Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KONSEP DASAR PUBLIC RELATION

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Public Relatioan

OLEH

Rohmat Romadhan NIM. 1811021013

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Alexander Hamonangan Simamora, S.E., M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN, PSIKOLOGID DAN BIMBINGAN
FALKUTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
LANDASAN KONSEP MANAJEMEN

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu. Manajemen sebagai ilmu dimaksudkan bahwa manajemen dapat dipelajari
dan menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan, dapat diterapkan untuk
memecahkan persoalan persoalan dalam perusahaan serta untuk mengambil
keputusan oleh pimpinan atau manajer, sedangkan manajemen sebagai suatu seni
ialah bahwa dalam mencapai tujuan yang diinginkan, seorang pimpinan sangat
tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain yang ada di
bawahnya. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Manajemen memiliki beberapa fungsi diantaranya: Fungsi Planning,


manajemen dalam hal ini berfungsi untuk menetapkan tujuan pada suatu jangka
waktu atau periode tertentu serta menentukan tahapan atau langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi Organizing, manajemen
berfungsi untuk mengelompokkan dan mengatur orang untuk dapat digerakkan
sebagai suatu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan sesuai dengan
tujuan. Fungsi Actuating, manajemen dalam hal ini berperan sebagai penggerak
seluruh kerja kepada para karyawan, sehingga mereka mampu bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Fungsi
Controlling, manajemen dalam hal ini berfungsi untuk mengendalikan semua
karyawan agar menaati peraturan peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana.

ESENSI MANAJEMEN PUBLIC RELATION/HUMAS

Pada umumnya kegiatan Public Relations adalah mengupayakan adanya


penciptaan goodwill yang terjadi pada publiknya, dan upaya ini sangat diperlukan
dalam berbagai macam bentuk organisasi apapun, baik besar maupun kecil.
Penciptaan goodwill yang dilakukan seorang Public Relations Officer terhadap
publik-publik yang berkepentingan sangatlah merupakan hal yang menjadi prioritas
kegiatan Public Relations. Esensi Public Relations pada prinsipnya mengandung
unsur-unsur :

a. Hubungan antar publik (interelasi antar publik)


b. Komunikasi dua arah timbal balik (two way communication) public relation
c. Melekat dengan manajemen (inherent dengan manajemen).

Adapun tujuan dari Public Relations mencakup empat hal yakni:

a. Menciptakan citra yang baik


b. Memelihara citra yang baik
c. Meningkatkan citra yang baik
d. Memperbaiki citra jika organisasi kita menurun/rusak

Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang


dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta
tentang runtunan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga
mendapatkan simpati akan kejadian tersebut. Public relations officer yang disingkat
PRO merupakan pejabat Public Relation yaitu seseorang yang memimpin suatu
lembaga atau bagian dalam perusahaan dalam bidang humas. Demi kelancaran
komunikasi sebagai fungsi Public Relations harus memperhatikan: 1) Validity,
pesan yang disampaikan adalah sah atau sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai/sesuai dengan kebijaksanaan yang telah diputuskan oleh pimpinan. 2)
Ethical Acceptability, secara etis dimana pesan yang disampaikan dari PRO dapat
diterima oleh publik. 3) Quality of Appeal, seorang PRO harus memperhatikan
kualitas daripada seruan pesan yang akan disampaikan tersebut. 4) Clarity,
kejelasan pesan komunikasi yang disampaikan oleh PRO harus jelas dan tepat. 5)
Attention, PRO dalam menyampaikan pesan komunikasi hendaknya dapat
menimbulkan perhatian dari publiknya.

PUBLIC RELATION/HUMAS DAN FUNGSI MANAJEMEN

Manajemen merupakan suatu proses/ ilmu untuk merencanakan,


mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Adapun
tujuan dan fungsi pokok manajemen humas adalah sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan) Perencanaan sebagai fungsi manajemen dilakukan
pada tahap pertama sebelum melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan.
Perencanaan sebagai cetak biru (blueprint) atas kebijakan, program dan
kegiatan-kegiatan organisasi. Adapun fungsi dari perencanaan ialah meminta
para manajer untuk membuat keputusan-keputusan tentang 4 (empat) unsur
rencana yang fundamental, yaitu sasaran, pelaksanaan,sumber daya dan
tindakan. “The function of planning is to ask managers to make decisions
about 4 (four) elements of a fundamental plan, ie goals, execution, resources
and actions.”.
b. Pengorganisasian, Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang
membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan, serta menata sumberdaya
sumberdaya yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Fungsi
pengorganisasian termasuk seluruh kegiatan manajerial yang menerjemahkan
rencana kegiatan yang diperlukan ke dalam sebuah struktur tugas dan
kewenangannya.
c. Pelaksanaan (Aktuating), Pelaksanaan disini ialah tindakan atau perbuatan
untuk menjalankan sebuah program yang sudah direncanakan.
d. Pengawasan/Monitoring Dan Evaluasi, Monitoring merupakan suatu
kegiatan yang bertujuan untuk memaparkan informasi tentang sebab akibat
dari sebuah kebijakan yang tengah dilaksanakan. Monitoring bertujuan untuk
menjaga agar kebijakan yang diterapkan dalam sebuah lembaga/organisasi
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan dan dapat
menemukan kesalahan sekecil mungkin hingga tidak ada resiko yang lebih
besar lagi. Evaluasi adalah proses yang dilakukan untuk menilai bagaimana
sebuah program Public Relation yang sudah disusun telah dikelola dengan
efektif. Evaluasi ini akan melihat apakah program telah dilaksanakan sesuai
dengan panduan yang direncanakan atau tidak.Evaluasi bertujuan untuk
menentukan tingkat kerja dalam suatu kebijakan, mengukur tingkat efisiensi
dalam kebijakan. Mengukur kualitas output dari suatu kebijakan, mengukur
dampak positif dan negative dari suatu kebijakan, mengetahui jika terjadi suatu
penyimpangan-penyimpangan dengan cara mengadakan perbandingan tujuan,
sasaran dengan target yang sudah tercapai.
SISTEM, STRATEGI, MODEL PENGELOLAAN DAN PENANGANAN
PUBLIC RELATION

Menurut teori sistem, public relations memiliki kemampuan mempengaruhi


berfungsinya keseluruhan sistem organisasi Praktisi public relations dapat
menjadikan teori ini sebagai dasar menjalin hubungan dengan publiknya.
Manajemen komunikasi yang dilakukan public relations juga sebagai cara untuk
menyampaikan informasi (aspirasi) publik kepada organisasinya (sebagai bagian
dari suatu sistem). Strategi yakni proses penentuan “Apa dan Bagaimana” yang
digunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan
pola strategi Public Relations tersebut, maka didapatkan batasan pengertian tentang
strategi Public Relations adalah alternatif optional yang dipilih untuk ditempuh
guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana public
relations (Public Relations Plan). Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam Datuela
pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah ‘7-Cs PR
Communications’ yakni sebagai berikut :

a. Credibility (Kredibilitas) Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya


yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk
melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect.
b. Context (Konteks) Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan
kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif.
Komunikasi efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial
melalui pemberitaan di berbagai media massa.
c. Content (Isi) Isi pesan dalam strategi ini haruslah menyangkut kepentingan
orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang
bermanfaat secara umum bagi masyarakat.
d. Clarity (kejelasan) Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah
dimengerti serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan)
antara komunikator dengan komunikan.
e. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi) Komunikasi
merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara
berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-pesan tersebut harus
konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah melakukan proses komunikasi
untuk membujuk publiknya.
f. Channels (Saluran) Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya
serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaian saluran media
yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus
memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara afektif.
g. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak) Memperhitungkan
kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan efektif bila
berkaitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan
membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.

Public relation memiliki model tersendiri, model-model public relations


tersebut menggambarkan perbedaan bentuk komunikasi antara organisasi dengan
para pemangku kepentingan. Keempat model dasar public relations tersebut adalah
model publisitas atau agen pers, model informasi public relations, model persuasif
asimetris, dan model simetris dua arah. Krisis public relations (PR) dapat
menyerang perusahaan dalam berbagai bentuk, mulai dari salah posting konten di
media sosial, hingga produk yang dianggap “cacat” oleh pelanggan. Penanganan
yang dapat dilakukan oleh PR untuk menghindari krisi tersebut adalah mengakui
kesalahan yang telah dilakukan, menekankan track record positif perusahaan,
tunjuk orang untuk menjadi juru bicara, buat perencanaan khusus untuk media
sosial dan ubah krisis menjadi kesempatan emas

Anda mungkin juga menyukai