KFIB Kamis 20171123 Analisis Lipid L-II Putu Chandra Maheswari
KFIB Kamis 20171123 Analisis Lipid L-II Putu Chandra Maheswari
Analisis Lemak
Disusun oleh :
10715025
Kelompok: L-2
LABORATORIUM INSTRUMEN
SEKOLAH FARMASI
2017
1
I. Tujuan
a. Menentukan kelarutan olive oil dan asam stearat dalam berbagai pelarut (air,
etanol, aseton, dan kloroform).
b. Menentukan adanya asam lemak bebas pada asam stearat dan olive oil dengan
uji saponifikasi dan uji asam lemak bebas.
c. Menentukan adanya gliserol pada sampel asam stearat, olive oil dan gliserol
dengan uji gliserol.
d. Menentukan kejenuhan pada sampel asam stearat, olive oil dan coconut oil
dengan uji kejenuhan.
e. Menentukan kandungan kolestrol pada sampel dan galat dengan menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis double beam.
Ditambahkan pelarut air, etanol, aseton, kloroform pada sampel olive oil
yang berada di empat tabung reaksi
1
Ditambahkan HCl pekat secara hati-hati
Jika terdapat asam lemak bebas maka warna dari fenoftalin akan
menghilang
c. Uji Gliserol
Dimasukkan KHSO4 ke dalam tiga tabung reaksi yang berbeda dengan
tinggi kurang lebih 0,3 cm dari tabung reaksi
2
Diamati perubahan warna pada ketiga sampel yang terdapat pada tiga
tabung reaksi yang berbeda
3
III. Perhitungan dan Pengolahan Data
4
Setelah ditetesi NaCl dan HCl
Setelah ditetesi NaCl dan HCl (a)NaCl: terbentuk larutan yang keruh
(b)HCl :terbentuk endapan
NaCl HCl
Setelah ditetesi Logam Setelah ditetesi logam
(a)MgCl2: terbentuk endapan
(b)CaCl2:terbentuk endapan
(c)Pb-Asetat:terbentuk endapan paling
banyak
5
5. Uji Ketidakjenuhan Keterangan
(a)Asam Stearat:Negatif, warna I2 tidak
memudar
(b)Coconut Oil :Negatif, warna I2 tidak
memudar
(c)Olive Oil :Positif, warna I2
memudar jadi berwarna oranye
6
Perhitungan Uji Kuantitatif
Perhitungan pengenceran
M1×V1 = M2 × V2
V1=10 µL
Konsentrasi Absorbansi
100 mg/dL 0,032
80 mg/dL 0,025
Berdasarkan rumus
Sehingga dengan menggunakan one point method dapat dihitung, konsentrasi kolestrol pada
sampel dengan dibandingkan pada standar
Berdasarkan konsentrasi sampel yang sudah diketahui, maka galat yang diperoleh sebesar
| |
| |
7
IV. Pembahasan
Lipid adalah senyawa yang sebagian besar tersusun oleh gugus nonpolar seperti
hidrkarbon . Berdasarkan sifat kimianya lipid dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
pertama yang memiliki kepala polar dan ekor non polar yang panjag seperti asam lemak,
fosfogliserol, gliserol, triagliserol dan spingolipid. Kemudian kelompok kedua adalah yang
berbentuk cincin seperti steroid. Sifat lipid yaitu
a. Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik
(benzena,eter,aseton,kloroform, dan karbontetraklorida)
b. Lipid mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis lipid juga
mengandung nitrogen dan fosfor
c. Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada metabolisme
tumbuhan dan hewan
d. Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, berbeda dengan karbohidrat dan protein
e. Lipid memiliki titik leleh yang rendah dan titik didih yang semakin meningkat denga
bertambahnya ranati panjang karbon
f. Lipid memberikan noda minyak pada kertas saring
a. Lipid Sederhana
Contoh dari lipid sederhana adalah minyak dan lemak . Lemak dan minyak terdiri dari
trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai
panjang. Namun lemak dan minyak memiliki perbedaan yaitu lemak berasal dari
hewan dan memiliki bentuk yang umumnya berupa padatan, secara kimia lemak
adalah trigliserida (hasil kondensasi ester darisatu molekul gliseril dengan tiga
molekul asam lemak) dari gliserol dan asam lemak dan sedangkan minyak berasal
dari tumbuhan dan umumnya berbentuk cairan .
b. Lipid Kompleks
Jenis lipid ini jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol, asam lemak, dan zat lain.
Secara umum lipid kompleks dikelompokkan menjadi dua yaitu fosfolipid dan
glikolipid. Fosfolipid yaitu suatu lipid yang dihidrolisis akan menghasilkan asam
lemak, gliserol, asam fosfat dan senyawa nitrogen. Contoh fosfolipid adalah lesitin
dan sephalin. Lalu glikolipid adalah suatu lipid kompleks yang mengandung
karbohidrat. Contohnya adalah serebrosida.
8
c. Lipid Turunan
Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan jika lipid sederhana dan lipid
kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya adalah asam lemak, sterol (kolestrol,
ergosterol), dan aldehid. Kemudian vitamin larut lemak yaitu A,D,E,K termasuk
bagian lipid turunan.
Uji-Uji kualitatif yang dapat dilakukan pada lipid adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Sumber: https://www.thoughtco.com/definition-of-saponification-605959
9
Pada praktikum sampel asam stearat ditambahkan KOH berlebih untuk
membentuk sabun. Kemudian sambil dipanaskan untuk mempercepat reaksi. Lalu
ditambahkan air untuk melarutkan garam sabun (K-asam stearat) yang dihasilkan.
Lalu dipanaskan kembali untuk mempercepat reaksi. Kemudian didinginkan,
ditambahkan HCl pekat untuk memutus ikatan antara K dengan asam stearat sehingga
terbentuk KCl. Lalu akan terbentuk endapan yang dipisahkan, kemudian larutan yang
jernih ditambahkan KOH sampai terbentuk larutan jernih karena ion K+ akan
berikatan dengan asam stearat. Sehingga dihasilkan garam sabun lebih murni. Lalu
larutan jernih dibagi ke dalam 5 tabung reaksi.Pada tabung reaksi satu dan kedua
ditambahkan NaCl dan HCl. Penambahan NaCl membuat larutan menjadi keruh
karena terjadi perisitwa salting out yaitu NaCl berkompetisi dengan asam stearat dan
arena polaritas NaCl lebih mendekati pelarut maka NaCl akan lebih terikat dan ikatan
antara asam stearat dan pelarut lepas. Penambahan HCl akan menghasilkan endapan
karena Cl- akan berikatan dengan ion K+ yang terdapat pada garam asam lemak
sehingga asam lemak bebas kembali. Kemudian pada saat ditambahkan logam yaitu
MgCl2,CaCl2,Pb-Asetat akan terbentuk endapan karena logam berikatan dengan asam
lemak dan membentuk garam yang tidak larut air. Ketika ditambahkan Pb-Asetat akan
dihasilkan endapan lebih banyak karena memiliki berat molekul Pb yang lebih besar
yaitu 207,19 g/mol, dibandingkan dengan Ca (40 ,08 g/mol) dan Mg (24,312 g/mol).
10
diteteskan ke dalam sampe warna dari fenoftaline merah muda menuju tidak
berwarna.
d. Uji Gliserol
Prinsip dari uji ini adalah dengan cara mendehidrasi gliserol menjadi bentuk
bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan acrolein yang memiliki bau khas
manis. Sebab gliserol memiliki karakteristik zat cair yang tidak berwarna dan
mempunyai rasa agak manis (Poedjiadi,2006). Reaksi yang terjadi seperti di bawah
ini
Gambar 4.2
Sumber:
http://amrita.olabs.edu.in/?sub=73&br
ch=8&sim=210&cnt=1
Pada uji gliserol zat pendehidrasi yang digunakan adalah KHSO4 yang
ditambahkan hingga melingkupi seluruh sampel yaitu olive oil, gliserol dan asam
stearat untuk menghasilkan bau acrolein sempurna. Hasil positif ditunjukkan oleh
sampel olive oil dan gliserol dan asam stearat bukan merupakan gliserol karena adalah
asam lemak bebas. Pada sampel gliserol langsung tercium bau acrolein yang manis
tidak seperti olive oil yang membutuhkan waktu karena olive oil harus diuraikan
menjadi gliserol dahulu.
e. Uji Ketidakjenuhan
Prinsip uji ini adalah reaksi adisi dengan cara penambahan halogen berupa I2 ke
dalam sampel yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap membuat ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dan membuat I2 yang
berwarna menjadi tidak berwarna.
Pada sampel asam stearat dan coconut oil saaat ditambahkan I2 yang berwarna
kuning asam stearat dan coconut oil tetap berwarna kuning jadi terdiri dari asam
lemak jenuh. Namun pada olive oil akan memudar warna menjadi orange jadi olive
oil mengandung asam lemak tidak jenuh. Warna pada olive oil tidak sepenuhnya
memudar karena masih terdapat I2 bebas sehingga seharusnya I2 perlu diencerkan
terlebih dahulu dengan aquades.
11
Uji Kuantitatif yaitu menentukan konsentrasi kolestrol pada sampel melalui
reaksi enzimatis, konsentrasi kolestrol ditentukan setelah proses hidrolisis dan
oksidasi secara enzimatis yang menghasil quinoeimine yang memiliki gugus
kromofor sehingga dapat diukur absorbansinya pada spektrofotometri UV-Vis dengan
absorbansi sebanding dengan konsentrasi. Reaksi yang terjadi seperti di bawah ini
Kolestrol esterase
Kolestrol ester + H2O Kolestrol+asam lemak
Kolestrol Oksidase
Kolestrol +O2 Kolestrol-3-one+H2O2
Peroxidase
12
V. Kesimpulan
a. Uji Kelarutan Lemak
Sampel Hasil Uji
Air Etanol Aseton Khloroform
Olive Oil Tidak Larut Tidak larut Larut Larut
Asam Stearat Tidak Larut Larut Larut Larut
Uji Kertas Saring
Olive Oil Positif, ada sedikit noda Positif, ada Positif, ada Positif, ada
noda noda noda
Asam Stearat Negatif,tidak ada noda Negatif,tidak Negatif,tidak Negatif,tidak
ada noda ada noda ada noda
c. Uji Gliserol
13
d. Uji Ketidakjenuhan
Sampel Hasil Uji
Asam Stearat Negatif, warna I2 tidak memudar
Olive Oil Negatif, warna I2tidak memudar
Coconut Oil Positif, warna I2 memudar orange
14