa siklus III dihitung menggunakan rumus
pembelajaran. sebagai berikut:
Pada siklus II aktivitas siswa memperoleh ∑𝑥
persentase sebesar 79.5% naik sebesar 7,5%. Hasil 𝑃= 𝑥 100 %
tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan N
yaitu ≥ 85%. Hal tersebut disebabkan karena siswa 24
belum menguasai cara membuat hipotesis jawaban P= 𝑥 100 % = 86%
serta pertanyaan yang mengarah ke pemecahan 28
masalah. Selain itu, siswa kurang percaya diri dalam
mengutarakan pendapat. Untuk itu peneliti Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa terjadi
melanjutkan ke siklus selanjutnya disertai dengan peningkatan hasil tes keterampilan pemecahan
perbaikan. masalah sosial dari siklus I, siklus II ke siklus III.
Siklus III aktivitas siswa memdapatkan Pada siklus III siswa yang tuntas sebanyak 24 anak
persentasi 91%. Persentase tersebut sudah memenuhi dan yang tidak tuntas sebanyak 4 anak, sehingga
target peneliti yaitu ≥ 85%. Pada siklus ini sudah persentase klasikal kelas yaitu 86%. Persentase ini
dikatakan berhasil, dikarenakan siswa sudah telah memenuhi kriteria ketuntasan yang telah
menguasai cara membuat hipotesis serta pertanyaan ditetapkan yaitu lebih dari atau sama dengan 80%.
dengan bimbingan guru.
Persentase data tes keterampilan pemecahan
3. Hasil Tes Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial masalah sosial siswa selama proses pembelajaran
Siswa Siklus I-III berlangsung mulai dari siklus I hingga siklus III dapat
Tabel 3. dilihat dari diagram berikut:
Hasil Tes Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial
Siswa Siklus I-III
Hasil Persentase Klasikal
Siklus I 26,67%
Siklus II 66,67%
Siklus III 86,67%

Hasil tes keterampilan pemecahan masalah sosial


siswa siklus I dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑𝑥
𝑃= 𝑥 100 %
N Diagram 3.
11 Hasil Tes Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial Siswa
P= 𝑥 100 % = 39,3% Siklus I-III
28
Dari diagram hasil tes siswa keterampilan
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa hasil pemecahan masalah sosial dalam pembelajaran
tes evaluasi siswa mencapai 39,3% siswa yang tuntas menggunakan strategi Everyone is a Teacher Here

689
JPGSD, Volume 05 Nomer 03 Tahun 2017

siklus I memperoleh persentase sebesar 39,3% sampai siklus III dengan menerapkan strategi
terdiri dari 11 anak yang tuntas adri jumlah 28 anak. pembelajaran Everyone is a Teacher Here untuk
Secara klasikal persentase tersebut belum memenuhi meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial
indikator keberhasilan yaitu ≥ 80%. Dikarenakan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Jatilangkung
pada siklus I siswa belum menguasai betul Mojokerto. Pembahasan ini akan memuat aktivitas guru
keterampilan pemecahan masalah dan baru pertama selama proses pembelajaran, aktivitas siswa selama
diberi soal pemecahan masalah. Siswa yang tuntas proses pembelajaran, dan penilaian keterampilan
pada siklus ini merupakan siswa yang peringkat atas pemecahan masalah sosial siswa.
di dalam kelas. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran sangat
Sedangkan pada siklus II memperoleh berperan penting untuk meningkatkan kualitas
persentase sebesar 68% yang terdiri 19 anak tuntas pembelajaran dan membangkitkan motivasi siswa, dan
dari jumlah 28 anak, terjadi peningkatan pada siklus juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dalam
II sebesar 28,7%. Persentase ini belum mencapai menerapkan strategi pembelajaran Everyone is a
indikator keberhasilan karena persentase secara Teacher Here. Peningkatan aktivitas guru selama
klasikal kurang dari 80%. Oleh karena itu, penelitian kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Jatilangkung
ini dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan dengan menerapkan strategi pembelajaran Everyone is a
perbaikan. Teacher Here mengalami peningkatan pada setiap
Pada siklus III secara klasikal hasi tes siklusnya. Peningkatan aktivitas guru pada siklus
memperoleh persentase sebesar 86% terdiri 24 anak selanjutnya merupakan upaya dari guru meminimalisir
tuntas dari 28 anak. Persentase tersebut sudah kekurangan atau kendala pada siklus sebelumnya.
mencapai indikator keberhasilan yang sudah Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
ditetapkan meskipun terdapat 4 siswa yang belum observer I dan observer II saat proses pembelajaran,
mencapai KKM. Hal tersebut disebabkan karena aktivitas guru masih belum maksimal dalam
mereka tidak serius mengisi lembar penilaian, pengorganisasian kelompok hal ini dikarenakan siswa
banyak jawaban yang kurang sesuai dengan gaduh dalam mencari teman kelompoknya. Tidak hanya
pertanyaan. Penelitian ini dianggap berhasil pada itu, guru masih kurang bisa mengaitkan kegiatan
siklus III, karena persentase ketuntasan secara apersepsi dengan materi, kurangnya guru dalam
klasikal sesuai dengan target yang telah ditentukan mengatur waktu pembelajaran sehingga tidak sesuai
yaitu ≥ 80%. dengan RPP yang dibuat, penggunaan bahasa guru yang
terkadang masih menggunakan bahasa jawa saat
Keterlaksanaan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan berbicara di depan kelas, dikarenakan kebiasaan guru
tes keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada yang sering mencampurkan bahasa jawa dalam
siklus I masih belum ada yang memenuhi atau melampaui menjelaskan dan berbicara kepada siswa saat
indikator ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga perlu pembelajaran, guru kurang memotivasi siswa agar
dilaksanakan siklus II untuk meningkatkan perolehan percaya pada jawaban sendiri dan lebih percaya diri. Hal
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes keterampilan ini dibuktikan dengan hasil penelitian pada siklus I dan
pemecahan masalah sosial sehingga ketiganya dapat siklus II aktivitas guru belum mencapai kriteria
memenuhi kriteria ketuntasan seperti yang telah ketuntasan yang telah ditetapkan, pada siklus I
ditetapkan pada indikator keberhasilan. memperoleh persentase sebesar 74% dan siklus II
Keterlaksanaan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan memperoleh persentase 82%.
tes keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada Melalui diskusi hasil pengamatan observer I dan
siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. observer II untuk meminimalisir kendala pada siklus III
Namun aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes dilakukan perbaikan yaitu memperbaiki cara guru
keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada siklus menyampaikan kegiatan apersepsi dengan lebih jelas
II masih belum ada yang memenuhi atau melampaui dikarenakan kegiatan apersepsi sangat penting pada
indikator ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga perlu tahap awal pembelajaran, dengan kegiatan apersepsi
dilaksanakan siklus III untuk meningkatkan perolehan guru dapat menyiapkan siswa yang langsung berkaitan
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes keterampilan dengan materi yang akan dibahas. Lebih me-manage
pemecahan masalah sosial sehingga ketiganya dapat waktu dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih
memenuhi kriteria ketuntasan seperti yang telah mengarahkan siswa dalam pengorganisasian kelompok,
ditetapkan pada indikator keberhasilan. guru lebih mendominasi menggunakan bahasa indonesia
Keterlaksanaan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan dalam menjelaskan dan saat berbicara kepada siswa, dan
tes keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada juga lebih memotivasi siswa agar lebih percaya dengan
siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan yang jawaban sendiri serta lebih percaya diri dikarenakan
telah ditetapkan sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke motivasi memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar
siklus selanjutnya. siswa yaitu motivasi mendorong meningkatnya
semangat dan ketekunan dalam belajar. Hal ini sejalan
Pembahasan dengan pendapat Dalyono (2009:57) bahwa motivasi
Pada pembahasan ini menyajikan hasil penelitian merupakan daya penggerak/pendorong untuk melakukan
dari pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri
Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

maupun dari luar. Dari perbaikan guru yang dilakukan Hasil persentase keterampilan pemecahan
pada siklus III, aktivitas guru meningkat dan telah masalah sosial siswa siklus I memperoleh 39,3%, siklus
mencapai indikator keberhasilan sebesar 92%. II sebesar 68%, dan siklus III sebesar 86%. Dari setiap
Selain itu melalui bimbingan guru dengan siklusnya keterampilan siswa selalu mengalami
menerapkan strategi pembelajaran Everyone is a peningkatan hasil. Hal ini menunjukkan bahwa
Teacher Here pada mata pelajaran IPS kelas IV siswa pembelajaran yang dilakukan guru berhasil.
dapat meningkatkan keterampilan dalam aspek bertanya Ketercapaian tersebut membuktikan adanya hubungan
dan mengumpulkan data. Siswa menjadi lebih aktif yang baik antara guru dan siswa selama proses
secara keseluruhan dan dapat memperoleh partisipasi pembelajaran. keselarasan yang dilakukan guru dalam
kelas serta tanggung jawab individu setiap siswa. memberikan pengajaran diikuti dengan antusias yang
Berdasarkan hasil pembehasan yang telah dilakukan tinggi oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran
peneliti dari aktivitas guru menunjukkan hasil yang menjadikan hasil yang diperoleh meningkat setiap
memuaskan. siklusnya.
Selain aktivitas guru peranan aktivitas siswa Pembelajaran menggunakan strategi Everyone is
dalam mengikuti proses pembelajaran juga a Teacher Here merupakan pola pembelajaran yang
memengaruhi keberhasilan peningkatan kualitas menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif agar siswa
pembelajaran dan juga mempengaruhi keberhasilan dapat mengetahui, memahami, dan mampu
pembelajaran dalam menerapkan strategi pembelajaran mempraktekkan apa yang dipelajari, sehingga dalam
Everyone is a Teacher Here. Peningkatan aktivitas siswa pembelajarannya mengarahkan siswa untuk
selama kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Hal
Jatilangkung dengan menerapkan strategi pembelajaran ini senada dengan pendapat Sanjaya (2008:162) bahwa
Everyone is a Teacher Here mengalami peningkatan pengalaman belajar pemecahan masalah merupakan
pada setiap siklusnya. pengalaman belajar yang kompleks, karena memerlukan
Dari hasil yang telah dipaparkan sebelumnya kemampuan nalar untuk menangkap berbagai aturan atau
aktitivitas siswa menunjukkan bahwa telah mencapai hukum yang berkenaan dengan masalah yang ingin
indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu dipecahkan.
sebesar 91%. Pada siklus I sesuai dengan pengamatan Dalam aktivitas siswa mengikuti pembelajaran
observer I dan observer II pembelajaran masih kurang untuk menyelesaikan masalah sosial sesuai dengan
maksimal. Sesuai dengan temuan siklus I aktivitas siswa sintaks strategi Everyone is a Teacher Here, hal yang
masih kurang dalam merespon kegiatan apersepsi guru paling menonjol ketika diamati ialah; 1) siswa menajdi
serta masih ada siswa yang tidak menanggapi lebih aktif dari biasanya, dibuktikan dengan banyaknya
penampilan teman yang sedang maju di depan kelas. siswa yang mengungkapkan pendapatnya, 2) siswa lebih
Masih ada beberapa siswa yang belum mampu dalam kritis dalam menyikapi permasalahan sosial, dibuktikan
membuat pertanyaan dan membuat hipotesis jawaban ketika siswa berpendapat yang tidak sesuai, siswa yang
yang mengarah ke pemecahan masalah, dikarenakan lainnya langsung menyanggahnya. 3) siswa lebih berani
siswa baru pertama kali belajar berpikir tingkat tinggi dari biasanya untuk berbicara di depan kelas untuk
yang meningkatkan keterampilan pemecahan masalah. mengungkapkan pendapat mereka. Keberhasilan yang
Sedangkan keterampilan tersebut perlu untuk diajarkan didapat tersebut sesuai dengan pendapat Melda (2014)
pada jenjang sekolah dasar sebagai pengenalan dan bahwa strategi ini mempunyai keunggulan, antara lain
memperoleh kemampuan dalam memecahkan masalah. ialah; a) bagi setiap peserta didik berani mengemukakan
Hal ini sejalan dengan pendapat Syah (2010:125) pada pendapat melalui jawaban atas pertanyaan yang telah
dasarnya pemecahan masalah adalah berpikir secara dibuatnya, b) siswa mampu mengemukakan pendapat
sistematis, logis, teratur, dan teliti serta mempunyai melalui tulisan dan menyatakannya didepan kelas, c)
tujuan untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan siswa berani mengemukakan pendapat dan menyangah
kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, pendapat dari siswa lain, d) siswa terlatih dalam
lugas, dan tuntas. menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah
Dengan memperbaiki proses pembelajaran pada yang dikaji.
siklus II kekurangan pada siklus I dapat terminimalisir, Selain itu, kelebihan yang didapat ketika
siswa menjadi lebih aktif serta lebih merespon kegiatan pembelajaran berlangsung antara lain yaitu; 1)
apersepsi guru meskipun ada beberapa siswa yang keterampilan pemecahan masalah sosial mendorong
kurang memahami. Meskipun pada siklus II guru sudah siswa lebih dalam, logis, kritis, kreatif, dan teliti, 2)
lebih menjelaskan dan mebimbing dalam memecahkan keterampilan pemecahan masalah sosial dapat
masalah, namun masih ada beberapa siswa yang mendorong siswa selalu berusaha dengan keras dan
kesulitan dalam membuat pertanyaan dan membuat sungguh dalam pekerjaan, 3) keterampilan pemecahan
hipotesis yang mengarah ke pemecahan masalah. Namun masalah sosial membangun jiwa kepedulian siswa
pada siklus II siswa lebih terfokus pada kegiatan terhadap sesama, siswa berupaya untuk menolong
pembelajaran serta mengikuti semua arahan dari guru. masalah yang dihadapi orang lain, 4) keterampilan
Aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan pemecahan masalah sosial dapat menjadikan siswa lebih
dari siklus sebelumnya menjadi 79,5%. hati-hati dan teliti.

691
JPGSD, Volume 05 Nomer 03 Tahun 2017

Proses pelaksanaan pembelajaran tidak semudah pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Jatilangkung
dalam melakukannya, melainkan ada kendala dalam Mojokerto.
pelaksanaannya. Kendala yang dialami yaitu; 1) siswa
kurang teliti dalam menganalisis masalah, 2) PENUTUP
pengetahuan siswa terhadap masalah yang hendak dicari
penyelesaiannya masih rendah, 3) siswa kurang Simpulan
memperhatikan arahan dari guru sehingga dalam Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan
mengerjakan terjadi kesalahan, 4) kurangnya kelas (PTK) kolaboratif dengan menerapkan strategi
kemampuan siswa dalam mengevaluasi hasil dari pembelajaran Everyone is a Teacher Here pada siswa
penyelesaian masalah. kelas IV SDN Jatilangkung Mojokerto, dapat
Akan tetapi, dengan usaha perbaikan yang disimpulkan bahwa; (1) Aktivitas guru selama proses
dilakukan peneliti semua kendala tersebut dapat teratasi, pembelajaran dengan menggunakan strategi
caranya yaitu; 1) guru menyuruh siswa untuk lebih pembelajaran Everyone is a Teacher Here mengalami
meneliti hasil pekerjaannya, 2) guru memberikan peningkatan dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian
ilustrasi untuk memberikan pemahaman kepada siswa, telah mencapai indikator keberhasilan yaitu pada siklus
3) guru memberikan contoh dan ilustrasi agar siswa III, (2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
mudah dalam melakukan evaluasi, 4) guru memberikan dengan menggunakan strategi pembelajaran Everyone is
permainan dengan mengucapkan hello atau hai ketika a Teacher Here mengalami peningkatan pada setiap
siswa mulai gaduh dan untuk mengecek konsentrasi siklus. Aktivitas siswa telah mencapai indikator
siswa. keberhasilan yaitu pada siklus III, (3) Keterampilan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi pemecahan masalah sosial siswa setelah mengikuti
pembelajaran Everyone is a Teacher Here telah berhasil pembelajaran dengan menggunakan strategi
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial pembelajaran Everyone is a Teacher Here telah
siswa dalam materi mengenal permasalahan sosial di meningkat. Hal ini terbukti pada hasil tes keterampilan
daerahnya. Strategi ini memberi kesempatan kepada pemecahan masalah sosial siswa pada setiap siklus
setiap murid untuk bertindak sebagai “Guru” bagi mengalami peningkatan hingga akhirnya melebihi
murid-murid lainnya (Silberman, 2013:142). Ketika indikator keberhasilan. Hasil tes keterampilan
siswa bertindak sebagai guru di depan kelas siswa pemecahan masalah sosial siswa secara klasikal telah
dituntut untuk berpikir tingkat tinggi, terutama berpikir mencapai indikator keberhasilan pada siklus III.
yang mengarah ke pemecahan masalah sehingga strategi
ini dapat mendorong siswa untuk meningkatkan A. Saran
keterampilan pemecahan masalah sosial. Karena Memperhatikan hasil penelitian yang telah
semakin berkembangnya zaman, semakin banyak pula dilaksanakan dalam penelitian ini, maka penulis
masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar. memberikan saran sebagai berikut; (1) Dalam
Siswa harus tahu bagaimana cara mencari dan menerapkan setiap strategi pembelajaran yang dipilih,
memahami masalah tersebut. Hal ini ditegaskan pula guru harus dapat menyesuaikan dengan materi yang akan
dengan pernyataan dari Santrock (2010:371) bahwa disampaikan kepada siswa. Caranya, guru harus benar-
salah satu agenda penting adalah memberi murid benar mengerti tentang strategi pembelajaran yang akan
kesempatan untuk menemukan dan memperbaiki diterapkan dalam proses pembelajaran. Sebelum guru
problem yang perlu dipecahkan. Guru dapat bertindak mengajar, sebaiknya guru merencanakannya dengan
sebagai pembimbing dan konsultan untuk membantu matang. Guru hendaknya memahami antara materi
mereka memahami problem dan mendefinisikannya. dengan strategi yang akan diterapkan pada pembelajaran.
Dengan meningkatnya aktivitas guru, aktivitas Setelah guru benar-benar paham pada saat itulah
siswa, hasil tes keterampilan pemecahan masalah sosial selanjutnya mempraktekkannya langsung dalam kelas,
siswa siklus I-III, maka dapat dikatakan keterampilan (2) Dalam pembelajaran di kelas, guru sebaiknya pandai
pemecahan masalah sosial siswa juga meningkat. Hal ini dalam mengkondisikan siswa, karena pasti dalam kondisi
disebabkan siswa mulai mengenal strategi pembelajaran tertentu siswa akan merasa jenuh dalam mengikuti
Everyone is a Teacher Here yang digunakan dalam pembelajaran yang akibatnya siswa menjadi ramai.
pembelajaran mata pelajaran IPS untuk meningkatkan Caranya guru mencari banyak referensi buku-buku yang
berpikir tingkat tinggi siswa. berkaitan dengan cara bagaimana menguasai dan
Berdasarkan hal tersebut, strategi pembelajaran mengkondisikan siswa. Setelah itu, guru membaca dan
Everyone is a Teacher Here dapat digunakan sebagai memahaminya dengan benar. Kemudian, ketika guru
strategi di sekolah untuk meningkatkan keterampilan sudah menguasainya, guru dapat menerapkannya dalam
pemecahan masalah siswa karena strategi ini melibatkan kegiatan pembelajaran secara langsung. Misalnya, ketika
siswa dalam pembelajaran secara langsung sehingga siswa ramai guru mengatakan tepuk diam untuk
dapat mendorong siswa dalam belajar berpikir tingkat mengkondisikan siswa agar menjadi tenang, (3)
tinggi, aktif, kritis secara individu maupun kelompok. Sebaiknya guru memiliki kemampuan untuk
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan menghidupkan suasana kelas yang kondusif ketika
strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here dapat melakukan proses pembelajaran. Caranya guru harus
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial benar-benar pandai dalam mengetahui permasalahan
Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

yang dihadapi di dalam kelas dan menguasai berbagai


cara dalam mengkondisikan kelas. Kepekaan guru dalam Raharjo, Rudy dkk.2015.Pendekatan Saintifik Untuk
memahami situasi dan kondisi kelas akan dapat Meningkatkan Kaeterampilan Pemecahan
membantu guru dalam menganalisis masalah yang Masalah Siswa dalam Pembelajaran IPS di
dihadapi siswa. Melalui strategi apapun guru mengajar, Kelas IV Sekolah
pada saat memulai pembelajaran guru melihat apakah Dasar.Bandung.http://kd.cibiru.upi.edu/jurnal/in
siswa masih dalam kondisi segar, bosan, atau kurang dex.php/antologipgsd/article/view/332 (diakses
bersemangat. Jika siswa masih dalam kondisi segar guru pada 31 Mei 2017, jam 20:16)
dapat memulai kegiatan pembelajaran, akan tetapi jika
siswa dalam kondisi bosan atau kurang bersemangat guru Sanjaya, Wina.2007.Strategi Pembelajaran Berorientasi
dapat memberikan permainan singkat untuk memotivasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana
siswa menjadi bersemangat kembali.
Santrock, John W.2010.Psikologi Pendidikan Edisi
DAFTAR PUSTAKA Kedua.Jakarta:Kencana

Aqib, Zainal dkk.2011.Penelitian Tindakan Kelas untuk Sari, Melda dkk.2014.Penerapan Strategi Active
Guru SD, SLB, dan TK. Bandung:Yrama Widya Learning Tipe Everyone is a Teacher Here
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar.Lampung.
Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu http://jurnal.fkip.unila.ac.id/indeks.php/pgsd/arti
Pendekatan Praktik.Jakarta:PT Rineka Cipta cle/view/6695/0 (diakses pada 25 Maret 2017,
Aryaningrum, Kiki.2015.Pengaruh Strategi jam 19:25)
Pembelajaran Everyone is a Teacher Here
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Silberman, M.2009.Active Learning 101 Strategi
Pelajaran IPS Terpadu (Geografi) di Kelas VIII Pembelajaran Aktif.Yogyakarta:Insani Madani
SMP Negeri 1 Belitang Oku Timur.Vol. V, No.
2.http://id.portalgaruda.org/? .2013.Pembelajaran Aktif 101 Strategi
ref=browse&mod=viewjournal&journal=538 untuk Mengajar Secara Aktif.Jakarta:PT. Indeks
(diakses pada 31 Mei 2017, jam 21:45)
Suprijono, Agus.2009.Cooperative Learning Teori dan
Desi, Putu Kumara.2017.Penerapan Metode Everyone is Aplikasi Paikem.Yogyakarta:Pustaka Belajar
a Teacher Here (ETH) Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan dengan
Pembelajaran IPS Kelas VII C SMP Negeri 2 Pendekatan Baru.Bandung:PT Remaja
Sukasada Tahun Pelajaran Rodaskarya
2016/2017.Singaraja.Vol. 9, No.
1.http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/s
earch/titles?searchPage=7 (diakses pada 31 Mei Yusnita.2013. Pengaruh Metode Resitasi dalam Strategi
2017, jam 21:04) Belajar Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here
(ETH) terhadap Kemampuan Pemecahan
Gunansyah, Ganes.2015.Pendidikan IPS Berorientasi Masalah Matematika Siswa Kelas VII Pondok
Praktik yang Baik.Surabaya:Unesa Universitas Pesantren Anshor Al-Sunnah Air Tiris
Press Kabupaten Kampar.Pekanbaru (diakses pada 21
Maret 2017, jam 20:03)
Hamalik, Oemar.2010.Psikologi Belajar &
Mengajar.Bandung:Sinar Baru Algensindo Zaini, Hisyam dkk.2008.Strategi Pembelajaran
Aktif.Yogyakarta:Insan Madani
Hamiyah, Nur dan Jauhar, Mohammad.2014.Strategi
Belajar Mengajar di Kelas.Jakarta:Prestasi
Pustaka

Indarti, Titik.2008.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan


Penulisan Ilmiah.Surabaya:Lembaga Penerbitan
Fakultas Bahasa dan Seni Unesa

Nasrawati.2013.Pengaruh Strategi Everyone is a


Teacher Here Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Parepare.Makasar.
https://www.scribd.com/doc/187199290/Jurnal-
Strategi-Everyone-Is-A-Teacher-Here#logout
(diakses pada 25 Maret 2017, jam 20:39)

693

Anda mungkin juga menyukai